Terakhir diperbarui: 05 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 27 October 2025). Diskusi: Definisi, Fungsi, dan Contoh dengan Sumber [Pdf]. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/diskusi-definisi-fungsi-dan-contoh-dengan-sumber-pdf 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Diskusi: Definisi, Fungsi, dan Contoh dengan Sumber [Pdf] - SumberAjar.com

Diskusi: Definisi, Fungsi, dan Contoh dengan Sumber [Pdf]

Pendahuluan

Diskusi merupakan sebuah aktivitas intelektual yang banyak digunakan dalam berbagai konteks , mulai dari pendidikan, penelitian, organisasi, hingga kebijakan publik. Melalui diskusi, berbagai ide, argumen, dan perspektif dikemukakan, diolah, dan diuji, dengan tujuan memperdalam pemahaman bersama, mencari solusi terhadap suatu permasalahan, atau menghasilkan keputusan kolektif. Karena sifatnya yang komunikatif dan reflektif, penting bagi kita untuk memahami secara mendalam: apa yang dimaksud dengan diskusi (definisi), apa saja fungsinya dalam berbagai konteks, dan bagaimana contoh konkret penerapan diskusi dalam praktiknya. Pembahasan ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman pembaca,baik akademisi, praktisi, maupun siapa saja yang hendak menggunakan diskusi sebagai alat intelektual atau operasional,tentang bagaimana diskusi sebaiknya dilakukan dan dimaknai.

Definisi “Diskusi”

Definisi Diskusi Secara Umum

Secara umum, diskusi dapat dipahami sebagai proses interaksi antara dua orang atau lebih, yang bertukar pikiran, pendapat, argumen atau informasi mengenai suatu masalah atau topik tertentu, dengan maksud mendapatkan pemahaman bersama, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan. Sebagaimana dijelaskan bahwa diskusi adalah “bentuk interaksi antara dua orang atau lebih untuk membahas atau mencari solusi sebuah masalah”. [Lihat sumber Disini] Dalam praktik, diskusi bisa bersifat formal atau informal, tatap muka atau daring, dan mencakup baik aspek verbal maupun tulisan.

Definisi Diskusi dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskusi diartikan sebagai “pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah”. [Lihat sumber Disini] Dari definisi ini tampak bahwa:

  • Diskusi dipahami sebagai aktivitas yang terkait dengan pertukaran pikiran (ide, opini) antar individu atau kelompok.
  • Diskusi dapat bersifat ilmiah, yakni berhubungan dengan masalah yang hendak dianalisis atau dipahami secara mendalam.
  • Fokusnya adalah pada suatu masalah atau topik tertentu yang menjadi bahan pembicaraan ataupun kajian bersama.

Dengan demikian, definisi KBBI menekankan aspek pertemuan + pertukaran pikiran + masalah/isu, yang memberi kerangka dasar untuk memahami istilah diskusi dalam konteks yang formal.

Definisi Diskusi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa pendapat ahli mengenai diskusi, yang akan memperkaya pemahaman kita:

  1. Menurut Isjoni, diskusi adalah salah satu strategi pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, di mana dalam diskusi tersebut orang berinteraksi antara dua atau lebih individu saling tukar menukar pengalaman, informasi, dan memecahkan masalah. [Lihat sumber Disini]
  2. Menurut Kamisa (dalam sumber), diskusi adalah tukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah atau mencari kebenaran, atau pertemuan ilmiah yang didalamnya dilakukan tanya-jawab guna membahas suatu masalah. [Lihat sumber Disini]
  3. Menurut sumber lain yang mengulas teks diskusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, diskusi didefinisikan sebagai proses di mana berbagai pendapat dan argumen dikemukakan secara tertulis atau lisan untuk membahas suatu isu dari berbagai sudut pandang. [Lihat sumber Disini]
  4. Menurut Valencia Salsa Angel Cadisa & Yanuard Putro Dwikristanto (2022), dalam penelitian mereka “Penggunaan Metode Diskusi Dalam Membangun Komunitas Belajar” dijelaskan bahwa diskusi kelompok adalah metode yang membahas mengenai suatu topik dalam kelompok sehingga peserta saling tukar pikiran atau saling memberi pendapat dalam mendiskusikan tugas tersebut. [Lihat sumber Disini]

Berdasarkan pernyataan-ahli ini, maka dapat dirumuskan bahwa diskusi adalah proses interaktif antara dua orang atau lebih yang saling bertukar pendapat, ide, atau informasi mengenai suatu topik atau masalah, dengan tujuan memperoleh pemahaman bersama, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan, dan dilakukan secara sistematis dalam konteks tertentu (pendidikan, riset, organisasi). Dengan definisi ini, kita memiliki kerangka yang jelas untuk memasuki pembahasan fungsi dan contoh diskusi.

Fungsi Diskusi

Setelah memahami definisi, maka selanjutnya penting untuk mengetahui apa saja fungsi utama diskusi dalam berbagai konteks , khususnya dalam pendidikan, penelitian, organisasi, dan pengambilan keputusan. Berikut beberapa fungsi yang dapat dijelaskan secara rinci:

  1. Fungsi Pengembangan Pemikiran Kritis dan Refleksi
    Diskusi mendorong peserta untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif, melainkan untuk berpikir, mengkritisi, mengevaluasi argumen, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Dalam diskusi, individu dilatih untuk mengemukakan pendapatnya, mendengar argumen orang lain, dan mengubah atau menguatkan pandangannya berdasarkan pertukaran tersebut. Sebagai contoh, penelitian tentang teks diskusi di SMP menyebut bahwa diskusi menuntut siswa untuk berpikir kritis karena dalam diskusi terdapat proses adu argumentasi. [Lihat sumber Disini]
  2. Fungsi Komunikasi dan Pertukaran Ide
    Diskusi menjadi media bagi pertukaran ide antar individu atau kelompok. Ini memungkinkan terjadinya dialog, klarifikasi, penjelasan, dan pengembangan gagasan. Melalui diskusi, informasi baru bisa muncul dari berbagai peserta, bukan hanya satu pihak. Hal ini tampak dalam definisi bahwa diskusi adalah “pertukaran pikiran”. [Lihat sumber Disini]
  3. Fungsi Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
    Diskusi dapat diarahkan untuk menghasilkan solusi bersama terhadap suatu masalah atau untuk mengambil keputusan kolektif. Dengan mengemukakan berbagai perspektif, peserta diskusi bisa mengevaluasi alternatif dan mencapai kesimpulan atau rekomendasi. Sebagai contoh, definisi Kamisa menekankan bahwa diskusi adalah tukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah atau mencari kebenaran. [Lihat sumber Disini]
  4. Fungsi Partisipasi dan Pemberdayaan Peserta
    Melalui diskusi, semua peserta memiliki kesempatan untuk berkontribusi, menyampaikan pendapat, dan didengarkan. Ini memberikan rasa memiliki dan tanggung-jawab atas proses diskusi serta hasilnya. Sebagai contoh, penelitian “Penggunaan Metode Diskusi Dalam Membangun Komunitas Belajar” menunjukkan bahwa diskusi kelompok bisa membuat peserta berani menyampaikan dan menerima pendapat sehingga komunitas belajar terbentuk. [Lihat sumber Disini]
  5. Fungsi Pengembangan Ilmu dan Rujukan Penelitian
    Dalam konteks akademik/ilmiah, diskusi bagian dari laporan penelitian (misalnya bagian “Diskusi” dalam artikel jurnal) memainkan fungsi penting dalam mengaitkan temuan penelitian dengan teori atau penelitian sebelumnya, serta memberikan implikasi ke depan. Sebagaimana dibahas dalam sumber tentang strategi mengembangkan diskusi artikel jurnal: diskusi memuat gagasan yang dibangun dari temuan penting penelitian dan penjelasan yang dikaitkan dengan temuan penelitian lain yang relevan. [Lihat sumber Disini]
  6. Fungsi Pengayaan Belajar dan Pengembangan Sosial
    Dalam pendidikan, diskusi membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti mendengarkan, mengemukakan pendapat, menghargai perbedaan, dan bekerja dalam kelompok. Sebagai contoh, definisi yang menyebut bahwa diskusi memberikan kemungkinan peserta untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama. [Lihat sumber Disini]

Dengan demikian, fungsi-diskusi meliputi aspek kognitif (pemikiran kritis), komunikatif, decision‐making, partisipatif, pengembangan ilmu, dan sosial. Ini menjadikan diskusi sebagai alat yang multifungsi dalam berbagai konteks.

Contoh dalam Diskusi

Untuk memperjelas bagaimana diskusi diterapkan dalam praktik, berikut beberapa contoh jenis diskusi beserta gambaran penerapannya dalam konteks nyata:

  1. Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran
    Contoh: Di dalam kelas, guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil untuk membahas sebuah kasus atau permasalahan (misalnya terkait etika penggunaan media sosial). Siswa saling bertukar pendapat, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemudian guru memfasilitasi kesimpulan bersama. Ini menampilkan fungsi pengembangan pemikiran kritis, komunikasi, partisipasi sosial, dan pemecahan masalah. Sebagai acuan, definisi “diskusi kelompok” menyebut bahwa itu adalah topik atau masalah yang didiskusikan dalam bentuk kelompok untuk saling tukar pikiran atau saling memberi pendapat. [Lihat sumber Disini]
  2. Diskusi Akademik dalam Artikel Jurnal
    Contoh: Dalam sebuah artikel penelitian, bagian “Diskusi” membahas hasil penelitian secara mendalam,menjelaskan apakah hasil sesuai atau berbeda dari penelitian sebelumnya, mengaitkan teori, menyoroti implikasi, keterbatasan, dan usulan penelitian selanjutnya. Sumber tentang strategi mengembangkan diskusi artikel jurnal menyebut bahwa diskusi memuat pernyataan hasil penelitian, referensi ke penelitian terdahulu, refleksi atas hasil, dan pandangan ke depan. [Lihat sumber Disini]
  3. Diskusi Kebijakan atau Organisasi
    Contoh: Dalam organisasi atau lembaga pemerintah/NGO, diadakan forum diskusi antara stakeholder (komunitas, pemerintah, akademisi) untuk membahas isu publik,misalnya dampak teknologi digital terhadap masyarakat lokal. Dalam diskusi ini, berbagai perspektif dibawa, argumen dikemukakan, dan rekomendasi kebijakan dirumuskan bersama. Fungsi-nya adalah pertukaran ide, pemecahan masalah, serta dasar pengambilan keputusan.
  4. Diskusi Online / Forum Digital
    Contoh: Dalam era daring, forum diskusi atau grup diskusi online (chat, video conference) digunakan untuk membahas topik tertentu , misalnya proyek penelitian kolaboratif antar universitas. Sumber penelitian metode diskusi kelompok dalam pembelajaran daring menyebut bahwa langkah-langkah diskusi kelompok bisa membangun komunitas belajar, termasuk keberanian menyampaikan dan menerima pendapat. [Lihat sumber Disini]

Dalam setiap contoh tersebut, karakteristik diskusi , pertukaran pendapat, proses pemikiran kritis, interaksi antar peserta, tujuan bersama , sangat jelas terlihat. Contoh-contoh ini membantu kita memahami bahwa diskusi bukanlah sekadar bicara bebas, melainkan proses yang terstruktur dengan tujuan yang spesifik.

Kesimpulan

Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa diskusi merupakan proses interaktif antara dua orang atau lebih yang saling bertukar pendapat, ide, dan argumen mengenai suatu topik atau masalah, dengan tujuan memperdalam pemahaman, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan. Definisi ini dapat dipahami secara umum, melalui KBBI atau menurut para ahli, masing-masing memberi sudut pandang yang memperkuat makna diskusi. Fungsi-utamanya sangat beragam , dari pengembangan pemikiran kritis, komunikasi, pemecahan masalah, partisipasi, pengembangan ilmu hingga aspek sosial. Contoh-praktisnya dapat ditemukan dalam pembelajaran kelompok di kelas, artikel jurnal, forum kebijakan, hingga diskusi daring. Karena peranannya yang strategis, maka ketika kita hendak melaksanakan diskusi, penting untuk memperhatikan aspek-struktur (topik/isu, argumen, kesimpulan), kualitas interaksi, kesiapan peserta, dan fasilitasi yang baik agar diskusi menghasilkan manfaat maksimal.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Diskusi adalah proses tukar pikiran antara dua orang atau lebih yang membahas suatu masalah dengan tujuan mencari solusi, kesepahaman, atau keputusan bersama. Diskusi dapat dilakukan secara formal maupun informal, baik secara langsung maupun daring.

Fungsi utama diskusi adalah untuk mengembangkan pemikiran kritis, melatih komunikasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan bersama, serta membangun partisipasi dan kolaborasi antar peserta. Dalam konteks pendidikan, diskusi juga melatih kemampuan analisis dan sosial siswa.

Jenis-jenis diskusi meliputi diskusi kelompok kecil, diskusi panel, simposium, seminar, dan forum. Masing-masing jenis memiliki tujuan dan tata cara berbeda tergantung pada konteks kegiatan dan jumlah peserta yang terlibat.

Perbedaan utama antara diskusi dan debat terletak pada tujuannya. Diskusi bertujuan mencari kesepahaman dan solusi bersama, sementara debat bertujuan mempertahankan pendapat dengan argumen yang kuat. Diskusi bersifat kolaboratif, sedangkan debat bersifat kompetitif.

Contoh penerapan diskusi dalam pendidikan adalah kegiatan diskusi kelompok di kelas untuk membahas topik pelajaran, studi kasus, atau masalah sosial. Siswa saling bertukar pendapat, menyusun kesimpulan bersama, dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.