Terakhir diperbarui: 09 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 9 November 2025). Hipotesis Alternatif: Pengertian, Fungsi, dan Contoh dalam Statistik. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/hipotesis-alternatif-pengertian-fungsi-dan-contoh-dalam-statistik 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Hipotesis Alternatif: Pengertian, Fungsi, dan Contoh dalam Statistik - SumberAjar.com

Hipotesis Alternatif: Pengertian, Fungsi, dan Contoh dalam Statistik

Pendahuluan

Dalam penelitian kuantitatif, salah satu tahapan penting adalah melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan berdasar data, bukan hanya intuisi atau dugaan semata. Di antara dua hipotesis yang biasanya dibahas yakni hipotesis nol (H₀) dan hipotesis alternatif (Hₐ atau H₁). Fokus artikel ini adalah pada hipotesis alternatif: apa pengertiannya, mengapa fungsinya penting, serta bagaimana contoh-penerapannya dalam konteks statistik. Dengan memahami hipotesis alternatif secara mendalam, peneliti dapat merumuskan kajian yang lebih tepat, memilih uji statistik yang relevan, dan memperoleh interpretasi yang lebih valid atas hasil penelitian. Artikel ini juga menyajikan definisi dari berbagai perspektif (umum, KBBI, dan menurut para ahli), dilanjutkan dengan pembahasan fungsi serta contoh nyata dalam studi statistik.

Definisi Hipotesis Alternatif

Definisi Hipotesis Alternatif Secara Umum

Secara umum, hipotesis alternatif adalah pernyataan sementara yang diajukan peneliti sebagai lawan atau kebalikan dari hipotesis nol, yang menyatakan adanya suatu efek, hubungan, atau perbedaan antara variabel-variabel yang diteliti. Sebagai contoh, jika hipotesis nol menyatakan “tidak ada perbedaan rata-rata antara kelompok A dan B”, maka hipotesis alternatif akan menyatakan “ada perbedaan rata-rata antara kelompok A dan B”. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif mengandung asumsi bahwa sesuatu terjadi atau berbeda, sehingga peneliti menyiapkan data untuk membuktikannya. Contoh penjelasan umum ini ditemukan dalam sumber yang menyebut bahwa hipotesis alternatif adalah “klaim yang diuji melawan hipotesis nol … menyatakan bahwa ada perbedaan, hubungan, atau efek yang signifikan”. [Lihat sumber Disini - dibimbing.id]

Definisi Hipotesis Alternatif dalam KBBI

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), definisi “hipotesis” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani: hypo (di bawah) + thesis (pendirian atau pernyataan). KBBI mendefinisikan hipotesis sebagai “dugaan sementara mengenai suatu hal yang selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian atau pengujian”. Walaupun KBBI tidak secara spesifik membedakan antara “alternatif” atau “nol”, maka pengertian hipotesis alternatif dapat diartikan sebagai bagian dari hipotesis yang mengandung dugaan sejumlah perubahan/efek dan akan dibuktikan melalui pengujian statistik.

Definisi Hipotesis Alternatif Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi menurut para ahli yang berhasil ditemukan:

  1. Sumadi Suryabrata , Menyatakan bahwa dalam konteks statistik, hipotesis adalah “pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel”. [Lihat sumber Disini - jurnal.stitnualhikmah.ac.id] Karena hipotesis alternatif adalah salah satu bentuk hipotesis statistik, maka definisi tersebut mencakup artinya.
  2. Moh. Nazir , Menyebut bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. [Lihat sumber Disini - jurnal.stitnualhikmah.ac.id] Dalam konteks hipotesis alternatif, ini berarti pernyataan bahwa efek atau hubungan yang diajukan perlu diuji.
  3. M. Zaki & Saiman , Dalam artikel “Kajian tentang Perumusan Hipotesis Statistik Dalam Pengujian Hipotesis Penelitian” menyebut bahwa “hipotesis statistik dibagi dua, yaitu hipotesis Null (Ho) … sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) dibuat dengan menggunakan tanda ‘>’, ‘<’, dan ‘≠’”. [Lihat sumber Disini - jiip.stkipyapisdompu.ac.id]
  4. M. Muhsinin , Dalam artikel “Teori Hipotesa dan Proposisi Penelitian” menyebut bahwa hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel. [Lihat sumber Disini - jurnal.stitnualhikmah.ac.id]

Dari definisi-ahli di atas, maka dapat diringkas bahwa hipotesis alternatif adalah pernyataan yang menyatakan adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara variabel yang sedang diteliti, yang kemudian diuji secara statistik melalui data sampel.

Fungsi Hipotesis Alternatif

Memahami fungsi hipotesis alternatif sangat penting agar peneliti tidak sekadar merumuskan hipotesis tanpa arah. Berikut beberapa fungsi utama:

  1. Hipotesis alternatif membantu menyusun kerangka pengujian penelitian , dengan adanya pernyataan alternatif peneliti bisa menentukan jenis uji statistik, sampel yang sesuai, dan metode analisis yang relevan. Sebagai contoh, sumber menyebut hipotesis sebagai “panduan dalam pengujian dan penyesuaian antarfakta dan fakta”. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
  2. Hipotesis alternatif berfungsi sebagai alat dalam pengujian teori atau dugaan , ketika peneliti menduga bahwa ada efek atau hubungan, hipotesis alternatif menjadi pernyataan yang diuji untuk membuktikan atau menolak dugaan tersebut. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
  3. Hipotesis alternatif memberikan arah dan batasan penelitian , dengan perumusan alternatif yang jelas, penelitian memiliki batasan yang tegas (variabel apa yang diuji, arah pengaruhnya, apa yang dibandingkan). [Lihat sumber Disini - eprints.mercubuana-yogya.ac.id]
  4. Hipotesis alternatif dapat menjadi pemicu pengembangan pengetahuan atau teori baru , apabila hipotesis alternatif diterima (atau hipotesis nol ditolak), maka muncul temuan yang dapat memperkaya teori atau praktik. Misalnya, ketika menolak hipotesis nol dan menerima alternatif, berarti ada perbedaan/korelasi yang sebelumnya tidak diasumsikan. [Lihat sumber Disini - dibimbing.id]
  5. Hipotesis alternatif juga penting dalam menentukan tipe pengujian statistik , sebab pernyataan alternatif biasanya menunjukkan arah (> atau <) atau nondireksional (≠), dan ini menentukan apakah uji satu arah (one-tailed) atau dua arah (two-tailed) yang akan digunakan. [Lihat sumber Disini - jiip.stkipyapisdompu.ac.id]

Secara ringkas, fungsi hipotesis alternatif adalah agar penelitian menjadi terarah, memiliki kerangka uji yang jelas, dan mampu menghasilkan keputusan statistik yang bermakna dalam konteks pengujian hipotesis.

Contoh Hipotesis Alternatif dalam Statistik

Untuk memperjelas, berikut beberapa contoh konkret penggunaan hipotesis alternatif dalam penelitian statistik:

Contoh 1 , Uji dua kelompok (komparatif)

Misalnya sebuah penelitian ingin mengetahui apakah rata-rata nilai siswa yang menggunakan metode pembelajaran A lebih tinggi daripada yang menggunakan metode B. Maka:
H₀ : μ₁ = μ₂ (tidak ada perbedaan rata-rata)
Hₐ : μ₁ > μ₂ (ada perbedaan, metode A lebih tinggi)
Dalam hal ini, hipotesis alternatif menyatakan bahwa kelompok 1 (metode A) memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi.

Contoh 2 , Uji korelasi (asosiatif)

Dalam penelitian yang ingin mengetahui hubungan antara waktu belajar dan prestasi siswa:
H₀ : ρ = 0 (tidak ada korelasi)
Hₐ : ρ ≠ 0 (ada korelasi)
Di sini hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat korelasi antara dua variabel. Model ini disebut uji dua arah (two-tailed) karena tidak menyebut arah tertentu (positif atau negatif).

Contoh 3 , Uji satu arah (one-tailed)

Sebuah penelitian ingin menguji apakah rata-rata penghasilan pekerja setelah pelatihan lebih tinggi daripada sebelum pelatihan. Maka:
H₀ : μ_before = μ_after
Hₐ : μ_after > μ_before
Hipotesis alternatif menyatakan bahwa rata-rata setelah pelatihan lebih tinggi , arah jelas (>).

Contoh-contoh tersebut sangat sesuai dengan bagaimana definisi academically dirumuskan bahwa hipotesis alternatif dibuat dengan menggunakan tanda “>”, “<”, atau “≠”. [Lihat sumber Disini - jiip.stkipyapisdompu.ac.id]

Kesimpulan

Secara keseluruhan, hipotesis alternatif adalah komponen kunci dalam penelitian kuantitatif yang berbasis statistik. Definisinya mengarah pada pernyataan bahwa ada efek, hubungan, atau perbedaan yang ingin diuji oleh peneliti. Fungsi-nya sangat penting: dari menyediakan kerangka pengujian, memberikan arah penelitian, hingga memfasilitasi penemuan ilmiah baru bila diterima. Dengan memahami contoh penerapannya , baik dalam uji komparatif, korelasi, maupun uji satu arah , peneliti dapat merumuskan hipotesis yang tepat, memilih uji statistik yang sesuai, dan menginterpretasi hasil penelitian dengan lebih tepat. Oleh karena itu, ketika menyusun penelitian dan ingin merumuskan hipotesis, pastikan hipotesis alternatif Anda dirumuskan dengan jelas, mengandung variabel yang spesifik, dan menyertakan arah atau sifat hubungan yang akan diuji.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Hipotesis alternatif adalah pernyataan dalam penelitian yang menyatakan adanya pengaruh, perbedaan, atau hubungan antarvariabel. Hipotesis ini menjadi lawan dari hipotesis nol (H0) dan diuji secara statistik untuk menentukan apakah data mendukung dugaan peneliti.

Fungsi utama hipotesis alternatif adalah sebagai dasar pengujian statistik untuk membuktikan adanya perbedaan atau hubungan signifikan. Selain itu, hipotesis alternatif membantu menentukan arah analisis, jenis uji statistik, dan interpretasi hasil penelitian.

Hipotesis nol (H0) menyatakan tidak ada perbedaan atau hubungan antarvariabel, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) menyatakan adanya perbedaan atau hubungan tersebut. Dalam pengujian statistik, peneliti berusaha menolak hipotesis nol untuk menerima hipotesis alternatif.

Contoh hipotesis alternatif: H0: μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan rata-rata), Ha: μ1 > μ2 (ada perbedaan rata-rata). Hipotesis alternatif di sini menyatakan bahwa kelompok pertama memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelompok kedua.

Memahami hipotesis alternatif penting agar peneliti dapat merumuskan dugaan yang jelas dan mengarahkan proses analisis statistik dengan benar. Tanpa rumusan alternatif yang tepat, hasil uji statistik dapat disalahartikan atau kehilangan makna ilmiahnya.