Gap Analysis: Pengertian, Tujuan, dan Contoh dalam Penelitian
Pendahuluan
Analisis kesenjangan atau yang sering disebut sebagai gap analysis merupakan salah satu metode penting yang digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, manajemen, dan penelitian. Metode ini memungkinkan peneliti atau organisasi untuk memahami kondisi saat ini (“where we are”) dibandingkan dengan kondisi yang diinginkan atau ideal (“where we want to be”), sehingga dapat diidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk menjembatani kesenjangan yang ada. [Lihat sumber Disini - techtarget.com]
Dalam konteks penelitian, konsep gap analysis menjadi sangat relevan karena membantu peneliti menemukan celah yang belum terjawab dalam literatur, teori, atau empiris,yang disebut sebagai “research gap”. [Lihat sumber Disini - uptjurnal.umsu.ac.id]
Penulisan ini akan menguraikan terlebih dahulu definisi gap analysis (secara umum, menurut KBBI, dan menurut para ahli), kemudian membahas tujuan dari gap analysis dalam penelitian, dan akhirnya memberikan beberapa contoh penerapan gap analysis dalam penelitian sehingga pembaca memperoleh pemahaman yang komprehensif.
Definisi Gap Analysis
Definisi Gap Analysis Secara Umum
Secara umum, gap analysis dapat diartikan sebagai proses atau metode untuk membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan, kemudian mengidentifikasi kesenjangan atau perbedaan antara keduanya sehingga langkah perbaikan dapat dirancang. Sebagai contoh, menurut situs TechTarget, gap analysis adalah “a method of assessing the performance of a business unit to determine whether business requirements or objectives are being met and, if not, what steps should be taken to meet them.” [Lihat sumber Disini - techtarget.com]
Demikian pula, menurut Investopedia, gap analysis adalah “a process that companies use to compare their current performance with their desired, expected performance and to create an action plan for improvement, as needed.” [Lihat sumber Disini - investopedia.com]
Dengan demikian, dalam artian umum gap analysis bukan hanya tentang “apa yang terjadi sekarang”, tetapi juga tentang “apa yang seharusnya terjadi” serta “apa yang diperlukan agar bisa tercapai”.
Metode ini banyak digunakan dalam manajemen, evaluasi program, sertifikasi, dan juga penelitian. [Lihat sumber Disini - myrobin.id]
Definisi Gap Analysis dalam KBBI
Jika kita mencoba merujuk ke kamus besar bahasa Indonesia, maka kata gap sendiri dalam arti literal di KBBI online adalah “tiruan bunyi meja ditepuk, jantung berdebar, dan sebagainya; degap”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Namun demikian, KBBI secara khusus belum mencatat definisi “gap analysis” atau “analisis kesenjangan” secara eksplisit dalam konteks manajemen atau penelitian. Oleh karena itu, ketika penerjemahan istilah “gap” digunakan dalam “analisis kesenjangan”, maka arti “kesenjangan”, “perbedaan”, atau “jurang pemisah” sering diacu sebagai padanan. Sebagai contoh, terdapat referensi bahwa padanan “strategic gap analysis” ke dalam Bahasa Indonesia adalah “analisis kesenjangan strategik”. [Lihat sumber Disini - pasti.dikdasmen.go.id]
Jadi dapat dikatakan bahwa dalam KBBI kata gap belum secara spesifik mengacu ke konteks analisis kesenjangan, sehingga penggunaannya dalam penelitian lebih bersifat terminologis dari bidang manajemen/riset dan bukan langsung berasal dari entri KBBI.
Definisi Gap Analysis Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pendapat ahli mengenai gap analysis atau analisis kesenjangan:
- Menurut IT Infrastructure Library (ITIL) yang dikutip dalam penelitian Aji & Susanto (2022), gap analysis didefinisikan sebagai “aktivitas yang membandingkan dua macam data dan mengidentifikasi perbedaannya.” [Lihat sumber Disini - ejournal3.undip.ac.id]
- Menurut Putra, Suhendar & Usman (2019) dalam penelitian “Gap Analysis Persiapan Implementasi ISO 9001:2015”, gap analysis atau analisa kesenjangan digunakan untuk “menentukan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk berpindah dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan atau keadaan masa depan yang diinginkan. Analisa ini juga mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan pada masa datang.” [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
- Menurut sebuah tulisan tentang pemahaman “gap research” (celah penelitian) di Indonesia, gap penelitian diartikan sebagai “suatu keadaan di mana ditemukannya inkonsistensi antara hasil penelitian dengan data yang ditemukan. Kesenjangan ini terjadi akibat adanya perbedaan hasil, konsep, data maupun teori dari hasil penelitian dengan yang ditemukan di lapangan.” [Lihat sumber Disini - uptjurnal.umsu.ac.id]
- Menurut buku landasan teori yang dirujuk oleh Hidayatullah (2020), gap analysis “sering digunakan di bidang manajemen dan menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan (service quality). … pendekatan ini paling sering digunakan di Amerika Serikat untuk memonitor kualitas pelayanan.” [Lihat sumber Disini - eprints.itn.ac.id]
Dari pendapat-pendapat di atas dapat dirangkum bahwa gap analysis dalam penelitian memiliki makna sebagai proses sistematis yang:
- mengidentifikasi kondisi “sekarang” (aktual)
- menetapkan kondisi “yang diinginkan” atau target
- menghitung atau mengidentifikasi sejauh mana terdapat perbedaan (kesenjangan)
- merumuskan tindakan atau strategi untuk menutup kesenjangan tersebut
Hal ini menjadikan gap analysis sebagai alat yang sangat penting untuk menghasilkan penelitian yang relevan dan memiliki kontribusi baru.
Tujuan Gap Analysis dalam Penelitian
Ketika diterapkan dalam ranah penelitian, gap analysis memiliki sejumlah tujuan penting, antara lain:
- Menentukan fokus penelitian yang relevan dengan memperlihatkan celah penelitian yang belum banyak dijawab dalam literatur. Sebagaimana disebutkan dalam tulisan pemahaman gap research: pemahaman gap research “sangat penting bagi peneliti … membantu peneliti untuk menentukan fokus penelitian dengan mengidentifikasi celah atau kekosongan dalam pengetahuan yang perlu diisi.” [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
- Memastikan bahwa penelitian tersebut memberikan kontribusi baru (originalitas), bukan sekadar mengulangi penelitian sebelumnya atau memperkuat temuan yang sudah banyak diuji. Dengan menemukan gap, peneliti dapat menyusun penelitian yang lebih bermakna. [Lihat sumber Disini - uptjurnal.umsu.ac.id]
- Membantu dalam perancangan metodologi penelitian yang lebih baik karena dengan mengetahui gap, peneliti tahu variabel mana yang belum cukup dieksplorasi, populasi mana yang belum terjangkau, atau teori mana yang belum diuji. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
- Menjadi dasar bagi pengambilan keputusan penelitian, termasuk prioritas waktu, sumber daya, dan biaya. Berdasarkan gap, peneliti dapat memetakan pengumpulan data dan analisis yang paling relevan. Sebagai contoh, Putra et al. (2019) menyatakan bahwa gap analysis “juga memperkirakan waktu, biaya, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan … yang diharapkan.” [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
- Untuk mengevaluasi implementasi atau kondisi empiris suatu program atau kebijakan,dengan membandingkan kondisi ideal (atau standar) dengan kondisi nyata yang terjadi di lapangan. Contohnya dalam penelitian implementasi ISO, gap analysis digunakan untuk mengevaluasi kesiapan organisasi terhadap standar. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
Dengan demikian, dalam penelitian gap analysis bukan hanya “melihat apa yang kurang”, tetapi juga “membantu melakukan tindakan perbaikan atau rekomendasi”.
Contoh Gap Analysis dalam Penelitian
Untuk memperjelas bagaimana gap analysis digunakan dalam penelitian, berikut disajikan beberapa contoh nyata dari literatur Indonesia:
- Penelitian oleh Mutmainah, Yulia & Mahfudi (2022) berjudul “Gap Analysis untuk Mengetahui Kinerja Implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNB”. Penelitian ini menggunakan metode gap analysis dan uji beda untuk membandingkan persepsi mahasiswa terhadap kinerja program dan harapan mereka terhadap pentingnya program. Hasilnya menunjukan adanya kesenjangan antara kinerja yang dirasakan dan harapan mahasiswa. [Lihat sumber Disini - jurnal.ibik.ac.id]
- Kondisi nyata: persepsi mahasiswa terhadap layanan dan penyelenggaraan program MBKM
- Kondisi ideal: harapan mahasiswa terhadap tingkat kepentingan program
- Kesenjangan: semua dimensi menunjukkan perbedaan signifikan
Ini menunjukkan bahwa penelitian menggunakan gap analysis untuk mengetahui “apa yang belum sesuai” dari harapan stakeholder (mahasiswa) dan kemudian merekomendasikan evaluasi terencana dan terstruktur agar kesesuaian dapat ditingkatkan. [Lihat sumber Disini - jurnal.ibik.ac.id]
- Penelitian oleh Yoshana, Putra & Setiowati (2022) tentang aplikasi sistem manajemen K3 di PT CAS menggunakan gap analysis untuk menilai kesiapan terhadap standar ISO 45001:2018. Hasil gap analysis menunjukkan nilai gap sebesar 12 % yang menunjukkan bahwa organisasi memiliki dasar yang kuat namun masih perlu perbaikan pada klausul tertentu. [Lihat sumber Disini - jurnal.stmi.ac.id]
- Kondisi nyata: sistem manajemen K3 yang berjalan
- Kondisi ideal: persyaratan klausul ISO 45001:2018
- Kesenjangan: 12 % dan perlu perbaikan di klausul tertentu
- Penelitian oleh Aji & Susanto (2022) “Analisis Implementasi SMK3 dengan Metode Gap Analysis pada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia”. Gap analysis didefinisikan sebagai aktivitas membandingkan dua macam data dan mengidentifikasi perbedaannya (mengutip ITIL) dalam konteks persyaratan K3 perusahaan. [Lihat sumber Disini - ejournal3.undip.ac.id]
- Kondisi nyata: praktik SMK3 di lapangan
- Kondisi ideal: persyaratan regulasi (UU, PP)
- Kesenjangan: bidang mana yang kurang mematuhi persyaratan
- Penelitian dalam konteks pariwisata: “Analisis Gap Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan” menggunakan gap analysis untuk membandingkan pengelolaan pariwisata di lapangan dengan konsep yang diinginkan. [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
- Kondisi nyata: pengelolaan pariwisata saat ini
- Kondisi ideal: konsep pariwisata berkelanjutan yang diharapkan
- Identifikasi celah yang perlu diisi agar pengelolaan lebih berkelanjutan
Dari berbagai contoh tersebut, dapat dilihat bahwa langkah-umum gap analysis dalam penelitian meliputi: identifikasi kondisi sekarang, identifikasi kondisi yang diinginkan/standar, menghitung atau menganalisis selisih/kesenjangan, kemudian menyusun rekomendasi agar kesenjangan tersebut dapat diatasi.
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis kesenjangan (gap analysis) adalah metode yang sangat berguna dalam penelitian karena membantu peneliti untuk:
- Mengenali dan menetapkan kondisi aktual serta target atau standar yang ingin dicapai
- Mengidentifikasi dan mengukur kesenjangan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan
- Merancang langkah-langkah perbaikan atau rekomendasi yang diperlukan agar kesenjangan tersebut dapat ditutup
- Memastikan bahwa penelitian memiliki fokus yang jelas, kontribusi yang real, dan relevansi terhadap literatur dan praktik
Meskipun definisi dalam KBBI belum secara spesifik mencakup “analisis kesenjangan”, penggunaan istilah ini di lingkungan penelitian dan manajemen telah mapan. Untuk peneliti, memahami dan menerapkan gap analysis secara tepat akan memperkuat kerangka penelitian, metodologi, dan nilai kontribusi penelitian yang dilakukan.
Dengan demikian, bagi Anda yang sedang merancang skripsi, tesis, atau penelitian lainnya,menemukan gap (kesenjangan) melalui gap analysis bukan hanya membantu menetapkan variabel dan instrumen, tetapi juga meningkatkan peluang bahwa penelitian Anda benar-benar memberikan tambahan pengetahuan dan relevan bagi praktik.
