Historis: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penelitian
Pendahuluan
Dalam ranah penelitian ilmu sosial maupun ilmu humaniora, pemahaman terhadap proses masa lalu menjadi sangat penting untuk menggali akar-sebab fenomena saat ini serta merumuskan implikasi bagi masa depan. Konsep "historis" kerap muncul sebagai kata kunci dalam berbagai kajian yang meninjau asal-usul, perkembangan, dan perubahan yang telah terjadi. Pemahaman tentang aspek historis memungkinkan peneliti dan pembaca untuk melihat bukan hanya apa yang terjadi, melainkan bagaimana, mengapa, dan dalam konteks apa perubahan tersebut berlangsung. Dengan demikian, artikel ini akan membahas secara komprehensif konsep historis, meliputi pengertian (secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli), fungsi dari pendekatan historis dalam penelitian, serta memberikan contoh penelitian yang menggunakan pendekatan historis. Harapan dari pembahasan ini adalah pembaca dapat memahami posisi penting pendekatan historis dalam penelitian dan mampu melihat contoh konkret aplikasinya dalam konteks ilmiah.
Definisi Historis
Definisi Historis Secara Umum
Secara umum, istilah "historis" mengacu pada sesuatu yang berkaitan dengan masa lalu, peristiwa yang telah terjadi, atau konteks waktu yang lampau. Pendekatan historis dalam penelitian berarti menelusuri, mengkaji, dan menyusun kembali fakta-kejadian yang telah berlalu untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap fenomena saat ini. Dalam arti ini, orientasi utama bukan kepada penciptaan perubahan baru di masa sekarang, melainkan memahami rekonstruksi kejadian masa lalu dan relevansinya terhadap kondisi sekarang dan mendatang. Sebagai contoh, pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menggambarkan bagaimana suatu kebijakan publik tercipta, bagaimana sebuah institusi terbentuk, atau bagaimana suatu fenomena sosial berkembang dari masa lampau hingga sekarang. Salah satu kajian menyebut bahwa penelitian historis adalah usaha untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu secara sistematis dan objektif (walaupun makalah tersebut bukan jurnal terbit 2021-2025). [Lihat sumber Disini]
Definisi Historis dalam KBBI
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah historis bermakna “berkaitan dengan sejarah” atau “terjadi atau berdasarkan kejadian nyata di masa lampau”. Walaupun KBBI lebih banyak memuat makna dasar istilah sejarah/historis, penggunaan dalam penelitian memanfaatkan makna tersebut untuk menunjuk orientasi ke masa lampau. Untuk referensi langsung ke KBBI daring bisa dilihat pada situs KBBI (misalnya “historis: yang berhubungan dengan sejarah”). (Catatan: jurnal spesifik definisi historis dalam KBBI belum ditemukan secara eksplisit oleh penulis).
Definisi Historis Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi dari para ahli yang membahas aspek historis atau penelitian historis (seringkali disebut research historis) dalam konteks ilmiah:
- Susi Nuraeni menulis bahwa metode historis adalah “proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau dan menuliskan hasilnya berdasarkan fakta”. [Lihat sumber Disini]
- Dalam artikel oleh Fatchor Rahman disebut bahwa metodologi sejarah “merupakan proses menelaah dari pelbagai sumber, yang berisi informasi mengenai masa lampau, dan diwujudkan dalam bentuk yang sistematis … ia merupakan penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala kejadian, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan”. [Lihat sumber Disini]
- Kuntowijoyo (dalam beberapa literatur) menyatakan bahwa penelitian sejarah atau historis melibatkan lima tahapan yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. [Lihat sumber Disini]
- Dalam kajian oleh Rizki Fahmi dkk (2022) disebut bahwa pendekatan historis digunakan untuk mencari data yang relevan mengenai sejarah yang sesuai dengan kenyataan, kemudian hasil dari pemikiran dan sumber yang telah didapat dituangkan melalui tulisan dalam bentuk ilmiah sesuai dengan kronologi yang sebenarnya. [Lihat sumber Disini]
- Selain itu, dalam kajian oleh Achmad Faris Fizabillah dkk (2024) disebut bahwa pendekatan historis menitik-beratkan pada “perubahan-perubahan dan aspek diakronis (melalui waktu)”, serta orientasi terhadap evolusi fenomena dalam jangka panjang. [Lihat sumber Disini]
Dari definisi-ahli tersebut dapat diringkas bahwa “historis” dalam konteks penelitian berarti: suatu orientasi atau pendekatan yang memfokuskan kepada peristiwa atau kondisi masa lampau; dilakukan secara sistematis dan kritis; menggunakan sumber-sumber masa lalu; dan bertujuan untuk memahami bagaimana masa lalu tersebut membentuk kondisi masa kini serta mungkin implikasi bagi masa depan.
Fungsi Historis
Pendekatan historis dalam penelitian memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting, baik dalam konteks ilmu sosial, humaniora, maupun interdisipliner. Berikut pembahasannya:
- Fungsi Pemahaman Masa Lalu
Fungsi pertama adalah untuk memahami kejadian, proses, dan dinamika masa lalu secara mendalam. Dengan menggunakan pendekatan historis, peneliti dapat mengungkap bagaimana suatu fenomena muncul, bagaimana perkembangannya, siapa aktor-kunci di baliknya, serta dalam kondisi apa. Pemahaman ini penting karena masa lalu sering menjadi cikal bakal wacana, institusi, struktur sosial atau budaya yang ada sekarang. Sebagaimana Rahman (… ) menyebut bahwa melalui penelitian historis terjadi proses penyelidikan kritis terhadap situasi, keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau yang memungkinkan gambaran jelas serta pemahaman mendalam terhadap peristiwa tersebut. [Lihat sumber Disini] - Fungsi Kritik dan Refleksi
Fungsi kedua adalah sebagai alat kritik dan refleksi terhadap kondisi sekarang. Dengan menelusuri sejarah atau aspek historis suatu fenomena, peneliti dapat memotret transformasi dari kondisi awal hingga sekarang dan kemudian mengkritisi keberlanjutan atau perubahan yang terjadi: apakah terjadi perbaikan, regresi, atau stagnasi. Misalnya, ketika melihat perkembangan institusi pendidikan, pendekatan historis dapat membantu melihat bagaimana kurikulum, kebijakan, nilai-kultural berubah dari masa kolonial hingga kini, kemudian memungkinkan refleksi apakah perubahan tersebut sudah menjadi kemajuan atau perlu revisi. Dalam penelitian oleh Mahardika (2020) disebut bahwa posisi sejarah dalam pembelajaran di sekolah adalah untuk memberikan pemahaman cara berpikir dan proses berpikir atas kajian peristiwa-masa lalu, serta menanamkan identitas bangsa kepada peserta didik. [Lihat sumber Disini] - Fungsi Pengembangan Teori atau Pengetahuan
Fungsi ketiga adalah bahwa penelitian historis dapat berkontribusi pada pengembangan pengetahuan atau teori dengan memperkaya landasan historis suatu fenomena. Walaupun fenomena masa lalu tidak selalu dapat diubah, tetapi rekonstruksi historis memungkinkan pengembangan wawasan, hipotesis atau model yang menjelaskan dinamika perubahan. Contohnya: penelitian historis dapat menguji hipotesis mengenai sebab akibat dari suatu kebijakan ekonomis, sosial ataupun budaya dalam jangka panjang. Dalam makalah kelompok (2023) disebut bahwa penelitian historis bertujuan antara lain untuk membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau kecenderungan. [Lihat sumber Disini] - Fungsi Praktis Adaptasi dan Prediksi
Fungsi keempat ialah sebagai dasar dalam adaptasi atau prediksi masa depan. Walaupun tidak bersifat prediktif seperti penelitian eksperimental, pendekatan historis memungkinkan peneliti melihat pola-pola perubahan dalam jangka panjang dan dari situ memberikan rekomendasi untuk kondisi sekarang dan mendatang. Misalnya, penelitian ‘Strategi Pendekatan Historis dan Pragmatis’ (2024) menunjukkan bahwa kombinasi pendekatan historis membantu meningkatkan efektivitas kebijakan dengan memperkaya pemahaman terhadap akar masalah. [Lihat sumber Disini] - Fungsi Dokumentasi dan Konservasi Pengetahuan
Fungsi kelima adalah sebagai dokumentasi dan konservasi ilmu pengetahuan tentang masa lalu. Dengan dokumentasi yang cermat, peninggalan budaya, sosial, ekonomi ataupun institusi dapat dilestarikan dalam studi ilmiah sehingga tidak hilang begitu saja. Kajian oleh Nurhuda (2022) mengenai ‘Perkembangan Historiografi Indonesia’ menegaskan bahwa aspek historis penting agar jejak masa lalu tetap dapat dianalisis dan dijadikan bahan baca generasi berikutnya. [Lihat sumber Disini]
Secara ringkas, fungsi pendekatan historis dalam penelitian mencakup: memahami masa lalu, melakukan kritik refleksi terhadap masa kini, mengembangkan pengetahuan atau teori, mendukung adaptasi atau prediksi untuk masa depan, serta mendokumentasikan pengetahuan agar tidak hilang. Oleh karena itu, pendekatan historis memiliki posisi strategis dalam rangka memperkuat penelitian yang berbasis konteks waktu dan perubahan.
Contoh Penelitian Historis
Berikut beberapa contoh penelitian yang menggunakan pendekatan historis (historis) di Indonesia, sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana konsep “historis” diterapkan dalam praktik penelitian.
- Contoh 1 – Analisis Historis dalam Novela Catatan Orang Gila Karya Han Gagas (Fahmi, Mawadah & Hadiansyah, 2022)
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fakta yang relevan dalam novella karya Han Gagas dengan fakta sejarah yang telah terjadi, seperti peristiwa kerusuhan 30 September 1965, kerusuhan Mei 1998 di Solo, dan mantan pasien rumah sakit jiwa di Solo serta keluarganya. Penelitian menggunakan pendekatan historis dengan teknik pengumpulan data studi pustaka sesuai dengan langkah-langkah heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. [Lihat sumber Disini]
Hal ini menunjukkan bahwa penelitian historis tidak hanya digunakan di bidang sejarah semata, tetapi juga literatur dan kajian budaya yang memanfaatkan masa lalu sebagai bahan analisis. - Contoh 2 – Strategi Pendekatan Historis dan Pragmatis Industri dan IKM di Kota Gresik (Mauliza, Ekza & Yasin, 2023)
Penelitian ini menggunakan pendekatan historis untuk menganalisis strategi industrialisasi di Kota Gresik dari masa awal hingga perkembangan terbaru, kemudian menggabungkannya dengan pendekatan pragmatis agar relevan dengan konteks sekarang. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi historis dan pragmatis dapat meningkatkan efektivitas kebijakan industri. [Lihat sumber Disini]
Contoh ini menunjukkan bahwa pendekatan historis dapat digabung dengan pendekatan lain untuk menghasilkan kajian yang lebih komprehensif. - Contoh 3 – Menimbang Sejarah sebagai Landasan Kajian Ilmiah (Rahman, 2021)
Kajian ini menegaskan bahwa penelitian yang bersifat historis bertugas mendeskripsikan fenomena masa lampau secara sistematis dan kritis, dan fungsi utamanya adalah memberikan pemahaman mendalam terhadap peristiwa masa lalu untuk kemudian menilai praktik dan politik di masa kini. [Lihat sumber Disini]
Ini menunjukkan bahwa penelitian historis juga dapat dimanfaatkan sebagai landasan teoretis untuk kajian ilmiah yang lebih luas. - Contoh 4 – Perkembangan Historiografi Indonesia (Nurhuda, 2022)
Penelitian ini mengkaji perjalanan historiografi di Indonesia—yakni bagaimana penulisan sejarah, orientasi penelitian sejarah, dan perubahan paradigma historiografi di Indonesia berkembang. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan perspektif historis atas disiplin historiografi itu sendiri. [Lihat sumber Disini]
Dari contoh-contoh tersebut dapat dilihat bahwa pendekatan historis dapat diterapkan dalam berbagai bidang (sejarah, literatur, kebijakan, industri) dan dengan berbagai pendekatan metodologis (studi pustaka, analisis dokumen, pendekatan kualitatif). Peneliti yang menggunakan pendekatan historis akan melakukan pengumpulan sumber masa lampau (arsip, dokumen, catatan, wawancara narasumber lama), melakukan kritik terhadap sumber, interpretasi, dan menghasilkan penulisan yang rekonstruktif atas masa lampau sebagai bagian dari analisis fenomena sekarang dan masa depan.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Istilah historis dalam konteks penelitian merujuk kepada orientasi kajian yang memfokuskan peristiwa, kondisi atau dinamika masa lampau, serta bagaimana hal-hal tersebut membentuk kondisi sekarang atau masa depan.
- Secara umum, historis mengandung makna “berkaitan dengan sejarah”, baik secara umum maupun dalam penggunaan ilmiah. Dalam KBBI, makna dasar “berkaitan dengan sejarah” menjadi pijakan untuk aplikasi akademis.
- Menurut para ahli, pendekatan historis diartikan sebagai proses sistematis dan objektif yang memeriksa sumber-sumber masa lalu, melakukan verifikasi, interpretasi, dan menyajikan historiografi atau rekonstruksi masa lalu.
- Fungsi pendekatan historis dalam penelitian sangat penting, yakni: memberikan pemahaman terhadap masa lalu, menjadi alat kritik dan refleksi terhadap kondisi sekarang, mendukung pengembangan pengetahuan atau teori, membantu adaptasi atau prediksi untuk masa depan, serta mendokumentasikan pengetahuan agar tetap lestari.
- Contoh penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa pendekatan historis dapat digunakan di berbagai bidang dengan metodologi penelitian yang bervariasi. Dengan demikian pendekatan historis memiliki relevansi dan fleksibilitas yang tinggi dalam penelitian ilmiah.
- Dengan memahami pendekatan historis dengan baik, peneliti dan pembaca dapat memperoleh wawasan lebih luas tentang bagaimana masa lalu membentuk masa sekarang, serta bagaimana pelajaran dari masa lalu dapat dijadikan pijakan untuk tindakan sekarang dan ke depan.