Terakhir diperbarui: 20 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 20 November 2025). Analisis Mediasi: Definisi dan Contoh dalam Penelitian. SumberAjar. Retrieved 23 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/analisis-mediasi-definisi-dan-contoh-dalam-penelitian 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Analisis Mediasi: Definisi dan Contoh dalam Penelitian - SumberAjar.com

Analisis Mediasi: Definisi dan Contoh dalam Penelitian

Pendahuluan

Analisis mediasi merupakan salah satu teknik penting dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan mengungkap bagaimana dan mengapa suatu variabel bebas memengaruhi variabel tergantung melalui variabel perantara (mediator). Dalam banyak kajian sosial, psikologi, manajemen, ekonomi, dan lainnya, hubungan langsung antara variabel bebas dan variabel tergantung sering tidak cukup menjelaskan mekanisme yang terjadi, maka masuknya variabel mediator menjadi kunci agar temuan penelitian lebih kaya makna. Penelitian yang menggunakan analisis mediasi dapat menggambarkan proses, bukan hanya asosiasi atau pengaruh langsung semata. Keberadaan variabel mediator memungkinkan peneliti untuk menguji jalur efek tidak langsung (indirect effect) dan efek langsung (direct effect) dalam satu kerangka. Sebagai contoh, sebuah penelitian di bidang pemasaran menemukan bahwa “perceived usefulness” memediasi pengaruh daya tarik terhadap dorongan belanja impulsif. [Lihat sumber Disini - ojs.um-palembang.ac.id] Dengan demikian, pembahasan mengenai definisi, dasar teori, implementasi, serta contoh penelitian akan sangat membantu bagi peneliti maupun praktisi yang akan menerapkan analisis mediasi dalam riset mereka. Artikel ini akan menguraikan definisi analisis mediasi secara umum, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menurut para ahli, kemudian membahas tahapan, syarat, keunggulan dan keterbatasan, serta contoh penerapan dalam penelitian Indonesia. Akhirnya artikel akan ditutup dengan kesimpulan sebagai rangkuman penting.

Definisi Analisis Mediasi

Definisi Analisis Mediasi Secara Umum

Analisis mediasi adalah suatu metode analisis statistik yang digunakan untuk mengeksplorasi dan menguji mekanisme yang menghubungkan variabel bebas (independent variable) dengan variabel tergantung (dependent variable) melalui sebuah variabel perantara (mediator). Secara sederhana, variabel bebas → variabel mediator → variabel tergantung. Dengan menggunakan analisis mediasi, peneliti tidak hanya menguji pengaruh langsung dari variabel bebas terhadap variabel tergantung, tetapi juga menguji pengaruh variabel bebas terhadap mediator, serta pengaruh mediator terhadap variabel tergantung, dan seberapa besar efek tidak langsung yang terjadi melalui mediator. Misalnya, Siti Urbayatun & Widhiarso (2012) menyatakan bahwa “keterkaitan antara dua fenomena terkadang tidak hadir dalam bentuk langsung karena terkadang keterkaitan tersebut diperantarai oleh fenomena lain-nya” dalam konteks variabel mediator. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com] Dalam kerangka penelitian, variabel mediator memungkinkan peneliti menjawab pertanyaan “bagaimana” atau “mengapa” suatu variabel independen memengaruhi variabel dependen. Hal ini juga ditegaskan dalam artikel di UPT Jurnal: “Analisis mediasi sering digunakan untuk menguji sejauh mana variabel intervening memediasi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.” [Lihat sumber Disini - uptjurnal.umsu.ac.id]

Definisi Analisis Mediasi dalam KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah “mediasi” sendiri lebih sering dikaitkan dengan penyelesaian sengketa, bukan analisis statistik. Menurut KBBI daring, mediasi adalah: “proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu perselisihan, sebagai penasihat”. [Lihat sumber Disini - ejournal.unisai.ac.id] Meskipun definisi KBBI tersebut bukan merujuk secara spesifik pada analisis mediasi dalam penelitian kuantitatif, namun konsep dasarnya, yaitu adanya pihak perantara (mediator), dapat diadopsi secara analog: dalam penelitian, variabel mediator adalah seperti “pihak ketiga” yang berada antara variabel bebas dan variabel tergantung, membantu menerangkan mekanisme antar variabel. Dengan demikian, walau KBBI tidak menyediakan definisi “analisis mediasi” secara statistik, pemahaman kata dasar “mediasi” membantu menyusun pengertian terkait variabel mediator dalam penelitian.

Definisi Analisis Mediasi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi menurut para ahli yang relevan dengan analisis mediasi dalam penelitian:

  1. Reuben M. Baron dan David A. Kenny (1986): Mereka cukup dikenal karena model mediasi klasiknya. Meskipun definisi spesifik mereka tidak tertulis dalam satu kalimat dalam sumber Indonesia, banyak literatur mengacu bahwa “variabel mediator secara efektif adalah variabel yang menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen melalui jalur tidak langsung yang signifikan”. Contoh: Urbayatun & Widhiarso (2012) merujuk pada Baron & Kenny bahwa “secara umum sebuah variabel merupakan mediator yang efektif ketika … porsi jalur peranan tidak langsung lebih besar dibanding dengan peranan secara langsung.” [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
  2. William Holmbeck (1997, dalam literatur metodologi penelitian) sering disebut bahwa “mediation occurs when a variable carries the effect of a predictor to a criterion.” Meskipun tidak spesifik kutipan Indonesia, ini menjadi dasar banyak studi mediasi.
  3. Andrew F. Hayes (2009–sekarang) dalam buku dan makro PROCESS menyatakan bahwa “mediation is concerned with how or by what means a causal effect operates, via one or more intervening variables.” Banyak penelitian Indonesia menggunakan Hayes sebagai referensi dalam melakukan uji mediasi (contoh: penelitian 2025 di atas). [Lihat sumber Disini - ojs.um-palembang.ac.id]
  4. Dalam tulisan Widhiarso (2012) “Penggunaan Variabel Mediator dalam Eksperimen”, didefinisikan bahwa “posisi variabel mediator sesungguhnya merupakan variabel bebas karena diasumsikan memberikan peranan terhadap perubahan pada variabel tergantung atau keluaran.” [Lihat sumber Disini - ejournal.undip.ac.id]
  5. Dalam artikel “Variabel Intervening dalam Penelitian” (2023) disebut bahwa “variabel intervening atau variabel perantara … berada di tengah-tengah, mengonseptualisasikan hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung.” [Lihat sumber Disini - uptjurnal.umsu.ac.id]

Dari berbagai definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa analisis mediasi adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang menguji mekanisme proses (mediator) di antara variabel bebas dan variabel tergantung.

Tahapan dan Syarat Analisis Mediasi

Tahapan Analisis Mediasi

Pada umumnya, analisis mediasi dilakukan melalui beberapa langkah berikut:

  1. Mengidentifikasi variabel bebas (X), variabel tergantung (Y), dan variabel mediator (M).
  2. Menguji hubungan antara X → Y (efek total).
  3. Menguji hubungan antara X → M (jalur a).
  4. Menguji hubungan antara M → Y (dengan kontrol X) (jalur b).
  5. Menguji pengaruh langsung X → Y setelah memasukkan M (jalur c’).
  6. Menghitung efek tidak langsung (a × b) dan efek langsung (c’). Bila efek tidak langsung signifikan, maka ada mediasi. Pendekatan klasik ini banyak digunakan, misalnya dalam Baron & Kenny (1986) dan kemudian dikembangkan dalam makro PROCESS oleh Hayes. Urbayatun & Widhiarso (2012) merujuk bahwa “melakukan regresi secara bertahap” merupakan prosedur analisis mediasi. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
  7. Pengujian signifikansi mediasi dapat menggunakan Sobel test, bootstrapping, atau model makro seperti PROCESS Hayes (contoh: penelitian 2025: “Analisis mediasi … menggunakan PROCESS MACRO Hayes (Model 4) … 5000 bootstrap samples dan tingkat kepercayaan 95%.”) [Lihat sumber Disini - ojs.um-palembang.ac.id]

Syarat Terjadinya Mediasi

Beberapa syarat umum agar dapat dikatakan terjadi mediasi:

  • Variabel bebas (X) berpengaruh terhadap mediator (M) (jalur a harus signifikan).
  • Mediator (M) berpengaruh terhadap variabel tergantung (Y) setelah mengontrol X (jalur b signifikan).
  • Efek total X → Y (sebelum memasukkan M) signifikan.
  • Setelah memasukkan mediator, efek langsung X → Y (jalur c’) berkurang dibanding efek total, dan/atau efek tidak langsung (a × b) signifikan.
  • Mediasi bisa bersifat parsial (jika jalur c’ masih signifikan) atau penuh/fully mediated (jika jalur c’ menjadi tidak signifikan). Contoh: penelitian 2025 menemukan bahwa mediator “perceived usefulness” memediasi secara penuh hubungan antara attractiveness dengan urge to buy impulsively. [Lihat sumber Disini - ojs.um-palembang.ac.id]

Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Mediasi

Keunggulan:

  • Menjelaskan mekanisme pengaruh (tidak hanya bahwa X memengaruhi Y, tetapi bagaimana pengaruh itu terjadi).
  • Memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan teoritis dalam penelitian empiris.
  • Dapat memperkaya kontribusi penelitian dengan mengungkap jalur mediasi yang sebelumnya tidak diperhitungkan.
  • Dalam banyak penelitian Indonesia, variabel mediasi mulai banyak digunakan sebagai variabel intervening untuk memperkuat analisis. Contoh: artikel “Variabel Intervening dalam Penelitian” (2023) menyebut variabel mediator sebagai komponen penting dalam penelitian. [Lihat sumber Disini - uptjurnal.umsu.ac.id]

Keterbatasan:

  • Memerlukan model yang kuat secara teoretis untuk mendukung bahwa mediator masuk antara X dan Y; tanpa dasar teori yang jelas, model mediasi dapat bersifat eksploratif dan berisiko interpretasi yang tidak tepat.
  • Analisis mediasi klasik (Baron & Kenny) memiliki sejumlah keterbatasan, misalnya sensitivitas terhadap asumsi, dan prosedur bootstrapping lebih direkomendasikan dalam praktik modern.
  • Pengujian mediasi memerlukan sampel yang cukup besar agar estimasi jalur a dan b memiliki kekuatan statistik.
  • Bila variabel mediator dan variabel independen/determinan memiliki hubungan timbal balik (reciprocal), maka model mediasi tradisional tidak memadai dan memerlukan analisis lanjutan (misalnya structural equation modelling atau pendekatan kausal lanjutan).
  • Risiko asumsi kausalitas: hanya karena ditemukan mediasi secara statistik tidak berarti hubungan kausal telah terbukti secara mutlak; perlu desain penelitian yang tepat (misalnya eksperimental atau longitudinal) agar inferensi kausal lebih kuat.

Contoh Analisis Mediasi dalam Penelitian

Contoh di Penelitian Indonesia

Berikut beberapa contoh penelitian Indonesia yang menggunakan analisis mediasi:

  • Penelitian “Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi” (2021) meneliti bahwa sikap konsumen menjadi variabel intervening antara variabel independen dan variabel keputusan pembelian. [Lihat sumber Disini - ejournal.unisai.ac.id]
  • Penelitian “Peran Word of Mouth pada Pengaruh Harga dan Brand Trust terhadap Keputusan Pembelian” (2025) menempatkan word of mouth sebagai variabel mediasi antara harga & brand trust dengan keputusan pembelian. [Lihat sumber Disini - jurnal.feb-umi.id]
  • Penelitian “Peran Return On Assets (ROA) sebagai Variabel Mediasi pada Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Harga Saham” (2022) menguji bahwa ROA memediasi pengaruh NPL terhadap harga saham. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
  • Tulisan metodologis “Penggunaan Variabel Mediator dalam Eksperimen” (2012) yang menjelaskan pentingnya variabel mediator dalam penelitian eksperimen di Indonesia. [Lihat sumber Disini - ejournal.undip.ac.id]

Ilustrasi Singkat

Sebagai ilustrasi sederhana: misalkan sebuah penelitian ingin meneliti pengaruh kepuasan kerja (X) terhadap turnover intention (Y), dengan komitmen organisasi (M) sebagai mediator. Maka model mediasi akan menguji:

  • Apakah kepuasan kerja memengaruhi komitmen organisasi (jalur a).
  • Apakah komitmen organisasi memengaruhi turnover intention setelah mengontrol kepuasan kerja (jalur b).
  • Apakah pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap turnover intention (jalur c’) mengecil setelah memasukkan komitmen organisasi?
  • Bila demikian, maka komitmen organisasi berperan sebagai mediator, menjelaskan sebagian atau seluruh pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Praktik

  • Pilih variabel mediator yang secara teoritis memiliki posisi antara variabel bebas dan variabel tergantung (tidak boleh sekadar menambahkan variabel tanpa dasar teori).
  • Gunakan metode analisis yang tepat: pengujian jalur a, b, c’, dan evaluasi efek tidak langsung; bila memungkinkan gunakan bootstrapping atau makro PROCESS (contoh penelitian 2025).
  • Pastikan ukuran sampel mencukupi dan data memenuhi asumsi analisis (jika menggunakan regresi, SEM, dll).
  • Interpretasikan hasil dengan hati-hati: meskipun mediasi ditemukan signifikan, bukan berarti hubungan kausal secara mutlak telah terbukti, desain penelitian (misalnya cross-sectional vs longitudinal) perlu diperhatikan.
  • Laporkan secara transparan: jalur a, b, c’, nilai efek tidak langsung, serta apakah mediasi parsial atau penuh.
  • Hubungkan hasil dengan implikasi teoretis dan praktis, misalnya bagaimana mekanisme mediator memberi tahu manajer atau peneliti tentang strategi intervensi.

Kesimpulan

Analisis mediasi adalah pendekatan yang sangat berguna dalam penelitian kuantitatif karena memungkinkan peneliti untuk menguji mekanisme sebab-akibat melalui variabel perantara. Dengan memahami definisi secara umum, definisi KBBI (meskipun bukan secara statistik) dan definisi menurut para ahli, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang solid tentang variabel mediator dan bagaimana posisinya dalam model penelitian. Tahapan analisis mediasi mencakup identifikasi variabel, pengujian jalur a, b, c’, serta estimasi efek tidak langsung, sementara syarat keberhasilan mediasi meliputi signifikansi jalur-jalur relevan dan teori yang mendukung. Berbagai contoh penelitian Indonesia menunjukkan bahwa mediasi banyak digunakan di bidang manajemen, pemasaran, dan keuangan, yang memperkaya pemahaman proses pengaruh antar variabel. Untuk penerapan yang tepat, peneliti perlu memperhatikan desain penelitian, metode analisis, ukuran sampel, dan interpretasi hasil dengan hati-hati. Secara keseluruhan, analisis mediasi dapat memberikan kontribusi penting dalam penelitian ilmiah dengan meningkatkan kualitas pemahaman tentang hubungan antar variabel, bukan sekadar apakah ada pengaruh, tetapi bagaimana pengaruh itu terjadi.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Analisis mediasi adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel perantara menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui analisis ini, peneliti dapat melihat apakah pengaruh suatu variabel terjadi secara langsung atau melalui mediator.

Fungsi utama analisis mediasi adalah menjelaskan mekanisme atau proses bagaimana variabel independen memengaruhi variabel dependen. Analisis ini membantu peneliti memahami jalur pengaruh tidak langsung dan menemukan variabel yang berperan sebagai perantara.

Analisis mediasi digunakan ketika peneliti ingin mengetahui apakah pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya terjadi melalui variabel perantara. Penggunaan ini umum ditemukan dalam penelitian sosial, manajemen, psikologi, dan pemasaran.

Contoh variabel mediasi misalnya kepuasan pelanggan yang memediasi pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan, atau komitmen organisasi yang memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention.

Metode yang umum digunakan untuk menguji mediasi meliputi pendekatan Baron dan Kenny, Sobel test, analisis bootstrapping, serta penggunaan macro PROCESS Model 4 dari Andrew F. Hayes.

Home
Kamus
Cite Halaman Ini