Metode Historis: Langkah dan Contohnya
Pendahuluan
Penelitian sejarah memegang peranan penting dalam memahami perjalanan peristiwa manusia di masa lampau, tidak sekadar menghafal tanggal dan peristiwa, melainkan merekonstruksi, mengevaluasi, dan menafsirkan bukti-bukti masa lalu secara kritis untuk menghadirkan narasi yang akurat dan kredibel. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu pendekatan sistematis dan metodologis yang valid. Salah satu pendekatan paling klasik dan sering digunakan adalah metode historis (historical method). Melalui metode ini, peneliti dapat menyusuri jejak-jejak masa lampau, memverifikasi sumber, dan menyajikan interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Artikel ini akan membahas definisi metode historis, baik secara umum, menurut kamus, maupun menurut para ahli, serta langkah-langkahnya dan contoh penerapan, agar pembaca memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai metode historis.
Definisi Metode Historis
Definisi Metode Historis Secara Umum
Metode historis, sering juga disebut penelitian sejarah, merujuk pada rangkaian prosedur atau cara sistematis yang digunakan untuk menyelidiki peristiwa di masa lalu melalui pengumpulan, analisis, dan interpretasi bukti-bukti sejarah. Tujuan utamanya adalah untuk merekonstruksi kejadian masa lampau sedekat dan seakurat mungkin, sehingga dapat memberikan pemahaman tentang dinamika, konteks, dan akibat dari peristiwa tersebut. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
Dalam praktiknya, metode historis tidak semata mengandalkan catatan kronologis atau data sekunder, melainkan juga kritik terhadap sumber, penilaian terhadap keandalan bukti, dan sintesis untuk menghasilkan narasi sejarah yang koheren. [Lihat sumber Disini - id.wikipedia.org]
Definisi Metode Historis dalam KBBI
Secara teoretis, definisi formal “metode historis” dalam kamus besar seperti KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tidak selalu tersedia secara terminologis spesifik, karena “metode historis” adalah istilah akademik/ilmiah, bukan istilah umum sehari-hari. Namun, jika dikaitkan dengan definisi “sejarah” dalam KBBI dan makna “metode/metodologi”, maka metode historis dapat dipahami sebagai “cara atau tata cara ilmiah untuk mempelajari dan menuliskan kembali peristiwa masa lampau berdasarkan sumber dan bukti yang ada”.
Walaupun referensi langsung ke KBBI terkadang tidak tersedia daring, sebagian literatur akademik dan modul metodologi sejarah di Indonesia mengadopsi pendekatan yang sama: penelitian yang berorientasi pada masa lalu, dilakukan secara sistematis dan kritis, serta memperhatikan aspek autentisitas sumber dan objektivitas interpretasi. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Definisi Metode Historis Menurut Para Ahli
Berikut adalah definisi metode historis menurut beberapa ahli dan sumber akademik:
- Menurut Ismaun (2005: 34), metode historis adalah “proses untuk mengkaji dan menguji kebenaran rekaman dan peninggalan-peninggalan masa lampau dengan menganalisis secara kritis bukti-bukti dan data-data yang ada sehingga menjadi penyajian dan cerita sejarah yang dapat dipercaya.” [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Menurut Louis Gottschalk (1986: 32), metode historis ialah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman serta peninggalan masa lampau, kemudian menuliskan hasilnya berdasarkan fakta yang diperoleh, suatu pendekatan historiografis. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Menurut literatur metodologi sejarah secara umum, metode historis terdiri dari serangkaian tahap sistematis: heuristik, kritik (verifikasi), interpretasi, dan historiografi. [Lihat sumber Disini - id.wikipedia.org]
- Menurut kajian teranyar Analisis Konseptual Metode Historis dan Etnografi dalam Penelitian Kualitatif (2025), metode historis berfokus pada rekonstruksi sistematis peristiwa masa lalu, berbeda dengan metode etnografi yang lebih menekankan pemahaman budaya melalui observasi kontemporer. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
Dengan demikian, meskipun definisi dapat berbeda-beda tergantung perspektif, inti dari metode historis tetap: penelitian secara sistematis, kritis, dan berdasarkan bukti untuk memahami masa lalu.
Langkah-Langkah dalam Metode Historis
Dalam praktik penelitian menggunakan metode historis, terdapat tahapan prosedural yang umum dijadikan pedoman oleh peneliti sejarah. Berikut langkah-langkah utama berdasarkan literatur terbaru dan klasik:
1. Penentuan Topik atau Masalah Penelitian
Langkah pertama adalah menentukan topik atau masalah penelitian sejarah. Topik ini harus spesifik, relevan, dan memungkinkan untuk ditemukan sumber sejarah pendukung. Penentuan topik menjadi fondasi agar penelitian dapat difokuskan secara jelas dan feasible. [Lihat sumber Disini - brainacademy.id]
2. Heuristik / Pengumpulan Sumber
Setelah topik ditetapkan, peneliti melakukan heuristik, yakni pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan. Sumber dapat berupa arsip, dokumen tertulis, catatan saksi mata, artefak, surat kabar, dokumen resmi, foto, dan jenis sumber lainnya baik primer maupun sekunder. Pengumpulan ini penting untuk mendapatkan bahan empiris yang akan dianalisis. [Lihat sumber Disini - jurnal.usbr.ac.id]
3. Kritik / Verifikasi Sumber
Setelah sumber dikumpulkan, peneliti harus melakukan verifikasi keaslian dan keandalan sumber. Kritik ini sering dibagi menjadi kritik eksternal (menilai keaslian fisik dan provenance sumber) dan kritik internal (menilai kejujuran, objektivitas, dan konsistensi isi sumber). Tujuannya mencegah penggunaan sumber palsu, manipulatif, atau bias. [Lihat sumber Disini - digilib.isi.ac.id]
4. Interpretasi Data
Setelah sumber dinilai valid, peneliti menafsirkan data, yakni menghubungkan fakta-fakta, menilai relevansi, konteks sosial-kultural, serta merumuskan pemahaman atas peristiwa masa lalu. Tahap ini menuntut objektivitas, analisis kritis, dan interpretasi rasional agar hasil bisa dipercaya. [Lihat sumber Disini - ruangguru.com]
5. Historiografi / Penulisan Sejarah
Langkah terakhir adalah menyusun hasil penelitian menjadi narasi sejarah tertulis. Dalam historiografi, peneliti merangkai fakta, analisis, interpretasi, serta pemaknaan masa lalu secara logis dan sistematis, sehingga menghasilkan karya ilmiah yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Contoh Penerapan Metode Historis dalam Penelitian
Berikut dua contoh konkret bagaimana metode historis digunakan dalam penelitian akademik atau karya ilmiah:
Contoh 1: Penelitian Sejarah Politik, Dinamika Partai
Dalam suatu penelitian yang menggunakan metode historis dengan pendekatan multidisipliner, penulis menelusuri evolusi partai politik dari masa lampau dengan mengandalkan dokumen historis, literatur, dan wawancara. Proses penelitian dilakukan melalui tahap heuristik (mengumpulkan arsip, dokumen), kritik dan verifikasi sumber, interpretasi fenomena politik masa lalu, dan disusun menjadi narasi sejarah politik yang menjelaskan transformasi sosial-politik pada periode tersebut. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Contoh 2: Studi Komparatif Metode Historis dalam Penelitian Kualitatif
Dalam studi terbaru (2025), metode historis dibandingkan dengan metode etnografi dalam penelitian sosial-kultural. Penelitian historis digunakan untuk merekonstruksi kejadian atau dinamika masa lalu, sedangkan etnografi fokus pada observasi langsung kondisi kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan metode historis memungkinkan peneliti memahami asal muasal fenomena, perubahan dari waktu ke waktu, serta faktor-faktor struktural atau historis yang membentuk kondisi sekarang. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
Kelebihan dan Keterbatasan Metode Historis
Kelebihan
- Memberikan gambaran konteks dan proses perubahan dari masa ke masa, sehingga memahami asal-usul fenomena masa kini.
- Berdasarkan bukti empiris (dokumen, artefak, arsip), sehingga hasil penelitian lebih kredibel.
- Dapat mengungkap fakta atau kejadian yang tidak lagi dapat diamati langsung melalui rekonstruksi bukti sejarah, memungkinkan kajian sejarah jangka panjang.
- Fleksibel: dapat digabungkan dengan pendekatan lain (misalnya wawancara, analisis kualitatif) untuk memperkaya data.
Keterbatasan
- Ketergantungan pada ketersediaan sumber: jika sumber sedikit, rusak, hilang, atau bias, hasil penelitian bisa terbatas atau tidak representatif.
- Proses verifikasi dan kritik sumber butuh kejelian tinggi dan kadang subjektif, interpretasi bisa berbeda antar peneliti.
- Rekonstruksi masa lalu bersifat interpretatif, tidak ada eksperimen ulang seperti dalam metode ilmiah natural-science, sehingga kebenaran bisa bersifat relatif.
- Hasil penelitian bisa sangat dipengaruhi perspektif peneliti (subjektivitas), terutama dalam interpretasi dan narasi sejarah.
Kesimpulan
Metode historis adalah pendekatan ilmiah yang dirancang untuk memahami masa lalu melalui pengumpulan, verifikasi, analisis, dan interpretasi bukti sejarah secara sistematis. Dilihat dari definisi umum, definisi menurut literatur, maupun pandangan para ahli, inti metode ini adalah rekonstruksi fakta masa lampau dengan dasar bukti dan analisis kritis.
Langkah-langkah metode historis, mulai dari penentuan topik, heuristik, kritik/verifikasi, interpretasi, hingga historiografi, menyediakan kerangka yang sistematis bagi peneliti untuk menghasilkan karya sejarah yang kredibel. Penerapan metode ini terbukti efektif dalam berbagai kajian, baik politik, sosial, kultural, maupun komparatif metodologis.
Meskipun memiliki kelebihan dalam menghasilkan pemahaman historis yang mendalam, metode historis juga memiliki keterbatasan, terutama terkait ketersediaan sumber, subjektivitas interpretasi, dan potensi bias. Oleh karena itu, peneliti perlu berhati-hati dan kritis dalam memilih, memverifikasi, serta menafsirkan sumber.
Secara keseluruhan, metode historis tetap menjadi salah satu pilar penting dalam penelitian sejarah, memberikan wawasan mendalam tentang masa lalu, membentuk pemahaman historis, serta membantu masyarakat dan ilmuwan menyusun narasi sejarah yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
