Etika Penelitian: Prinsip, Tujuan, dan Contoh Penerapannya
Pendahuluan
Penelitian ilmiah merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, dalam pelaksanaannya, proses penelitian tidak hanya sekadar menjalankan metodologi, mengumpulkan data, atau menganalisis hasil , melainkan juga harus mempertimbangkan aspek moral dan etis yang menyertainya. Istilah “etika penelitian” menuntut bahwa kegiatan penelitian dilakukan dengan memegang teguh nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, menghormati hak dan martabat subjek penelitian, serta mempertimbangkan dampak sosial dan ilmiah dari hasil penelitian tersebut. Dalam era globalisasi dan digitalisasi seperti sekarang, dimana data cepat tersebar dan publikasi makin mudah diakses, penerapan etika penelitian menjadi semakin relevan agar kredibilitas penelitian tetap terjaga, subjek penelitian terlindungi, dan hasil penelitian benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Sebagai gambaran awal, penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa etika penelitian berfungsi sebagai pedoman moral yang memastikan kejujuran, transparansi, dan perlindungan hak subjek penelitian. [Lihat sumber Disini - journal.unpas.ac.id]
Artikel ini akan menguraikan secara sistematis: pengertian etika penelitian (secara umum, menurut KBBI, dan menurut para ahli), kemudian membahas prinsip, tujuan, dan contoh penerapan etika penelitian dalam praktik.
Definisi Etika Penelitian
Definisi Etika Penelitian Secara Umum
Secara umum, etika penelitian dapat diartikan sebagai seperangkat nilai, norma, dan standar yang menjadi pedoman bagi peneliti dalam menjalankan setiap tahap penelitian , mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis, hingga publikasi hasil penelitian. Nilai-nilai ini bertujuan untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan integritas, menghormati partisipan penelitian, serta menghasilkan pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan (baik secara ilmiah maupun sosial). Sebagai misal, satu tinjauan literatur menyebut bahwa “prinsip dasar etika dalam penelitian ilmiah yaitu menghormati & menghargai harkat martabat manusia sebagai subjek penelitian, menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian, memegang prinsip keadilan & kesetaraan, memperhitungkan dampak positif maupun negatif dari penelitian.” [Lihat sumber Disini - jptam.org]
Dengan demikian, penelitian yang baik bukan hanya valid dari segi metodologi, tetapi juga etis dalam perlakuan terhadap semua pihak yang terlibat.
Definisi Etika Penelitian dalam KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah “etika” berarti “ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)”. [Lihat sumber Disini - unsia.ac.id]
Sehingga, bila dikaitkan dengan penelitian, “etika penelitian” dapat diartikan sebagai ilmu atau pedoman mengenai apa yang semestinya dilakukan (dan tidak dilakukan) dalam proses penelitian – dalam bingkai hak moral, kewajiban peneliti, dan perlindungan terhadap pihak-terlibat dalam penelitian.
Definisi Etika Penelitian Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi menurut para ahli:
- Menurut Mayer (2009), etika penelitian adalah aplikasi prinsip-prinsip moral ke dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Menurut Saunders, Lewis and Thornhill (2007), dalam konteks penelitian kualitatif, etika riset berkaitan dengan bagaimana peneliti merumuskan topik penelitian, merencanakan penelitian, mengakses data, mengumpulkan data, menyimpan data, menganalisis data dan melaporkan secara bertanggung jawab dan bermoral. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Menurut penelitian Yumesri, dkk. (2024), etika dalam penelitian ilmiah adalah “nilai-nilai yang mengedepankan hak dan kewajiban moral yang menjadi pedoman bagi kehidupan manusia … Etika dalam penelitian ilmiah merupakan suatu yang harus dijunjung tinggi oleh masyarakat …” [Lihat sumber Disini - ejournal.uncm.ac.id]
- Menurut panduan dari Program Studi Doktor FKβKMK UGM, etika penelitian yang melibatkan subjek manusia “mensyaratkan peneliti untuk memperoleh persetujuan dari peserta penelitian, untuk melindungi peserta dengan kapasitas yang kurang dalam pengambilan keputusan, dan menjaga bahwa peserta penelitian bukan sumber data yang pasif, tetapi individu yang hak dan kesejahteraannya harus dihormati.” [Lihat sumber Disini - s3.fkkmk.ugm.ac.id]
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa etika penelitian bukan sekadar aspek tambahan, tetapi merupakan bagian integral dari proses penelitian yang bertanggung jawab dan bermartabat.
Prinsip, Tujuan, dan Contoh Penerapan Etika Penelitian
Prinsip Etika Penelitian
Terdapat berbagai prinsip yang lazim dijadikan pedoman dalam etika penelitian, khususnya di konteks Indonesia dan internasional. Beberapa prinsip penting adalah:
- Menghormati dan menghargai harkat martabat manusia sebagai subjek penelitian. [Lihat sumber Disini - ejournal.uncm.ac.id]
- Menghormati privasi dan kerahasiaan (confidentiality) subjek penelitian. [Lihat sumber Disini - ejournal.uncm.ac.id]
- Memegang prinsip keadilan dan kesetaraan (justice) dalam perlakuan terhadap peserta penelitian. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
- Ensuring beneficence – manfaat dan kebaikan untuk partisipan atau masyarakat, dan meminimalkan risiko atau kerugian (non-maleficence). [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Kejujuran (honesty), objektivitas, integritas, ketepatan, akuntabilitas dan kompetensi peneliti. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
- Kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan institusi (legalitas) dan transparansi penelitian. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
Tujuan Etika Penelitian
Adapun tujuan penerapan etika penelitian antara lain:
- Melindungi hak-hak dan kesejahteraan partisipan penelitian, terutama apabila penelitian melibatkan manusia sebagai subjek. [Lihat sumber Disini - info.populix.co]
- Menjamin bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang memenuhi kepentingan individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan , bukan hanya untuk kepentingan peneliti semata. [Lihat sumber Disini - info.populix.co]
- Menjaga kredibilitas dan integritas keilmuan, agar hasil penelitian dapat dipercaya, dapat dipertanggungjawabkan, dan bebas dari manipulasi atau pelanggaran etika seperti plagiarisme, fabrikasi, falsifikasi. [Lihat sumber Disini - ejournal.uncm.ac.id]
- Mengatur dan mengevaluasi kelayakan etika suatu penelitian (termasuk pertimbangan risiko, persetujuan informasi, kerahasiaan) agar penelitian tidak merugikan pihak manapun. [Lihat sumber Disini - info.populix.co]
Contoh Penerapan Etika Penelitian
Dalam praktik, penerapan etika penelitian bisa diwujudkan dalam beberapa tindakan berikut:
- Mendapatkan izin dan persetujuan dari pihak terkait (misalnya lembaga, responden) sebelum penelitian dimulai, agar penelitian berlangsung sah dan peserta mau berpartisipasi secara sukarela. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Menjaga kerahasiaan data partisipan , misalnya dengan menggunakan kode alih nama (anonymization), tidak mencantumkan identitas pribadi responden tanpa izin. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Tidak memanipulasi data , melaporkan data dan hasil penelitian apa adanya, tanpa fabrikasi atau penghilangan yang dapat menyesatkan. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Transparansi metodologi dan teknik penelitian , agar pihak lain dapat mengecek atau mereplikasi penelitian jika diperlukan. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Memberikan kompensasi yang layak kepada partisipan bila relevan, dengan memperhatikan keadilan dan tidak menciptakan tekanan atau eksploitasi. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Menjamin bahwa penelitian dilakukan oleh peneliti yang kompeten, mematuhi regulasi/komite etik yang berlaku, serta mempertimbangkan dampak sosial dan moral dari penelitian. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
Kesimpulan
Etika penelitian adalah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari setiap tahap kegiatan penelitian , mulai dari perencanaan hingga publikasi hasil. Dengan memahami definisinya secara umum, dalam KBBI, serta menurut para ahli, maka peneliti akan memiliki kerangka berpikir yang kuat untuk menerapkan prinsip-etika yang relevan seperti menghormati martabat manusia, menjaga kerahasiaan, keadilan, kejujuran, kompetensi, dan legalitas. Tujuan utama penerapan etika ini adalah untuk melindungi hak dan kesejahteraan subjek penelitian, menjaga integritas ilmiah, serta memastikan bahwa penelitian benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat dan tidak menimbulkan kerugian. Praktik-contoh penerapan seperti memperoleh persetujuan yang diinformasikan, menjaga data sensitif, melaporkan hasil dengan jujur dan transparan, serta menaati regulasi, menunjukkan bahwa etika penelitian bukan sekadar teori, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Bagi para peneliti , baik mahasiswa, akademisi, atau praktisi , penguasaan dan penerapan etika penelitian menjadi syarat dasar agar penelitian yang dilakukan tidak hanya sah secara metodologis tetapi juga bermartabat secara moral dan bermanfaat secara sosial.
