Sistem: Pengertian, Karakteristik, Klasifikasi
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap menemui berbagai macam sistem yang bekerja di sekitar kita. Baik yang berbentuk fisik seperti mesin, perangkat keras, maupun yang bersifat non-fisik seperti prosedur organisasi, sistem informasi, proses sosial dan manajerial. Konsep “sistem” menjadi sangat penting karena menyentuh banyak disiplin ilmu: mulai dari teknologi dan rekayasa (engineering), biologi dan ekologi, hingga manajemen dan organisasi. Memahami apa itu sistem, karakteristiknya, serta bagaimana sistem diklasifikasikan akan membantu kita merancang, mengelola, dan mengevaluasi sistem dengan lebih efektif dalam berbagai konteks kehidupan dan pekerjaan. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas tiga aspek utama: pengertian sistem (definisi), karakteristik sistem, dan klasifikasi sistem , dengan landasan kajian akademik dan literatur terpercaya di Indonesia.
Definisi Sistem
Definisi Sistem Secara Umum
Secara umum, sebuah sistem dapat diartikan sebagai kumpulan komponen atau elemen yang terorganisir dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen tersebut dapat berbeda jenis: fisik atau non-fisik, manusia ataupun mesin, prosedur ataupun struktur organisasi. Dalam kerangka ini, sistem tidak hanya dilihat sebagai bagian keluaran (output) semata, tetapi sebagai suatu keseluruhan kesatuan (wholeness) yang terdiri atas bagian-bagian yang bekerja bersama menuju sasaran atau fungsi tertentu. Dalam literatur manajemen, sistem sering disebut sebagai jaringan atau kumpulan bagian-bagian yang saling berkaitan dan berfungsi sebagai satu kesatuan. Contohnya, sebuah sistem organisasi memiliki komponen seperti manusia, prosedur, teknologi, dan lingkungan luar yang secara kolektif bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
Definisi Sistem dalam KBBI
Berdasarkan kamus resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sistem (baku) memiliki arti sebagai berikut:
“perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas: -- pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dalam tubuh; …” [Lihat sumber Disini]
Lebih lanjut, KBBI menyebutkan arti sinonim lainnya: “susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya” serta “metode” (contoh: sistem pendidikan). [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, menurut KBBI, sistem tidak hanya berupa kumpulan elemen yang berhubungan, tetapi juga mencakup aspek “teratur”, “saling berkaitan”, dan “membentuk suatu totalitas”. Ini menekankan bahwa sistem bukanlah kumpulan acak, melainkan suatu kesatuan yang memiliki struktur dan hubungan antar unsur.
Definisi Sistem Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa definisi sistem menurut para ahli yang ditemukan dalam literatur Indonesia dan internasional:
- Menurut Abdul Kadir (2014):
“Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.” [Lihat sumber Disini]
Pernyataan ini menggambarkan bahwa elemen-elemen sistem bersifat saling terkait dan memiliki arah bersama (tujuan).
- Menurut (dikutip dalam jurnal) Maydianto & Ridho (2021):
“Sistem adalah jaringan proses kerja yang saling terkait dan berkumpul guna untuk mencapai sebuah tujuan serta melakukan suatu kegiatan.” [Lihat sumber Disini]
Penekanan di sini adalah pada “jaringan proses kerja” dan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.
- Menurut (dalam penelitian) Nistrina & Rahmania (2021):
“Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.” [Lihat sumber Disini]
Definisi ini menambahkan aspek subsistem dan interaksi antar komponen, serta hierarki sistem.
- Menurut (dalam kajian) Erwan Efendi, Rahman Asro Bil’ilbad & Muhammad Salman Al Farisi (2023):
“Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan antara elemen yang satu dengan yang lainnya, dan jika satu elemen mengalami hambatan maka elemen yang lain juga mengalami hambatan.” [Lihat sumber Disini]
Definisi ini menekankan karakter ‘keterkaitan’ dan ‘ketergantungan’ antar elemen sistem.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa secara komprehensif: sistem merupakan sekumpulan elemen atau komponen yang terstruktur dan saling berinteraksi/berkaitan, menciptakan satu kesatuan yang memiliki tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Tulisan ini akan menggunakan makna tersebut sebagai dasar untuk pembahasan karakteristik dan klasifikasi berikutnya.
Karakteristik Sistem
Setiap sistem memiliki karakteristik atau ciri khas yang membedakannya dari sistem lainnya. Karakteristik ini merupakan hal yang harus dipahami agar kita dapat mengenali, menganalisis, dan merancang sistem secara tepat. Dalam literatur nasional, beberapa karakteristik yang umum disebut antara lain: komponen sistem, batasan sistem, lingkungan sistem, penghubung sistem (interface), masukan dan keluaran (input/output), proses pengolahan, serta tujuan sistem. Berikut uraian lengkapnya:
- Komponen Sistem
Karakteristik pertama adalah bahwa sistem terdiri dari berbagai komponen atau elemen yang saling berinteraksi. Komponen ini bisa berupa perangkat keras, perangkat lunak, manusia, prosedur, atau subsistem-lainnya. Sebagai contoh dalam sebuah sistem informasi komputer: komponen bisa berupa CPU, memori, user, perangkat lunak, dan jaringan yang saling terhubung. Dalam penelitian dikemukakan bahwa “sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama yang membentuk satu kesatuan.” [Lihat sumber Disini]
Komponen-komponen ini juga bisa memiliki fungsi berbeda tetapi saling mendukung dalam mencapai tujuan sistem. - Batasan Sistem (Boundary)
Setiap sistem memiliki batasan atau ruang lingkup yang jelas, yang menjadi pembatas antara sistem dan lingkungan luarnya atau sistem lain. Batas ini membantu menentukan apa yang termasuk dalam sistem dan apa yang berada di luar sistem. Misalnya dalam sistem pendidikan, batasan bisa berupa materi yang diajarkan, ruang kelas, interaksi guru-siswa, sedangkan lingkungan luarnya mencakup faktor sosial, ekonomi, teknologi. Dalam literatur disebutkan: “daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya dinamakan dengan batasan sistem.” [Lihat sumber Disini]
Batasan ini penting agar sistem dapat dipandang sebagai satu kesatuan yang terpisah dan terkelola. - Lingkungan Sistem (Environment)
Sistem tidak berdiri sendiri; sistem selalu berada dalam lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh sistem tersebut. Lingkungan ini mencakup kondisi sosial, teknologi, ekonomi, fisik, manusia, dan lainnya. Dalam penelitian disebut bahwa: “Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.” [Lihat sumber Disini]
Hubungan dengan lingkungan ini membuat sistem harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan eksternal agar tetap berfungsi. - Masukan dan Keluaran (Input dan Output)
Salah satu karakteristik kunci sistem adalah adanya masukan (input) yang kemudian diolah melalui proses internal sistem, sehingga menghasilkan keluaran (output). Input bisa berupa data mentah, energi, material, atau manusia; output bisa berupa produk, layanan, informasi, atau hasil tertentu. Sebagai contoh, dalam sistem informasi organisasi: input = data transaksi, proses = pemrosesan oleh sistem, output = laporan keuangan. Literatur menyebut bahwa sistem memiliki unsur “masukan, proses, dan keluaran.” [Lihat sumber Disini]
Proses pengolahan input menjadi output ini menjadi inti fungsi sistem. - Proses Pengolahan (Process)
Proses adalah inti dari sistem,prosedur atau rangkaian kegiatan yang mengubah masukan menjadi keluaran. Tanpa proses yang memadai, sistem tidak akan menghasilkan output yang diinginkan atau berfungsi dengan baik. Sebagai ungkapan: “Proses pengolahan adalah inti dari suatu sistem. Ini adalah bagaimana sistem mengolah masukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.”
Literatur menjelaskan bahwa sistem bukan sekadar elemen statis tetapi lebih kepada suatu “jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan” yang menunjukkan aspek proses. [Lihat sumber Disini] - Kesatuan dan Hubungan Antar Elemen
Karakteristik lainnya ialah bahwa elemen-elemen dalam sistem tidak berdiri sendiri , mereka saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang terpadu. Apabila satu elemen terganggu, maka bisa berdampak pada elemen lain dan keseluruhan sistem. Contoh definisi: “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan … dan jika satu elemen mengalami hambatan maka elemen yang lain juga mengalami hambatan.” [Lihat sumber Disini]
Hubungan antar elemen ini menjadikan sistem sebagai suatu keseluruhan yang tidak bisa dipandang hanya sebagai bagian-bagian terpisah.
Dari keenam karakteristik di atas, dapat dilihat bahwa sistem memiliki aspek struktural (komponen, batas), prosesual (input, output, proses), relasional (hubungan antar elemen, interaksi dengan lingkungan), dan fungsional (tujuan/sasaran). Memahami karakteristik-karakteristik ini membantu dalam menganalisis sistem,apa saja bagian yang ada, bagaimana mereka saling berinteraksi, siapa lingkungan luar, serta bagaimana input diubah menjadi output.
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria. Klasifikasi ini membantu kita memahami jenis sistem yang berbeda sehingga dapat diterapkan strategi pengelolaan atau desain yang tepat. Berikut beberapa klasifikasi utama yang umum digunakan:
Sistem Tertutup vs. Sistem Terbuka
- Sistem Tertutup: Sistem yang hampir atau sama sekali tidak berinteraksi dengan lingkungan luar; input dan output terbatas pada internal sistem sehingga perubahan eksternal sedikit mempengaruhi. Contohnya: sistem mekanik sederhana yang tidak menerima input atau pengaruh dari luar.
- Sistem Terbuka: Sistem yang secara aktif berinteraksi dengan lingkungan luar; menerima input dari luar dan menghasilkan output ke lingkungan; sistem harus adaptif terhadap perubahan eksternal. Sebagai contoh, sistem informasi organisasi yang menerima data dari pengguna atau pasar eksternal.
Literatur populer menyebutkan bahwa klasifikasi sistem menjadi terbuka/tertutup adalah salah satu kriteria penting. [Lihat sumber Disini]
Sistem Alamiah vs. Sistem Buatan Manusia
- Sistem Alamiah: Sistem yang terjadi secara alami tanpa dirancang manusia, seperti sistem ekosistem, sistem pencernaan manusia, sistem iklim.
- Sistem Buatan Manusia: Sistem yang dirancang dan dibangun manusia untuk mencapai tujuan tertentu, seperti sistem informasi, sistem produksi, sistem manajemen.
Dengan mengenali klasifikasi ini, kita dapat melihat perbedaan dalam desain, kontrol, dan adaptabilitas sistem.
Sistem Kompleks vs. Sistem Sederhana
- Sistem Kompleks: Sistem yang terdiri dari banyak komponen, subsistem, interaksi yang kuat antar elemen, serta banyak variabel lingkungan yang mempengaruhi , misalnya sistem transportasi kota, sistem ekonomi nasional.
- Sistem Sederhana: Sistem yang terdiri dari sedikit komponen yang interaksinya relatif mudah dipahami dan dikendalikan , misalnya sistem pengaturan suhu ruangan, sistem pencetakan buku sederhana.
Klasifikasi ini penting untuk menentukan tingkat kesulitan dalam analisis, pengelolaan, atau perancangan sistem.
Klasifikasi Lain (fungsi, tingkat otomatisasi, skala, integrasi antar subsistem, dan lain-lain)
Dalam literatur sistem informasi, ada klasifikasi tambahan berdasarkan fungsi sistem (misalnya sistem pengolahan transaksi, sistem pendukung keputusan), tingkat otomatisasi (manual, semi otomatis, otomatis penuh), skala (mikro, meso, makro), integrasi antar subsistem (terpisah vs terintegrasi), dan sebagainya. Sebagai contoh, suatu penelitian menyebut bahwa karakteristik informasi dalam sistem akuntansi diukur lewat indikator seperti broad-scope, agregasi, integrasi, timeliness , yang dapat dianggap sebagai klasifikasi aspek sistem informasi. [Lihat sumber Disini]
Dengan memahami klasifikasi-klasifikasi ini, praktisi dan peneliti dapat memilih pendekatan yang paling sesuai untuk desain, evaluasi, atau pengembangan sistem pada konteks spesifik.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah konsep yang sangat luas dan fundamental yang terpakai dalam berbagai disiplin ilmu dan aktivitas manusia. Pengertian sistem mencakup elemen-elemen yang terstruktur, saling berinteraksi, membentuk satu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu. Karakteristik sistem seperti komponen, batasan, lingkungan, input-proses-output, hubungan antar elemen, dan kesatuan menjadi pilar untuk memahami bagaimana sistem bekerja dan sebaiknya dirancang. Sementara itu, klasifikasi sistem (tertutup vs terbuka, alamiah vs buatan manusia, kompleks vs sederhana, dan klasifikasi tambahan) membantu kita mengenali jenis sistem yang berbeda dan mempersiapkan strategi yang tepat untuk pengelolaan atau pengembangan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang sistem, maka kita menjadi lebih bijaksana dalam merancang dan mengelola sistem di berbagai bidang,teknologi, pendidikan, bisnis, sosial,serta lebih mampu menyikapi tantangan dalam lingkungan yang terus berubah.
