Variabel: Definisi, Jenis, dan Contoh dalam Penelitian
Pendahuluan
Dalam dunia penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif, konsep variabel menjadi salah satu elemen yang sangat fundamental. Variabel berfungsi sebagai titik fokus kajian, dimana peneliti mengukur, mengamati, atau memanipulasi faktor-faktor tertentu guna memahami fenomena, menguji hipotesis, atau mencari hubungan kausal dan/atau korelasional antar elemen. Tanpa pemahaman yang tepat terhadap variabel apa itu, bagaimana jenisnya, bagaimana contohnya dalam penelitian maka rancangan penelitian bisa goyah, instrumen bisa kurang fit, analisis bisa melenceng, dan kesimpulan bisa kurang valid. Sebagai contoh, sebuah penelitian pendidikan yang bertujuan memahami pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi siswa harus mampu menentukan variabel bebas, variabel terikat, dan mungkin variabel kontrol atau moderator dengan tepat agar hasilnya bermakna. Penelitianβterbaru di bidang pendidikan menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman terhadap variabel dan jenis sumber data yang relevan dapat memengaruhi validitas rancangan penelitian. [Lihat sumber Disini]
Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas secara mendalam tentang variabel: mulai dari definisi secara umum, definisi menurut KBBI, definisi menurut para ahli, kemudian jenis-jenis variabel dalam penelitian, dan contoh aplikasinya agar peneliti pemula maupun yang sudah berpengalaman dapat menggunakan konsep variabel dengan lebih terstruktur dan tepat.
Definisi Variabel
Definisi Variabel Secara Umum
Secara umum, variabel dapat diartikan sebagai sebuah karakteristik, atribut, atau unsur yang dapat diukur, diamati atau dipelajari dalam suatu penelitian, dan yang nilainya dapat berubah dari satu objek ke objek lain atau dari satu kondisi ke kondisi lain. Sebagai contoh, dalam penelitian sosial, variabel bisa berupa tingkat pendidikan, jenis kelamin, penghasilan, motivasi belajar yang semuanya memiliki nilai yang berbeda antar individu atau kelompok. Dalam artikel populer disebut bahwa “variabel adalah atribut atau karakteristik seseorang, kelompok, atau objek yang dapat diukur dan bervariasi dalam sampel yang diselidiki.” [Lihat sumber Disini]
Dari pengertian ini kita bisa memahami bahwa dua unsur penting dari variabel ialah: (1) adanya variasi (nilai yang berbeda antar unit analisis) dan (2) bisa diukur atau diamati atau dipelajari oleh peneliti. Tanpa variasi, maka variabel tersebut tidak bisa dikatakan sebagai variabel (misalnya jika semua objek memiliki nilai yang sama maka tidak ada “variabelnya”). Begitu pula jika variabel tidak bisa diukur atau diamati, maka sulit bagi peneliti untuk memasukkannya dalam analisis empiris.
Definisi Variabel dalam KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata variabel memiliki arti sebagai berikut: “dapat berubah-ubah, berbeda-beda, bermacam-macam (tentang mutu, harga, dan sebagainya)”; “sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan: peubah dalam penelitian itu sebaiknya diperhatikan berbagai variabel seperti guru, usia, dan pendidikan.” [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, secara leksikal variabel diartikan sebagai sesuatu yang berubah-ubah atau bisa berbeda antar kondisi, yang dalam konteks penelitian mengacu pada unsur yang diubah, diamati atau diukur. Namun definisi KBBI ini masih sangat umum dan belum khusus mengikat pada konteks penelitian ilmiah. Maka dari itu, definisi para ahli metodologi penelitian penting untuk dipahami agar penggunaan dalam penelitian menjadi jelas dan operasional.
Definisi Variabel Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa definisi variabel dari para ahli yang kerap digunakan dalam metodologi penelitian:
- Menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan.” [Lihat sumber Disini]
- Menurut Suharsimi Arikunto (1998), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik dalam penelitian. [Lihat sumber Disini]
- Menurut F.N. Kerlinger, variabel adalah “konstruk atau sifat yang akan dipelajari dan yang memiliki nilai yang bervariasi.” [Lihat sumber Disini]
- Menurut Juliansyah Noor, variabel berasal dari dua kata bahasa Inggris “vary” yang berarti berubah dan “able” yang berarti dapat sehingga variabel artinya sesuatu yang “dapat berubah” atau “dapat bervariasi.” [Lihat sumber Disini]
- Menurut Effendi (1982), variabel adalah sebuah konsep yang mengandung variasi nilai. [Lihat sumber Disini]
- Menurut artikel jurnal terkini (2024) yang membahas mediasi dan moderasi, variabel penelitian terdiri dari variabel bebas, dependen, kontrol, dan intervening (antara) yang menunjukkan bahwa pemahaman variabel telah berkembang ke arah yang lebih kompleks. [Lihat sumber Disini]
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian adalah unsur yang dipilih oleh peneliti untuk dianalisis, yang memiliki nilai-nilai berbeda antar unit atau kondisi, dan yang akhirnya digunakan untuk menjawab rumusan masalah maupun hipotesis penelitian. Definisi ini penting agar peneliti bisa secara tepat menyusun instrumen, mengukur variabel, memilih jenis analisis, dan menafsirkan hasil penelitian.
Jenis-Jenis Variabel dalam Penelitian
Setelah memahami definisi variabel, selanjutnya penting untuk mengenali berbagai jenis variabel yang sering digunakan dalam penelitian ilmiah. Pemilihan dan pendefinisian jenis variabel yang tepat menjadi kunci dalam merancang penelitian yang valid. Berikut pembahasan jenis-jenis utamanya:
1. Berdasarkan peran dalam penelitian
– Variabel Bebas (Independent Variable / IV)
Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dari variabel lain (tergantung). Contohnya: “metode pembelajaran” dalam penelitian yang mengukur pengaruhnya terhadap prestasi siswa. [Lihat sumber Disini]
– Variabel Terikat / Dependen (Dependent Variable / DV)
Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas. Contohnya: “prestasi belajar siswa” yang menjadi hasil pengaruh metode pembelajaran. [Lihat sumber Disini]
– Variabel Kontrol (Control Variable)
Variabel yang dijaga agar tetap konstan atau dikendalikan agar tidak memengaruhi hasil penelitian sehingga efek dari variabel bebas terhadap terikat bisa lebih “murni”. Contohnya: kondisi lingkungan belajar, jenis kelamin, usia siswa. [Lihat sumber Disini]
– Variabel Moderator
Variabel yang mempengaruhi kuat-lemahnya atau arah hubungan antara variabel bebas dan dependen. Misalnya: “minat membaca” memoderasi hubungan antara metode pembelajaran dan prestasi belajar. [Lihat sumber Disini]
– Variabel Mediasi (Intervening)
Variabel yang menjembatani hubungan antara variabel bebas dan terikat sehingga efeknya menjadi tidak langsung. Contohnya: pengaruh metode pembelajaran (IV) terhadap prestasi belajar (DV) melalui motivasi belajar (mediator). [Lihat sumber Disini]
2. Berdasarkan sifat atau skala pengukuran
Beberapa penelitian juga mengklasifikasikan variabel berdasarkan sifat atau skala pengukurannya:
1 ) Variabel Nominal: kategori tanpa urutan (misalnya jenis kelamin, status pernikahan). [Lihat sumber Disini]
2 ) Variabel Ordinal: kategori dengan urutan (misalnya tingkat pendidikan tinggi/sedang/rendah). [Lihat sumber Disini]
3 ) Variabel Interval: pengukuran dengan satuan sama tanpa nol mutlak (misalnya skor tes). [Lihat sumber Disini]
4 ) Variabel Rasio: pengukuran dengan titik nol mutlak dan satuan sama (misalnya penghasilan dalam rupiah). [Lihat sumber Disini]
5 ) Variabel Diskrit dan Variabel Dinamis: kategori atau variabel yang nilainya dapat berubah (dinamis) vs yang tetap (statis). [Lihat sumber Disini]
3. Berdasarkan karakteristik tambahan
– Variabel Laten: variabel yang tidak dapat diamati secara langsung, melainkan disimpulkan dari variabel pengukuran (indikator) lainnya. [Lihat sumber Disini]
– Variabel Kategorik: variabel yang nilai-nya berupa kategori (misalnya status pekerjaan, jenis sekolah). [Lihat sumber Disini]
Ringkasan klasifikasi
Secara sederhana, peneliti dapat menggunakan jenis-jenis variabel seperti variabel bebas, terikat, kontrol, moderator, dan mediasi/intervening sebagai bagian rancangan penelitian. Selanjutnya, peneliti juga harus memperhatikan jenis skala pengukuran untuk memilih teknik analisis yang tepat (misalnya regresi untuk skala interval/rasio, chi-square untuk nominal, dsb). Artikel jurnal terbaru menegaskan bahwa kesalahan dalam menentukan variabel atau sumber data dapat mengakibatkan ketidaksesuaian instrumen dan analisis sehingga kualitas penelitian bisa menurun. [Lihat sumber Disini]
Contoh Variabel dalam Penelitian
Agar makin konkret, berikut beberapa contoh penerapan variabel dalam penelitian yang bisa diadaptasi ke berbagai bidang (pendidikan, sosial, bisnis, kesehatan) tanpa menggunakan format list formal tapi tetap terurut supaya mudah dibaca.
- Contoh studi pendidikan: menguji pengaruh metode pembelajaran aktif (variabel bebas) terhadap prestasi belajar siswa (variabel terikat), dengan minat belajar siswa (variabel moderator) dan motivasi belajar (variabel mediasi).
– Peneliti menetapkan bahwa metode pembelajaran aktif dimanipulasi atau diaplikasikan berbeda kelompok, kemudian prestasi belajar diukur. Bila minat belajar tinggi, maka pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar bisa makin kuat (moderasi). Motivasi belajar menjadi jalur perantara antara metode pembelajaran dan prestasi (mediasi).
– Rancangan seperti ini memungkinkan peneliti untuk menjelaskan bukan hanya “apakah” metode pembelajaran berpengaruh, tetapi juga “bagaimana” dan “dalam kondisi apa” pengaruh tersebut muncul.
– Dalam literatur Indonesia, jenis variabel moderator dan mediasi semakin banyak diangkat dalam penelitian kuantitatif. [Lihat sumber Disini] - Contoh bidang kesehatan masyarakat: penelitian pengaruh kampanye kesehatan (variabel bebas) terhadap tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat (variabel terikat), dengan dukungan sosial (variabel kontrol) dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan (variabel mediasi).
– Dengan adanya dukungan sosial sebagai kontrol, peneliti memastikan bahwa variabel eksternal yang mungkin memengaruhi tingkat pengetahuan kesehatan bukan hanya kampanye. Kepercayaan masyarakat menjadi jalur yang menjembatani antara kampanye dan tingkat pengetahuan.
– Penelitian semacam ini mirip dengan model yang memanfaatkan variabel mediasi dan moderator sebagaimana dibahas dalam literatur. [Lihat sumber Disini] - Contoh bisnis/organisasi: penelitian mengenai pengaruh pelatihan karyawan (variabel bebas) terhadap kinerja kerja karyawan (variabel terikat), dengan pengalaman kerja (variabel moderator) dan kompetensi karyawan (variabel mediasi).
– Peneliti mengukur kinerja kerja setelah karyawan mengikuti pelatihan. Pengalaman kerja bisa menguatkan atau melemahkan efektivitas pelatihan (moderasi). Kompetensi menjadi proses internal yang menjelaskan bagaimana pelatihan mempengaruhi kinerja (mediasi).
– Hal ini umum dalam penelitian organisasi dan bisnis. Contoh penelitian Indonesia dalam jurnal juga menggunakan jenis variabel ini. [Lihat sumber Disini] - Contoh sederhana lainnya: penelitian pengaruh usia (variabel bebas) terhadap motivasi kerja (variabel terikat) pada pegawai, dengan jenis kelamin (variabel kontrol).
– Peneliti mengontrol jenis kelamin agar tidak memengaruhi hasil, sehingga fokus pengaruh usia terhadap motivasi kerja dapat dianalisis lebih jelas.
– Variabel kontrol seperti ini penting dalam desain kuantitatif supaya hasil lebih terfokus. [Lihat sumber Disini]
Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa pemilihan variabel, definisi operasionalnya, dan jenis hubungan antar variabel (pengaruh langsung, mediasi, moderasi) memegang peranan besar dalam rancangan dan analisis penelitian.
Kesimpulan
Sebagai penutup, berikut beberapa poin kunci yang bisa disimpulkan:
Variabel adalah unsur penting dalam penelitian yang mencakup karakteristik atau atribut yang memiliki nilai berbeda antar unit analisis dan dapat diukur atau diamati. (Definisi umum)
Menurut KBBI, variabel berarti sesuatu yang dapat berubah-ubah, berbeda-beda, atau unsur yang ikut menentukan perubahan.
Menurut para ahli metodologi penelitian (Sugiyono, Arikunto, Kerlinger, Noor, Effendi) definisi variabel menegaskan bahwa variabel adalah objek/sifat/atribut yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari, memiliki variasi nilai, dan kemudian dihasilkan informasi atau kesimpulan.
Jenis-jenis variabel penting untuk dipahami: variabel bebas (pengaruh), variabel terikat (dampak), variabel kontrol (pengendali), variabel moderator (penguat/pelemah), variabel mediasi/intervening (penjelas jalur). Selain itu variabel juga bisa diklasifikasikan berdasarkan skala pengukuran (nominal, ordinal, interval, rasio) ataupun sifat laten/pengukuran tidak langsung.
Contoh-contoh penelitian menunjukkan bagaimana variabel-variabel tersebut diterapkan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, bisnis/organisasi. Pemilihan variabel yang tepat, definisi operasional yang jelas, dan pemahaman hubungan antar variabel sangat menentukan kualitas penelitian.
Dengan memahami variabel secara komprehensif, peneliti (termasuk mahasiswa atau peneliti pemula) dapat menyusun desain penelitian yang lebih sistematis, memilih instrumen dan metode analisis yang lebih tepat, serta menarik kesimpulan yang lebih valid dan bermakna.