Jurnal Ilmiah: Pengertian, Struktur, dan Contoh penulisan beserta sumber [pdf]
Pendahuluan
Jurnal ilmiah adalah salah satu media utama dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Sebagai publikasi akademik yang diterbitkan secara berkala, jurnal ilmiah menjadi wadah penting bagi peneliti, akademisi, dan praktisi untuk mendokumentasikan sekaligus membagikan hasil temuan mereka kepada masyarakat luas. Melalui jurnal, perkembangan teori, konsep, maupun inovasi baru dapat terarsip dengan rapi dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
Pembahasan mengenai jurnal ilmiah penting karena istilah ini tidak sekadar merujuk pada “majalah akademik”, tetapi juga mencakup sistem penjaminan mutu melalui proses editorial dan peer review. Dengan kata lain, jurnal ilmiah adalah barometer kualitas penelitian karena setiap artikel di dalamnya harus melewati seleksi dan penilaian ketat. Hal ini membuat jurnal berbeda dengan media populer biasa, karena isinya menyajikan argumen dan data yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
Relevansi jurnal ilmiah dalam penelitian, ilmu pengetahuan, dan pembelajaran sangat besar. Bagi peneliti, jurnal menjadi bukti kontribusi ilmiah sekaligus sarana membangun reputasi akademik. Bagi dunia pendidikan, jurnal berperan sebagai sumber belajar yang valid untuk memperkaya materi ajar maupun referensi skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara luas, jurnal ilmiah menjadi penghubung antarpeneliti di seluruh dunia dalam membangun pengetahuan baru secara kolektif.
Definisi Jurnal Ilmiah
Secara Umum
Secara umum, jurnal ilmiah adalah publikasi berkala (periodik) yang memuat artikel-artikel ilmiah, baik berupa laporan penelitian empiris, kajian teoritis (review), atau pemikiran akademik dalam satu atau beberapa bidang ilmu. Tujuan dari jurnal ilmiah secara umum adalah menyebarkan pengetahuan, mendokumentasikan perkembangan kajian keilmuan, dan menjadi wadah pertukaran ide di lingkungan akademik dan riset.
Beberapa poin penting dari definisi umum ini:
Berkala / periodik: jurnal ilmiah diterbitkan secara rutin, misalnya tiap bulan, tiap triwulan, atau tiap semester.
Artikel ilmiah: isi jurnal bukan tulisan populer atau opini bebas, melainkan karya ilmiah yang memenuhi kaidah keilmuan (data, argumentasi logis, metodologi, referensi, dsb.).
Publikasi “ilmiah”: memastikan bahwa tulisan di dalamnya bersifat akademik bisa diverifikasi, reproducible, dan konsisten dengan prinsip penelitian.
Bidang ilmu tertentu: jurnal sering memiliki fokus bidang (misalnya ekonomi, pendidikan, sains, teknologi, humaniora).
Sebagai rujukan, dalam modul “Penulisan dan Publikasi Jurnal” dari UIN Jakarta, jurnal ilmiah disebut sebagai majalah ilmiah yang memuat artikel penelitian dan kajian ilmiah yang diterbitkan berkala. [Lihat sumber Disini]
Jurnal ilmiah juga dijelaskan sebagai publikasi periodik berupa karya tulis ilmiah yang diterbitkan dengan interval tertentu (misalnya beberapa kali setahun). [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, pemahaman umum ini sudah memuat karakter publikasi ilmiah yang rutin, formal, dan berorientasi pada penyebaran pengetahuan.
Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata jurnal memiliki beberapa makna tergantung konteks, antara lain:
Catatan harian
Surat kabar harian
Buku yang dipakai sebagai buku perantara antara buku harian dan buku besar
Buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu
Majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu
Makna yang paling relevan dalam konteks akademik adalah makna kelima: majalah ilmiah khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu.
Contoh pemakaian makna ini tercantum di media literasi daring seperti JagoKata.com, yang menyebut jurnal sebagai majalah khusus sebuah disiplin ilmu. (KBBI → majalah ilmiah) [Lihat sumber Disini]
Dengan kata lain, “jurnal” menurut KBBI lebih luas—bisa meliputi makna non-ilmiah—tetapi dalam terminologi akademik kita pakai makna yang khusus: majalah ilmiah atau media publikasi ilmiah.
Menurut Para Ahli / Modul Akademik / Lembaga Ilmiah
Agar definisi lebih kokoh secara teoritis, berikut beberapa definisi menurut para ahli, lembaga akademik, atau modul penulisan jurnal yang bisa dicek publik:
Sumber / Penulis | Definisi / Pernyataan | Catatan / Konteks |
Modul Penulisan dan Publikasi Jurnal – UIN Jakarta | Jurnal ilmiah adalah majalah ilmiah yang memuat artikel penelitian dan kajian ilmiah yang diterbitkan berkala. [Lihat sumber Disini] | Modul ini adalah pedoman institusional, jadi cocok sebagai definisi yang “resmi” di lingkungan akademik Indonesia. |
LPPM UMUS | Jurnal ilmiah adalah publikasi yang berisi artikel ilmiah yang ditulis oleh peneliti atau akademisi, diterbitkan secara cetak atau daring, dan biasanya melewati proses peer review. [Lihat sumber Disini] | Menekankan bahwa jurnal bisa cetak atau online dan harus “ilmiah” (bukan sembarangan artikel). |
Pedoman penulisan (via ResearchGate) | Artikel jurnal ilmiah adalah tulisan yang memuat fakta umum, metodologi yang baik & benar, mengikuti struktur standar seperti judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, referensi. | Menekankan elemen struktur sebagai bagian dari definisi “ilmiah”. |
“Short Review: Struktur Artikel Ilmiah …” | Menyebutkan struktur umum: abstrak, pendahuluan, metodologi, hasil & pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, referensi, dan bahan pendukung. | Menunjukkan bahwa jurnal ilmiah tidak hanya isi, tapi juga format & kelengkapan pendukung. |
Marusic (2009) | Jurnal ilmiah adalah karya yang berisi laporan hasil penelitian yang didukung data kuat, sebagai pembuktian agar hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan. [Lihat sumber Disini] | Penekanan di sini: data dan tanggung jawab ilmiah. |
Hakim (2012) | Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala yang berisi karya tulis ilmiah nyata dan mengandung data, disusun sesuai kaidah ilmiah. [Lihat sumber Disini] | Menekankan aspek periodisitas dan kebenaran ilmiah. |
Brotowijoyo | Jurnal ilmiah adalah karangan mengenai ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta-fakta dan dibuat dengan metodologi serta kaidah ilmiah. [Lihat sumber Disini] | Penekanan pada fakta + metodologi. |
Undang-Undang & Regulasi Pendidikan | Ada definisi bahwa jurnal ilmiah adalah bentuk komunikasi yang memuat karya ilmiah dan diterbitkan secara terjadwal dalam bentuk elektronik dan/atau cetak. [Lihat sumber Disini] | Meskipun akses ke situs itu terkunci, definisi terkait regulasi pendidikan bisa dijadikan pijakan formal. |
Dari beberapa definisi di atas kita bisa merumuskan definisi yang lebih kaya:
Definisi sintesis (terintegrasi):
Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala (periodik) dalam bentuk cetak dan/atau daring yang dikelola oleh institusi akademik atau organisasi profesional, yang memuat artikel-artikel ilmiah berupa laporan penelitian, ulasan teoritis, atau kajian akademik yang ditulis oleh peneliti/akademisi. Artikel-artikel tersebut disusun secara sistematis mengikuti kaidah ilmiah (termasuk metodologi, data, analisis, argumentasi, dan referensi) dan umumnya melalui proses peer review agar kualitas, validitas, dan kredibilitasnya terjaga.
Beberapa hal penting dari definisi sintesis ini:
Ada standarisasi ilmiah (bukan tulisan bebas tanpa metodologi)
Ada proses pengawasan ilmiah (peer review atau proses editorial)
Ada sifat periodik dan publikasi rutin
Ada medium penerbitan (cetak/daring)
Ditujukan bagi komunitas ilmiah dan peningkatan ilmu
Struktur Jurnal Ilmiah (Struktur Umum & Penjelasannya)
Sebelum masuk rincian, perlu diingat bahwa struktur jurnal ilmiah bisa sedikit bervariasi tergantung pedoman jurnal (gaya selingkung, kebijakan editorial). Ada jurnal yang menggabung “Hasil + Pembahasan”, atau menambahkan lampiran, ucapan terima kasih, apendiks, dsb. Namun, ada struktur dasar yang sangat umum dan sering dijumpai di banyak jurnal ilmiah.
Berikut versi “diperluas” dari struktur umum + penjelasan tiap bagian + tips penting:
Struktur Umum Jurnal Ilmiah (Versi Umum)
Berikut daftar struktur umum yang banyak dipakai di artikel jurnal ilmiah:
Judul
Identitas Penulis (nama, afiliasi, email)
Abstrak (dan kata kunci)
Pendahuluan
Metode Penelitian
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan (dan saran, jika ada)
Daftar Pustaka / Referensi
(Opsional) Ucapan Terima Kasih / Lampiran / Apendiks
Beberapa jurnal juga menyertakan “baris kepemilikan / hak cipta” sebagai bagian administratif antara judul & abstrak. (lihat Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah FSD UNM) [Lihat sumber Disini]
Banyak panduan penulisan jurnal di Indonesia mengkonfirmasi struktur serupa: judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka. [Lihat sumber Disini]
Berikut penjelasan tiap bagian secara lebih mendalam:
1. Judul
Fungsi: menyampaikan inti penelitian dengan ringkas dan jelas.
Kriteria: tidak terlalu panjang, namun mencerminkan fokus penelitian; sebaiknya mengandung kata kunci yang relevan.
Tips: hindari makna ganda, kata-kata ambigu, atau terlalu teknis jika bisa disederhanakan.
Catatan administratif: beberapa jurnal menyertakan “baris kepemilikan / copyright / hak cipta” tepat setelah judul, untuk menunjukkan siapa pemilik hak cipta. [Lihat sumber Disini]
Sebagai contoh, Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah (PDF) menyebut “baris kepemilikan (author dan alamat)” antara judul dan abstrak. [Lihat sumber Disini]
2. Identitas Penulis
Memuat nama penulis (umumnya tanpa gelar), institusi / afiliasi, alamat institusi, dan alamat email korespondensi.
Tujuan: memudahkan pembaca atau editor untuk menghubungi penulis, dan menunjukkan afiliasi formal penelitian.
Beberapa jurnal juga mencantumkan ORCID penulis jika tersedia sebagai identifikasi unik.
Dalam pedoman-pedoman tulisan ilmiah di Indonesia, bagian ini sering digabungkan dengan baris kepemilikan / alamat penulis. [Lihat sumber Disini]
3. Abstrak & Kata Kunci
Abstrak
Definisi: ringkasan singkat dari keseluruhan penelitian yang mencerminkan latar belakang, tujuan, metode, hasil utama, dan kesimpulan.
Panjang: sering antara 150–250 kata (atau sesuai batas jurnal).
Kriteria: harus dapat berdiri sendiri — tidak mengandung kutipan literatur eksternal, catatan kaki, atau istilah yang tidak jelas tanpa penjelasan.
Fungsi: memberikan gambaran cepat kepada pembaca tentang isi artikel agar bisa memutuskan apakah akan membaca lebih lanjut.
Beberapa jurnal mewajibkan abstrak bilingual (Indonesia + Inggris) atau hanya dalam satu bahasa tergantung kebijakan.
Menurut dokumen “Struktur Penulisan Artikel Ilmiah” di ResearchGate, abstrak ditulis dalam satu paragraf dengan kurang dari 150 kata, dan dilengkapi keyword / kata kunci. [Lihat sumber Disini]
Kata Kunci (Keywords)
Letak: biasanya tepat setelah abstrak.
Jumlah: sekitar 3–5 kata/frase utama penelitian.
Fungsi: memudahkan indeksasi dan pencarian artikel melalui kata-kata penting yang merepresentasikan konten penelitian.
Tips: jangan memilih kata kunci yang sama persis dengan judul (agar tidak duplikasi) dan usahakan kata kunci yang sering digunakan dalam bidang penelitian tersebut.
Beberapa pedoman menyebut bahwa kata kunci harus mencakup subjek, objek, variabel utama penelitian. [Lihat sumber Disini]
4. Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah “pintu masuk” penelitian — memperkenalkan masalah, konteks, teori, dan arah penelitian. Beberapa elemen penting:
Latar belakang: menjelaskan fenomena, data pendukung, permasalahan yang memunculkan kebutuhan penelitian.
Rumusan masalah / pertanyaan penelitian: apa yang ingin dijawab peneliti.
Tujuan penelitian: tujuan spesifik yang ingin dicapai.
Tinjauan pustaka awal / landasan teori: ringkasan riset terdahulu & teori yang relevan sebagai pijakan.
Kerangka konseptual / hipotesis (jika ada): model konseptual atau hipotesis penelitian.
Kontribusi / gap penelitian: menjelaskan apa yang belum diteliti atau kekurangan penelitian sebelumnya, dan bagaimana penelitian ini akan mengisi celah tersebut.
Di bagian ini, penulis harus mengaitkan latar belakang ke pertanyaan penelitian supaya logika penelitian terasa utuh.
Menurut “Bagaimana Menulis Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar” dari UIR, susunan jurnal umumnya menyebutkan bahwa bagian “Pendahuluan” berisi latar belakang, rumusan masalah, teori & konsep, serta tujuan penelitian. [Lihat sumber Disini]
Kompasiana menyebut bahwa pendahuluan menyajikan latar belakang, permasalahan, dan tujuan penelitian. [Lihat sumber Disini]
5. Metode Penelitian (Metodologi)
Bagian ini menjelaskan “bagaimana penelitian dijalankan” secara rinci agar pembaca bisa memahami dan bahkan, apabila perlu, mereplikasi penelitian. Elemen-elemen yang umum:
Desain penelitian (kuantitatif, kualitatif, eksperimen, survei, studi kasus, dsb.).
Populasi dan sampel / subjek penelitian (jumlah, cara pengambilan).
Instrumen penelitian / alat ukur (kuesioner, wawancara, tes, alat laboratorium, pengamatan).
Teknik pengumpulan data (survei, wawancara, observasi, dokumentasi, eksperimen, dsb.).
Prosedur penelitian / tahapan pelaksanaan penelitian.
Teknik analisis data (statistik yang digunakan, uji validitas & reliabilitas, metode coding data kualitatif, software statistik, dsb.).
Jika relevan: variabel penelitian, definisi operasional variabel, skala pengukuran.
Etika penelitian (jika diperlukan, misalnya penggunaan data manusia, izin, kerahasiaan).
Dalam pedoman UIR disebutkan bahwa metode harus dijelaskan secara rinci agar penelitian dapat direplikasi. [Lihat sumber Disini]
Dokumen dari ResearchGate “Struktur Penulisan Artikel Ilmiah” juga menekankan bahwa metode harus mencakup desain, populasi/sampel, pengumpulan data, dan analisis data. [Lihat sumber Disini]
6. Hasil
Bagian Hasil berisi penyajian fakta dan temuan penelitian tanpa interpretasi mendalam (interpretasi utama ada di bagian Pembahasan). Beberapa aspek:
Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, diagram, atau tabel silang (cross-tab) sesuai kebutuhan.
Setiap visualisasi (tabel/grafik) harus diberikan judul/keterangan dan sumber (jika berasal dari data sendiri atau sumber lain).
Narasi teks yang menyertai visualisasi menjelaskan data – poin-poin penting, pola, angka-angka utama.
Hindari interpretasi berlebihan atau menjelaskan hubungan sebab akibat secara mendalam di bagian ini, simpan untuk pembahasan.
Lib UIR menyebutkan bahwa “Hasil” menyajikan data dan temuan penelitian (bentuk teks, grafik, tabel) dan tanpa interpretasi dalam bagian ini. [Lihat sumber Disini]
Beberapa panduan artikel menyebut bahwa hasil dan pembahasan bisa digabung (hasil + pembahasan) tergantung gaya jurnal. [Lihat sumber Disini]
7. Pembahasan (Diskusi)
Pembahasan adalah bagian “makna” dari penelitian apa arti data, bagaimana data dibandingkan dengan teori / penelitian sebelumnya, dan implikasi penelitian. Unsur penting:
Interpretasi hasil: menjelaskan makna temuan, mengapa terjadi pola tertentu, hubungan antar variabel.
Perbandingan dengan literatur / penelitian terdahulu: menunjukkan persamaan, perbedaan, dan bagaimana penelitian ini menambah atau menantang temuan sebelumnya.
Implikasi penelitian: kontribusi teoretis dan praktis dari penelitian terhadap bidang ilmu atau aplikasi.
Keterbatasan penelitian: menyatakan kelemahan penelitian (misalnya sampel kecil, keterbatasan alat, generalisasi).
Saran untuk penelitian selanjutnya: ide atau pendekatan yang bisa dikembangkan di masa depan.
Menurut ResearchGate “Struktur Penulisan Artikel Ilmiah”, bagian pembahasan mengemukakan keterkaitan antara teori, hasil penelitian, dan penelitian terdahulu, serta menginterpretasi hasil yang relevan. [Lihat sumber Disini]
Panduanโpanduan penulisan artikel juga menyebut bahwa pembahasan harus mengaitkan hasil dengan teori dan penelitian sebelumnya serta membahas implikasi. [Lihat sumber Disini]
8. Kesimpulan (dan Saran)
Bagian ini merangkum hasil penelitian dalam bentuk poin-poin yang menjawab pertanyaan penelitian, dan memberi saran atau rekomendasi:
Kesimpulan: ringkasan temuan inti yang secara langsung menjawab rumusan masalah / tujuan penelitian.
Saran (opsional): rekomendasi praktis atau ide penelitian lanjutan berdasarkan temuan dan keterbatasan.
Kesimpulan tidak boleh mengulang keseluruhan isi panjang — cukup intisari, padat dan jelas.
Banyak jurnal mewajibkan agar kesimpulan sejalan dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan sebelumnya.
Panduan UIR menyebutkan bahwa kesimpulan harus menjelaskan keterkaitan antara hipotesis / masalah dan hasil penelitian, dengan ringkas dan fokus. [Lihat sumber Disini]
Dokumen ResearchGate juga menyebut bahwa kesimpulan berisi jawaban hasil penelitian dan saran bila ada. [Lihat sumber Disini]
9. Daftar Pustaka / Referensi
Memuat semua sumber (jurnal, buku, artikel, sumber daring) yang dikutip dalam artikel.
Format kutipan mengikuti gaya yang ditetapkan oleh jurnal (APA, Vancouver, Harvard, Chicago, dll.).
Urutan penulisan biasanya alfabet berdasarkan nama penulis, atau sesuai pedoman jurnal.
Pastikan rujukan di daftar pustaka konsisten dengan kutipan di teks (tidak ada rujukan yang tidak muncul di teks, dan setiap kutipan di teks muncul di daftar referensi).
Beberapa panduan menyebut daftar pustaka sebagai bagian wajib terakhir dalam artikel ilmiah. [Lihat sumber Disini]
10. (Opsional) Ucapan Terima Kasih / Lampiran / Apendiks
Ucapan Terima Kasih / Acknowledgement: tempat penulis menyampaikan penghargaan kepada pihak yang membantu penelitian (misalnya pendana, institusi, pembantu lapangan).
Lampiran / Apendiks: informasi tambahan yang mendukung artikel (misalnya instrumen kuesioner lengkap, data mentah, tabel panjang, kode program) tetapi terlalu panjang jika dimasukkan ke badan utama.
Kebijakan: beberapa jurnal mengizinkan lampiran, sebagian tidak; selalu cek pedoman jurnal target.
Contoh Penulisan Jurnal Ilmiah (Dummy)
Judul:
“Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA X”
Penulis & Afiliasi:
Penulis A, Universitas Y, email: [email protected]
Penulis B, Universitas Z, email: [email protected]
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan dua kelas: eksperimen (menggunakan metode diskusi) dan kontrol (menggunakan metode ceramah). Sampel penelitian berjumlah 60 siswa. Instrumen berupa tes hasil belajar dan angket motivasi. Analisis data menggunakan uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol (p < 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan metode diskusi efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: metode diskusi, hasil belajar, Bahasa Indonesia
Pendahuluan:
Pendidikan modern menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi yang mendukung hal ini adalah metode diskusi, di mana siswa dilibatkan secara langsung untuk mengemukakan pendapat dan menganalisis materi. Rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah metode diskusi dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia? Tujuan penelitian ini adalah membuktikan efektivitas metode diskusi dibandingkan metode ceramah konvensional.
Metode Penelitian:
Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI (120 siswa) dengan sampel 60 siswa. Kelas XI A sebagai kelas eksperimen dan XI B sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar dan angket motivasi. Prosedur pembelajaran berlangsung selama 4 minggu. Data dianalisis menggunakan uji-t dan analisis regresi sederhana.
Hasil:
Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen meningkat dari 68 menjadi 82, sedangkan kelas kontrol meningkat dari 67 menjadi 72. Hasil uji-t menunjukkan p < 0,05, artinya terdapat perbedaan signifikan.
Pembahasan:
Hasil ini mendukung teori bahwa metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa karena memberikan kesempatan interaksi aktif, membangun argumen, dan memperdalam materi. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran aktif mendorong pemahaman yang lebih baik dibanding metode ceramah. Keterbatasan penelitian ini adalah waktu pelaksanaan yang relatif singkat, sehingga efek jangka panjang belum dapat dipastikan.
Kesimpulan & Saran:
Metode diskusi terbukti memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa SMA X. Disarankan guru mengoptimalkan penerapan metode ini untuk menciptakan pembelajaran yang lebih aktif. Penelitian lanjutan dapat menambahkan variabel lain, seperti motivasi belajar atau keterampilan berpikir kritis.
Daftar Pustaka (Dummy):
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2020). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santoso, B. (2022). “Efektivitas Metode Diskusi dalam Pembelajaran Bahasa.” Jurnal Pendidikan Bahasa, 15(2), 45–55.
Contoh Jurnal Indonesia
Jurnal Pendidikan Indonesia (JPI / Japendi)
Jurnal ini bersifat open access dan terbit berkala oleh Universitas Pendidikan/Ganesha, dan artikel-artikelnya bisa diakses tanpa biaya. [Lihat sumber Disini]
Contoh edisi: Vol. 10 No. 2 (2021) [Lihat sumber Disini]
Contoh artikel: “Kritik Terhadap Kurikulum Merdeka Dengan Pedagogik” (Vol. 13 No. 1, 2024) [Lihat sumber Disini]Jurnal Ilmiah “Manage”
Jurnal ini diterbitkan oleh LPPM Universitas Dinamika Bangsa Jambi. Edisi Vol. 1 No. 1 (2022) misalnya memuat artikel tentang model keterlibatan listrik pintar pada rumah tangga, dsb. [Lihat sumber Disini]Dialektika: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Jurnal nasional yang bersifat open access dan bisa diakses publik secara gratis. [Lihat sumber Disini]Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia (JPKI)
Diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, bersifat open access. [Lihat sumber Disini]Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
Dikelola oleh lembaga pemerintah (Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan), jurnal ini juga bersifat open access dan peer-reviewed. [Lihat sumber Disini]Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia (JPTI)
Jurnal ilmiah nasional yang menerbitkan artikel hasil penelitian dan gagasan ilmiah, dan dapat diakses publik. [Lihat sumber Disini]Paedagogia: Jurnal Pendidikan
Dikelola oleh Fakultas Pendidikan dan Teknologi di UIN Datokarama, Palu — jurnal pendidikan dengan akses terbuka. [Lihat sumber Disini]Jurnal Aktual Pendidikan Indonesia (API)
Jurnal gratis / open access yang memuat artikel penelitian, kajian, studi kasus, dsb. [Lihat sumber Disini]Sajak: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Sastra, Bahasa, dan Pendidikan
Jurnal multidisiplin (sastra, bahasa, pendidikan) dengan sistem peer review dan open access. [Lihat sumber Disini]Indonesian Journal of International Law (IJIL)
Jurnal hukum internasional Indonesia, peer-reviewed dan open access. [Lihat sumber Disini]
Kesimpulan
Jurnal ilmiah merupakan salah satu pilar utama dalam dunia akademik karena berfungsi sebagai sarana komunikasi ilmiah, dokumentasi perkembangan pengetahuan, dan media diseminasi hasil penelitian. Dari berbagai definisi — baik menurut KBBI, modul penulisan, maupun para ahli — jurnal ilmiah selalu dipandang sebagai publikasi berkala yang disusun secara sistematis, memuat karya akademik, dan melalui proses review untuk menjamin kualitas serta kredibilitasnya. Unsur penting seperti sifat periodik, kaidah metodologis, serta keterbukaan akses semakin menegaskan perannya dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
Struktur jurnal ilmiah secara umum mencakup judul, identitas penulis, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Struktur ini memastikan artikel memiliki alur logis, transparansi metodologi, dan akuntabilitas data sehingga dapat direplikasi serta diuji kembali. Contoh dummy yang diberikan menunjukkan penerapan struktur tersebut, sementara daftar jurnal asli (seperti Jurnal Pendidikan Indonesia, Dialektika, JPTI, hingga IJIL) memberi gambaran nyata penerapan standar ilmiah di berbagai disiplin. Dengan demikian, pemahaman tentang pengertian, struktur, dan contoh jurnal ilmiah tidak hanya membantu peneliti menulis lebih baik, tetapi juga meningkatkan literasi publik dalam menilai kualitas sebuah karya ilmiah.