Terakhir diperbarui: 11 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 11 November 2025). Nominal Variabel: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/nominal-variabel-pengertian-fungsi-dan-contohnya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Nominal Variabel: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya - SumberAjar.com

Nominal Variabel: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Pendahuluan

Dalam dunia penelitian kuantitatif maupun kualitatif, pemahaman terhadap jenis-jenis variabel sangat krusial agar analisis dan interpretasi data dapat dilakukan secara benar. Salah satu jenis variabel yang paling dasar, namun sering muncul dalam berbagai penelitian, adalah variabel nomin al. Variabel nominal seringkali dipakai untuk mengelompokkan objek penelitian ke dalam kategori tanpa adanya tingkatan atau urutan yang jelas. Misalnya jenis kelamin, agama, atau status keanggotaan. Meski tampak sederhana, bila pemahaman terhadap variabel nominal kurang tepat maka bisa berdampak pada pemilihan metode analisis yang salah atau interpretasi yang keliru.

Makalah ini akan membahas secara mendalam mengenai variabel nominal, mencakup definisi secara umum, definisi dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), serta definisi menurut para ahli. Selanjutnya akan dibahas fungsi-fungsi variabel nominal dalam penelitian dan contoh-ny a konkret dari penelitian maupun aplikasi sehari-hari. Di akhir akan disampaikan kesimpulan sebagai rangkuman dari pembahasan.

Definisi Nominal Variabel

Definisi Nominal Variabel Secara Umum

Secara umum, variabel nominal adalah variabel kategorik yang hanya berfungsi untuk mengelompokkan atau memberi label objek penelitian ke dalam beberapa kategori yang berbeda, tanpa memperlihatkan urutan, tingkatan, atau perbandingan kuantitatif antar kategori. Dalam literatur metodologi penelitian, variabel nominal sering disebut sebagai skala pengukuran paling rendah karena tidak memungkinkan operasi matematika seperti penjumlahan atau pengurutan. Misalnya, ketika kita mengelompokkan responden ke dalam jenis kelamin “laki-laki” dan “perempuan”, angka atau label yang diberikan hanyalah identifikasi, bukan menunjukkan bahwa satu kategori “lebih tinggi” atau “lebih baik” dari yang lain. Banyak sumber menyebut bahwa variabel nominal adalah variabel dengan variasi paling sedikit dan paling sederhana di antara klasifikasi skala pengukuran lainnya (nominal, ordinal, interval, rasio). [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]

Definisi Nominal Variabel dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “nominal” dalam konteks umum artinya sesuatu yang bersifat nama/gelar/simbol dan bukan berdasarkan nilai atau kuantitas. Sementara istilah “variabel” diartikan sebagai unsur, faktor, atau atribut yang dapat berubah-ubah (atau mempunyai variasi) dalam suatu penelitian atau pengamatan. Secara gabungan, “variabel nominal” dapat diartikan sebagai variabel yang atribut-nya hanya berupa nama atau simbol kategori yang tidak menunjukkan peringkat atau nilai kuantitatif tertentu. (Catatan: KBBI tidak secara khusus mendefinisikan “variabel nominal”, sehingga definisi ini merupakan gabungan istilah dari KBBI dan literatur metodologi).

Definisi Nominal Variabel Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi dari para ahli yang dapat memperkaya pemahaman tentang variabel nominal:

  1. Menurut Budiyono (2003) seperti dikutip dalam literatur, variabel nominal adalah variabel yang ditetapkan berdasarkan proses penggolongan. Misalnya: jenis kelamin (dipilah dalam pria dan wanita), jenis pekerjaan (dipilah dalam PNS dan swasta), dan sebagainya. [Lihat sumber Disini - id.scribd.com]
  2. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:116) variabel yang bersifat statis atau tidak dapat berubah, seperti jenis kelamin dan tempat tinggal, termasuk ke dalam variabel kategori atau nominal. [Lihat sumber Disini - id.scribd.com]
  3. Menurut referensi statistik yang menjelaskan skala pengukuran, skala nominal adalah “skala pengukuran yang paling sederhana … hanya digunakan sebagai label atau kode saja, tanpa urutan atau tingkatan” (contoh: jenis kelamin, warna baju). [Lihat sumber Disini - telkomuniversity.ac.id]
  4. Menurut sebuah tulisan populer metodologi penelitian, variabel nominal adalah variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori. [Lihat sumber Disini - statistikian.com]

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel nominal menekankan pada pengelompokan kategori tanpa mempertimbangkan urutan, perbandingan atau pengukuran kuantitatif antar kategori.

Fungsi Nominal Variabel

Variabel nominal memiliki beberapa fungsi penting dalam penelitian dan analisis data. Berikut fungsi-fungsi utama yang perlu dipahami:

  1. Pengelompokan atau klasifikasi
    Fungsi utama variabel nominal adalah untuk mengelompokkan objek penelitian ke dalam kategori-kategori yang berbeda. Dengan adanya kategori, peneliti bisa membedakan objek satu dengan yang lain berdasarkan atribut non-kuantitatif tertentu (misalnya jenis kelamin, agama, status pekerjaan, kategori produk). Tanpa variabel nominal, pengelompokan dasar ini akan sulit dilakukan.
  2. Pemberian label atau identifikasi
    Variabel nominal memungkinkan peneliti memberikan label atau kode tertentu pada kategori objek penelitian. Misalnya kategori “PNS” diberi kode 1, kategori “Swasta” diberi kode 2, atau “Laki-laki” kode 1 dan “Perempuan” kode 2. Kode ini bukan untuk menghitung, tapi agar data mudah diolah dan diinterpretasikan.
  3. Dasar untuk pemilihan teknik analisis data yang tepat
    Karena variabel nominal memiliki karakteristik khusus (yakni tanpa urutan atau tingkatan), maka teknik analisis data yang digunakan juga harus sesuai. Misalnya analisis frekuensi, chi-square (uji-kependekan), atau tabulasi silang lebih cocok dibandingkan regresi linear yang mensyaratkan variabel kuantitatif. Pemahaman ini penting agar hasil penelitian valid dan reliabel.
  4. Memfasilitasi transformasi data atau pengkategorian lanjutan
    Terkadang variabel yang awalnya kuantitatif bisa dikategorikan menjadi variabel nominal (misalnya pendapatan dikategorikan menjadi “rendah”, “sedang”, “tinggi”); atau sebaliknya, variabel nominal bisa digunakan sebagai basis untuk pengelompokan dalam analisis segmentasi. Jadi variabel nominal membantu fleksibilitas dalam pengolahan data.
  5. Penyederhanaan atribut untuk tujuan deskriptif
    Dalam banyak penelitian sosial atau survei besar, atribut responden yang kompleks sering disederhanakan ke dalam kategori nominal agar mudah diinterpretasikan dan disajikan ke publik atau manajemen. Misalnya variabel “jenis kendaraan” dikategorikan menjadi “motor”, “mobil”, “lainnya” agar pemangku keputusan bisa melihat gambaran secara sederhana.

Dengan memahami fungsi-fungsi tersebut, peneliti atau praktisi data dapat mengoptimalkan penggunaan variabel nominal dalam desain riset, pengumpulan data, dan analisis.

Contoh Nominal Variabel

Berikut contoh-contoh konkret penggunaan variabel nominal dalam penelitian maupun aplikasi sehari-hari, agar pemahaman tidak hanya bersifat teoritis.

  • Contoh 1: Jenis Kelamin (Laki-Laki / Perempuan)
    Dalam banyak studi pendidikan, kesehatan, maupun sosial, variabel jenis kelamin digunakan sebagai variabel nominal. Misalnya penelitian tentang partisipasi sekolah berdasarkan jenis kelamin, maka kategori laki-laki dan perempuan hanyalah label, tidak menunjukkan bahwa satu kategori “lebih baik” dari yang lain.
  • Contoh 2: Agama (Islam / Kristen / Hindu / Budha / Lainnya)
    Sebuah penelitian tentang kehadiran kegiatan keagamaan di sekolah bisa menggunakan variabel agama sebagai kategori nominal. Tidak ada urutan di antara kategori agama-agama tersebut, hanya pengelompokan.
  • Contoh 3: Status Pekerjaan (PNS / Swasta / Wirausaha / Tidak Bekerja)
    Dalam riset ketenagakerjaan atau survei ekonomi rumah tangga, kategori pekerjaan kadang dijadikan variabel nominal untuk mengelompokkan responden.
  • Contoh 4: Golongan Darah (A / B / AB / O)
    Meskipun terkesan numerik jika dikodekan, kategori-nya tetap nominal karena hanya label kategori darah.
  • Contoh 5: Wilayah Geografis (Kota A / Kota B / Desa C / Lainnya)
    Dalam studi demografi atau survei publik, variabel wilayah bisa dikategorikan ke dalam nominal untuk melihat perbandingan antar kelompok wilayah.

Dalam penelitian kuantitatif metodologi, contohnya juga sering disebut: “variabel jenis kelamin” sebagai variabel nominal dalam penelitian kesehatan. (lihat: Metodologi Penelitian Kesehatan, bahwa “jenis kelamin merupakan variabel dengan skala pengukuran nominal”) [Lihat sumber Disini - repositori.uin-alauddin.ac.id]

Kesimpulan

Variabel nominal adalah jenis variabel kategorik yang hanya berfungsi untuk mengelompokkan atau memberi label objek penelitian ke dalam kategori-kategori yang berbeda, tanpa memperlihatkan urutan, tingkatan, atau nilai kuantitatif antar kategori. Definisi umum, definisi dalam KBBI (gabungan), serta definisi menurut para ahli menegaskan bahwa sifat utama variabel nominal adalah kategori tanpa tingkatan. Fungsi variabel nominal meliputi pengelompokan, pemberian label, dasar pemilihan teknik analisis, transformasi data, dan penyederhanaan atribut. Contoh-nya sangat banyak dalam penelitian maupun kehidupan sehari-hari, seperti jenis kelamin, agama, status pekerjaan, golongan darah, dan wilayah geografis. Pemahaman yang baik terhadap variabel nominal akan membantu peneliti membuat desain riset yang tepat, memilih teknik analisis yang sesuai, dan menginterpretasikan hasil dengan benar.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Variabel nominal adalah variabel yang digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam kategori tanpa memperhatikan urutan atau tingkatan. Contohnya jenis kelamin, agama, atau golongan darah.

Fungsi utama variabel nominal adalah untuk mengklasifikasikan atau memberi label pada objek penelitian agar dapat dibedakan antar kategori, seperti pengelompokan jenis pekerjaan, status pernikahan, atau wilayah tempat tinggal.

Contoh variabel nominal antara lain jenis kelamin (laki-laki/perempuan), agama (Islam, Kristen, Hindu, Budha), golongan darah (A, B, AB, O), dan status pekerjaan (PNS, swasta, wiraswasta, tidak bekerja).

Perbedaan utamanya terletak pada urutan. Variabel nominal tidak memiliki urutan atau tingkatan, sedangkan variabel ordinal memiliki urutan atau ranking tertentu antar kategorinya.

Variabel nominal penting karena membantu peneliti mengelompokkan dan mengidentifikasi data dengan tepat, sehingga pemilihan teknik analisis seperti chi-square atau tabulasi silang bisa dilakukan secara sesuai.