Pengertian Sistem Informasi : Komponen, Jenis, Proses, dan Fungsinya dalam Organisasi

PENDAHULUAN

Banyak organisasi modern bertanya, bagaimana cara meningkatkan efisiensi, mempercepat pengambilan keputusan, dan mendorong inovasi di era digital ini? Jawabannya terletak pada pemanfaatan Sistem Informasi yang terintegrasi dan adaptif.

Sistem Informasi tidak hanya sekadar perangkat lunak atau teknologi. Ia merupakan kombinasi strategis antara manusia, proses, teknologi, dan data yang bekerja bersama untuk menghasilkan informasi yang akurat dan relevan. Keberadaan sistem ini memungkinkan organisasi untuk bergerak lebih gesit, transparan, dan berbasis data (data-driven).

Artikel ini akan mengulas secara lengkap mulai dari pengertian sistem informasi, baik secara umum, menurut KBBI, maupun para ahli. Komponen penting yang menyusunnya, jenis-jenis sistem informasi yang umum digunakan dalam organisasi, hingga fungsi strategis dan proses kerjanya dalam mendukung transformasi digital. Seluruh bahasan didasarkan pada referensi akademik dan jurnal ilmiah Indonesia terkini sekitar tahun 2020–2025, sehingga dapat menjadi rujukan terpercaya untuk keperluan ilmiah maupun pengembangan organisasi.

Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Secara Umum

Sistem Informasi merupakan kumpulan komponen yang saling terintegrasi manusia, teknologi (hardware, software, jaringan), data, dan prosedur yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi. Tujuannya adalah mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, analisis masalah, dan visualisasi informasi dalam organisasi [Sumber]

Menurut Prabowo (2020), Sistem Informasi adalah sistem terintegrasi yang menyediakan informasi berguna bagi pengguna, meliputi komponen hardware, software, database, jaringan, prosedur, dan pengguna [Sumber]


Pengertian Menurut KBBI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem informasi diartikan sebagai:

“Tata cara atau prosedur pengolahan data yang menghasilkan informasi berguna untuk mendukung pengambilan keputusan.”

Definisi ini menekankan aspek data–proses–informasi sebagai rangkaian kegiatan sistem yang menyeluruh.


Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut ringkasan dari beberapa ahli—dengan referensi dari jurnal dan sumber Indonesia terbaru:

• Kenneth & Jane (dikutip dalam Sholeh, 2021)

“Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.” [Sumber 1] [Sumber 2]

• R. Kelly Rainer & Brad Prince (2021)

“SI adalah sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.” [Sumber]

• Effy Oz (2014, dikutip Scribd)

“Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi, orang, dan prosedur yang bekerja bersama‑sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis dan manajemen dalam suatu organisasi.” [Sumber]

 

Komponen Sistem Informasi

Berdasarkan penelitian Lenny Marlina & Mulyawan Safwandy Nugraha (2024), keberhasilan implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dipengaruhi oleh empat komponen utama:

  1. Pemahaman Kebutuhan Pengguna
    Organisasi perlu memetakan kebutuhan pengguna secara tepat melalui analisis dan survei mendalam. Jika kebutuhan pengguna tidak dipahami dengan benar, sistem yang dikembangkan akan kurang relevan dan sulit digunakan [Sumber 1] [Sumber 2] [Sumber 3]

  2. Integrasi Data yang Efektif
    Data harus diintegrasikan secara menyeluruh agar antarbagian organisasi saling terhubung—misalnya antar-departemen operasional, keuangan, hingga SDM. Integrasi ini memastikan data akurat, lengkap, dan mudah diakses secara real time [Sumber]

  3. Dukungan Manajemen (Top Management Support)
    Komitmen dari manajemen puncak penting untuk ketersediaan sumber daya, perencanaan strategis, dan mitigasi risiko. Tanpa dukungan ini, sistem sulit diuji, disebarluaskan, maupun dievaluasi [Sumber]

  4. Pelatihan Pengguna yang Memadai
    Pelatihan tidak hanya sekali melainkan berkelanjutan, untuk menjamin pengguna dapat mengoperasikan sistem secara lancar dan optimal. Pelatihan mendukung adaptasi kultur baru dalam organisasi [Sumber]

Organisasi yang rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian sistem terhadap kebutuhan nyata, secara signifikan meningkatkan keberhasilan penggunaan SIM.  [Sumber]


Komponen Tambahan Pendukung

Penelitian literatur (Bratha, 2022) juga menyoroti tiga elemen pendukung yang tak kalah penting dalam SIM:

  • Software (Perangkat Lunak)
    Aplikasi yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan mudah diintegrasi dengan sistem lain [Sumber]

  • Database (Basis Data)
    Sistem penyimpanan data yang handal dan scalable—memastikan data konsisten, akurat, dan dapat dikelola dengan baik  [Sumber 1] [Sumber 2]

  • Brainware (Manusia sebagai Pengguna dan Pengelola)
    Pengguna (end-users) dan pengelola sistem menjadi aktor utama yang menjalankan dan merekayasa SIM. Kapabilitas mereka sangat mempengaruhi kualitas keluaran sistem [Sumber]

Jenis-Jenis Sistem Informasi dalam Organisasi

1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

SIA digunakan untuk mencatat dan mengolah transaksi keuangan, membentuk laporan akuntansi tepat dan cepat.

  • Studi oleh Arman Maulana (2021) menemukan bahwa SIA berbasis komputer memperkuat pengendalian internal, meningkatkan akurasi, dan efisiensi operasional. [Sumber]

  • Penelitian Rohman dkk. (2023) pada UMKM menunjukkan SIA membantu meningkatkan pemantauan keuangan dan respons terhadap perubahan pasar. [Sumber]

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM menyajikan ringkasan operasional dan analitik untuk mendukung manajemen dalam monitoring aktivitas dan membuat keputusan berbasis data.

  • Contoh aplikasi SIM di pemerintahan: EIS COVID‑19 di DKI Jakarta, digunakan untuk dashboard real‑time dan membantu manajer dalam pengambilan keputusan cepat [Sumber]

3. Decision Support System (DSS)

DSS menyediakan model, simulasi, dan tools analisis untuk membantu manajer membuat keputusan atas permasalahan rumit dan semi-struktural.

  • Meskipun artikel lokal masih minim, model DSS banyak dibahas dalam studi internasional dan adaptif untuk penerapan di perbankan, kesehatan, dan manufaktur.

4. Executive Information System (EIS)

EIS secara khusus melayani kebutuhan ringkasan strategis untuk tingkat manajemen puncak dengan dashboard visual & laporan agregat.

  • Implementasi EIS di DKI Jakarta untuk pelaporan COVID‑19 mampu menyajikan data mengenai kasus harian, ketersediaan tempat tidur RS, dan grafik geografis real‑time. [Sumber 1]  [Sumber 2]

5. Enterprise Resource Planning (ERP)

ERP mengintegrasikan seluruh proses bisnis—akuntansi, manufaktur, HR, distribusi, dan lain-lain—dalam satu platform.

  • Sistem ERP membantu menyinergikan alur kerja dari hulu ke hilir, meski jurnal lokal masih minim. Namun, banyak prove‑case di level perusahaan besar dan BUMN.

6. Human Resources Information System (HRIS)

HRIS mengelola data karyawan, gaji, cuti, pelatihan, dan rekrutmen.

  • Rekomendasi populer dari pengguna lokal termasuk software Mekari Talenta, LinovHR, dan Hashmicro. [Sumber]

 

Proses Kerja Sistem Informasi

Proses kerja sistem informasi umumnya mengikuti siklus data yang terdiri dari empat tahapan utama:

  1. Input – Pengumpulan Data
    Pada tahap ini, data mentah dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti transaksi, sensor, atau formulir digital. Contohnya, sistem absensi sekolah menangkap data kehadiran harian siswa menggunakan barcode atau fingerprint [Sumber 1] [Sumber 2]

  2. Proses – Transformasi Data
    Data mentah kemudian diproses dan diolah—melalui validasi, perhitungan, pengelompokan, dan analisis. Misalnya, perusahaan percetakan menggunakan aplikasi berbasis web untuk meminimalkan error rate dari input stok barang .

  3. Output – Penyajian Informasi
    Hasil proses disajikan sebagai informasi yang mudah dimengerti, seperti laporan, grafik, atau dashboard. Contohnya SIM perguruan tinggi menampilkan dashboard kinerja mahasiswa dan jadwal perkuliahan .

  4. Feedback – Evaluasi dan Perbaikan
    Informasi yang diperoleh digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menghasilkan perbaikan atau pembaruan berkelanjutan. Siklus inilah yang membuat sistem berkembang dan tetap relevan dengan kebutuhan organisasi [Sumber]


Pendalaman Berdasarkan Studi

  • Studi Sistem Informasi Administrasi Pelatihan (BBLKI Surakarta, 2022) menggunakan metodologi pengembangan WISDM; alurnya mencermati kebutuhan analisis (input), desain workflow (proses), pengujian sistem (output), hingga maintenance (feedback). [Sumber]

  • Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi (2023) menerapkan langkah serupa: analisis kebutuhan input, konfigurasi sistem (proses), uji coba dan peluncuran output, serta maintenance berkelanjutan (feedback) untuk meningkatkan efisiensi dan layanan mahasiswa. [Sumber]

 

Visualisasi Siklus Proses Kerja


            ↺ dilanjutkan secara berulang

Model ini mempertegas bahwa proses sistem informasi bukan sekadar sekali jalan, melainkan siklus berulang yang mendorong peningkatan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berbasis data.

 

Fungsi Sistem Informasi dalam Organisasi

  1. Pengambilan Keputusan
    Sistem Informasi Manajemen (SIM) menyediakan data akurat, tepat waktu, dan relevan yang sangat esensial pada proses pengambilan keputusan strategis.

    • Siti Khadijah & M. I. Padli Nasution (2024) menekankan bahwa SIM membantu menghasilkan keputusan logis dan cepat berdasarkan informasi akurat. [Sumber 1] [Sumber 2]

    • Nurhayati dkk. (2023) juga menyampaikan bahwa SIM digunakan sebagai dasar perencanaan, pemantauan, pengarahan, dan pengendalian di organisasi [Sumber]

  2. Efisiensi Operasional
    Otomatisasi proses rutin dan pengurangan kesalahan manual menjadi nilai utama SIM dalam kegiatan operasional.

    • Samiah br Harahap & Nasution (2023) menemukan bahwa SIM memungkinkan integrasi data antar-departemen serta meminimalkan redundansi pekerjaan [Sumber]

    • Zahwatun Suhaibah Rangkuti dkk. (2024) mengonfirmasi peningkatan efisiensi di sektor publik seperti pengurangan duplikasi kerja dan memperlancar aliran administrasi. [Sumber]

  3. Komunikasi & Kolaborasi
    SIM meningkatkan kolaborasi internal dan eksternal dengan menyediakan kanal komunikasi berbasis data dan dokumentasi yang mudah diakses.

    • Nazwa Rahmayani & Nasution (2025) mencatat bahwa sistem ini memperkuat komunikasi serta mendukung koordinasi lintas fungsi. [Sumber]

  4. Inovasi & Keunggulan Bersaing
    Dengan akses informasi real-time dan analisis berbasis data, organisasi dapat merespons cepat terhadap tren dan peluang bisnis.

    • Ulfi Yanti Harahap & Nasution (2023) menyebut SIM sebagai aset strategis sama pentingnya seperti aset fisik, yang membantu organisasi meraih efektivitas, kualitas layanan, dan pangsa pasar lebih tinggi [Sumber]

  5. Transformasi Digital dan Budaya Data-Driven
    SIM menjadi fondasi budaya berbasis data yang mendorong kualitas layanan dan transparansi.

    • Mahyadi (2023) dalam literature review menyatakan bahwa SIM membantu organisasi beralih ke era digital dan meningkatkan kinerja pegawai [Sumber 1] [Sumber 2]

    • Zahwatun dkk. (2024) juga mencatat peningkatan transparansi dan akuntabilitas di sektor publik melalui pengadopsian SIM. [Sumber]

 

❓ Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Sistem Informasi

1. Apa itu sistem informasi secara sederhana?

Sistem informasi adalah kombinasi antara manusia, perangkat lunak, data, dan prosedur yang bekerja bersama untuk mengelola informasi dan mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi. Tujuannya adalah agar informasi yang dihasilkan lebih cepat, akurat, dan relevan.


2. Apa perbedaan antara sistem informasi dan teknologi informasi?

  • Sistem Informasi mencakup seluruh komponen: manusia, proses bisnis, data, dan teknologi.

  • Teknologi Informasi (TI) hanya mencakup aspek teknis, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan.
    Dengan kata lain, TI adalah bagian dari sistem informasi, bukan sebaliknya.


3. Apa saja contoh sistem informasi di dunia nyata?

Beberapa contoh umum meliputi:

  • Sistem Informasi Akademik di kampus untuk mengelola nilai dan jadwal.

  • Enterprise Resource Planning (ERP) di perusahaan manufaktur.

  • Human Resource Information System (HRIS) untuk manajemen data karyawan.

  • Sistem Informasi Kesehatan seperti e-Medical Records.


4. Mengapa sistem informasi penting bagi organisasi?

Karena sistem informasi membantu:

  • Mengotomatisasi pekerjaan rutin

  • Meningkatkan akurasi data

  • Mempercepat proses pengambilan keputusan

  • Mendorong inovasi dan keunggulan bersaing
    Tanpa sistem informasi yang baik, organisasi akan kesulitan mengikuti dinamika digital.


5. Apa risiko jika organisasi tidak memiliki sistem informasi yang baik?

Beberapa risiko yang dapat muncul:

  • Kehilangan data penting

  • Pengambilan keputusan yang lambat dan tidak akurat

  • Kinerja operasional tidak efisien

  • Kurangnya transparansi dan akuntabilitas
    Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan daya saing organisasi di pasar.