Random Sampling: Definisi, Langkah, dan Contoh
Pendahuluan
Pengambilan sampel merupakan langkah krusial dalam penelitian kuantitatif karena dari sampel itulah kita dapat menarik kesimpulan untuk seluruh populasi. Salah satu teknik yang paling sering dipakai adalah random sampling atau pengambilan sampel secara acak. Teknik ini dikenal karena kemampuannya dalam meminimalkan bias pilihan dan meningkatkan representativitas sampel terhadap populasi. Di artikel ini akan dibahas secara mendalam: definisi random sampling secara umum, dalam KBBI, serta menurut para ahli; kemudian langkah-langkah penerapannya; diakhiri dengan contoh konkret yang bisa dijadikan acuan penelitian.
Definisi Random Sampling
Definisi Random Sampling Secara Umum
Random sampling dapat dipahami sebagai suatu metode pengambilan sampel dari populasi di mana setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel. Dengan demikian, tidak ada unsur “pilihan subjektif” peneliti terhadap siapa yang menjadi bagian sampel. Sebagaimana dijelaskan bahwa “probability sampling is a sampling method that involves randomly selecting a sample, … each research unit … must have an equal chance of being selected.” [Lihat sumber Disini - scribbr.com]
Dengan menggunakan metode acak, penelitian bertujuan agar hasil sampel dapat digeneralisasi ke seluruh populasi dengan lebih andal, karena sifat distribusi yang cenderung “mewakili” populasi tersebut.
Definisi Random Sampling dalam KBBI
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah sampel acak atau random sampling belum selalu memiliki entri tersendiri yang spesifik berjuluk “random sampling”. Namun kata “acak” dalam KBBI berarti: secara tidak beraturan, tidak berdasarkan susunan yang tetap, atau dengan pemilihan secara bebas dan tidak teratur. Oleh karenanya, dapat diartikan bahwa “pengambilan sampel secara acak (random sampling)” adalah pengambilan sebagian dari populasi dengan prosedur yang tidak berpola, sehingga setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama tanpa pertimbangan khusus.
Sebagai rujukan, penggunaan terminologi “sampel acak sederhana” dalam literatur Indonesia diterjemahkan sebagai “pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi” [Lihat sumber Disini - repository.stei.ac.id]
Karenanya, definisi dalam KBBI-terjemahan bisa diungkapkan: Random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi dengan cara acak, yakni tanpa pola khusus dan memberikan peluang yang setara bagi setiap elemen populasi untuk terpilih.
Definisi Random Sampling Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pendapat ahli yang secara spesifik membahas pengambilan sampel secara acak:
- Sugiyono (2019) menyatakan bahwa “Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling) merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi”. [Lihat sumber Disini - repository.narotama.ac.id]
- Ari Setiawan & Gunawan (2021) menyebut: “Probability sampling adalah teknik sampling dengan memberikan kesempatan (peluang/probabilitas) yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel … karena semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih, maka syaratnya adalah pengambilan sampel secara acak (random).” [Lihat sumber Disini - lppm.stieganesha.ac.id]
- R. Susanti (2024) menjelaskan bahwa sampling random dapat dijalankan melalui langkah-langkah: menentukan kesalahan sampling, menentukan jumlah sampel, dan menggunakan teknik sampling yang tepat. [Lihat sumber Disini - jurnalteknodik.kemendikdasmen.go.id]
- David Bayu Ristiama (2024) dalam metodologinya menyebut: “Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.” [Lihat sumber Disini - scribbr.com]
Langkah-langkah Penerapan Random Sampling
Menentukan Ukuran Sampel
- Berdasarkan tujuan penelitian, margin of error yang diinginkan, tingkat kepercayaan, dan sumber daya.
- Beberapa literatur di Indonesia menggunakan rumus seperti Slovin: n = N / (1 + N e²) untuk estimasi kasar. [Lihat sumber Disini - tsurvey.id]
- Pastikan ukuran sampel cukup besar untuk mewakili populasi, namun realistis dari sisi biaya dan waktu.
Menentukan Prosedur Pemilihan Acak
- Pilih elemen sampel secara acak dari kerangka. Teknik bisa berupa undian/lotere, generator angka random, tabel bilangan acak, atau fungsi komputer Excel (misalnya fungsi RAND()). [Lihat sumber Disini - lppm.stieganesha.ac.id]
- Pastikan bahwa setiap elemen dalam populasi memiliki peluang yang sama, yakni probabilitas yang setara. [Lihat sumber Disini - scribbr.com]
Melaksanakan Pengambilan Sampel
- Setelah elemen terpilih, hubungi atau observasi elemen tersebut sesuai desain penelitian.
- Jika populasi sangat heterogen atau memiliki kelompok-subkelompok penting, terkadang teknik random sederhana mungkin perlu disesuaikan (meskipun ini membawa ke teknik lain seperti stratified random). Tapi dalam konteks random sampling sederhana, kita tidak memperhatikan strata saat pemilihan.
Memastikan Representativitas & Menilai Potensi Bias
- Lakukan pemeriksaan apakah sampel terpilih sudah mencerminkan karakteristik utama populasi (misalnya distribusi gender, usia, lokasi).
- Perhatikan kemungkinan kesalahan sampling (sampling error) ataupun non-sampling error (misalnya: non-response bias). [Lihat sumber Disini - en.wikipedia.org]
- Jika ditemukan bias tersebut signifikan, perlu dilakukan ulang atau mempertimbangkan teknik lain.
Menggunakan Data & Menarik Generalisasi
- Setelah pengumpulan data selesai, analisis hasil sampel dapat digeneralisasi ke populasi dengan catatan bahwa peluang tiap elemen sama dan tidak ada bias sistematik besar.
- Dalam laporan penelitian wajib disebut metode sampling lengkap agar pembaca dapat menilai kualitas sampel.
Contoh Penerapan Random Sampling
Berikut contoh aplikasi teknik random sampling dalam penelitian kuantitatif:
Contoh 1: Survei Kepuasan Siswa
Seorang peneliti ingin mengetahui tingkat kepuasan siswa terhadap layanan perpustakaan di sebuah sekolah.
- Populasi: seluruh siswa kelas X hingga XII (jumlah total = 450 siswa).
- Kerangka sampel: daftar nama semua siswa lengkap dengan nomor identifikasi.
- Ukuran sampel: misalnya 100 siswa (hasil perhitungan rumus Slovin atau pertimbangan praktis).
- Prosedur: menggunakan Excel fungsi RAND() untuk menghasilkan 100 nomor acak dari 1-450. Siswa dengan nomor terpilih menjadi responden.
- Pelaksanaan: peneliti menghubungi siswa tersebut, memberikan kuesioner, dan mengumpulkan jawaban.
- Evaluasi: peneliti memeriksa distribusi gender dan kelas dari sampel; jika terlalu banyak siswa kelas X atau gender lakiβlaki misalnya, peneliti mencatat ini sebagai potensi keterwakilan yang kurang.
Contoh 2: Penelitian Outdoor Study di SD
Dalam artikel yang diterbitkan, peneliti mengambil sampel siswa kelas IV di sebuah SD sebagai berikut: populasi 63 siswa, sampel 43 siswa, dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. [Lihat sumber Disini - jurnal.stokbinaguna.ac.id]
Langkah-nya: daftar seluruh siswa kelas IV; lalu dilakukan pemilihan acak (misalnya undian) hingga diperoleh 43 siswa; kemudian perlakuan diberikan dan hasil diukur. Teknik ini memungkinkan setiap siswa kelas IV punya kesempatan terpilih yang sama.
Kesimpulan
Teknik random sampling atau pengambilan sampel secara acak adalah salah satu metode pokok dalam penelitian kuantitatif yang mengutamakan keadilan peluang bagi setiap elemen populasi untuk menjadi bagian dari sampel. Secara umum, artinya adalah pengambilan sampel tanpa berpola dan memberikan kesempatan yang setara (Definisi Umum). Dari sudut bahasa, dalam KBBI istilah “acak” menunjukkan pemilihan yang tidak berdasarkan urutan atau pola tertentu, sehingga “sampel acak” bisa diartikan sebagai sampel yang dipilih secara bebas dari populasi (Definisi KBBI). Menurut para ahli, definisinya ditekankan pada elemen populasi yang “memiliki kesempatan sama untuk dipilih” dan bahwa prosedurnya benarβbenar dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata atau kelompok yang berbeda (Definisi Menurut Ahli).
Dalam penerapannya, langkah-langkah yang sistematis, mulai dari menentukan populasi, membuat kerangka sampel, menentukan ukuran sampel, menerapkan prosedur acak, hingga evaluasi representativitas, menjadi sangat penting agar hasil penelitian dapat digeneralisasi dengan valid. Contoh-contoh konkret memperlihatkan bahwa penerapan random sampling cukup luas di penelitian sosial, pendidikan, dan survei.
Dengan demikian, penguasaan teknik ini menjadi fondasi penting bagi peneliti agar memperoleh data yang valid, dapat diwakilkan, dan bebas dari bias pemilihan yang merugikan.
