Terakhir diperbarui: 27 October 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 27 October 2025). Integritas Akademik: Pengertian, Prinsip, dan Contohnya. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/integritas-akademik-pengertian-prinsip-dan-contohnya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Integritas Akademik: Pengertian, Prinsip, dan Contohnya

Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan,mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi,isu mengenai kejujuran dan etika akademik semakin mendapat sorotan. Fenomena seperti plagiarisme, menyontek, pemalsuan data penelitian, dan kecurangan dalam ujian menjadi tantangan yang tidak ringan bagi institusi pendidikan maupun mahasiswa. Untuk memastikan bahwa proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian berjalan secara bermartabat, maka nilai-nilai integritas menjadi sangat penting. Istilah integritas akademik pun muncul sebagai kerangka pemahaman dan praktik yang hendak dijadikan landasan bagi seluruh sivitas akademika: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan institusi. Artikel ini akan membahas secara komprehensif pengertian integritas akademik, prinsip-prinsip yang mendasarinya, serta contoh nyata penerapannya di lingkungan akademik. Dengan tujuan agar pembaca memahami bukan hanya secara konseptual tetapi juga dapat melihat bagaimana integritas akademik diwujudkan dalam praktik sehari-hari.

Definisi Integritas Akademik

Definisi Integritas Akademik Secara Umum

Secara umum, integritas akademik mengacu pada norma dan nilai moral yang diterapkan dalam dunia akademik yang mencakup proses belajar-mengajar, penelitian, pengabdian dan publikasi karya ilmiah. Misalnya, seseorang yang berintegritas akademik akan senantiasa menghindari tindakan seperti plagiarisme, menyontek, ataupun pemalsuan data penelitian, serta bertanggung jawab atas hasil kerjanya. Artikel “Etika dan Integritas Akademik di Era Digital: Tantangan dan Solusi” menyebut bahwa "pelanggaran etika dan integritas akademik … mencakup plagiarisme digital, kecurangan ujian online, dan penyalahgunaan internet.” [Lihat sumber Disini]
Selain itu, dikemukakan bahwa integritas akademik “merupakan komitmen terhadap kejujuran dalam seluruh proses akademik, seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, ujian dan tugas-tugas lainnya”. [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa secara umum integritas akademik mencakup sikap dan perilaku akademik yang berlandaskan kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap orang lain dan institusi.

Definisi Integritas Akademik dalam KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi “integritas” adalah “keutuhan; keteguhan mempertahankan prinsip moral atau nilai”. Sementara “akademik” merujuk pada “berkaitan dengan pendidikan tinggi, penelitian, atau institusi pendidikan”. Jadi, apabila kita menggabungkan keduanya, integritas akademik dapat dimaknai sebagai “keutuhan dan keteguhan dalam mempertahankan prinsip moral atau nilai dalam lingkungan pendidikan tinggi atau penelitian”.
Walaupun definisi spesifik “integritas akademik” mungkin tidak secara eksplisit dicantumkan dalam KBBI daring, makna unsur‐unsurnya dapat diuraikan demikian.
Dengan demikian, definisi dalam KBBI mendasari bahwa integritas akademik adalah pemeliharaan nilai moral tinggi dalam aktivitas akademik.

Definisi Integritas Akademik Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi yang diambil dari literatur atau jurnal yang relevan:

  1. International Center for Academic Integrity (ICAI, 2014) mendefinisikan integritas akademik sebagai “komitmen pada lima nilai dasar yaitu kejujuran (honesty), kepercayaan (trust), keadilan (fairness), menghargai (respect), dan tanggung jawab (responsibility)”. [Lihat sumber Disini]
  2. Supriyadi (2012) menyebut bahwa integritas akademik adalah “prinsip-prinsip moral yang diterapkan dalam lingkungan akademik, terutama yang terkait dengan kebenaran, keadilan, kejujuran. Nilai-nilai yang dijunjung tinggi … honesty, trust, fairness, respect, responsibility, humble (rendah hati)”. [Lihat sumber Disini]
  3. Ronokusumo (2012) mendefinisikan sebagai “bentuk kepatuhan yang tinggi terhadap kesepakatan (codes) perilaku akademik. Setiap individu memiliki keyakinan bahwa apapun yang dihasilkan berdasarkan kemampuan intelektual ini akan dihargai oleh masyarakat akademik di lingkungannya.” [Lihat sumber Disini]
  4. Hafizha (2021) dalam Jurnal JECO menyimpulkan bahwa integritas akademik adalah “komitmen terhadap nilai-nilai akademik yang diwujudkan dalam perilaku-perilaku yang meliputi kejujuran (honest), kepercayaan (trust), menghargai (respect), keadilan (fairness) dan rasa tanggung jawab (responsibility)”. [Lihat sumber Disini]
  5. Widodo et al. (2022) menyatakan bahwa integritas akademik adalah “kualitas individu-individu dalam lembaga pendidikan yang selalu diupayakan untuk menjadi semakin baik dari waktu ke waktu … komitmen komunitas akademik untuk menerjemahkan lima nilai dasar … kejujuran, kepercayaan, keadilan, penghormatan, tanggung jawab” dengan tambahan keberanian (courage) sebagai nilai ke-6. [Lihat sumber Disini]

Dengan mengumpulkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirangkum bahwa integritas akademik adalah komitmen dan kemampuan individu atau komunitas akademik untuk menjalankan aktivitas akademik secara jujur, adil, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain dan mampu mempertahankan nilai-nilai moral meskipun menghadapi tekanan atau godaan untuk bertindak sebaliknya.

Prinsip Integritas Akademik

Prinsip-prinsip atau nilai inti dalam integritas akademik menjadi fondasi bagi kehidupan akademik yang bermutu. Berikut beberapa prinsip utama:

  1. Kejujuran (Honesty)
    Kejujuran berarti menyampaikan sesuatu sebagaimana mestinya atau sesuai dengan kenyataan baik dalam perkataan, perbuatan, maupun tulisan. Dalam konteks akademik, kejujuran mencakup mengerjakan tugas sendiri, tidak menyontek, tidak melakukan plagiarisme, tidak memalsukan data penelitian. Sebagai contoh, penelitian menyebut bahwa nilai kejujuran adalah pangkal dari integritas karena perhatian terhadap ketidakjujuran akademik siswa adalah awal dari pergerakan integritas akademik. [Lihat sumber Disini]
  2. Kepercayaan (Trust)
    Kepercayaan dalam konteks akademik mencakup bahwa sivitas akademika mempercayai bahwa hasil penelitian, karya ilmiah, tugas mahasiswa adalah autentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Komunitas akademik yang berintegritas memupuk iklim kepercayaan antar mahasiswa, dosen, institusi, dan masyarakat. [Lihat sumber Disini]
  3. Keadilan (Fairness)
    Keadilan mengandung pengertian bahwa setiap individu mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses akademik dan tidak ada keuntungan yang diperoleh melalui kecurangan. Misalnya, sistem penilaian yang obyektif, prosedur ujian yang jelas, dan sanksi yang adil bagi pelanggaran integritas. Pedoman integritas akademik di beberapa institusi menyebut keadilan sebagai bagian dari nilai dasar. [Lihat sumber Disini]
  4. Menghargai (Respect)
    Menghargai dalam konteks ini berarti menghormati hak orang lain, menghargai karya orang lain dengan memberi kutipan yang tepat, menghargai institusi, serta menghormati aturan dan norma akademik. Nilai penghargaan terhadap hasil pemikiran orang lain termasuk bagian penting dari integritas akademik. [Lihat sumber Disini]
  5. Tanggung Jawab (Responsibility)
    Tanggung jawab berarti melakukan tugas sesuai dengan apa yang telah diperintahkan atau disepakati, menjaga kualitas karya, tidak menyerahkan pekerjaan orang lain sebagai milik sendiri, serta bertindak sebagai warga akademik yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran dan penelitian. [Lihat sumber Disini]
  6. Keberanian (Courage) / Rendah Hati (Humble)
    Beberapa literatur menambahkan bahwa keberanian atau rendah hati juga penting,yakni keberanian untuk bertindak benar meskipun ada godaan atau tekanan untuk bertindak sebaliknya, atau rendah hati untuk mengakui kesalahan dan memperbaiki diri. [Lihat sumber Disini]

Dalam kerangka institusi pendidikan di Indonesia, misalnya di pedoman STIE Kasih Bangsa disebut bahwa nilai‐nilai yang dijunjung tinggi meliputi honesty, trust, fairness, respect, responsibility, humble (rendah hati). [Lihat sumber Disini]
Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas, lingkungan akademik akan membentuk budaya integritas yang kuat dan mencegah kecurangan serta pelanggaran etika akademik.

Contoh Integritas Akademik

Dalam praktiknya, integritas akademik dapat diterapkan pada berbagai kegiatan akademik seperti tugas mahasiswa, ujian, penelitian dan publikasi ilmiah. Berikut beberapa contoh konkret beserta penjelasannya:

  1. Mahasiswa mengerjakan tugas sendiri dan mencantumkan semua referensi dengan benar. Misalnya, ketika menulis makalah, dia memastikan bahwa kutipan dan parafrase dilakukan sesuai aturan, dan tidak mengambil langsung karya orang lain tanpa menyebutkan sumber. Ini merupakan wujud kejujuran dan menghargai karya orang lain.
  2. Dalam ujian, mahasiswa tidak menggunakan contekan, alat bantu yang tidak diizinkan, atau meminta orang lain mengerjakan bunk pengerjaan. Institusi menentukan aturan dan pengawasan agar peluang pelanggaran integritas menurun. Sebagai catatan, penelitian menyebut bahwa saat ujian online, pelanggaran etika kian meningkat bila pengawasan longgar. [Lihat sumber Disini]
  3. Dosen atau peneliti menyajikan data penelitian secara benar, tidak memalsukan data (fabrikasi) atau memanipulasi hasil (falsifikasi), serta mencantumkan kontribusi penulis lain secara tepat. Sebuah artikel menyebut bahwa “kasus plagiat di beberapa perguruan tinggi di Indonesia menjadi contoh pelanggaran integritas akademik yang merugikan semua pihak terlibat.” [Lihat sumber Disini]
  4. Institusi pendidikan menetapkan kebijakan tertulis tentang integritas akademik, melakukan sosialisasi kepada sivitas akademika, dan memberikan sanksi yang jelas bagi pelanggaran. Di Indonesia contoh kebijakan tersebut tercantum dalam Permendikbudristek No. 39 Tahun 2021 tentang integritas akademik dalam menghasilkan karya ilmiah. [Lihat sumber Disini]
  5. Mahasiswa atau tenaga kependidikan yang melihat potensi pelanggaran (misalnya teman yang mencontek atau menggunakan ChatGPT untuk menulis tugas secara tidak etis) berani melaporkan atau memutuskan untuk tidak ikut serta dalam tindakan tersebut. Hal ini menunjukkan keberanian menjaga integritas.
  6. Institusi menerapkan sistem pengawasan dan audit untuk karya ilmiah, salah satu upayanya melalui portal ANJANI (Anjungan Integritas Akademik Indonesia) yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Portal ini merupakan amanat dari Permendikbudristek No 39/2021, sebagai sarana untuk Pembinaan, Evaluasi dan Pengukuran, Klasifikasi dan Pelanggaran serta sanksi yang diberikan. [Lihat sumber Disini]

Melalui contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa integritas akademik bukan hanya konsep teoretis, tetapi harus diwujudkan secara konkret oleh setiap individu dan institusi dalam setiap lini aktivitas akademik.

Kesimpulan

Integritas akademik merupakan fondasi moral dan etis yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan penelitian. Pengertiannya meliputi komitmen kuat terhadap nilai-nilai seperti kejujuran, kepercayaan, keadilan, menghargai, tanggung jawab dan keberanian. Baik secara umum, berdasarkan definisi KBBI, maupun menurut para ahli, definisi tersebut menekankan bahwa aktivitas akademik harus dilakukan dengan integritas yang utuh. Prinsip-prinsip integritas akademik memberikan pijakan untuk membentuk budaya akademik yang sehat dan bermartabat. Sedangkan penerapan nyata dari integritas akademik bisa dilihat pada bagaimana mahasiswa mengerjakan tugas, institusi menetapkan kebijakan, serta peneliti menjalankan penelitian dengan benar. Dengan menegakkan integritas akademik secara konsisten, peluang pelanggaran seperti plagiarisme, kecurangan ujian, atau manipulasi data dapat diminimalkan. Oleh karena itu, seluruh sivitas akademika,mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan institusi,perlu bersinergi membangun budaya integritas akademik demi kualitas pendidikan yang lebih baik dan reputasi akademik yang kukuh.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Integritas akademik adalah komitmen terhadap nilai-nilai kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan penghormatan dalam seluruh aktivitas akademik, termasuk belajar, meneliti, dan menulis karya ilmiah.

Prinsip-prinsip utama integritas akademik meliputi kejujuran (honesty), kepercayaan (trust), keadilan (fairness), penghargaan (respect), tanggung jawab (responsibility), dan keberanian (courage) untuk bertindak benar dalam kegiatan akademik.

Contoh penerapan integritas akademik antara lain mahasiswa mengerjakan tugas sendiri tanpa menyontek, dosen menyajikan data penelitian secara jujur tanpa manipulasi, serta institusi menerapkan kebijakan anti-plagiarisme dan sistem sanksi bagi pelanggaran etika akademik.

Tujuan penerapan integritas akademik adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang bermartabat, terpercaya, dan beretika tinggi, serta menghasilkan lulusan dan karya ilmiah yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Integritas akademik menuntut kejujuran dalam penggunaan sumber dan pengakuan terhadap karya orang lain. Plagiarisme merupakan bentuk pelanggaran integritas akademik karena mencuri ide, teks, atau hasil penelitian tanpa memberikan atribusi yang benar.