Prosedur Penelitian: Tahapan, Fungsi, dan Contoh Implementasi
Pendahuluan
Dalam dunia akademik maupun praktis, penelitian memegang peran strategis sebagai fondasi untuk pengembangan ilmu, pemecahan masalah, serta peningkatan kualitas praktik dalam berbagai bidang. Salah satu aspek penting dalam penelitian yaitu prosedur , yakni tata urutan langkah kerja yang harus dilalui dari awal hingga akhir agar hasil yang diperoleh valid, dapat dipertanggungjawabkan, dan berguna. Artikel ini akan mengulas secara mendalam Prosedur Penelitian: Tahapan, Fungsi, dan Contoh Implementasi. Mulai dari definisi prosedur penelitian secara umum, dalam KBBI, menurut para ahli, hingga pembahasan tahapan prosedur penelitian, fungsi-fungsi utama yang diembannya, serta contoh implementasi dalam konteks pendidikan atau sosial. Diharapkan pembaca memperoleh pemahaman yang komprehensif dan aplikatif , khususnya bagi mahasiswa, peneliti, atau praktisi yang ingin melakukan penelitian ilmiah dengan matang.
Definisi Prosedur Penelitian
Definisi Prosedur Penelitian Secara Umum
Secara umum, prosedur penelitian dapat dipahami sebagai rangkaian langkah atau tahapan yang sistematis dan teratur dalam melaksanakan sebuah penelitian, mulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis, hingga laporan akhir. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa penelitian berjalan secara terstruktur, logis, dan dapat diikuti oleh peneliti lain (replikasi) sehingga hasilnya dapat dipercaya dan relevan. Sebagai contoh, dalam kajian metodologi penelitian disebutkan bahwa “proses penelitian secara komprehensif meliputi beberapa tahap, seperti identifikasi masalah, kajian pustaka, penentuan metodologi, pengumpulan data, menganalisis hasil, hingga menyimpulkan.” [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
Dengan demikian, prosedur penelitian bukan hanya langkah arbitrer, melainkan kerangka ilmiah yang menghubungkan tujuan penelitian dengan metode dan hasil yang ingin dicapai.
Definisi Prosedur Penelitian dalam KBBI
Meski kata “prosedur penelitian” tidak secara eksplisit tersaji dalam KBBI daring, namun definisi kata “penelitian” dalam KBBI memberikan landasan penting. Menurut KBBI daring: penelitian adalah “pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dengan demikian, prosedur penelitian bisa diturunkan sebagai “cara atau urutan yang digunakan dalam penelitian ilmiah secara sistematis dan objektif”. Pendeknya: prosedur penelitian merupakan prosedur ilmiah untuk penelitian.
Definisi Prosedur Penelitian Menurut Para Ahli
Beberapa ahli telah merumuskan definisi terkait prosedur penelitian atau tahapan penelitian. Berikut ini beberapa pendapat yang bisa dijadikan rujukan:
- Menurut Nur, Pawito & Utari (2019) dalam “Metodologi Penelitian: Analisis Konseptual” menyebutkan bahwa prosedur penelitian meliputi identifikasi masalah sebagai tahap awal; kemudian kajian pustaka; penentuan metodologi; pengumpulan data; analisis data; dan penyusunan laporan. [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
- Menurut Nurlaila (2019) dalam skripsinya dituliskan bahwa “peneliti menggunakan tahap-tahap penelitian yaitu: tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, tahap pelaporan”. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
- Menurut Murjani (2022) dalam artikel “Prosedur Penelitian Kuantitatif” menyebutkan langkah-langkah sebagai berikut: menentukan masalah, melakukan riset pendahuluan, mengidentifikasi/merumuskan variabel, menentukan metode, pengumpulan data, analisis, pelaporan. [Lihat sumber Disini - journal.iaisambas.ac.id]
- Menurut Nashrullah (2023) dalam buku “Metodologi Penelitian Pendidikan” dijelaskan bahwa prosedur penelitian pendidikan adalah proses sistematis dalam bidang pendidikan dengan langkah – langkah terencana untuk memperoleh pengetahuan baru, memperluas pemahaman, ataupun memecahkan masalah. [Lihat sumber Disini - press.umsida.ac.id]
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur penelitian merupakan kerangka kerja yang terdiri atas urutan tahapan yang logis, terstruktur, dan berkesinambungan, yang mendasari semua aktivitas penelitian ilmiah.
Tahapan Prosedur Penelitian
Memahami tahapan prosedur penelitian sangat penting agar penelitian berjalan efektif, efisien, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Berikut uraian tahapan secara umum yang sering menjadi acuan – dan kemudian akan dijelaskan fungsi masing-masing.
- Tahap Persiapan (Perencanaan)
Pada tahap ini peneliti merumuskan masalah penelitian, menetapkan tujuan, kajian pustaka awal, memilih desain penelitian, menetapkan instrumen penelitian, dan melakukan persiapan administrasi (izin penelitian, pemilihan lokasi/partisipan). Contoh: dalam penelitian kualitatif disebut tahap persiapan meliputi: perumusan dan identifikasi masalah, pengumpulan sumber-referensi, penentuan partisipan, penyusunan panduan wawancara/observasi. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Tahap ini sangat penting karena jika perencanaan kurang matang maka pelaksanaan dapat terganggu atau hasilnya kurang valid. - Tahap Pelaksanaan (Pengumpulan Data)
Setelah persiapan selesai, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan pengumpulan data lapangan. Ini bisa berupa wawancara, observasi, dokumentasi, kuesioner, dan teknik lainnya sesuai dengan desain penelitian. Misalnya, dalam sebuah penelitian disebut: “Tahap pengumpulan data merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan … teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.” [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Pelaksanaan harus sesuai dengan protokol penelitian, etika, dan instrumen yang telah ditetapkan agar data yang diperoleh sahih. - Tahap Analisis Data
Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan, analisis, interpretasi data untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Misalnya: “Data-data tersebut kemudian diolah menggunakan analisis data tematik …” [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Analisis harus dilakukan secara sistematis dan dengan metode yang sesuai agar kesimpulan yang diambil kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. - Tahap Pelaporan (Penyusunan Laporan)
Tahap terakhir adalah menyusun laporan penelitian, mempresentasikan temuan, membahas implikasi, rekomendasi, dan kesimpulan. Misalnya: “Tahap pelaporan ini merupakan tahap terakhir … penelitian disusun secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.” [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Laporan ini menjadi media untuk menyebarluaskan hasil penelitian dan memungkinkan replikasi atau pengembangan oleh peneliti lain. - (Opsional) Tahap Penilaian atau Evaluasi
Dalam sebagian penelitian, setelah pelaporan dilakukan, ada kegiatan evaluasi tindak lanjut: implementasi hasil penelitian, pengkajian ulang, serta monitoring perubahan yang dihasilkan dari penelitian. Walaupun tidak selalu disebut secara eksplisit, tahap ini penting untuk penelitian terapan.
Skema Tahapan Prosedur Penelitian
Secara ringkas bisa dijabarkan sebagai:
- Perencanaan → 2) Pengumpulan Data → 3) Analisis Data → 4) Pelaporan (→ 5) Evaluasi/Tindak Lanjut).
Adapun urutan ini bisa disesuaikan dengan jenis penelitian (kuantitatif, kualitatif, mixed methods) tetapi kerangka dasar tetap berlaku.
Fungsi Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian bukan sekadar formalitas, melainkan memiliki beberapa fungsi utama agar penelitian memiliki kualitas ilmiah dan manfaat nyata. Berikut beberapa fungsi penting yang dapat diuraikan:
- Fungsi Deskriptif
Salah satu fungsi penelitian adalah memberikan gambaran yang jelas, rinci, dan sistematis tentang fenomena yang diteliti. Dengan prosedur yang tepat, peneliti dapat mengumpulkan data dan menggambarkan kondisi objek penelitian secara akurat. Sebagai contoh: Nur et al. (2024) menyebutkan bahwa penelitian memiliki fungsi deskriptif untuk memberikan gambaran detail tentang suatu gejala atau peristiwa. [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
Dengan demikian, prosedur penelitian berfungsi sebagai sarana untuk mendokumentasikan keadaan atau fenomena secara sistematis. - Fungsi Prediktif
Penelitian juga berfungsi untuk mengidentifikasi pola atau hubungan yang memungkinkan prediksi terhadap kejadian di masa depan. Contoh: dalam kajian fungsi penelitian disebut “fungsi prediktif untuk mengidentifikasi pola atau hubungan tertentu”. [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
Prosedur penelitian yang baik memungkinkan identifikasi variabel, hubungan sebab-akibat, sehingga memudahkan prediksi. - Fungsi Perbaikan (Rekonstruktif)
Penelitian tidak hanya menggambarkan dan memprediksi, tetapi juga dapat menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan atau perubahan agar kondisi yang diteliti menjadi lebih baik. Sebagai contoh: Nur et al. menyebut fungsi perbaikan yaitu “mengidentifikasi masalah dan merancang solusi atau tindakan perbaikan untuk meningkatkan kondisi atau sistem.” [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
Maka prosedur penelitian memungkinkan agar hasil penelitian tidak berhenti hanya pada temuan, tetapi juga memberikan kontribusi untuk perbaikan praktis. - Fungsi Eksplanatif (Menjelaskan)
Fungsi penelitian yang sangat penting adalah menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Dalam konteks pendidikan, Nur et al. menyebut bahwa fungsi menjelaskan adalah fungsi paling penting. [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
Dengan adanya prosedur yang sistematis, peneliti dapat menelusuri faktor-faktor penyebab, mekanisme, dan implikasi dari fenomena yang diteliti. - Fungsi Pengembangan Teori dan Praktik
Prosedur penelitian memungkinkan penelitian untuk berkontribusi pada pengembangan teori (ilmiah) maupun praktik di lapangan. Sebagai contoh, artikel “Implikasi hasil-hasil penelitian pendidikan terhadap teori dan praktik pendidikan” menunjukkan bahwa penelitian pendidikan dapat menghasilkan kerangka kerja baru, praktik mengajar yang inovatif, atau rekonstruksi kurikulum. [Lihat sumber Disini - ejournal.uncm.ac.id]
Oleh karena itu, prosedur penelitian yang baik membuka ruang bagi pemanfaatan hasil penelitian dalam dunia nyata dan teori keilmuan.
Contoh Implementasi Prosedur Penelitian
Untuk memperjelas bagaimana prosedur penelitian diterapkan dalam praktik, berikut ini sebuah contoh sederhana implementasi prosedur penelitian dalam konteks pendidikan.
Contoh: Penelitian “Peran Guru dalam Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini”
Dalam penelitian yang dilakukan di sebuah TK di Kota Bandung, tahapan prosedur penelitian diterapkan sebagai berikut:
- Tahap Persiapan: peneliti merumuskan masalah penelitian (bagaimana peran guru dalam pendidikan seks anak usia dini), mengumpulkan referensi/review literatur, menetapkan partisipan (guru dan anak usia 5-6 tahun), menyusun panduan wawancara/observasi, memperoleh izin dari sekolah. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Tahap Pelaksanaan: peneliti melakukan wawancara dengan guru, observasi kelas, dokumentasi aktivitas pembelajaran pendidikan seks, memperoleh data lapangan. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Tahap Analisis Data: data hasil wawancara/observasi dikelompokkan berdasarkan tema (misalnya “pemahaman guru”, “implementasi aktivitas”, “hambatan dalam pembelajaran”), kemudian dianalisis secara deskriptif tematik. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Tahap Pelaporan: hasil penelitian kemudian disusun dalam laporan ilmiah yang berisi latar belakang, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi. Tulisan menyebut bahwa “Tahap ini merupakan tahap terakhir … penelitian disusun secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.” [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Contoh: Penelitian Kuantitatif – Prosedur Penelitian Kuantitatif (2022)
Dalam artikel oleh Murjani (2022) “Prosedur Penelitian Kuantitatif” disebut langkah-langkah penelitian kuantitatif yang meliputi: menentukan masalah, riset pendahuluan, merumuskan variabel, memilih populasi dan sampel, mengumpulkan data melalui kuesioner, analisis statistik, dan pelaporan. [Lihat sumber Disini - journal.iaisambas.ac.id]
Langkah-langkah tersebut sejalan dengan prosedur umum yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya dalam konteks kuantitatif dengan penekanan pada variabel dan analisis angka.
Dari dua contoh tersebut dapat dilihat bahwa meskipun jenis penelitian berbeda (kualitatif vs kuantitatif), prosedur penelitian tetap menjalankan kerangka dasar yang sama: persiapan → pengumpulan data → analisis → pelaporan.
Kesimpulan
Prosedur penelitian merupakan aspek fundamental dalam setiap studi ilmiah. Definisinya mencakup pengertian umum (langkah sistematis penelitian), pengertian formal dari KBBI (penelitian sebagai kegiatan sistematis objektif), serta definisi oleh para ahli yang menekankan tahapan-tahapan terstruktur. Tahapan prosedur penelitian meliputi persiapan, pengumpulan data, analisis data, laporan (dan opsi evaluasi). Fungsi prosedur penelitian sangat luas: dari mendeskripsikan fenomena, memprediksi, memperbaiki kondisi, menjelaskan proses hingga mengembangkan teori dan praktik. Contoh implementasi dalam pendidikan menunjukkan bahwa prosedur yang diterapkan secara sistematis akan menghasilkan penelitian yang valid, berguna, dan dapat diaplikasikan.
Bagi Anda yang akan melakukan penelitian, memahami dan menerapkan prosedur penelitian secara matang adalah kunci agar penelitian tidak “asal jalan”, melainkan benar-benar menghasilkan kontribusi ilmiah dan praktis yang signifikan. Dengan kerangka prosedur yang jelas, penelitian akan tetap terkendali, akuntabel, dan memiliki nilai tambah bagi ilmu dan praktik.
Semoga artikel ini memberi panduan yang komprehensif dan aplikatif untuk Anda dalam mempersiapkan atau menjalankan penelitian.
