Rencana Penelitian: Definisi, Fungsi, dan Contoh Penyusunan
Pendahuluan
Rencana penelitian merupakan fondasi penting dalam setiap proses ilmiah yang sistematis. Tanpa rencana yang matang, penelitian bisa menjadi tidak fokus, berlarut-larut, atau bahkan gagal mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam konteks akademik maupun profesional, menyusun rencana penelitian membantu peneliti menentukan arah, metode, alokasi sumber daya, hingga evaluasi hasil penelitian. Oleh karena itu, memahami definisi, fungsi, dan contoh penyusunan rencana penelitian menjadi hal yang wajib bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian,mulai dari mahasiswa, dosen, maupun praktisi riset. Artikel ini mengulas secara komprehensif tentang “rencana penelitian” , dimulai dari definisinya secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli. Selanjutnya dibahas fungsi utama rencana penelitian serta contoh bagaimana menyusunnya dengan langkah-kerangka yang jelas. Diharapkan pembaca mendapatkan gambaran yang utuh dan bisa langsung diterapkan ketika menyusun proposal atau pelaksanaan penelitian.
Definisi Rencana Penelitian
Definisi Rencana Penelitian Secara Umum
Secara umum, rencana penelitian adalah sebuah kerangka atau panduan yang dirancang sebelum pelaksanaan penelitian agar penelitian tersebut terarah, sistematis, dan efisien. Dalam pengertian ini, rencana penelitian mencakup penetapan tujuan, masalah penelitian, metode, teknik pengumpulan data, analisis, hingga jadwal pelaksanaan. Sebagai contoh, disebutkan bahwa “rancangan penelitian adalah suatu rencana kerja dengan membuat sebuah konstruksi agar segala hal yang masih menjadi ‘tanda tanya’ dapat ditemukan jawabannya.” [Lihat sumber Disini - media.neliti.com] Rencana penelitian membantu memastikan bahwa aktivitas penelitian tidak berjalan tanpa pedoman, melainkan memiliki desain yang jelas sehingga potensi kesalahan atau pembengkakan biaya dan waktu bisa diminimalkan.
Definisi Rencana Penelitian dalam KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “rencana” diartikan sebagai rancangan, konsep, atau uraian mengenai sesuatu yang akan dikerjakan. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Sedangkan kata “penelitian” menurut KBBI berarti kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu] Dengan demikian, jika digabungkan, “rencana penelitian” dapat dipahami sebagai rancangan atau konsep yang terstruktur mengenai kegiatan pengumpulan dan analisis data untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis , yang akan dijalankan dalam suatu penelitian.
Definisi Rencana Penelitian Menurut Para Ahli
Banyak ahli yang memberikan definisi operasional tentang rencana / rancangan penelitian. Berikut beberapa di antaranya:
- M. Mulyadi menyatakan bahwa rancangan penelitian adalah “suatu rencana kerja dengan membuat sebuah konstruksi agar segala hal yang masih menjadi ‘tanda tanya’ dapat ditemukan jawabannya.” [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
- Swarjana (dalam Aji, 2022) merinci bahwa perencanaan penelitian terdiri atas penentuan dan perumusan masalah, merumuskan tujuan dan manfaat penelitian, membedah kepustakaan, membuat kerangka teoritis/konseptual, serta menentukan metode penelitian. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
- R.H.S. Aji dalam bukunya menyebut bahwa penelitian merupakan proses sistematis untuk meningkatkan jumlah pengetahuan melalui penyelidikan organisasi yang terstruktur , sehingga rencana penelitian menjadi bagian esensial sebagai tahapan pertama. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
- Nashrullah (2023) menyampaikan bahwa dalam penelitian pendidikan “rencana penelitian yang jelas dan terperinci harus disusun sebelum memulai penelitian, termasuk merumuskan pertanyaan penelitian, mendesain metodologi, dan menentukan prosedur pengumpulan data”. [Lihat sumber Disini - press.umsida.ac.id]
Dari definisi-ahli ini dapat disimpulkan bahwa rencana penelitian bukan sekadar konsep kasar, melainkan dokumen (tertulis ataupun tidak) yang memuat berbagai aspek utama penelitian , mulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, metodologi, hingga pelaksanaan dan evaluasi.
Fungsi Rencana Penelitian
Rencana penelitian memiliki peran strategis yang menjembatani tujuan penelitian dengan pelaksanaan lapangan. Berikut fungsi-utama yang bisa dicermati:
- Menjadi pedoman pelaksanaan penelitian. Dengan adanya rencana penelitian, peneliti memiliki kerangka kerja yang jelas , langkah-langkahnya, alokasi sumber daya, instrumen yang digunakan, serta jadwal pelaksanaan. Ini menghindarkan penelitian berjalan secara “asal jalan”. Sebagaimana dikemukakan bahwa rancangan penelitian memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
- Memastikan penelitian berlangsung secara sistematis dan logis. Karena penelitian ilmiah menuntut keteraturan, kejelasan, dan kesinambungan antar unsur (judul, rumusan masalah, tujuan, metode, analisis). Jika rencana penelitian dibuat dengan baik, semua unsur penelitian akan “nyambung”. Hal ini juga disebut sebagai aspek “sistematis, logis, operasional”. [Lihat sumber Disini - deepublishstore.com]
- Membantu mengarahkan dan memfokuskan penelitian. Dalam proses penelitian bisa muncul scope creep atau meluas ke luar pengertian awal. Rencana penelitian membantu menjaga agar penelitian tetap pada jalur yang telah ditetapkan , variabel, populasi, teknik analisis, batasan penelitian. Misalnya sebagai “batasan penelitian” agar tidak bias. [Lihat sumber Disini - sampoernauniversity.ac.id]
- Meminimalkan risiko kegagalan atau pemborosan waktu dan sumber daya. Karena rencana penelitian memperhitungkan aspek-aspek penting seperti metode, instrumen, alokasi waktu, biaya, hingga kendala yang mungkin muncul. Dengan demikian peneliti bisa mengambil langkah-strategi antisipasi. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel bahwa menyusun rancangan penelitian yang benar memiliki banyak manfaat, termasuk memperjelas penelitian dan menghindarkan gagal. [Lihat sumber Disini - deepublishstore.com]
- Membantu evaluasi dan pertanggungjawaban penelitian. Karena rencana penelitian menyediakan kerangka yang dapat dibandingkan dengan pelaksanaan: apakah metodologi dijalankan sesuai rencana, apakah hasil sesuai target, apakah kendala muncul dan bagaimana mitigasi. Ini penting terutama jika penelitian mendapat pendanaan atau pengawasan institusi.
- Memfasilitasi komunikasi dengan pemangku kepentingan. Ketika penelitian akan dilakukan oleh lembaga, institusi, atau memerlukan persetujuan dari sponsor, maka rencana penelitian menjadi dokumen yang menunjukkan bahwa peneliti sudah mempertimbangkan secara matang. Sebagai analogi, dalam skripsi atau tesis, proposal penelitian yang berisi rencana penelitian digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari pembimbing atau lembaga. [Lihat sumber Disini - jurnal.umsb.ac.id]
Dengan demikian, fungsi rencana penelitian tidak hanya “formalitas” tetapi bagian substantif yang menentukan kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan penelitian.
Contoh Penyusunan Rencana Penelitian
Dalam bagian ini disajikan satu contoh sederhana bagaimana menyusun rencana penelitian, dilengkapi dengan kerangka utama supaya pembaca bisa meniru/memodifikasi sesuai konteks penelitian mereka.
Kerangka Rencana Penelitian
Berikut kerangka umum yang bisa digunakan saat menyusun rencana penelitian:
- Judul penelitian
- Latar belakang masalah
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Manfaat penelitian
- Kajian pustaka atau kerangka teoritis
- Metode penelitian (populasi/sampel, instrumen, teknik pengumpulan data, analisis)
- Jadwal penelitian
- Anggaran (jika diperlukan)
- Daftar pustaka
Kerangka di atas mencakup komponen-kunci yang secara konsisten disebut dalam literatur metodologi penelitian. [Lihat sumber Disini - repository.uinjkt.ac.id]
Contoh Kasus
Misalkan seorang peneliti ingin melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Daring terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah di Kota X”. Maka rencana penelitian dapat disusun sebagai berikut (rangkuman):
- Judul: Pengaruh Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Daring terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah di Kota X
- Latar belakang masalah: Dalam era digital, sekolah banyak mengadopsi aplikasi pembelajaran daring… (uraikan situasi, fenomena, problem)
- Rumusan masalah: Apakah terdapat pengaruh signifikan antara intensitas penggunaan aplikasi pembelajaran daring dengan motivasi belajar siswa?
- Tujuan penelitian: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan aplikasi pembelajaran daring terhadap motivasi belajar siswa.
- Manfaat penelitian: Manfaat teoritis: memperkaya literatur mengenai pembelajaran daring dan motivasi belajar. Manfaat praktis: memberikan rekomendasi bagi sekolah/guru/pengembang aplikasi pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar.
- Kajian pustaka/kerangka teoritis: Ulas penelitian terdahulu tentang aplikasi pembelajaran daring, teori motivasi belajar, dan hubungan antara teknologi dan motivasi siswa.
- Metode penelitian:
- Populasi: Siswa sekolah menengah di Kota X
- Sampel: 200 siswa yang dipilih secara random stratified
- Instrumen: Kuesioner intensitas penggunaan aplikasi + skala motivasi belajar
- Teknik pengumpulan: Penyebaran online + wawancara semi-terstruktur untuk memperdalam hasil
- Analisis data: Analisis regresi linier untuk mengukur pengaruh, serta analisis tematik untuk data wawancara.
- Jadwal penelitian:
- Bulan 1: Persiapan instrumen & izin penelitian
- Bulan 2,3: Pengumpulan data
- Bulan 4: Analisis data
- Bulan 5: Penulisan laporan
- Anggaran (jika ada): biaya kuesioner, transportasi, digital survey platform, honor responden, cetak laporan.
- Daftar pustaka: Semua referensi yang digunakan dalam kajian pustaka dan metodologi.
Contoh di atas bersifat sederhana dan bisa dikembangkan lebih lanjut (misal menambahkan variabel kontrol, desain campuran kuantitatif-kualitatif, validasi instrumen, dll).
Tips Penyusunan yang Baik
- Pastikan rumusan masalah, tujuan, dan metode saling terkait (construct-valid)
- Gunakan bahasa yang lugas, jelas, dan konsisten
- Pilih metode yang tepat sesuai dengan pertanyaan penelitian
- Rahasiakan asumsi yang tidak bisa diuji atau batasi ruang lingkup penelitian agar tidak terlalu luas
- Sajikan jadwal dan alokasi sumber daya agar penelitian bisa dilaksanakan dengan realistis
- Review literatur terkini (2021-2025) untuk memperkuat kerangka teoritis dan relevansi penelitian
Kesimpulan
Rencana penelitian adalah dokumen strategis yang mengantarkan penelitian dari tahap ide hingga pelaksanaan. Dengan memahami definisinya secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli, maka peneliti dapat menghargai pentingnya tahap perencanaan sebelum “terjun” ke lapangan. Fungsi rencana penelitian mencakup pedoman pelaksanaan, menjaga sistematis, memfokuskan penelitian, menghindarkan pemborosan, dan menjadi alat evaluasi serta komunikasi dengan pemangku kepentingan. Penyusunan rencana penelitian yang baik mengikuti kerangka komprehensif dan logis,mulai dari judul hingga jadwal dan anggaran. Bagi peneliti pemula maupun yang berpengalaman, memulai dengan rencana penelitian yang matang adalah kunci agar penelitian dapat berjalan lancar, tertib, dan menghasilkan temuan yang kredibel serta berdampak.
