Pendahuluan
Dalam penelitian maupun survei, instrumen pengumpulan data menjadi elemen krusial untuk menghasilkan temuan yang valid dan reliabel. Salah satu instrumen yang banyak digunakan adalah kuesioner atau angket dalam bahasa Inggris sering disebut questionnaire. Kuesioner memungkinkan peneliti atau praktisi untuk mengumpulkan data secara tertulis dari responden dengan cara yang efisien. Seiring berkembangnya teknologi, penyebaran kuesioner tidak hanya melalui kertas, tetapi juga daring (online) dan bentuk digital lainnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu kuesioner, fungsi-utama dari kuesioner dalam penelitian ataupun praktik, serta contoh penerapan nyata di lapangan. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, diharapkan pembaca dapat lebih kritis dalam menyusun, menggunakan, atau mengevaluasi kuesioner agar memperoleh hasil yang akurat dan bermakna.
Definisi Questionnaire
Definisi Questionnaire Secara Umum
Secara umum, kuesioner adalah instrumen berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang dirancang untuk dikirimkan atau diberikan kepada responden dengan tujuan mengumpulkan data/informasi tentang variabel atau fenomena yang diteliti. Misalnya, artikel yang diterbitkan pada jurnal Indonesia menyebut bahwa: “kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab” [Lihat sumber Disini]. Hal ini menggarisbawahi bahwa kuesioner tidak terbatas hanya pada survei sosial, tetapi juga bisa digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, pemasaran, dan pengukuran sikap/persepsi.
Penerapan umum dari definisi ini misalnya pada penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data karena memungkinkan mendapatkan banyak responden dalam waktu yang relatif singkat dan biaya yang lebih efisien dibandingkan metode wawancara mendalam. [Lihat sumber Disini]
Definisi Questionnaire dalam KBBI
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah “kuesioner” atau “angket” memiliki arti “daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden”. Meskipun versi daring KBBI mungkin tidak memuat secara utuh definisi panjang-lebar penelitian, namun makna dasar sudah terwakili: yaitu sebagai instrumen tertulis yang ditujukan kepada responden untuk memperoleh informasi. Kata “kuesioner” sendiri berasal dari bahasa Inggris questionnaire, yang kemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia sebagai “kuesioner/kuisioner/angket”. Dengan demikian, ketika kita menyebut “questionnaire”, dalam konteks Bahasa Indonesia kita bisa menerjemahkannya sebagai “kuesioner” yang maknanya sudah lazim digunakan di penelitian maupun survei.
Definisi Questionnaire Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi kuesioner menurut para ahli dalam literatur penelitian Indonesia:
- Sugiyono dalam metode penelitian kuantitatif-kualitatif menyatakan bahwa kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. [Lihat sumber Disini]
- Arikunto (2010: 194) mengemukakan bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. [Lihat sumber Disini]
- Menurut suatu artikel yang membahas teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian: “angket atau kuesioner digunakan sebagai instrumen dalam penelitian kuantitatif … berisi serangkaian pertanyaan yang telah dirancang dengan tujuan mengukur variabel penelitian.” [Lihat sumber Disini]
- Dalam penelitian Indonesia, disebutkan bahwa kuesioner atau angket adalah alat pengumpul informasi dalam bentuk daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. [Lihat sumber Disini]
Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa unsur utama dari kuesioner meliputi: (1) daftar pertanyaan/pernyataan tertulis, (2) diberikan kepada responden, (3) bertujuan memperoleh data/informasi yang akan dianalisis.
Fungsi Questionnaire
Kuesioner atau questionnaire memiliki sejumlah fungsi penting dalam penelitian maupun praktik survei/pengukuran. Berikut rincian fungsi-utama beserta penjelasan untuk masing-masing.
1. Mengumpulkan Data dari Responden dalam Skala Luas
Salah satu fungsi utama kuesioner adalah memungkinkan pengumpulan data dari banyak responden dalam waktu yang lebih efisien dibanding metode lain seperti wawancara mendalam atau observasi langsung. Sebagai contoh, dalam studi yang membahas wawancara, kuesioner, dan observasi disebut bahwa “Tujuan kuesioner adalah untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden yang berguna untuk mengumpulkan data kuantitatif yang dapat diolah statistik.” [Lihat sumber Disini]
Keuntungan fungsi ini antara lain peneliti bisa menjangkau populasi yang besar atau tersebar secara geografis, serta memungkinkan pengolahan data kuantitatif menggunakan perangkat statistik.
2. Memudahkan Pengolahan dan Analisis Data Kuantitatif
Dengan kuesioner yang terstruktur, peneliti dapat mendesain pertanyaan dengan skala-jawaban tertentu (misalnya skala Likert, pilihan ganda) yang menjadikan data siap untuk dianalisis secara statistik. Sebuah studi mengenai penerapan skala Likert menyebut bahwa “Dalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan dapat dilakukan melalui kuesioner… untuk menghasilkan data yang akurat dan teruji.” [Lihat sumber Disini]
Fungsi ini sangat penting untuk penelitian yang menginginkan generalisasi hasil atau pengujian hipotesis, karena data yang dihasilkan bersifat terukur, kuantitatif, dan dapat dibandingkan antar responden.
3. Menstandarisasi Pertanyaan ke Semua Responden
Kuesioner memungkinkan semua responden mendapatkan pertanyaan yang sama dalam urutan yang sama atau hampir sama, sehingga mengurangi variabilitas yang disebabkan oleh perbedaan cara penyampaian. Ini meningkatkan keseragaman respon dan memudahkan komparasi data. Sebagai contoh, kegiatan bimbingan teknis pembuatan kuesioner menyebut bahwa penyusunan pertanyaan yang mudah dan sederhana serta urutan yang logis adalah penting agar responden dapat memahami dengan baik. [Lihat sumber Disini]
Dengan standarisasi ini, variabel yang diukur dapat dianggap konsisten antar responden.
4. Mengukur Sikap, Persepsi, Pengalaman, dan Karakteristik Responden
Tidak hanya data demografis atau fakta objektif, kuesioner juga berfungsi untuk mengukur aspek subjektif seperti sikap, persepsi, kepuasan, pengalaman, atau motivasi seseorang. Sebagai contoh penelitian pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan yang menggunakan kuesioner untuk mengukur variabel-variabel tersebut. [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, kuesioner menjadi alat yang fleksibel untuk mengukur berbagai dimensi fenomena sosial maupun perilaku.
5. Memberikan Data yang Dapat Digeneralisasi ke Populasi Lebih Besar
Ketika disusun dan disebarkan dengan metodologi yang tepat (sampling representatif, validitas & reliabilitas teruji), data yang diperoleh melalui kuesioner dapat digunakan untuk membuat generalisasi ke populasi yang lebih besar. Sebuah makalah metode penelitian menyebut bahwa teknik pengumpulan data kuantitatif meliputi kuesioner, dan pemilihannya memungkinkan data yang dikumpulkan dapat digeneralisasi. [Lihat sumber Disini]
Fungsi ini penting khususnya bagi penelitian survei atau studi yang bertujuan mendapatkan gambaran populasi.
6. Mendukung Evaluasi Program, Survei Kepuasan, atau Pengambilan Keputusan Praktis
Di luar konteks akademik, kuesioner digunakan dalam praktik survei organisasi, evaluasi program, penelitian pasar, kajian kepuasan pelanggan, dan pengambilan keputusan manajemen. Sebagai contoh, penelitian tentang kepuasan pelanggan menggunakan kuesioner skala Likert untuk mengukur persepsi pelanggan terhadap layanan. [Lihat sumber Disini]
Fungsi applied-semacam ini menjadikan kuesioner sebagai alat praktis yang sangat berguna di berbagai bidang.
Contoh Penerapan Questionnaire
Berikut beberapa contoh penerapan kuesioner dalam penelitian ataupun survei di Indonesia yang dikutip dari jurnal/jurnal-online terbuka.
Contoh 1: Survei Kepuasan Pelanggan
Dalam penelitian berjudul “Penerapan Skala Likert Pada Klasifikasi Tingkat Kepuasan …”, peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur kepuasan pelanggan agen BRILink. Pernyataan kuesioner memakai skala Likert dan data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui variabel-kepuasan pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. [Lihat sumber Disini]
Contoh ini menunjukkan bagaimana kuesioner bisa dipakai dalam konteks servis/perusahaan untuk mengukur persepsi dan kepuasan pelanggan.
Contoh 2: Penelitian Pendidikan – Pengaruh Kecerdasan Emosional & Motivasi Belajar
Penelitian “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar…” menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Responden siswa mengisi kuesioner yang berisi pernyataan terkait motivasi belajar, kecerdasan emosional, dan variabel hasil belajar. [Lihat sumber Disini]
Contoh ini menggambarkan penerapan kuesioner di bidang pendidikan untuk mengukur variabel yang bersifat psikologis/perilaku.
Contoh 3: Metode Survei Hunian – Mengukur Kesesakan dan Privasi
Artikel “Metode Penelitian Survei-Kuesioner untuk Kesesakan dan Privasi pada Hunian” memakai kuesioner untuk mengetahui kondisi dan persepsi terkait kesesakan (crowding) dan privasi penghuni asrama. Peneliti menyebarkan kuesioner yang mengukur persepsi penghuni terhadap lingkungan hunian serta faktor-yang mempengaruhinya. [Lihat sumber Disini]
Contoh ini memperlihatkan bahwa kuesioner juga bisa diterapkan dalam studi lingkungan/arsitektur/perilaku ruang.
Contoh 4: Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kuesioner
Sebuah penelitian “Uji Validitas, Pemahaman Bahasa dan Reliabilitas Kuesioner Beyond Use Date (BUD) Obat” mengembangkan kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terkait tanggal kedaluwarsa obat. Peneliti melakukan proses validasi isi, pemahaman bahasa, dan reliabilitas untuk memastikan bahwa kuesioner tersebut layak digunakan. [Lihat sumber Disini]
Contoh ini menunjukkan aspek teknis dalam penyusunan kuesioner tidak hanya isi pertanyaan, tapi juga validasi dan reliabilitasnya agar hasil penelitian dapat dipercaya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kuesioner (questionnaire) adalah instrumen tertulis yang sangat penting dalam penelitian maupun survei karena memungkinkan pengumpulan data dari responden secara efisien dan seragam. Definisinya mencakup daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dan dirancang untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Berdasarkan KBBI dan literatur penelitian Indonesia, kuesioner memiliki makna yang jelas sebagai alat pengumpulan data tertulis. Fungsi-utama kuesioner meliputi pengumpulan data responden dalam skala besar, memudahkan analisis kuantitatif, standarisasi pertanyaan, pengukuran sikap/persepsi, generalisasi hasil, serta mendukung evaluasi program atau pengambilan keputusan praktis. Contoh-penerapan menunjukkan bahwa kuesioner digunakan di bidang edukasi, layanan pelanggan, penelitian lingkungan, hingga uji validitas instrumen.
Dalam praktiknya, penyusunan kuesioner harus memperhatikan kualitas seperti kejelasan redaksi, urutan yang logis, validitas dan reliabilitas, serta kesesuaian dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, kuesioner bukan sekadar daftar pertanyaan, tapi juga alat metodologis yang memerlukan perancangan matang agar menghasilkan data yang benar-benar mencerminkan kondisi yang hendak diukur.