Terakhir diperbarui: 08 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 8 November 2025). Grounded Analysis: Pengertian, Tahapan, dan Contohnya. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/grounded-analysis-pengertian-tahapan-dan-contohnya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Grounded Analysis: Pengertian, Tahapan, dan Contohnya - SumberAjar.com

Grounded Analysis: Pengertian, Tahapan, dan Contohnya

Pendahuluan

Dalam era penelitian kualitatif yang semakin berkembang, pendekatan yang memungkinkan munculnya teori dari data empiris menjadi cukup populer karena memberikan fleksibilitas serta kedalaman pemahaman terhadap fenomena sosial. Salah satu pendekatan tersebut adalah yang sering disebut sebagai grounded analysis atau analisis berbasis data yang kemudian mengarah ke pembangunan teori atau kerangka konseptual. Artikel ini akan membahas secara mendalam pengertian grounded analysis, tahapan-tahapannya, serta contoh penerapannya dalam penelitian. Dengan demikian pembaca diharapkan memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai bagaimana proses analisis yang berakar pada data bisa menghasilkan temuan teoritis yang relevan dengan fenomena yang diteliti.

Definisi Grounded Analysis

Definisi Grounded Analysis Secara Umum

Secara umum, grounded analysis bisa dipahami sebagai proses analisis data kualitatif di mana peneliti mulai dari data mentah,seperti wawancara, observasi, dokumen,kemudian melalui proses pengkodean, kategorisasi, dan pengembangan konsep akhirnya menghasilkan suatu kerangka teori atau temuan konseptual yang “berakar” pada data tersebut. Proses ini berbeda dari penelitian deduktif yang memulai dari teori atau hipotesis. Dalam grounded analysis, teori atau kerangka konseptual muncul dari interaksi antara pengumpulan data dan analisis data. Banyak sumber menyatakan bahwa ini merupakan elemen penting dalam penelitian yang bersifat eksploratif atau ingin memahami proses atau interaksi sosial secara mendalam. [Lihat sumber Disini - dqlab.id]

Definisi Grounded Analysis dalam KBBI

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) belum ditemukan secara spesifik istilah grounded analysis atau “analisis berakar data” sebagai entri terpisah. Namun berdasarkan penggabungan istilah “grounded” (berakar, dasar) dan “analysis” (analisis), maka dapat diartikan sebagai “analisis yang berlandaskan data empiris secara sistematis”. Karena istilah ini lebih banyak dipakai dalam literatur metodologi penelitian asing atau terjemahan, maka untuk referensi formal jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, dalam praktik akademik di Indonesia, istilah “grounded theory” atau “teori ber­akar” sering digunakan sebagai sinonim atau bagian dari konsep grounded analysis. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]

Definisi Grounded Analysis Menurut Para Ahli

  1. Barney G. Glaser & Anselm L. Strauss (1967) memperkenalkan pendekatan “grounded theory” yang kemudian menjadi dasar bagi grounded analysis, yaitu metode riset kualitatif yang memulai dari data untuk menghasilkan teori, bukan memulai dari teori untuk diuji. [Lihat sumber Disini - info.populix.co]
  2. I. Gusti Ayu Nyoman Budiasih menyatakan bahwa metode grounded theory terdiri dari beberapa tahap sistematis yang terjadi secara simultan: perumusan masalah, penggunaan kajian teoritis bila perlu, pengumpulan data dan penyampelan, analisis data, serta penulisan laporan. [Lihat sumber Disini - ojs.unud.ac.id]
  3. Natalia Pare, Bakhrudin All Habsy & Mochamad Nursalim dalam artikel mereka menjelaskan bahwa riset grounded theory memungkinkan pengembangan teori dari data empiris, dengan analisis induktif dan teknik perbandingan konstan (“constant comparative”) sebagai kunci. [Lihat sumber Disini - ejurnals.com]
  4. Ivan Gunawan & Andi Andi dalam tinjauan sistematis terkait penerapan grounded theory di penelitian arsitektur menyebutkan bahwa tujuan utama metode ini adalah membantu menciptakan teori baru yang relevan dengan konteks fenomena sosial, bukan hanya menjelaskan data secara deskriptif. [Lihat sumber Disini - ejournal.undip.ac.id]

Berdasarkan definisi-ahli di atas, maka grounded analysis dapat digambarkan sebagai proses sistematis dalam penelitian kualitatif yang berlandaskan data empiris, menggunakan pengkodean dan perbandingan terus-menerus, dengan tujuan menghasilkan teori atau kerangka konseptual yang sesuai dengan realitas lapangan.

Tahapan Grounded Analysis

Dalam melakukan grounded analysis, terdapat beberapa tahapan penting yang umumnya diikuti oleh peneliti. Berikut ini uraian tahapan-tahapan tersebut:

  1. Perumusan Masalah Awal
    Tahap awal penelitian grounded analysis adalah menentukan fenomena atau area penelitian yang akan dieksplorasi. Rumusan masalah biasanya bersifat umum, terbuka, dan tidak mengikat variabel tertentu karena peneliti belum memiliki teori yang akan diuji tetapi berusaha menggali data yang valid untuk menghasilkan teori. [Lihat sumber Disini - ojs.unud.ac.id]
  2. Pengumpulan Data & Sampling Teoritis
    Selanjutnya peneliti mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, atau kombinasi metode lainnya. Teknik pengambilan sampel disebut “sampling teoritis” (theoretical sampling) yaitu memilih informan berdasarkan kebutuhan teori yang sedang dibentuk, bukan berdasarkan ukuran populasi semata. Pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara simultan. [Lihat sumber Disini - ojs.unud.ac.id]
  3. Pengodean Data (Coding)
    Proses analisis data dimulai dengan menguraikan data melalui pengkodean terbuka (open coding) untuk memberikan label-konsep terhadap segmen data. Selanjutnya pengkodean sumbu (axial coding) untuk menghubungkan konsep-konsep ke kategori, dan akhirnya pengkodean selektif (selective coding) untuk memilih kategori inti yang kemudian dijadikan kerangka teori. [Lihat sumber Disini - dqlab.id]
  4. Perbandingan Konstan (Constant Comparative)
    Pada tahap ini, peneliti secara terus-menerus membandingkan data baru dengan data sebelumnya, konsep dengan konsep lain, kategori dengan kategori lain agar muncul pola, hubungan, dan proses yang bermakna. Teknik ini merupakan karakter utama grounded analysis. [Lihat sumber Disini - ojs.unud.ac.id]
  5. Pengembangan Teori atau Kerangka Konseptual
    Setelah melalui pengkodean dan perbandingan konstan, peneliti mulai membangun kerangka konseptual atau teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti. Teori ini “berakar” pada data dan dapat digunakan untuk memahami atau menjelaskan proses, tindakan, atau interaksi dalam konteks penelitian. [Lihat sumber Disini - ejurnals.com]
  6. Validasi dan Penulisan Laporan
    Tahap akhir meliputi verifikasi data (misalnya melalui triangulasi), memastikan kategori dan hubungan antar kategori telah matang (teoritis jenuh), kemudian peneliti menulis laporan penelitian yang mencakup temuan, konsep, kategori, dan teori yang dihasilkan. [Lihat sumber Disini - ojs.unud.ac.id]

Dengan demikian, tahapan-grounded analysis dapat dipahami sebagai siklus yang tidak sepenuhnya linier karena pengumpulan dan analisis data dapat berlangsung secara bersamaan dan saling memengaruhi.

Contoh Grounded Analysis

Berikut ini beberapa contoh penerapan grounded analysis (atau grounded theory) dalam penelitian di Indonesia:

  1. Penelitian berjudul “Grounded Theory Analysis on IT Consultant Company: Survival Strategy in the VUCA Era” oleh Heri Fauzan & Jerry Heikal (2024) yang mengungkap bagaimana perusahaan konsultasi TI menghadapi tantangan era VUCA melalui proses analisis grounded theory. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan direktur perusahaan, pengkodean menghasilkan 23 kode tantangan yang dikelompokkan menjadi 9 kategori dan kemudian 5 tema. [Lihat sumber Disini - e-journal.uac.ac.id]
  2. Penelitian “Analisis Terhadap Disposisi Berpikir Kreatif Siswa Pada Pembelajaran Matematika” oleh Eline Yanty Putri Nasution (2018) yang menggunakan pendekatan grounded theory untuk melihat bagaimana siswa menampilkan disposisi berpikir kreatif. Wawancara dan observasi terhadap siswa sekolah menengah pertama menghasilkan insight bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap positif terhadap berpikir kreatif dengan kondisi lingkungan pembelajaran yang mendukung. [Lihat sumber Disini - ejournal.iainkerinci.ac.id]
  3. Penelitian “Konsep Diri Remaja Jawa saat Bersama Teman” oleh Martin Sugarman dkk. yang menggunakan grounded theory untuk menganalisis konsep diri remaja Jawa dalam interaksi bersama teman. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja menafsirkan dirinya sebagai banyak diri (“multiple selves”) dan proses aktivasi diri bergantung pada teman dan situasi. [Lihat sumber Disini - jurnal.ugm.ac.id]
  4. Penelitian tentang motivasi petani muda dalam penggunaan agens hayati oleh Asbui, Risnita, dkk. (2024) yang menggunakan metode grounded theory untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani menggunakan agen hayati. Meski tidak secara eksplisit disebut “grounded analysis”, prinsipnya sama yakni analisis data empiris hingga menghasilkan konsep dan kategori. [Lihat sumber Disini - jurnal.mediaakademik.com]

Dari contoh-contoh di atas terlihat bahwa grounded analysis cocok diterapkan ketika fenomena belum sepenuhnya dijelaskan oleh teori yang ada, atau ketika peneliti ingin menelusuri proses atau interaksi yang kompleks secara mendalam.

Kesimpulan

Grounded analysis merupakan pendekatan penelitian kualitatif yang sangat bermanfaat dalam menggali dan memahami fenomena sosial, proses atau interaksi yang belum memiliki teori atau kerangka konseptual yang mapan. Dengan memulai dari data empiris melalui pengumpulan dan analisis yang sistematis,meliputi pengkodean terbuka, pengkodean axial, pengkodean selektif, perbandingan konstan hingga pembangunan teori,peneliti dapat menghasilkan kerangka teori yang benar-benar “berakar” pada realitas lapangan. Contoh penerapan di bidang pendidikan, bisnis, dan sosial di Indonesia menunjukkan bahwa metode ini mampu memberikan wawasan baru dan relevan terhadap fenomena yang diteliti. Bagi peneliti maupun praktisi, memahami tahapan dan karakteristik grounded analysis menjadi penting agar dapat mengaplikasikan dengan tepat dan memperoleh hasil yang valid.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Grounded Analysis adalah metode analisis data kualitatif yang berfokus pada pembentukan teori yang berasal langsung dari data empiris melalui proses pengkodean, kategorisasi, dan perbandingan konstan.

Tujuan utama Grounded Analysis adalah menghasilkan teori atau kerangka konseptual yang berakar pada data lapangan, bukan sekadar menguji teori yang sudah ada.

Tahapan Grounded Analysis meliputi perumusan masalah awal, pengumpulan data dengan sampling teoritis, proses pengkodean terbuka dan selektif, perbandingan konstan, serta pembangunan teori berdasarkan temuan empiris.

Beberapa penelitian di Indonesia menggunakan pendekatan Grounded Analysis, misalnya penelitian tentang strategi bertahan perusahaan TI di era VUCA, disposisi berpikir kreatif siswa, serta motivasi petani muda dalam penggunaan agens hayati.

Perbedaannya terletak pada arah prosesnya. Grounded Analysis bersifat induktif, membangun teori dari data, sedangkan analisis biasa sering kali bersifat deduktif yang berangkat dari teori untuk diuji terhadap data.