Penelitian Tindakan Sekolah: Pengertian dan Contoh
Pendahuluan
Penelitian dalam bidang pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalitas pendidik. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dan persoalan nyata yang terjadi di sekolah, maka metode penelitian yang bersifat langsung menyentuh praktik pembelajaran menjadi sangat relevan. Salah satu jenis penelitian yang populer dan banyak diterapkan di tingkat sekolah adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTS mengarah pada upaya riil untuk memperbaiki praktik pendidikan di sekolah melalui tindakan yang direncanakan, diobservasi, dan direfleksikan. Artikel ini akan menguraikan pengertian PTS secara umum, menurut KBBI dan menurut para ahli, kemudian membahas aspek-aspek pentingnya, tahapan, serta memberikan contoh penerapannya di sekolah. Harapannya, pembaca,baik guru, kepala sekolah, maupun peneliti pendidikan,dapat memahami secara mendalam konsep dan aplikasi PTS untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan.
Definisi Penelitian Tindakan Sekolah
Definisi Penelitian Tindakan Sekolah Secara Umum
Secara umum, Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dapat dipahami sebagai suatu pendekatan penelitian yang dilakukan oleh pelaku pendidikan (misalnya guru atau kepala sekolah) di institusi sekolah untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik pendidikan secara berkelanjutan. Sebagai contoh, dalam artikel oleh Windayana disebut bahwa “penelitian tindakan adalah penelitian alternatif yang strategis dalam menjawab persoalan-persoalan lapangan di kelas atau di sekolah” (Windayana). [Lihat sumber Disini - neliti.com] Artinya, PTS bukan semata penelitian tradisional yang hanya bertujuan menghasilkan publikasi atau teori, melainkan lebih menitikberatkan pada tindakan nyata yang diarahkan untuk perubahan di sekolah.
Definisi Penelitian Tindakan Sekolah dalam KBBI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, istilah “penelitian” berarti kegiatan mencermati secara sistematis dan teliti, sedangkan “tindakan” berarti perbuatan atau kegiatan; dan “sekolah” adalah institusi pendidikan dasar dan menengah. Walaupun dalam KBBI tidak secara eksplisit memuat istilah “Penelitian Tindakan Sekolah”, definisi unsur-unsur kata tersebut dapat diuraikan sebagai:
- Penelitian: kegiatan sistematis untuk memperoleh pengetahuan.
- Tindakan: suatu kegiatan yang dilakukan sebagai upaya atau intervensi.
- Sekolah: lembaga pendidikan formal.
Dengan demikian, secara terminologis PTS dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan melalui suatu tindakan/ intervensi di lingkungan sekolah. (Meskipun sumber KBBI langsung untuk istilah PTS belum ditemukan dalam versi daring, definisi unsur-unsurnya dapat diambil dari KBBI: perangkat kata “penelitian”, “tindakan”, “sekolah”.)
Sebagai catatan, dalam jurnal Yuliani (2021) istilah PTS digunakan dalam riset peningkatan kemampuan guru di sekolah dan langsung menuliskan definisinya tanpa rujukan KBBI khusus. [Lihat sumber Disini - jurnal.unigal.ac.id]
Definisi Penelitian Tindakan Sekolah Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pendapat ahli mengenai penelitian tindakan (khususnya yang paling dekat dengan PTS atau konsep penelitian tindakan kelas), yang dapat diaplikasikan pada PTS:
- Hopkins menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan rasionalitas dari tindakanātindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam kondisi di mana praktik tersebut dilakukan. [Lihat sumber Disini - digilib.uinkhas.ac.id]
- McNiff menyebut bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) atau penelitian tindakan yang relevan dengan sekolah adalah bentuk penelitian reflektif oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, dengan tujuan memperbaiki kinerja pembelajaran di kelasnya. [Lihat sumber Disini - staff.universitaspahlawan.ac.id]
- Kasihani (1999) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki kekuranganākekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakanātindakan nyata yang dialami oleh guru. [Lihat sumber Disini - staff.universitaspahlawan.ac.id]
- Suyanto (1997) mendefinisikan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakanātindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktikāpraktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. [Lihat sumber Disini - staff.universitaspahlawan.ac.id]
- Arikunto (2006) bersama Supardi menyatakan bahwa PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang merupakan tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaāsama. [Lihat sumber Disini - digilib.uinkhas.ac.id]
Berdasarkan berbagai pandangan di atas dan menyesuaikan konteks sekolah (bukan hanya kelas saja), maka PTS dapat dipahami sebagai penelitian tindakan yang dilakukan di lingkungan sekolah (bukan hanya kelas individual), dengan pelaku utama guru/kepala sekolah, yang bertujuan memperbaiki praktik pendidikan sekolah secara nyata melalui tindakan, refleksi, dan siklus perbaikan.
Aspek Penting dalam Penelitian Tindakan Sekolah
Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama PTS adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Misalnya, dalam laporan terkait PTS di SMA Negeri 4 Tasikmalaya, ditemukan bahwa melalui PTS pelatihan supervise dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun silabus dan RPP. [Lihat sumber Disini - jurnal.unigal.ac.id]
Manfaat PTS meliputi:
- Meningkatkan kinerja guru dan kualitas pembelajaran secara langsung. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
- Mendorong guru sebagai peneliti praktik (teacher-researcher) untuk melakukan refleksi terhadap tindakan pembelajarannya. [Lihat sumber Disini - eprints.umsida.ac.id]
- Menumbuhkan budaya sekolah yang proaktif dalam evaluasi, perbaikan berkelanjutan, dan kolaborasi antar guru. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
- Memberikan solusi kontekstual terhadap masalah nyata di sekolah atau pembelajaran. [Lihat sumber Disini - jurnal.diklinko.id]
Karakteristik dan Prinsip
Beberapa karakteristik pokok PTS antara lain:
- Dilakukan di lingkungan sekolah oleh pelaku pendidikan (guru, kepala sekolah) sebagai bagian dari kegiatan profesional mereka.
- Bersifat siklis: terdiri dari tahapan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan/observasi (observation), dan refleksi (reflection). [Lihat sumber Disini - ejournal.stkipbudidaya.ac.id]
- Praktik langsung dan kontekstual, bukan penelitian yang hanya bersifat teoritis atau eksperimen terpisah dari kondisi sekolah nyata. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
- Tujuan perbaikan mutu secara kontinu, bukan sekadar deskriptif atau eksplanatif semata. [Lihat sumber Disini - repository.unpas.ac.id]
Tahapan Pelaksanaan
Tahapan umum dalam PTS adalah:
- Perencanaan (Planning): Identifikasi masalah di sekolah, merumuskan tindakan/intervensi yang akan dilakukan, menyusun instrumen observasi/monitoring.
- Pelaksanaan Tindakan (Action): Melaksanakan intervensi sesuai rencana dalam satu atau beberapa siklus.
- Observasi (Observation): Pengumpulan data terhadap pelaksanaan tindakan,misalnya melalui observasi guru, tes hasil belajar siswa, dokumentasi, wawancara.
- Refleksi (Reflection): Analisis data, evaluasi hasil tindakan, identifikasi kelebihan dan kekurangan, kemudian merencanakan siklus selanjutnya jika diperlukan. [Lihat sumber Disini - journal.iaisambas.ac.id]
Tahapan ini kemudian dapat diulang (siklus kedua, ketiga) hingga hasil yang diharapkan tercapai.
Perbedaan antara PTS dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Walaupun sangat mirip, PTS cenderung mencakup skala sekolah secara lebih luas (guru, kepala sekolah, institusi sekolah) sedangkan PTK lebih fokus pada kelas individual/guru dalam kelas. Sebagai contoh, dalam jurnal disebut bahwa “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu kategori penelitian tindakan, sedangkan PTS bisa dikategorikan sebagai institutional action research.” [Lihat sumber Disini - ejournal.stkipbudidaya.ac.id]
Contoh Penerapan Penelitian Tindakan Sekolah
Contoh 1: Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran
Dalam penelitian oleh E. Yuliani (2021) di SMA Negeri 4 Tasikmalaya, subjek penelitian adalah 56 guru. Objek penelitian adalah kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran (silabus dan RPP). Penelitian ini dikategorikan sebagai PTS dengan dua siklus: Siklus I dan Siklus II. Hasilnya menunjukkan kemampuan guru meningkat dari rata-rata siklus I = 4,38 dengan ketuntasan 36% menjadi rata-rata siklus II = 5,55 dengan ketuntasan 79%. [Lihat sumber Disini - jurnal.unigal.ac.id]
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa intervensi supervisi akademik dan pelatihan merupakan tindakan penting dalam PTS untuk meningkatkan kualitas perangkat pembelajaran guru dan pada akhirnya mutu sekolah.
Contoh 2: Peningkatan Keterampilan PTS untuk Pengembangan Profesi Guru
Penelitian oleh Permana & Syarifah (2024) mengangkat tema peningkatan keterampilan PTS di lingkungan yayasan. Kegiatan training daring (sinkron & asinkron) diberikan kepada guru dan kepala sekolah untuk merancang proposal PTS dan meningkatkan pembelajaran abad 21. Hasil menunjukan bahwa pelatihan tersebut berhasil memotivasi peserta dan menghasilkan proposal PTS yang siap dilaksanakan. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]
Contoh ini menekankan bahwa PTS tidak harus di kelas spesifik saja, tetapi juga dapat dilakukan secara institusional di level sekolah/yayasan untuk peningkatan kapasitas guru dan institusi.
Contoh 3: PTS dalam Disiplin Guru di Sekolah
Penelitian lain oleh Hastuti (2022) yang memanfaatka analisis artikel PTK menyebut bahwa PTS atau pendekatan penelitian tindakan juga diterapkan untuk memperbaiki aspek non-kognitif seperti disiplin guru. Hasil menunjukkan bahwa media/method inovatif terbukti meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar yang pada akhirnya juga berdampak pada iklim sekolah. [Lihat sumber Disini - jurnal.uns.ac.id]
Contoh ini menunjukkan fleksibilitas PTS untuk mengangkat berbagai tema di sekolah, baik yang terkait pembelajaran siswa maupun aspek manajemen dan profesionalisme guru.
Kesimpulan
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) merupakan pendekatan penelitian yang sangat relevan dan strategis dalam kontekstual pendidikan di Indonesia. Dengan dilakukan oleh pelaku pendidikan langsung di lingkungan sekolah, PTS memungkinkan terjadinya perbaikan praktik pembelajaran dan institusi secara real-time dan berkelanjutan. Pengertian PTS secara umum, dalam terminologi unsur KBBI, dan menurut para ahli telah diuraikan di atas sebagai landasan teoritis. Aspek penting seperti tujuan, tahapan, karakteristik, dan perbedaannya dengan PTK memberikan kerangka yang jelas bagi guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan PTS. Contoh-contoh penerapan di sekolah memperlihatkan bagaimana PTS secara praktis dapat dijalankan dan memberikan dampak positif. Oleh karena itu, bagi sekolah yang ingin meningkatkan mutu pembelajaran dan profesionalisme pendidikannya, PTS dapat menjadi pilihan metodologi yang efektif.
