Terakhir diperbarui: 04 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 4 November 2025). Hubungan antara Eksperimen dan Metode Ilmiah. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/hubungan-antara-eksperimen-dan-metode-ilmiah 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Hubungan antara Eksperimen dan Metode Ilmiah - SumberAjar.com

Hubungan antara Eksperimen dan Metode Ilmiah

Pendahuluan

Dalam dunia keilmuan, aktivitas eksperimen dan penerapan metode ilmiah mempunyai peran yang sangat krusial. Eksperimen seringkali dianggap sebagai ‘inti’ dari kegiatan ilmiah, sedangkan metode ilmiah menjadi kerangka besar untuk memperoleh, memverifikasi dan mengembangkan pengetahuan. Artikel ini akan mengurai bagaimana kedua konsep tersebut saling terkait,mulai dari definisi masing-masing, hingga bagaimana eksperimen menjadi manifestasi konkret dari metode ilmiah, serta implikasinya dalam penelitian maupun pendidikan. Pemahaman yang mendalam terhadap hubungan ini juga penting agar aktivitas penelitian benar-benar memenuhi kriteria ilmiah: sistematis, rasional, empiris, dan replikatif.

Definisi Umum

Metode Ilmiah

Metode ilmiah secara umum adalah prosedur atau cara untuk memperoleh pengetahuan yang disebut sebagai ilmu. Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah jurnal Indonesia: “Metode ilmiah merupakan sebuah prosedur atau cara untuk memperoleh pengetahuan yang disebut sebagai ilmu. Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebab ilmu merupakan sebuah pengetahuan yang cara mendapatkannya harus melalui dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang harus wajib dipenuhi agar sesuatu disebut ilmu didapatkan melalui metode ilmiah.” [Lihat sumber Disini - journal.ikopin.ac.id]
Dalam definisi lain disebutkan bahwa metode ilmiah adalah “cara yang tersusun dan berurutan” yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan permasalahan. [Lihat sumber Disini - jurnal.ensiklopediaku.org]
Dengan demikian, metode ilmiah menekankan pada aspek: terpola (sistematis), dapat dikontrol (rational), berbasis pada fakta atau observasi (empiris), serta memungkinkan pengulangan atau replikasi (replikatif). Sebagai contoh, karakteristik penelitian ilmiah disebutkan sebagai sistematis, logis, empiris, dan replikatif. [Lihat sumber Disini - indo-intellectual.id]
Dari sisi definisi muncul pula bahwa metode ilmiah berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memperoleh pengetahuan yang benar, dapat dipertanggungjawabkan, serta mengatasi gagasan-gagasan yang sifatnya bias atau tidak teruji. [Lihat sumber Disini - journal.unimar-amni.ac.id]
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga mencatat bahwa eksperimen adalah “percobaan yang terencana dan sistematis” untuk membuktikan suatu hal. (KBBI daring)
Dengan demikian, eksperimen sesungguhnya merupakan salah satu bentuk konkret dari penerapan metode ilmiah , yaitu pelaksanaan percobaan yang dirancang dengan syarat-syarat ilmiah: kontrol, manipulasi, pengamatan.

Eksperimen: Definisi, Karakteristik dan Contoh

Pengertian eksperimen

Eksperimen dapat didefinisikan sebagai suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh suatu perlakuan atau intervensi terhadap variabel lain dalam kondisi terkendali. Sebagai contoh, dalam artikel Indonesia disebutkan: “Metode eksperimen adalah sebuah pendekatan kuantitatif yang biasa digunakan untuk menguji hipotesis, dan menentukan hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara dua fenomena.” [Lihat sumber Disini - ejournal.warunayama.org]
Penelitian eksperimen juga dijelaskan sebagai penelitian yang menempatkan peneliti secara sengaja memberikan perlakuan (treatment) dan kemudian mengamati apa yang terjadi sebagai akibatnya pada variabel yang diamati. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]

Karakteristik eksperimen

Beberapa karakteristik penting dari penelitian eksperimen antara lain:

  1. Terdapat manipulasi variabel bebas (independent variable) oleh peneliti. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
  2. Terdapat kontrol terhadap variabel luar (extraneous variables) agar hasil tidak dipengaruhi hal-di luar yang tidak diinginkan. [Lihat sumber Disini - ejournal.warunayama.org]
  3. Pengacakan (random assignment) subjek ke kelompok perlakuan dan kontrol agar bias dapat diminimalkan. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
  4. Pengukuran hasil atau efek perlakuan terhadap variabel dependen (dependent variable). [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
    Contoh penerapan eksperimen
    Sebagai contoh dari jurnal Indonesia: dalam penelitian “Efektivitas Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA” di kelas IV MI Ma’arif Sutawinangun Kabupaten Cirebon ditemukan bahwa metode eksperimen efektif meningkatkan hasil belajar siswa dibanding kelompok kontrol. [Lihat sumber Disini - jurnal.uibbc.ac.id]
    Selain itu, penelitian “Analisis konseptual untuk memahami hakikat, tujuan, prosedur …” menyebut bahwa karakteristik penelitian ilmiah termasuk empiris , yang sangat relevan dengan aktivitas eksperimen. [Lihat sumber Disini - indo-intellectual.id]

Hubungan antara Eksperimen dan Metode Ilmiah

Setelah kita memahami definisi dan karakteristik masing-masing, maka dapat ditelusuri hubungan hakiki antara eksperimen dan metode ilmiah. Berikut beberapa aspek penting yang merefleksikan bagaimana eksperimen dan metode ilmiah saling terjalin.

  1. Eksperimen sebagai manifestasi metode ilmiah
    Metode ilmiah menuntut proses yang sistematis, rasional, empiris, dan dapat diulang. Eksperimen adalah salah satu cara paling konkrit agar syarat-syarat tersebut terpenuhi: eksperimen memberikan kerangka manipulasi dan kontrol yang memungkinkan observasi empiris dan pengujian hipotesis dalam kondisi terkendali. Dengan demikian eksperimen bisa dikatakan sebagai “alat” atau “jalur” untuk menerapkan metode ilmiah.
    Dalam artikel “Korelasi Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian” ditemukan bahwa metode ilmiah menyediakan kerangka kerja sistematis untuk memperoleh pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan memberikan dasar teori untuk penelitian lebih lanjut. [Lihat sumber Disini - journal.unimar-amni.ac.id]
  2. Eksperimen memperkuat keilmiahan penelitian
    Penelitian yang memanfaatkan eksperimen dapat meningkatkan validitas internal karena kontrol dan manipulasi variabel. Sebagai hasilnya, hubungan sebab-akibat dapat ditelusuri dengan lebih jelas. Ini sangat sesuai dengan syarat metode ilmiah bahwa hasil penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan dan, bila memungkinkan, diulang. Dalam literatur disebutkan bahwa eksperimen adalah jenis penelitian yang paling dapat dipercaya dalam menentukan kausalitas antar variabel. [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
  3. Eksperimen dan proses metodologis tahapan metode ilmiah
    Metode ilmiah pada umumnya terdiri dari tahapan seperti: observasi/pengamatan, penetapan hipotesis, eksperimen/pengujian, analisis data, kesimpulan, dan replikasi. Eksperimen jelas menempati posisi penting dalam tahapan “pengujian” atau “verifikasi” hipotesis. Dengan demikian, tanpa eksperimen (atau setidak-nya bentuk percobaan empiris lainnya) metode ilmiah kurang lengkap.
    Sebagai contoh, dalam sebuah studi literatur disebut bahwa penelitian ilmiah ditandai oleh empat karakteristik: sistematis, logis, empiris, dan replikatif. [Lihat sumber Disini - indo-intellectual.id]
  4. Eksperimen sebagai instrumen pengembangan ilmu pengetahuan
    Karena eksperimen menuntut pengujian hipotesis dalam kondisi terkendali, hasilnya sering kali memberikan dasar bagi pengembangan teori, revisi teori, ataupun pembuktian empiris teori lama. Dengan demikian, eksperimen menjadi salah satu alat utama di balik kemajuan ilmu pengetahuan , sesuai dengan kerangka metode ilmiah. Artikel “Pendekatan Filsafat Ilmu Terhadap Metode Ilmiah” menyebut bahwa pengamatan dan eksperimen sebagai sumber utama pengetahuan dalam epistemologi positivistik. [Lihat sumber Disini - jurnal.penerbitwidina.com]

Pendapat Para Ahli

Untuk memperkuat pembahasan, berikut beberapa pendapat para ahli / dari literatur yang relevan:

• Menurut artikel “Korelasi Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian” karya Utami, Hamdani & Winarno (2024) bahwa metode ilmiah berfungsi sebagai kerangka kerja sistematis dalam memperoleh pengetahuan, dan eksperimen sebagai salah satu mekanisme utama dalam penerapannya. [Lihat sumber Disini - journal.unimar-amni.ac.id]
• Menurut Rahayu, Siroj & Afgani (2024) dalam “Experimental Research Dalam Penelitian Pendidikan” bahwa eksperimen adalah metode penelitian yang menekankan manipulasi, kontrol, dan observasi untuk menemukan hubungan sebab-akibat antar variabel. [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
• Menurut Yulianti (dalam “Metode Penelitian Eksperimen – Repository UIN Jakarta”) bahwa penelitian eksperimen “menghasilkan beberapa klaim … yaitu kredibilitas ilmiah, keterulangan, presisi, dan kausalitas”. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
• Menurut jurnal “Metode Ilmiah dalam Pengembangan Pengetahuan” bahwa metode ilmiah adalah pendekatan yang sistematis digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan eksperimen merupakan bagian dari pendekatan tersebut. [Lihat sumber Disini - journal.unimar-amni.ac.id]

Tahapan dan Proses Integrasi Eksperimen dalam Metode Ilmiah

Untuk memandang hubungan secara operasional, berikut tahapan umum metode ilmiah dan bagaimana eksperimen masuk dalam setiap tahap:

  1. Pengamatan atau identifikasi masalah → di sini peneliti mengamati fenomena alam atau sosial yang menarik untuk diteliti.
  2. Rumusan hipotesis atau pertanyaan penelitian → berdasarkan observasi, peneliti menetapkan dugaan awal atau pertanyaan yang ingin dijawab.
  3. Desain eksperimen / pengaturan kondisi penelitian → dalam rahim eksperimen, peneliti merancang bagaimana perlakuan akan diberikan, bagaimana kontrol akan diterapkan, variabel bebas dan terikat ditetapkan.
  4. Pelaksanaan eksperimen dan pengumpulan data empiris → perlakuan diberikan, data dikumpulkan melalui pengukuran, observasi, atau instrumen lainnya.
  5. Analisis data → hasil eksperimen dianalisis secara statistik atau kualitatif untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel terikat.
  6. Kesimpulan dan generalisasi → apakah hipotesis diterima atau ditolak, serta implikasi untuk teori atau praktik.
  7. Replikasi dan pengujian ulang → eksperimen (atau studi serupa) dikaji ulang di kondisi lain untuk memastikan keandalan dan validitas.
    Pada tahap ke-3 hingga ke-5 khususnya, eksperimen memainkan peran sentral sebagai tata laksana empiris metode ilmiah.

Manfaat Hubungan Eksperimen-Metode Ilmiah

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari penggabungan eksperimen dengan metode ilmiah adalah:

  • Meningkatkan validitas dan reliabilitas penelitian: karena eksperimen memungkinkan kontrol dan pengukuran variabel sehingga hasil lebih dapat dipercaya.
  • Memperjelas hubungan sebab-akibat: eksperimen memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis tentang pengaruh suatu perlakuan terhadap hasil tertentu.
  • Memperkuat fondasi teori: hasil eksperimen dapat menguatkan, memperluas, atau merevisi teori yang ada.
  • Meningkatkan proses pembelajaran dan pendidikan ilmiah: misalnya dalam pendidikan IPA, metode eksperimen membantu siswa memahami konsep melalui pengamatan dan percobaan langsung, mencerminkan metode ilmiah. Sebagai contoh penelitian di SD menunjukkan bahwa metode eksperimen efektif meningkatkan hasil belajar IPA. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]

Tantangan dan Catatan Kritis

Meski demikian, hubungan antara eksperimen dan metode ilmiah juga memiliki tantangan, antara lain:

  • Eksperimen idealnya dalam kondisi terkendali, tetapi dalam praktik beberapa penelitian sosial atau pendidikan sulit menciptakan kontrol penuh terhadap variabel luar. Hal ini dapat mengurangi validitas internal. Sebagai artikel menyebut, salah satu kekurangan eksperimen adalah sulitnya memilih variabel kontrol untuk mengecualikan semua variabel perancu. [Lihat sumber Disini - ejournal.warunayama.org]
  • Generalisasi hasil eksperimen terkadang terbatas karena kondisi eksperimen bisa sangat spesifik dan tidak selalu mencerminkan kondisi alami atau situasi nyata.
  • Biaya, waktu, dan etika: dalam beberapa bidang eksperimen bisa sangat mahal, memakan waktu, atau melibatkan intervensi terhadap manusia/hewan yang memerlukan pertimbangan etis.
  • Tidak semua pertanyaan penelitian cocok dengan eksperimen: misalnya penelitian kualitatif atau yang fokus pada fenomena naturalistik mungkin lebih cocok dengan metode non-eksperimen, namun tetap menggunakan kerangka metode ilmiah (observasi, analisis, interpretasi).
    Dengan menyadari tantangan ini, peneliti harus bijaksana memilih desain penelitian yang sesuai dan memahami bahwa eksperimen hanyalah salah satu cara dalam metode ilmiah, bukan satu-satunya jalan.

Kesimpulan

Secara ringkas, dapat disimpulkan bahwa eksperimen dan metode ilmiah memiliki hubungan yang sangat erat,eksperimen adalah salah satu bentuk penerapan nyata dari metode ilmiah yang memungkinkan proses pengujian hipotesis secara terkendali, pengumpulan data empiris, dan pengambilan kesimpulan yang dapat digeneralisasi dan diulang. Metode ilmiah menyediakan kerangka konseptual bagi penelitian yang baik, sedangkan eksperimen menyediakan jalur operasional untuk mewujudkannya. Bagi siapa pun yang melakukan penelitian,baik dalam bidang sains alam, sosial, pendidikan ataupun teknologi,memahami integrasi antara eksperimen dan metode ilmiah akan membantu memastikan penelitian berjalan dengan validitas yang tinggi, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Eksperimen merupakan penerapan langsung dari metode ilmiah, di mana peneliti melakukan percobaan untuk menguji hipotesis secara sistematis, terkontrol, dan empiris. Melalui eksperimen, proses metode ilmiah dapat dijalankan untuk memperoleh data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang benar melalui observasi, hipotesis, eksperimen, analisis, dan kesimpulan. Metode ini memastikan bahwa penelitian bersifat logis, empiris, dan replikatif.

Eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh suatu perlakuan terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkendali. Melalui eksperimen, peneliti dapat mengetahui hubungan sebab-akibat antar variabel secara ilmiah.

Eksperimen penting karena memberikan bukti empiris terhadap hipotesis yang diajukan dalam metode ilmiah. Tanpa eksperimen, sulit untuk memastikan kebenaran teori atau hipotesis secara ilmiah karena tidak ada data observasional yang mendukungnya.

Contoh penerapan eksperimen dan metode ilmiah di sekolah adalah kegiatan praktikum IPA seperti percobaan mengamati proses fotosintesis, reaksi kimia, atau gaya gravitasi. Kegiatan ini melatih siswa berpikir ilmiah sesuai tahapan metode ilmiah, mulai dari observasi hingga penarikan kesimpulan.