Nonprobability Sampling: Definisi, Jenis, dan Contoh
Pendahuluan
Dalam penelitian sosial dan kuantitatif, pemilihan sampel (sampling) merupakan tahap fundamental yang menentukan validitas internal dan eksternal studi. Dengan pemilihan sampel yang tepat, data yang dihasilkan dapat lebih menggambarkan karakteristik populasi, dan kesimpulan penelitian menjadi lebih kuat. Namun, dalam praktik banyak penelitian, kondisi seperti keterbatasan waktu, dana, daftar populasi yang tidak lengkap, atau populasi yang sulit diakses memaksa peneliti menggunakan teknik sampel yang bukan acak (non-random). Salah satu teknik tersebut adalah nonprobability sampling. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian eksploratif, kualitatif, atau ketika generalisasi ke seluruh populasi bukanlah tujuan utama. Meski demikian, memahami definisi, jenis-jenis, kelebihan dan kekurangannya serta contoh penerapannya sangat penting agar peneliti dapat menyikapinya secara tepat. Artikel ini membahas secara mendalam definisi nonprobability sampling, secara umum, menurut KBBI (jika tersedia), dan menurut para ahli, kemudian menguraikan jenis-jenis utama metode ini beserta contoh penerapan, dan menutup dengan kesimpulan reflektif.
Definisi Nonprobability Sampling
Definisi Nonprobability Sampling Secara Umum
Secara umum, nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana tidak semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi bagian dari sampel penelitian. [Lihat sumber Disini - revou.co] Teknik ini sering ditandai dengan pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan subjektif peneliti, kemudahan akses atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan, bukan melalui prosedur acak yang memastikan setiap elemen populasi punya kesempatan yang sama. [Lihat sumber Disini - detik.com] Karena sifatnya demikian, hasil penelitian dengan nonprobability sampling biasanya memiliki keterbatasan dalam hal generalisasi ke seluruh populasi.
Definisi Nonprobability Sampling dalam KBBI
Sebetulnya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak secara spesifik menyebut istilah “nonprobability sampling” sebagai frase tersendiri. Namun, elemen kunci yang mendasari definisi ini adalah kata “acak” yang tercantum dalam KBBI: definisi “acak 1” menyebut “tanpa pola, sebarang: responden kuis itu diambil secara --” ([Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]) [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]. Dengan demikian kita bisa menafsirkan bahwa pengambilan sampel yang “tidak acak” (non-random) adalah bagian dari ranah nonprobability sampling, yakni memilih tanpa pola acak yang memberikan peluang sama ke tiap unsur. Jadi secara operasional, bisa kita rumuskan bahwa nonprobability sampling berarti teknik pemilihan sampel yang tidak acak atau tidak berdasarkan peluang yang sama, sejalan dengan definisi umum.
Definisi Nonprobability Sampling Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi dari para ahli dalam penelitian:
- Sugiyono (2020:131) menjelaskan bahwa “nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.” [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Dalam artikel “Analisis Komparatif antara Probability dan Nonprobability dalam Research” disebut bahwa nonprobability sampling adalah teknik pemilihan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap elemen populasi untuk terpilih. [Lihat sumber Disini - ejournal.areai.or.id]
- Dalam studi “Teknik Pengambilan Sampel: Pengertian, Contoh, dan Penerapan” diterangkan bahwa nonprobability sampling merupakan metode di mana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan atau kriteria peneliti, bukan secara acak. [Lihat sumber Disini - tsurvey.id]
- Dalam jurnal “Memahami Populasi dan Sampel: Pilar Utama dalam Penelitian Kuantitatif”, disebut bahwa nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel. [Lihat sumber Disini - ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id]
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa inti dari nonprobability sampling adalah: pemilihan sampel tidak acak, peluang tiap unsur populasi untuk terpilih tidak sama atau tidak diketahui, dan biasanya dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti atau berdasarkan kemudahan.
Jenis-Jenis Nonprobability Sampling
Dalam praktik penelitian, beberapa teknik umum dalam nonprobability sampling antara lain: convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling, dan teknik lain seperti consecutive sampling atau volunteer sampling. Berikut uraian lengkapnya:
1. Convenience Sampling (Sampel Kemudahan)
Convenience sampling adalah teknik di mana peneliti memilih sampel dari elemen populasi yang paling mudah dijangkau atau tersedia pada saat itu. [Lihat sumber Disini - dibimbing.id] Contoh: peneliti mewawancarai orang-orang yang lewat di mal atau kampus karena mudah diakses, bukan berdasarkan kerangka populasi yang terstruktur. Kelebihan teknik ini adalah cepat dan murah, namun kelemahannya adalah tinggi bias seleksi dan kurang representatif. [Lihat sumber Disini - dibimbing.id]
2. Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan/Judgmental)
Purposive sampling adalah teknik pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti terhadap elemen yang dianggap paling relevan dengan tujuan penelitian. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com] Misalnya, peneliti memilih kepala sekolah sebagai informan dalam penelitian tentang kebijakan pendidikan karena dianggap memiliki karakteristik yang tepat. Kelebihan: fokus pada elemen yang relevan, efisien, Kelemahan: subjektivitas tinggi, representativitas rendah.
3. Quota Sampling (Sampel Kuota)
Quota sampling adalah teknik di mana peneliti menetapkan kuota untuk setiap kategori dalam populasi (misalnya gender, usia) dan kemudian memilih elemen non-acak hingga kuota tiap kategori terpenuhi. [Lihat sumber Disini - tsurvey.id] Misalnya: peneliti menetapkan sampel 50 pria dan 50 wanita, dan memilih responden sampai kuota masing-masing terpenuhi. Teknik ini memberi representasi tiap kelompok kategori tertentu, tetapi karena pemilihan tidak acak tetap memiliki risiko bias.
4. Snowball Sampling (Juga disebut Chain atau Referral Sampling)
Snowball sampling adalah teknik di mana peneliti memilih beberapa individu awal yang memenuhi kriteria penelitian, kemudian meminta mereka merekomendasikan orang lain yang memenuhi kriteria, dan seterusnya – sehingga ‘bola salju’ sampel semakin besar. [Lihat sumber Disini - ojs.unida.ac.id] Teknik ini cocok untuk populasi yang sulit diakses atau tersembunyi (misalnya komunitas tertentu). Kelebihan: dapat menjangkau populasi tersembunyi, namun kelemahannya: sampel sangat bergantung pada jaringan awal, representasi populasi sangat terbatas.
5. Teknik Tambahan seperti Consecutive Sampling, Volunteer Sampling
- Consecutive sampling: pemilihan sampel berdasarkan urutan kedatangan atau kriteria waktu hingga jumlah tertentu terpenuhi. [Lihat sumber Disini - detik.com]
- Volunteer sampling: teknik di mana responden berpartisipasi secara sukarela,peneliti membuka kesempatan kepada siapa saja yang mau menjawab. [Lihat sumber Disini - parafraseindonesia.com]
Ringkasan dalam bentuk list:
- Convenience Sampling
- Purposive Sampling
- Quota Sampling
- Snowball Sampling
- Consecutive / Volunteer Sampling
Setiap teknik memiliki keunggulan dalam konteks tertentu, misalnya ketika populasi sulit diakses atau penelitian bersifat eksploratif, namun juga memiliki keterbatasan dalam hal representativitas dan generalisasi.
Contoh Penerapan Nonprobability Sampling
Berikut beberapa contoh nyata penerapan nonprobability sampling dalam penelitian agar lebih mudah dipahami:
- Penelitian tentang persepsi pengguna aplikasi startup di kota A: peneliti memilih 30 pengguna aktif yang sering menggunakan aplikasi tersebut (purposive sampling) karena dianggap paling relevan dengan tujuan penelitian. Karena sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu, maka temuan tidak bisa digeneralisasi ke seluruh pengguna aplikasi di kota A.
- Survei kepuasan pelanggan di sebuah mal: peneliti hanya mewawancarai pelanggan yang berada di mal pada hari penelitian dilakukan, karena mudah dijangkau (convenience sampling). Hasil survei mungkin cepat didapat tapi sangat mungkin tidak mencerminkan seluruh pelanggan yang datang ke mal dalam periode yang lebih panjang.
- Studi komunitas kelompok pecinta sepeda motor di kota B: peneliti memulai dengan 2 anggota inti komunitas, kemudian mereka merekomendasikan anggota lain hingga jumlah yang diinginkan tercapai (snowball sampling). Teknik ini efektif untuk kelompok yang sulit ditemukan, tetapi karakteristik sampel sangat bergantung pada jaringan awal.
- Penelitian kesehatan di sebuah klinik kecil: peneliti menetapkan kuota 20 perawat wanita dan 10 perawat pria, kemudian memilih siapa saja dari staf yang bersedia menjawab hingga kuota terpenuhi (quota sampling). Representasi gender sudah diupayakan tetapi pemilihan masih non-acak.
Dengan contoh-contoh di atas, kita lihat bahwa nonprobability sampling banyak digunakan dalam kondisi di mana populasi sulit dijangkau, daftar sampling tidak lengkap, atau penelitian bertujuan eksplorasi, bukan generalisasi.
Kesimpulan
Sebagai penutup, dapat disimpulkan beberapa poin penting berikut mengenai nonprobability sampling:
- Teknik nonprobability sampling adalah metode pengambilan sampel di mana elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama atau tidak diketahui peluangnya untuk terpilih menjadi sampel.
- Teknik ini biasanya dipilih ketika kondisi penelitian membatasi penggunaan metode probabilitas, seperti keterbatasan sumber daya, populasi tersembunyi, atau tujuan penelitian yang bersifat eksplatif lebih dari generalisasi.
- Jenis-jenis utama nonprobability sampling meliputi convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling, dan teknik terkait lainnya seperti consecutive atau volunteer sampling. Masing-masing memiliki keunggulan dalam praktik tetapi juga memiliki keterbatasan, terutama dalam hal representativitas dan inferensi ke populasi.
- Penting bagi peneliti untuk memahami bahwa hasil dari nonprobability sampling tidak serta-merta dapat digeneralisasi ke seluruh populasi, sehingga interpretasi dan kesimpulan penelitian harus disikapi secara hati-hati. Jika penelitian menginginkan generalisasi, maka metode probability sampling akan lebih tepat digunakan.
- Dalam konteks penelitian di Indonesia, masih banyak penelitian praktis yang menggunakan nonprobability sampling karena kemudahan dan kecepatan implementasi, namun peneliti disarankan untuk menyertakan pembahasan terhadap keterbatasan teknik ini dalam laporan penelitian.
