PENDAHULUAN
Manajemen adalah elemen penting dalam kehidupan, terutama dalam organisasi, karena menjadi fondasi untuk mencapai tujuan. Pengelolaan yang baik mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan, sementara manajemen yang buruk dapat mengancam eksistensi organisasi. Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat sistematis dan mencakup kaidah, konsep, serta prinsip yang dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi, seperti bisnis, pendidikan, sosial, dan pemerintah. Dalam era perkembangan teknologi informasi dan globalisasi, kemampuan manajemen semakin dibutuhkan di berbagai bidang, termasuk media baru, telekomunikasi, dan lembaga nirlaba. Oleh karena itu, mempelajari manajemen tidak hanya relevan bagi mereka yang menduduki posisi manajerial tetapi juga penting untuk semua individu yang berinteraksi dengan organisasi, baik sebagai pengelola maupun bagian dari organisasi. Pengetahuan manajemen membekali seseorang dengan kemampuan menghadapi perubahan lingkungan, menyelesaikan persoalan, dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan organisasi.
Berikut SumberAjar.com mencantumkan Definisi, Hakikat, dan Model dari Manajemen.
Definisi Manajemen menurut Para Ahli
-
Mary Parker Follett : Management is the art of getting things done through people. Manajemen adalah seni mencapai tujuan dengan melibatkan orang lain. Artinya, manajer mencapai target organisasi dengan mengatur dan mengarahkan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang diperlukan.
-
James A.F. Stoner : Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the effort of organization member and using all other organizational resources to achieve stated organizational goals. Manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan terhadap upaya anggota organisasi serta pemanfaatan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
-
Robert L. Kats : Manajemen adalah profesi yang membutuhkan persyaratan tertentu, termasuk tiga kemampuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yaitu kemampuan konseptual, sosial, dan teknikal. Kemampuan konseptual melibatkan kemampuan berpikir abstrak, memahami organisasi secara keseluruhan, melihat hubungan antar unit, serta menentukan posisi organisasi dalam lingkungannya. Kemampuan ini umumnya dimiliki oleh manajer tingkat atas. Kemampuan sosial, atau hubungan manusiawi, mencakup keterampilan untuk bekerja secara efektif dengan individu maupun kelompok, yang biasanya menjadi keahlian manajer tingkat menengah. Sementara itu, kemampuan teknikal berkaitan dengan pengetahuan dan keahlian dalam bidang tertentu, seperti teknik, keuangan, produksi, atau teknologi informasi, yang sering dimiliki oleh manajer tingkat bawah.
Hakikat Manajemen
Ketika Anda berada dalam lingkungan sebuah organisasi dan memiliki tujuan untuk berpartisipasi atau meningkatkan cara pengelolaannya, Anda akan menemukan bahwa pengelolaan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen dengan berbagai cakupannya. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti berinteraksi dengan organisasi. Sebagai contoh, jika Anda mengunjungi sebuah hypermarket dan tidak ada pramuniaga yang melayani Anda, hal ini tentu menjadi masalah karena sebagai konsumen, Anda berhak mendapatkan pelayanan yang baik. Situasi semacam itu mencerminkan buruknya pengelolaan di hypermarket tersebut. Sebaliknya, organisasi dengan manajemen yang baik akan mendorong pertumbuhan, sementara organisasi dengan manajemen yang buruk akan mengalami penurunan hingga mengancam keberlanjutan eksistensinya.
Perusahaan dengan manajemen yang tidak efektif tidak akan mampu bersaing di industri yang terus berkembang pesat. Bagi mahasiswa, memahami proses manajemen adalah hal penting, baik untuk menjadi seorang pengelola (entrepreneur) maupun sebagai bagian yang dikelola (employee) dalam organisasi. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, memiliki pemahaman tentang proses manajerial akan membantu Anda dalam menavigasi peran yang Anda ambil dalam organisasi.
Manajemen adalah ilmu yang penting dipelajari oleh semua orang, termasuk mahasiswa, meskipun posisi manajerial biasanya diisi oleh individu dari latar belakang sosial atau bisnis, bukan dari teknik. Di era modern ini, kebutuhan akan manajer terus meningkat, terutama di bidang-bidang yang sedang berkembang pesat seperti media digital, teknologi informasi, intranet organisasi, pengelolaan konten internet, telekomunikasi, pelatihan karyawan, dan lembaga nirlaba.
Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen memiliki struktur sistematis yang mencakup berbagai kaidah, konsep, dan prinsip yang dapat diterapkan secara universal dalam berbagai situasi. Ilmu ini dapat diterapkan di semua jenis organisasi, seperti perusahaan, institusi pemerintahan, pendidikan, organisasi sosial, politik, keagamaan, dan lainnya. Oleh karena itu, mempelajari manajemen membantu seseorang memiliki pemahaman dasar yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Adalah keliru jika seseorang menganggap mempelajari manajemen hanya untuk meraih posisi karier tertentu atau sekadar memenuhi syarat akademis. Sebelum mempelajari manajemen, seseorang perlu memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin atau orang yang bertanggung jawab dalam sebuah organisasi. Dengan mempelajari manajemen, Anda akan mendapatkan kemampuan berharga untuk memahami dan menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan pengelolaan organisasi.
Model Manajemen
Berikut adalah beberapa contoh model manajemen yang diterapkan dalam organisasi beserta penjelasan mengenai fungsinya:
-
Model P-I-E (Planning, Implementation, & Evaluation). Model ini termasuk salah satu yang paling sederhana, karena hanya mencakup tiga fungsi utama, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
-
Model P-O-A-C (Planning, Organizing, Actuating, & Controling). Namun, definisi tersebut mengalami perubahan pada sekitar tahun 1914, ketika seorang ahli asal Perancis, Henri Fayol, menyatakan bahwa manajemen melibatkan lima fungsi utama, yaitu merencanakan (planning) kegiatan yang akan dilakukan, mengorganisir (organizing) untuk mencapai rencana tersebut, mengarahkan (direct) sumber daya yang ada untuk melaksanakan rencana, memimpin (leading) sumber daya tersebut, dan akhirnya mengendalikan (controlling) sumber daya agar tetap berfungsi secara optimal.
-
Model A-R-R-I-M-E (Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi, Monitoring, dan Evaluasi). Model ini hampir sama dengan model AR-R-I-F, perbedaannya terletak pada pemisahan fungsi Monitoring dan Evaluasi yang diletakkan secara terpisah.