Tinjauan Teori: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Pendahuluan
Dalam ranah ilmu pengetahuan, istilah teori seringkali menjadi pilar penting untuk memahami berbagai fenomena,baik dalam penelitian, praktik profesional, maupun kehidupan sehari-hari. Teori tidak hanya menawarkan kerangka berpikir, tetapi juga memungkinkan penjelasan, prediksi, bahkan kontrol terhadap realitas yang kita amati. Oleh karenanya, dalam artikel ini kita akan mengulas secara komprehensif: pengertian teori secara umum, dalam KBBI, menurut para ahli, kemudian fungsi-fungsi teori, serta contoh-aplikasi teori dalam berbagai bidang. Dengan demikian, pembaca akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh tentang teori , baik secara konseptual maupun praktis.
Definisi Teori
Definisi Teori Secara Umum
Secara umum, teori dapat dipahami sebagai suatu rangkaian pemikiran atau konsep yang dirangkai sedemikian rupa untuk menerangkan, menjelaskan atau memahami suatu fenomena atau kenyataan. Dalam penggunaan sehari-hari, teori sering disamakan dengan pemahaman mendasar (framework) yang menjembatani antara pengamatan fakta dan interpretasi ilmiah. Misalnya, ketika seseorang berkata “teorinya masih bersifat hipotesis”, maka maksudnya adalah kerangka pemikiran yang belum teruji atau belum sepenuhnya diterima secara empiris.
Lebih spesifik lagi, sebuah publikasi Indonesia menyebut bahwa “teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan di antara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena”. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id] Dengan demikian, teori bukan hanya kumpulan gagasan acak, melainkan tersusun secara sistematis dengan konsep dan proposisi yang saling berkaitan.
Definisi Teori dalam KBBI
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) online, “teori” didefinisikan sebagai ‘pendapat tentang sebab-sebab sesuatu; rangkaian pemikiran yang teratur mengenai suatu hal; asas atau dasar pemikiran’. Kata “teori” dalam KBBI memiliki akar penggunaan yang mencakup unsur pemikiran sistematis dan penjabaran sebab-akibat dari suatu fenomena. (sumber: KBBI daring)
Dengan definisi ini, unsur utama adalah: pemikiran teratur, hubungan sebab-akibat, dan unsur dasar pemikiran yang mendasari suatu pemahaman lebih lanjut.
Definisi Teori Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi teori menurut para ahli yang relevan dan banyak dirujuk dalam literatur ilmiah Indonesia:
- Menurut Neuman W. Lawrence, “teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.” [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
- Menurut Kerlinger Fred N. (1978) sebagaimana dikutip dalam literatur Indonesia, teori: “seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.” [Lihat sumber Disini - repository.unisi.ac.id]
- Menurut Ziauddin S. (1996) sebagaimana dikutip, teori adalah “seperangkat konsep/konstruk, definisi dan proposi yang berusaha menjelaskan hubungan sistematis suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.” [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
- Menurut Wahyono H. (2005) dalam tulisannya “Makna dan Fungsi Teori dalam Proses Berpikir Ilmiah dan Dalam Proses Penelitian Bahasa”, menyebut bahwa teori memiliki peran untuk mendapatkan pemahaman tentang sesuatu, serta untuk membantu mendapatkan pengertian dan mengorganisasikan pengalaman. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
- Menurut literatur lainnya, teori juga diartikan sebagai rangkaian proposisi yang dapat diuji secara empiris, saling berhubungan, dan digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi peristiwa-peristiwa yang sedang diamati. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
Dengan meninjau berbagai definisi ini, dapat disimpulkan bahwa unsur-kunci definisi teori mencakup: (a) konsep atau konstruk (b) definisi yang jelas (c) proposisi atau hubungan antar konsep (d) sistematis dan terstruktur (e) kemampuan untuk menjelaskan, dan seringkali untuk meramalkan fenomena.
Fungsi Teori
Setelah memahami apa itu teori, kita selanjutnya tinjau fungsi-fungsi teori dalam konteks ilmiah (dan praktik). Beberapa fungsi utama adalah sebagai berikut:
- Teori berfungsi menjelaskan fenomena. Artinya teori membantu memahami “mengapa” suatu fenomena terjadi, menjelaskan hubungan sebab-akibat, serta memberikan kerangka pemahaman yang sistematis. Contoh: teori membantu menjelaskan mengapa perilaku tertentu muncul dalam kelompok sosial. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
- Teori berfungsi meramalkan (prediksi) sesuatu yang akan terjadi berdasarkan kondisi awal atau variabel-masukan yang diketahui. Sebuah publikasi menyebut bahwa fungsi teori yaitu menjelaskan dan memprediksi sesuatu yang akan terjadi. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
- Teori berfungsi mengorganisasikan fakta atau pengalaman menjadi kerangka yang logis dan sistematis, sehingga peneliti atau praktisi tidak bekerja dengan hanya potongan fakta acak, melainkan berada dalam kerangka pemahaman yang lebih utuh. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
- Teori berfungsi sebagai dasar pembangunan instrumen penelitian, yaitu membantu merumuskan hipotesis, memilih variabel, membuat instrumen ukur, interpretasi data. Sebuah artikel menyebut bahwa fungsi teori di penelitian sosial mencakup menyusun hipotesis, menyusun instrumen, dan pembahasan hasil analisis data. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
- Teori membantu menghubungkan studi-yang satu dengan yang lainnya, dengan demikian memperkuat generalisasi atau memperluas aplikasi temuan penelitian. Sebuah publikasi Indonesia menyebut salah satu fungsi teori adalah “menghubungkan suatu studi dengan studi lainnya”. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
- Teori juga dapat berfungsi sebagai landasan untuk pemecahan masalah, sebagai alat analisis kritis terhadap data, dan sebagai kerangka berpikir yang memandu penelitian atau praktik agar lebih sistematis dan valid. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
Dengan demikian, fungsi-fungsi teori menjadi sangat penting baik dalam penelitian ilmiah maupun dalam praktik profesional karena tanpa teori, pengamatan akan sulit dijelaskan secara sistematis dan prediksi maupun generalisasi akan terbatas.
Contoh Teori
Untuk memperjelas bagaimana teori diterapkan, berikut beberapa contoh teori dalam berbagai disiplin ilmu serta bagaimana fungsi-teori tersebut muncul dalam praktik:
Contoh-1: Albert Bandura – Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni & Fitriani (2022) di Indonesia, mereka mengkaji relevansi teori belajar sosial Albert Bandura dengan metode pendidikan keluarga dalam Islam. Studi ini menunjukkan bagaimana teori tersebut digunakan untuk menjelaskan mekanisme observasi, peniruan, modeling dan penguatan dalam pembentukan perilaku anak. [Lihat sumber Disini - ejournal.um-sorong.ac.id]
Contoh-2: Talcott Parsons – Teori Struktural Fungsional
Dalam penelitian tentang sistem pembelajaran masa pandemi Covid-19 di Indonesia, peneliti menggunakan teori struktural fungsional (AGIL) milik Parsons untuk menganalisis perubahan sistem pembelajaran daring: adaptasi, pencapaian tujuan (goal attainment), integrasi, dan latensi (pemeliharaan nilai) dalam institusi pendidikan. [Lihat sumber Disini - jurnal.uns.ac.id]
Contoh-3: Betty Neuman – Model Sistem Keperawatan Neuman
Model keperawatan Neuman menggunakan teori sistem terbuka dalam keperawatan, melihat pasien sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan. Walaupun bukan publikasi jurnal Indonesia 2021-2025 spesifik, model ini banyak digunakan dalam praktik keperawatan dan menunjukkan bagaimana teori menjadi panduan praktik profesional. [Lihat sumber Disini - id.scribd.com]
Contoh-4: Teori dan kerangka teori dalam penelitian sosial umum. Misalnya, suatu publikasi Indonesia menyebut bahwa teori sebagai “pisau analisis yang akan digunakan membedah, membongkar, dan memahami fakta atau fenomena serta realitas sosial yang diteliti”. [Lihat sumber Disini - e-journal.ivet.ac.id]
Melalui contoh-contoh tersebut, tampak bahwa teori tidak hanya menjadi konsep abstrak, tetapi benar-benar diaplikasikan dalam penelitian maupun praktik, baik pendidikan, keperawatan, maupun ilmu sosial.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal penting:
- Teori merupakan struktur pemikiran yang terdiri dari konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis dan bertujuan untuk menjelaskan serta sering kali meramalkan fenomena.
- Dalam KBBI, teori diartikan sebagai rangkaian pemikiran yang teratur mengenai suatu hal atau dasar pemikiran, sehingga penggunaan istilah teori selalu mengacu pada unsur keteraturan dan pemikiran dasar.
- Fungsi teori sangat esensial dalam penelitian dan praktik: menjelaskan, meramalkan, menyediakan kerangka interpretasi, membantu menyusun instrumen penelitian, dan menghubungkan studi-satu dengan studi lainnya.
- Contoh-contoh teori seperti Teori Belajar Sosial Bandura, Teori Struktural Fungsional Parsons, Model Neuman dalam keperawatan, serta teori umum dalam penelitian sosial membuktikan bahwa teori diterapkan dalam berbagai konteks nyata.
- Oleh sebab itu, penguasaan teori,baik secara konseptual maupun aplikasi,merupakan kompetensi penting bagi peneliti, praktisi, dan akademisi dalam memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
