Hierarki Teori: Pengertian, Fungsi, dan Contoh dalam Ilmiah
Pendahuluan
Dalam dunia keilmuan, seringkali kita menjumpai konsep bahwa teori-teori atau konsep-konsep ilmiah disusun dalam tingkatan atau struktur yang berjenjang. Istilah hierarki kemudian menjadi sangat penting karena menggambarkan bagaimana suatu teori berdiri di atas atau di bawah teori lainnya, atau bagaimana elemen-elemen dalam sebuah teori dapat terbagi dalam tingkat yang berbeda. Pemahaman tentang hierarki teori bukan saja membantu dalam memahami struktur pemikiran ilmiah, tetapi juga mampu memperjelas bagaimana suatu konsep teoritis mendapatkan posisinya dalam kerangka penelitian atau kajian akademik. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan pengertian hierarki teori, fungsi-nya dalam kajian ilmiah, serta memberikan contoh-contoh konkret penerapan dalam penelitian ilmiah. Dengan memahami hal ini, pembaca dapat memperoleh landasan yang lebih kuat dalam menyusun penelitian maupun memahami literatur ilmiah yang kompleks.
Definisi Hierarki Teori
Definisi Hierarki Teori Secara Umum
Secara umum, kata hierarki mengacu pada susunan atau struktur yang terdiri dari tingkatan-tingkatan atau jenjang yang saling berhubungan, di mana elemen di tingkat yang lebih tinggi ataupun lebih rendah mempunyai posisi atau peranan yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “hierarki” berarti “urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan)”; juga “organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampai yang paling atas”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Bila dikaitkan dengan teori, maka hierarki teori dapat dipahami sebagai susunan teori-teori yang mempunyai tingkat, posisi, atau jenjang yang berbeda, baik dalam aspek keumuman, kekhususan, maupun dalam aspek pengaplikasian dan generalisasi. Dengan demikian, hierarki teori menggambarkan bagaimana suatu teori umum atau meta-teori bisa menempati tingkat yang lebih tinggi dan memberikan fondasi bagi teori-teori yang lebih khusus.
Definisi Hierarki Teori dalam KBBI
Meskipun KBBI tidak secara spesifik mencantumkan frasa “hierarki teori”, makna dari kata hierarki telah dijabarkan sebagaimana di atas: “urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan)”; “organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampai yang paling atas”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Bila kita mengadaptasi ke konteks teori ilmiah, maka definisi KBBI ini dapat diinterpretasikan sebagai: “suatu susunan teori atau kerangka teori di mana terdapat jenjang atau tingkatan dari yang paling mendasar hingga yang paling kompleks atau yang paling umum diterapkan”. Dengan demikian, hierarki teori dalam konteks ilmiah menunjukkan bahwa teori-teori tidak berdiri semuanya sejajar, melainkan dapat diatur dari tingkat yang lebih dasar hingga tingkat yang lebih tinggi.
Definisi Hierarki Teori Menurut Para Ahli
Dalam literatur akademik Indonesia dan internasional, terdapat beberapa definisi yang dapat dijadikan rujukan dalam memahami hierarki teori:
- Abraham Maslow , Dalam teorinya yang dikenal sebagai Hierarchy of Needs (Hierarki Kebutuhan), Maslow menyebut bahwa manusia memiliki kebutuhan yang tersusun dalam tingkatan tertentu: mulai dari kebutuhan fisiologis, kemudian rasa aman, sosial, penghargaan, hingga aktualisasi diri. Teori ini sering dijadikan contoh konkret hierarki dalam teori motivasi manusia. [Lihat sumber Disini - repository.ar-raniry.ac.id]
- Hans Kelsen , Dalam bidang hukum, Kelsen mengemukakan teori hierarki norma (Stufenbau des Rechts) yang menyatakan bahwa norma-norma hukum tersusun dalam lapisan yang berjenjang: norma tertinggi (konstitusi) hingga norma yang paling rendah. [Lihat sumber Disini - ejournal.lumbungpare.org]
- Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese , Dalam kajian media, mereka mengembangkan teori hierarki pengaruh isi media (hierarchy of influences) yang menyatakan bahwa pengaruh terhadap isi media terstruktur dalam lima level: level individu, rutinitas media, organisasi media, luar-media (extramedia), dan ideologi. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
- Ahli lainnya dalam kajian motivasi dan organisasi sosial menyebut bahwa hierarki teori atau kerangka teori memungkinkan peneliti untuk memahami bagaimana teori yang lebih tinggi atau umum memberikan kerangka bagi teori yang lebih khusus dan aplikatif. Sebagai misal, dalam penelitian T. Andjarwati tentang motivasi kerja, disebut bahwa “bilamana kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi maka kebutuhan yang lebih tinggi akan menjadi penentu perilaku”. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
Berdasarkan ulasan definisi-di atas, dapat disimpulkan bahwa hierarki teori adalah kerangka konseptual yang menunjukkan susunan teori-teori atau konsep-konsep ilmiah dalam tingkatan tertentu,mulai dari yang paling dasar atau umum hingga yang lebih khusus atau terapan,sehingga memfasilitasi pemahaman bagaimana proses teori dibangun, diaplikasikan, atau dikembangkan.
Fungsi Hierarki Teori
Suatu teori yang disusun dalam kerangka hierarki memiliki fungsi-fungsi penting dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Berikut beberapa fungsi utama:
- Memberi struktur dan orientasi pemikiran teoritis
Dengan adanya hierarki teori, peneliti atau akademisi memperoleh panduan dalam menentukan posisi teori yang akan digunakan. Teori yang sangat umum atau meta-teori mungkin mendasari banyak penelitian, kemudian teori yang lebih khusus atau terapan dapat bersandar padanya. Struktur ini membantu peneliti memilih dan menggunakan teori secara sistematis, bukan secara acak. - Mempermudah integrasi teori dan penelitian empiris
Karena teori-teori berada dalam struktur tertingkat, maka peneliti dapat memahami bagaimana teori umum bisa diuji atau dikembangkan melalui teori yang lebih spesifik atau aplikasi empiris. Misalnya, suatu penelitian dapat menggunakan teori umum sebagai landasan, kemudian merujuk ke teori spesifik sebagai variabel atau konstruk yang diuji. - Meningkatkan kejelasan kerangka konseptual dalam penelitian
Dalam penulisan laporan penelitian, biasanya terdapat kerangka teoritis atau konseptual yang menunjukkan hubungan antar variabel atau konstruk. Hierarki teori memungkinkan peneliti untuk menegaskan tingkat teori yang digunakan , apakah itu teori besar (grand theory), mid-range theory, atau teori yang lebih terapan. Dengan demikian, pembaca dapat memahami posisi penelitian dalam lanskap keilmuan. - Memfasilitasi perkembangan ilmu dan akumulasi pengetahuan
Ilmu pengetahuan berkembang secara kumulatif, dan hierarki teori memfasilitasi proses tersebut dengan memungkinkan peneliti baru memperluas atau memodifikasi teori yang ada. Teori yang berada di tingkat lebih tinggi dapat menjadi dasar bagi teori baru di tingkat lebih rendah atau lebih spesifik. Hal ini membantu dalam evolusi ilmu secara terstruktur. - Membantu dalam pengklasifikasian dan evaluasi teori
Dengan memahami hierarki teori, akademisi dapat mengevaluasi sejauh mana suatu teori merupakan landasan (fundamental) atau aplikasi (terapan). Ini berguna dalam memutuskan relevansi teori terhadap konteks penelitian, kekuatan dan keterbatasannya, serta kemungkinan pengembangan lebih lanjut.
Contoh Hierarki Teori dalam Ilmiah
Berikut beberapa contoh bagaimana hierarki teori diterapkan dalam penelitian ilmiah di Indonesia maupun secara umum:
- Teori Hierarki Kebutuhan (Maslow)
Misalnya, penelitian berjudul “Implementasi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Madrasah Ibtidaiyah” (2022) menunjukkan bagaimana teori Maslow digunakan dalam konteks pendidikan sekolah dasar. Penelitian ini mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan fisik, keamanan, kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri siswa. [Lihat sumber Disini - journalfai.unisla.ac.id] Di sini terlihat bahwa teori umum (Maslow) menjadi kerangka yang kemudian diaplikasikan secara spesifik dalam konteks pendidikan.
Contoh lainnya, penelitian “Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Maslow Dalam …” (2023) menyebutkan bahwa manusia memiliki lima tingkat kebutuhan yang harus dipenuhi secara berjenjang. [Lihat sumber Disini - journal.universitaspahlawan.ac.id] - Teori Hierarki Norma Hukum (Hans Kelsen)
Penelitian “Implementasi Teori Hierarki Hans Kelsen Terhadap Tertib Hukum di Indonesia” (2023) menjelaskan bagaimana norma hukum di Indonesia disusun dalam lapisan tertinggi hingga lapisan yang lebih rendah, sesuai teori Kelsen. [Lihat sumber Disini - ejournal.lumbungpare.org] Ini juga menunjukkan bagaimana teori yang bersifat umum (landasan norma) menjadi acuan bagi kajian empiris pada sistem perundang-undangan di Indonesia. - Teori Hierarki Pengaruh Isi Media (Shoemaker & Reese)
Dalam kajian komunikasi massa, penelitian “Anomali dan Teori Hirarki Pengaruh terhadap Isi Media” memperlihatkan penggunaan teori hierarki pengaruh sebagai pedoman untuk menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap isi media. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com] Penelitian lain yaitu “Hierarki Pengaruh Organisasional dalam Pemberitaan Calon…” (2025) juga menggunakan teori ini dalam analisis pemberitaan pemilihan calon. [Lihat sumber Disini - journal.appisi.or.id] - Penerapan dalam Konteks Pemasaran , Teori Hierarki Efek
Sebuah penelitian berjudul “Hubungan Terpaan Promosi Penjualan dan Intensitas Melihat Online Customer Review terhadap Keputusan Pembelian Wuling Air EV” (2024) menggunakan teori Teori Hierarki Efek sebagai kerangka agar konsumen melewati proses bertahap (awareness → knowledge → interest → preference → conviction → purchase). [Lihat sumber Disini - ejournal3.undip.ac.id] Jadinya, teori hierarki juga dipakai dalam studi perilaku konsumen dan pemasaran. - Kolaborasi hierarki teori dengan kerangka penelitian
Sebagai gambaran, dalam suatu penelitian yang menggunakan teori umum sebagai landasan, peneliti dapat menurunkan hipotesis atau variabel spesifik yang merupakan turunan dari teori tersebut. Misalnya: teori kebutuhan Maslow (tingkat umum) → variabel “kebutuhan rasa aman” atau “kebutuhan aktualisasi diri” (tingkat lebih spesifik) → aplikasi dalam konteks karyawan atau mahasiswa (tingkat operasional). Dengan demikian terbentuk “piramida” dalam pemikiran teoritis.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, konsep hierarki teori memiliki peran yang sangat penting dalam ranah keilmuan. Definisinya dalam konteks ilmiah mengacu pada susunan teori-teori atau konsep-konsep yang berada dalam tingkatan atau jenjang tertentu , mulai dari yang paling mendasar hingga yang lebih kompleks, atau dari teori umum hingga penerapan spesifik. Fungsi hierarki teori meliputi memberikan struktur pemikiran, memudahkan integrasi teori dan data empiris, memperjelas kerangka konseptual, mendukung perkembangan ilmiah, serta membantu evaluasi teori dalam penelitian. Dengan melihat contoh-contoh dari berbagai bidang seperti psikologi (Maslow), hukum (Kelsen), komunikasi (Shoemaker & Reese), dan pemasaran (teori hierarki efek), terlihat bahwa pendekatan hierarki teori bukan saja bersifat konseptual, tetapi juga sangat aplikatif dalam penelitian ilmiah. Untuk peneliti dan akademisi, memahami posisi teori dalam hierarki ini penting untuk memilih teori yang tepat, merancang kerangka penelitian yang rapi, serta menempatkan penelitian dalam konteks yang lebih luas. Dengan demikian, hierarki teori menjadi lensa yang berguna untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara sistematis.
