Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum Merdeka
Pendahuluan
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kebijakan kurikulum memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran serta mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan abad ke-21. Salah satu kebijakan terkini adalah Kurikulum Merdeka (KM) yang dirancang memberikan fleksibilitas lebih luas bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. [Lihat sumber Disini - kurikulum.kemdikbud.go.id]
Sementara itu, dalam pelaksanaan pembelajaran, pendekatan atau strategi pembelajaran yang tepat menjadi kunci agar proses belajar-mengajar tidak sekadar transfer pengetahuan, tetapi mengembangkan sikap, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan pemecahan masalah. Salah satu pendekatan yang banyak diangkat dalam kurikulum modern adalah pendekatan saintifik (scientific approach).
Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai pendekatan saintifik dalam Kurikulum Merdeka: mulai dari definisinya secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli, lalu bagaimana penerapan pendekatan saintifik dalam konteks Kurikulum Merdeka, tantangan dan strategi implementasinya, hingga kesimpulan yang memberikan refleksi terhadap praktik pembelajaran di sekolah.
Definisi Pendekatan Saintifik
Definisi Pendekatan Saintifik Secara Umum
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran umumnya dipahami sebagai suatu cara atau strategi pembelajaran yang didesain agar peserta didik tidak sekadar menerima informasi secara pasif, melainkan menjadi pelaku aktif dalam membangun pengetahuan melalui aktivitas yang menyerupai proses ilmiah: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Sebagai contoh, sebuah tulisan menyebut bahwa “pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan”. [Lihat sumber Disini - gramedia.com]
Pendekatan ini juga mengandung makna bahwa pembelajaran dirancang secara sistematis dan rasional, berdasar fenomena yang empiris dan logis, bukan semata hafalan atau pengulangan. [Lihat sumber Disini - cdn.undiksha.ac.id]
Definisi Pendekatan Saintifik dalam KBBI
Untuk melihat definisi formal dalam Bahasa Indonesia, dapat mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI mendefinisikan “saintifik” sebagai “ilmiah; bersifat sains”; sedangkan “pendekatan” sebagai “cara mendekati sesuatu; pendekatan” (misalnya). Dengan demikian, pendekatan saintifik secara harfiah berarti “cara atau strategi yang bersifat ilmiah”, yakni berpijak pada cara berpikir dan proses yang sistematis, berbasis bukti, dan terbuka untuk diuji ulang.
Walaupun definisi KBBI tidak secara spesifik menyebut “pembelajaran”, pemaknaan umum tersebut menjadi pijakan ketika digunakan di bidang pendidikan.
Definisi Pendekatan Saintifik Menurut Para Ahli
Beberapa ahli pendidikan telah merumuskan definisi spesifik terkait pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Hosnan (2014) menyatakan bahwa pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksikan konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan: mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
- Rusman (2015) menyebut bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. [Lihat sumber Disini - quipper.com]
- Daryanto (dalam beberapa tulisan) menegaskan bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran menekankan tahap-tahap: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. [Lihat sumber Disini - repository.uinfasbengkulu.ac.id]
- Kosasih (2014) dalam konteks scientific approach menyebut bahwa anak didik diberi kesempatan menggali konsep dan prinsip dalam kegiatan belajar, di mana guru berfungsi sebagai fasilitator. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran memiliki ciri khas sebagai berikut: siswa aktif sebagai pelaku utama; terdapat tahapan kerja ilmiah; pembelajaran berbasis pengalaman dan investigasi; dan fokus pada pengembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Konteks Kurikulum Merdeka
Definisi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kebijakan kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia dengan orientasi fleksibilitas bagi satuan pendidikan, guru, dan siswa untuk menyusun dan melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, serta konteks lokal peserta didik. [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
Salah satu uraian resmi menyebut bahwa Kurikulum Merdeka “merupakan bagian dari upaya membantu satuan pendidikan melakukan transformasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua murid. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, cakupan materi Kurikulum Merdeka dibuat lebih ramping sehingga memungkinkan guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih berpusat pada murid.” [Lihat sumber Disini - kurikulum.kemdikbud.go.id]
Landasan dan Karakteristik Kurikulum Merdeka
Berdasarkan kajian, Kurikulum Merdeka berlandaskan filosofi seperti progresivisme, konstruktivisme, humanisme, dan antropologis,yang menjadikan peserta didik sebagai subjek aktif pembelajaran, bukan sekadar objek. [Lihat sumber Disini - jurnal.literasikitaindonesia.com]
Karakteristik utama Kurikulum Merdeka meliputi:
- fleksibilitas guru dalam memilih metode dan perangkat pembelajaran sesuai konteks; [Lihat sumber Disini - jonedu.org]
- penguatan literasi dan numerasi secara mendalam; [Lihat sumber Disini - kurikulum.kemdikbud.go.id]
- pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata dan kontekstual; [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
- orientasi pada pengembangan karakter, kompetensi abad ke-21, dan keunggulan peserta didik sebagai “Pelajar Pancasila”. [Lihat sumber Disini - jurnal.alimspublishing.co.id]
Relevansi Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum Merdeka
Dalam kerangka Kurikulum Merdeka, pendekatan saintifik menjadi sangat relevan karena beberapa alasan. Pertama, Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran aktif, berpusat pada siswa, dan adaptif terhadap kebutuhan peserta didik,karakteristik yang juga dimiliki oleh pendekatan saintifik. Kedua, proses pembelajaran yang menekankan investigasi, pengumpulan informasi, pengolahan, dan komunikasi selaras dengan orientasi Kurikulum Merdeka untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan mendalam.
Sebagai contoh, penelitian “IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK untuk mengetahui hasil pembelajaran IPAS pada siswa kelas V” mencatat bahwa penerapan prinsip-prinsip saintifik di dalam Kurikulum Merdeka memberikan dampak positif terhadap pembelajaran yang relevan dan kontekstual. [Lihat sumber Disini - ejournal.cahayailmubangsa.institute]
Dengan demikian, pendekatan saintifik dapat menjadi instrumen penting bagi guru dalam menjalankan Kurikulum Merdeka secara efektif,yakni bukan sekadar menyampaikan konten, tetapi membimbing siswa membangun pemahaman melalui aktivitas ilmiah.
Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum Merdeka
Langkah-Tahapan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Berdasarkan literatur pembelajaran, beberapa langkah umum dalam pendekatan saintifik adalah:
- Mengamati (observasi): Siswa melihat fakta/fenomena atau objek pembelajaran, kemudian menangkap informasi atau gejala yang ada. [Lihat sumber Disini - akupintar.id]
- Menanya (questioning): Siswa mengajukan pertanyaan terkait fenomena yang diamati, baik yang belum dipahami maupun yang ingin digali lebih dalam. [Lihat sumber Disini - gramedia.com]
- Mengumpulkan informasi/coba (collecting): Siswa melakukan pengumpulan data atau informasi lewat berbagai cara (baca sumber, eksperimen sederhana, diskusi). [Lihat sumber Disini - cdn.undiksha.ac.id]
- Menalar atau mengasosiasi (associating): Siswa mengolah, menganalisis, menghubungkan data/informasi, dan merumuskan kesimpulan sementara. [Lihat sumber Disini - cdn.undiksha.ac.id]
- Mengomunikasikan: Siswa menyajikan hasil temuan atau diskusi mereka melalui tulisan, presentasi, atau diskusi kelompok. [Lihat sumber Disini - akupintar.id]
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru dapat memodifikasi tahapan tersebut sesuai kebutuhan peserta didik dan konteks sekolah,misalnya mengintegrasikan proyek, penelitian kecil, eksplorasi lokal, dan diskusi kelompok.
Model Pembelajaran yang Mendukung Pendekatan Saintifik
Beberapa model pembelajaran yang relevan untuk mendukung pendekatan saintifik antara lain:
- Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning / PBL) – siswa bekerja dalam proyek nyata yang membutuhkan investigasi dan komunikasi. [Lihat sumber Disini - akupintar.id]
- Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning / PBL) – siswa diberikan masalah nyata untuk diselesaikan melalui tahapan kerja ilmiah. [Lihat sumber Disini - gramedia.com]
- Pembelajaran Penemuan / Inkuiri (Discovery / Inquiry Learning) – siswa menemukan sendiri konsep atau prinsip lewat bimbingan guru. [Lihat sumber Disini - eprints.umsida.ac.id]
Contoh Penerapan di Sekolah
Misalnya, dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas V, penerapan pendekatan saintifik dalam Kurikulum Merdeka melibatkan siswa aktif melakukan observasi lingkungan sekolah, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan data melalui survei sederhana, menganalisis data dengan teman sebaya, dan mempresentasikan hasil temuan mereka dengan rekomendasi tindakan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut meningkatkan relevansi pembelajaran dan keaktifan siswa. [Lihat sumber Disini - ejournal.cahayailmubangsa.institute]
Keunggulan dan Manfaat
Beberapa manfaat penerapan pendekatan saintifik dalam kerangka Kurikulum Merdeka adalah:
- Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) seperti analisis, sintesis, evaluasi. [Lihat sumber Disini - jppipa.unram.ac.id]
- Memfasilitasi pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual, karena siswa terlibat langsung dalam proses menemukan dan mengolah konsep.
- Memperkuat sikap ilmiah: rasa ingin tahu, terbuka terhadap bukti, kritis terhadap informasi, dan mampu mengomunikasikan pemikiran.
- Memperkuat keterampilan komunikasi dan kolaborasi, karena banyak aktivitas yang dilakukan dalam kelompok atau diskusi.
- Sejalan dengan karakteristik Kurikulum Merdeka yang menekankan fleksibilitas, kontekstualitas, dan pusat-siswa.
Tantangan dan Strategi Penguatan
Meskipun banyak manfaat, implementasi pendekatan saintifik dalam Kurikulum Merdeka tetap menghadapi tantangan, antara lain:
- Guru belum sepenuhnya terbiasa berperan sebagai fasilitator dan mendesain aktivitas yang bersifat investigatif;
- Waktu pembelajaran di sekolah masih terbatas sehingga tahapan mengamati-menanya-menalar sering dilewati atau dilakukan secara terburu-buru;
- Ketersediaan sumber belajar, alat eksperimen, atau lingkungan yang mendukung aktivitas investigasi belum optimal;
- Perbedaan kesiapan siswa, budaya sekolah, dan dukungan manajemen sekolah yang belum merata.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa strategi yang bisa dilakukan yaitu:
- Pelatihan dan pendampingan guru agar semakin memahami konsep dan tahapan pendekatan saintifik dalam kerangka Kurikulum Merdeka;
- Penyusunan rencana pembelajaran (RPP/RP operasional) yang secara eksplisit mencantumkan tahapan-tahapan investigatif dan peran siswa aktif;
- Pengembangan sumber belajar lokal dan pendekatan berbasis konteks sekolah (konteks budaya, lingkungan sekitar, potensi lokal) agar investigasi siswa relevan;
- Pengaturan waktu dan skema pembelajaran yang memungkinkan tahapan-tahapan saintifik dilaksanakan, misalnya alokasi proyek jangka menengah;
- Kolaborasi antar guru (team teaching) untuk saling berbagi praktik, model pembelajaran yang efektif dengan pendekatan saintifik;
- Monitoring dan refleksi secara berkala oleh guru dan sekolah terhadap pelaksanaan pendekatan saintifik: apa yang berhasil, apa yang belum, dan bagaimana perbaikan.
Kesimpulan
Pendekatan saintifik merupakan suatu strategi pembelajaran yang sangat sesuai dengan arah dan prinsip Kurikulum Merdeka,yakni pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, fleksibel, kontekstual, dan mengembangkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga keterampilan berpikir dan sikap ilmiah.
Melalui tahapan-tahapan seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan, siswa diajak menjadi pelaku utama dalam proses pembelajaran, bukan sekadar objek penerima. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, peran guru sebagai fasilitator dan desainer pembelajaran menjadi semakin penting untuk mendorong aktivitas pembelajaran yang bermakna.
Agar pendekatan saintifik berjalan efektif dalam Kurikulum Merdeka, diperlukan dukungan nyata dari guru, manajemen sekolah, dan sumber daya pembelajaran. Kesiapan guru, desain pembelajaran yang tepat, lingkungan belajar yang kondusif, serta monitoring pelaksanaan merupakan kunci keberhasilan.
