Terakhir diperbarui: 27 October 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 27 October 2025). Derivasi: Definisi, Fungsi, dan Contoh dalam Ilmu Pengetahuan. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/derivasi-definisi-fungsi-dan-contoh-dalam-ilmu-pengetahuan 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Derivasi: Definisi, Fungsi, dan Contoh dalam Ilmu Pengetahuan

Pendahuluan

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, konsep “derivasi” muncul di banyak disiplindari linguistik, matematika, hingga ilmu alam. Pemahaman tentang derivasi penting karena memberi kerangka untuk melihat perubahan, turunan, atau hasil pembentukan sesuatu dari suatu dasar. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang derivasi: mulai dari definisi umum, definisi menurut KBBI, definisi para ahli, kemudian fungsi-derivasi dalam ilmu pengetahuan, serta beberapa contoh konkret penerapannya. Dengan pemahaman yang jelas, diharapkan pembaca tidak hanya mengenal istilah secara tekstual, tetapi juga mampu melihat relevansinya dalam berbagai bidang.

Definisi Derivasi

Definisi Derivasi Secara Umum

Secara umum, derivasi dapat dipahami sebagai proses turunan atau pembentukan dari sesuatu yang sudah ada. Dalam banyak konteks, derivasi menunjukkan bahwa suatu entitas baru terbentuk dari entitas dasar, atau bahwa suatu fungsi baru muncul sebagai hasil modifikasi elemen dasar. Misalnya dalam linguistik, derivasi kata menunjukkan pembentukan kata baru dari kata dasar; dalam matematika, derivasi fungsi menunjukkan laju perubahan suatu fungsi terhadap variabelnya; dalam ilmu alam bisa pula mengacu pada turunan konsep atau fenomena dari kondisi awal. Dengan demikian, secara umum derivasi mengandung makna: “turunan”, “asal”, “berturunan” atau “proses menghasilkan sesuatu baru dari yang ada”.

Definisi Derivasi dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “derivasi” adalah pembentukan kata baru dari bentuk dasar dengan menambahkan afiks atau perubahan bentuk lainnya. (Lo bisa cek langsung di laman KBBI online untuk definisi lengkapnya.) Jadi dalam KBBI, derivasi lebih spesifik ke ranah morfologi-bahasa: proses pembentukan kata turunan.

Definisi Derivasi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi derivasi menurut para ahli (minimal 4-ahli) dengan penjelasan masing-masing:

  1. Abdul Chaer (2007:175) menyatakan bahwa “derivasi merupakan sebuah proses pembentukan kata secara derivatif membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya”. [Lihat sumber Disini]
  2. Odin Rosidin (2018:116) mengatakan bahwa “derivasi adalah mengubah suatu kata menjadi kata baru. Kata yang baru terbentuk pada umumnya berbeda kelas, jenis atau kategorinya dengan kata yang belum mengalami derivasi itu”. [Lihat sumber Disini]
  3. Harimurti Kridalaksana (2009:12) mendefinisikan bahwa derivasi adalah proses pengimbuhan afiks non-infleksional pada dasar untuk membentuk kata. [Lihat sumber Disini]
  4. Laurie Bauer (2003:14) dalam konteks bahasa Inggris menyatakan bahwa “a derivational affix is one which produces a new lexeme from a base”. Dengan kata lain: “afiks derivasional adalah yang menghasilkan leksem baru dari basisnya”. [Lihat sumber Disini]
  5. (Opsional tambahan) J.W.M. Verhaar (1996) menyebut bahwa derivasi dalam bahasa Indonesia adalah afiksasi atau reduplikasi yang mengubah makna leksikal dan identitas leksikal dari kata dasarnya. [Lihat sumber Disini]

Dengan demikian, definisi-ahli di atas memperkuat bahwa derivasi bukan hanya sekadar “turunan” dalam arti biasa, tetapi proses yang menghasilkan entitas baru (kata, fungsi, konsep) yang berbeda atau memiliki identitas berbeda dari asalnya.

Fungsi Derivasi dalam Ilmu Pengetahuan

Derivasi memiliki sejumlah fungsi penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Berikut beberapa fungsi utama:

  1. Membentuk konsep atau istilah baru: Dalam ilmu bahasa, derivasi kata memungkinkan terbentuknya istilah-baru yang diperlukan untuk mengungkapkan konsep baru dalam masyarakat atau ilmu.
  2. Memungkinkan analisis perubahan dan laju perubahan: Dalam matematika dan fisika, derivasi (turunan) fungsi memfasilitasi analisis bagaimana suatu variabel berubah terhadap variabel lain, misalnya kecepatan sebagai derivasi dari jarak terhadap waktu.
  3. Memfasilitasi generalisasi dan abstraksi: Derivasi membantu ilmuwan melihat pola-turunan dari fenomena dasar ke fenomena turunan, sehingga memudahkan untuk membuat model atau teori yang lebih umum.
  4. Membangun hubungan antar­level atau hierarki: Proses derivasi memungkinkan kita melihat bahwa suatu entitas turunan memiliki hubungan sebab-akibat atau hirarkis dengan entitas dasarnyacontoh: dalam biologi, spesies “derivatif” dari spesies asal; dalam kimia, senyawa turunan dari senyawa dasar.
  5. Menjadi dasar untuk aplikasi praktis: Derivasi, terutama dalam kalkulus atau matematika terapan, berfungsi dalam optimalisasi, analisis ekonomi, fisika, teknik, dan lain-lainsehingga tidak hanya konsep teoretis tetapi juga aplikatif.

Contoh fungsi derivasi dalam ilmu pengetahuan:

  • Dalam ekonomi, konsep “la juang perubahan pendapatan terhadap konsumsi” menggunakan turunan (derivatif) untuk menentukan elastisitas konsumsi.
  • Dalam teknik, turunan posisi terhadap waktu menghasilkan kecepatan; turunan kecepatan menghasilkan percepatan.
  • Dalam biologi dan farmacologi, senyawa derivatif (derivat) sering dibentuk dari senyawa asal untuk menghasilkan efek baru atau memperbaiki sifat farmakologis.
  • Dalam linguistik, derivasi morfologis memungkinkan pembentukan kata seperti “kebahagiaan” dari “bahagia”, yang memfasilitasi ekspresi konsep abstrak.

Dengan fungsi-fungsi di atas, jelas bahwa derivasi bukan sekadar istilah akademis, tapi memiliki peranan yang sangat besar dalam perkembangan pengetahuan dan aplikasi teknologi serta sains.

Contoh Derivasi dalam Ilmu Pengetahuan

Berikut beberapa contoh konkret dari penerapan derivasi dalam berbagai disiplin ilmu:

  1. Contoh dalam Linguistik
    Misalnya, dalam proses morfologi bahasa Indonesia, kata dasar muda dapat diturunkan menjadi pemuda. Dalam penelitian “Analisis Derivasi yang terdapat di Papan Pemberitahuan …” (2021) ditemukan bahwa menurut Chaer (2007:175) derivasi adalah proses pembentukan kata baru yang identitas leksikalnya berbeda. [Lihat sumber Disini]
    Contoh data: afiks “pe-” + muda → pemuda.
    Contoh lainnya: kata makan (verba) → makanan (nomina) melalui sufiks “-an”. Penelitian juga menyebutkan bahwa afiks derivasi tersebut mengubah kelas kata dasar. [Lihat sumber Disini]
  2. Contoh dalam Matematika / Kalkulus
    Dalam kalkulus, turunan fungsiyang merupakan hasil proses derivasidigunakan untuk mengetahui laju perubahan. Misalnya artikel “Aplikasi Turunan (Derivatif) Dalam Permasalahan Analisis Keuntungan Maksimum” membahas bagaimana konsep turunan digunakan untuk optimasi ekonomi. [Lihat sumber Disini]
    Meskipun penelitian Indonesia spesifik untuk “derivasi” dalam arti morfologi lebih banyak, penerapan kalkulus turunan juga merupakan bentuk derivasi dalam ranah fungsi matematika.
  3. Contoh dalam Ilmu Teknik / Fisika
    Turunan kecepatan terhadap waktu menghasilkan percepatan; turunan percepatan terhadap waktu menghasilkan “jerk” dalam dinamika mekanika. Meskipun tidak selalu dinyatakan secara eksplisit “derivasi”, konsep turunan yang dihasilkan dari fungsi dasar merupakan implementasi derivasi. Artikel “Peranan Integral dan Diferensial Terhadap Kalkulus” (2024–2025) membahas hubungan antara diferensial/derivatif dan aplikasi dalam matematika terapan. [Lihat sumber Disini]
  4. Contoh dalam Aljabar / Struktur Abstrak
    Penelitian “(σ, τ)-Derivasi pada Ring Grup” (2025) menunjukkan bahwa konsep derivasi diperluas ke aljabar abstrak, yakni pemetaan yang memenuhi sifat δ(ab) = δ(a) τ(b) + σ(a) δ(b) dalam struktur ring grup. [Lihat sumber Disini]
    Ini menunjukkan bahwa derivasi tidak hanya berlaku pada fungsi real–variabel, tetapi juga dalam struktur matematika yang lebih abstrak.
  5. Contoh dalam Pembentukan Kata dan Bahasa
    Penelitian “Derivasi dan Infleksi Bahasa Indonesia dalam Kata …” (tahun terakhir) menyimpulkan bahwa derivasi adalah proses morfologis yang menghasilkan leksem baru dari bentuk dasarnya, dan bahwa identitas leksikal atau kelas kata sering berubah. [Lihat sumber Disini]
    Misalnya: kata dasar ajar (verba) → pengajaran (nomina) melalui afiks “peng-…-an”. Hal ini menampilkan bagaimana derivasi berfungsi dalam pembentukan istilah akademis atau operasional.

Dengan beberapa contoh tersebut, terlihat bahwa derivasi hadir dalam banyak disiplin ilmu  baik dalam arti “pembentukan turunan” secara kebahasaan maupun “turunan fungsi” secara matematis atau “pemetaan derivatif” dalam aljabar abstrak.

Kesimpulan

Secara ringkas, derivasi adalah konsep yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan karena mencakup proses pembentukan turunan  baik kata, fungsi, konsep, maupun struktur matematika. Dari definisi umum hingga definisi menurut KBBI dan para ahli, dapat kita simpulkan bahwa elemen-kunci derivasi adalah: “terdapat entitas dasar”, “proses perubahan atau pembentukan”, dan “hasil yang baru atau berbeda dari dasar”. Fungsi-derivasi sangat luas: membentuk istilah baru, analisis perubahan, generalisasi, dan aplikasi praktis. Contoh-contoh dalam linguistik, matematika, fisika, aljabar abstrak, dan pembentukan istilah akademis menunjukkan bahwa derivasi bukanlah istilah eksklusif satu bidang sajamelainkan lintas disiplin.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.