Terakhir diperbarui: 13 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 13 November 2025). Uji t-Test: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penggunaan. SumberAjar. Retrieved 13 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/uji-ttest-pengertian-jenis-dan-contoh-penggunaan 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Uji t-Test: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penggunaan - SumberAjar.com

Uji t-Test: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penggunaan

Pendahuluan

Metode statistik memainkan peran penting dalam penelitian kuantitatif, terutama ketika peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kelompok atau kondisi yang diuji. Salah satu alat yang sering digunakan adalah uji t-test atau sering disebut juga t-test. Uji ini memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis tentang rata-rata dari satu atau dua kelompok data dalam populasi, khususnya ketika ukuran sampel relatif kecil dan asumsi-asumsi tertentu terpenuhi. Dalam berbagai studi di Indonesia, misalnya dalam bidang pendidikan dan manajemen, uji t sudah banyak digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang berbasis data. [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org]
Artikel ini akan membahas secara mendalam pengertian uji t-test dari berbagai sudut, jenis-jenisnya, serta contoh penggunaan aplikasi dalam penelitian, dengan harapan pembaca memperoleh pemahaman yang solid dan praktis dalam konteks ilmiah.

Definisi Uji t-Test

Definisi Uji t-Test Secara Umum

Secara umum, uji t-test adalah metode statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan rata-rata (mean) satu atau dua kelompok (populasi atau sampel) berdasarkan data yang diambil. Sebagai contoh, artikel Informatika UC menyebutkan bahwa:

“Uji T-test adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan signifikan antara dua kelompok atau populasi.” [Lihat sumber Disini - informatika.ciputra.ac.id]
Metode ini masuk dalam kelompok statistik parametrik karena mensyaratkan data kuantitatif yang memenuhi asumsi tertentu seperti distribusi normal dan varians yang relatif sama (homogen) jika dibandingkan antara kelompok. [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org]
Dengan menggunakan uji t, peneliti dapat menarik kesimpulan berdasarkan data sampel tentang apakah rata-rata populasi berbeda secara signifikan atau tidak, tentu dengan memperhatikan taraf signifikansi (misalnya α = 0,05) dan derajat kebebasan (degrees of freedom) yang sesuai. [Lihat sumber Disini - accounting.binus.ac.id]

Definisi Uji t-Test dalam KBBI

Dalam pencarian saya, kata “t-test” atau “uji t” belum secara spesifik dicantumkan dalam versi daring lengkap dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai entri tersendiri dengan definisi khusus. Namun, secara umum “uji” di KBBI berarti pengujian atau percobaan untuk mengetahui sesuatu, sedangkan “t” dalam konteks statistik berasal dari istilah “Student’s t”. Oleh sebab itu, dalam artikel ini kita dapat mengartikan bahwa “uji t” secara bebas berarti “uji statistik yang menggunakan distribusi t (Student’s t) untuk menguji rata-rata”.
Karena tidak tersedia entri spesifik di KBBI yang menjabarkan “uji t”, maka kita perlu berpegang pada definisi yang digunakan dalam literatur statistik dan penelitian sebagai acuan.

Definisi Uji t-Test Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi uji t-test menurut pakar atau literatur statistik:

Menurut situs Accounting BINUS:

“Uji T (Test T) adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.” [Lihat sumber Disini - accounting.binus.ac.id]

Menurut Krisanti (2019) dalam penelitian di PT. Merck, Tbk:

“Uji-T atau T-Test … merupakan salah metode pengujian dari uji statistik parametrik … menurut Ghozali, uji statistik t adalah suatu uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.” [Lihat sumber Disini - journal.binadarma.ac.id]

Menurut Putri et al. (2023) dalam jurnal “Pengaplikasian Uji T dalam Penelitian Eksperimen”:

“Uji-t merupakan uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik.” [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org]

Dalam buku “Uji T-Test (Pengantar Statistik Lanjut)” dari Politeknik …:

“Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data yang independen.” [Lihat sumber Disini - mplk.politanikoe.ac.id]

Dengan menggabungkan berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa uji t-test adalah suatu prosedur statistik parametrik yang digunakan untuk mengevaluasi hipotesis tentang rata-rata satu atau dua kelompok, dengan memperhatikan kondisi seperti ukuran sampel, distribusi, dan varians.

Jenis-Jenis Uji t-Test

Dalam praktik penelitian, ada beberapa tipe uji t-test yang umum digunakan. Berikut penjelasannya , saya juga akan menambah satu subjudul untuk “Asumsi dan Syarat” agar pembahasan lebih lengkap.

Uji Satu Sampel (One-Sample T-Test)

Uji satu sampel dilakukan ketika kita memiliki satu kelompok data dan ingin mengetahui apakah rata-rata kelompok tersebut berbeda secara signifikan dari suatu nilai acuan atau rata-rata populasi yang diketahui. Sebagai contoh: suatu kelas memiliki rata-rata nilai ulangan, dan kita ingin membandingkannya dengan nilai rata-rata nasional yang diketahui.
Pada dokumen dari Politeknik disebutkan:

“Uji-t satu sampel (one sample t-test) merupakan prosedur pengujian untuk sampel tunggal … rata-rata suatu variabel tunggal dibandingkan dengan suatu nilai konstanta tertentu.” [Lihat sumber Disini - jurnalnasional.ump.ac.id]
Dengan demikian, uji satu sampel cocok ketika hanya ada satu kelompok data yang diuji terhadap suatu acuan.

Uji Dua Sampel Independen (Independent-Samples T-Test)

Jenis ini diterapkan ketika peneliti ingin membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang bebas/tidak berpasangan (independent). Contoh: rata-rata nilai dua kelas yang berbeda, satu menggunakan metode A dan satu menggunakan metode B.
Menurut artikel jenis statistik:

“Dua sampel yang tidak saling berhubungan (Two independent samples) … untuk data parametrik kita gunakan t-test.” [Lihat sumber Disini - ejournal.undip.ac.id]
Atau dalam literatur:
“Independent T Test digunakan untuk 2 kelompok data yang tidak berhubungan atau tak sama.” [Lihat sumber Disini - codingstudio.id]
Peneliti harus memastikan bahwa kelompok tersebut benar-benar independen dan memenuhi syarat.

Uji Dua Sampel Berpasangan (Paired-Sample T-Test)

Jenis ini digunakan ketika dua kelompok data saling berpasangan atau terkait , misalnya pengukuran sebelum dan sesudah (pre-test dan post-test) dalam kelompok yang sama. Jumlah data kedua kondisi sama dan hubungan antara penyampingan data jelas.
Dokumen menyebut:

“Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan).” [Lihat sumber Disini - ejournal.unsrat.ac.id]
Contoh: mengukur berat badan peserta sebelum dan sesudah program diet, membandingkan dua kondisi pada subjek yang sama.

Asumsi dan Syarat Penggunaan Uji t-Test

Agar hasil uji t dapat diinterpretasikan secara sahih, beberapa asumsi harus dipenuhi:

Contoh Penggunaan Uji t-Test

Untuk memudahkan pemahaman, berikut beberapa contoh nyata penggunaan uji t-test dari penelitian di Indonesia, serta penjelasan bagaimana hasil diinterpretasikan.

Contoh 1: Uji t pada Pembelajaran Daring vs Tatap Muka

Dalam jurnal “Pengaplikasian Uji T dalam Penelitian Eksperimen” oleh Putri et al. (2023), ditemukan bahwa uji t digunakan untuk mengevaluasi perbedaan rata-rata kemampuan literasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran daring selama pandemi dibandingkan kondisi sebelumnya. [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org]
Interpretasi: Peneliti menolak hipotesis nol (bahwa tidak ada perbedaan) jika nilai signifikansi (p-value) < α (misalnya 0,05). Penolakan H₀ berarti terdapat perbedaan signifikan antara dua kondisi.

Contoh 2: Uji t dalam Analisis Regresi Parsial

Dalam artikel “Memahami Uji T dalam Regresi Linear” (BINUS, 2021) disebutkan bahwa uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dalam model regresi. [Lihat sumber Disini - accounting.binus.ac.id]
Misalnya, variabel X dengan β-koefisien diuji apakah berbeda dari nol secara signifikan atau tidak melalui nilai t > t tabel atau p-value < 0,05.

Contoh 3: Uji t Satu Sampel , Aplikasi Web

Dalam penelitian “Pengembangan Aplikasi Uji-t Satu Sampel Berbasis Web” Mustafidah et al. (2020) menjelaskan bahwa uji satu sampel dipakai untuk memeriksa apakah rata-rata suatu sampel berbeda dari nilai acuan tertentu. [Lihat sumber Disini - jurnalnasional.ump.ac.id]
Misalnya: sebuah grup responden diuji apakah rata-rata skor mereka berbeda dari skor standar nasional.

Contoh 4: Uji t dalam Proyek Konstruksi (Independent Samples)

Dalam “Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek…” (Azhari et al., 2023) disebutkan bahwa analisis regresi termasuk uji t dan uji F untuk menilai faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek. [Lihat sumber Disini - ejournal-polnam.ac.id]
Meskipun bukan eksplisit menyebut perbandingan dua kelompok rata-rata, namun metode serupa digunakan untuk menentukan signifikansi variabel individu terhadap hasil.

Kesimpulan

Uji t-test merupakan salah satu alat analisis statistik yang sangat berguna dalam penelitian kuantitatif karena memungkinkan peneliti untuk menentukan apakah rata-rata satu atau dua kelompok memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik. Pengertian ini dapat dilihat dari definisi umum, literatur ahli, serta penggunaan dalam penelitian di Indonesia. Terdapat beberapa jenis uji t (one sample, independent samples, paired samples) yang masing-masing memiliki syarat dan konteks penggunaan yang berbeda. Untuk menerapkannya secara benar, peneliti harus memperhatikan asumsi seperti distribusi normal, homogenitas varians, dan independensi data. Melalui contoh-contoh penelitian nyata, kita bisa memahami bagaimana uji t diaplikasikan dan diinterpretasikan. Dengan demikian, penggunaan uji t-test dapat memperkuat validitas hasil penelitian dan membantu pengambilan keputusan berbasis data.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Uji t-Test adalah metode statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara satu atau dua kelompok data. Uji ini banyak digunakan pada penelitian dengan sampel kecil dan data berdistribusi normal.

Jenis uji t-Test meliputi: One Sample t-Test, Independent Sample t-Test, dan Paired Sample t-Test. Ketiga jenis ini digunakan sesuai tujuan penelitian dan jenis data yang dibandingkan.

Uji t-Test digunakan ketika peneliti ingin mengetahui perbedaan rata-rata antar kelompok, baik satu kelompok terhadap nilai acuan maupun dua kelompok berbeda atau berpasangan. Metode ini sesuai untuk data kuantitatif berdistribusi normal.

Syarat uji t-Test antara lain: data harus berdistribusi normal, sampel diambil secara acak, varians antar kelompok homogen, dan hubungan data sesuai jenis uji yang dipakai (independen atau berpasangan).

Contoh penggunaan uji t-Test yaitu membandingkan nilai rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan, membandingkan dua metode pembelajaran, atau menguji pengaruh suatu variabel dalam model regresi secara parsial.