Terakhir diperbarui: 12 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 12 November 2025). Statistik Deskriptif: Pengertian, Jenis, dan Contohnya. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/statistik-deskriptif-pengertian-jenis-dan-contohnya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Statistik Deskriptif: Pengertian, Jenis, dan Contohnya - SumberAjar.com

Statistik Deskriptif: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Pendahuluan

Dalam era data yang semakin melimpah seperti saat ini, kebutuhan untuk memahami dan menyajikan data secara ringkas dan bermakna menjadi sangat penting. Salah satu alat yang paling dasar dan sering digunakan oleh peneliti, analis, maupun praktisi adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif memungkinkan kita untuk menyajikan data secara sistematis sehingga pembaca atau pemangku kepentingan dapat melihat karakteristik utama data, tren umum, pola penyebaran, dan gambaran kondisi objek penelitian tanpa perlu melakukan inferensi atau generalisasi ke populasi yang lebih luas. Metode ini sering kali menjadi langkah awal dalam analisis data penelitian kuantitatif maupun kualitatif, sebelum dilanjutkan ke analisis yang lebih kompleks seperti statistik inferensial. Contoh penerapannya misalnya pada survei kepuasan pelanggan, analisis nilai ujian siswa, atau pemantauan indikator ekonomi. Karena fungsi dan aplikasinya yang luas, memahami konsep, jenis–jenis, serta contoh nyata penggunaan statistik deskriptif menjadi sangat relevan terutama bagi mahasiswa, peneliti, maupun profesional yang berhadapan dengan data. Artikel ini akan menguraikan pengertian statistik deskriptif secara umum, menurut KBBI, dan menurut beberapa ahli, kemudian membahas jenis–jenis statistik deskriptif dan diakhiri dengan contoh penerapan nyata serta kesimpulan.

Definisi Statistik Deskriptif

Definisi Statistik Deskriptif Secara Umum

Secara umum, statistik deskriptif dapat dipahami sebagai bagian dari statistik yang berfokus pada pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpretasi data agar informasi yang terkandung di dalam data tersebut dapat dipahami dengan lebih mudah dan ringkas. Sebagai contoh, artikel populer menyebut bahwa “statistika deskriptif adalah metode yang berhubungan dengan pengolahan data untuk mendapatkan informasi atau keterangan yang berguna”. [Lihat sumber Disini - zenius.net] Prosesnya meliputi kegiatan seperti penyusunan tabel distribusi frekuensi, menghitung ukuran pemusatan (mean, median, modus), dan ukuran penyebaran (jangkauan, simpangan baku), serta membuat grafik atau diagram untuk visualisasi. [Lihat sumber Disini - superprof.co.id]

Dengan demikian dapat ditarik bahwa statistik deskriptif secara umum bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi data saat itu , bukan untuk melakukan peramalan atau generalisasi ke populasi yang lebih besar secara langsung , melainkan menggambarkan “apa adanya” dari kumpulan data yang dikaji.

Definisi Statistik Deskriptif dalam KBBI

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kita dapat memecah pengertian “statistik” dan “deskriptif” untuk memperoleh makna yang formal. Menurut KBBI daring, kata deskriptif berarti “bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Sedangkan menurut sumber-sumber lain yang merujuk ke definisi KBBI, istilah statistik/ statistika dijelaskan sebagai “data berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu persoalan atau gejala”. [Lihat sumber Disini - id.scribd.com]

Dengan menggabungkannya, definisi menurut KBBI dapat dirumuskan sebagai berikut: statistik deskriptif adalah metode atau ilmu yang mengumpulkan, menggolongkan, menganalisis, dan menyajikan data angka secara ringkas dan jelas sehingga menggambarkan kondisi objek data apa adanya. Pendek kata, elemen-kunci adalah penggambaran kondisi data tanpa intervensi generalisasi kuat.

Definisi Statistik Deskriptif Menurut Para Ahli

Untuk memperkuat pemahaman, berikut beberapa definisi menurut para ahli:

  1. Husaini Usman menyatakan bahwa statistik deskriptif “susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentuk-bentuk tabel, diagram, histogram, ogive, ukuran penempatan (median, kuartil, desil, persentil), ukuran pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, modus), serta simpangan baku”. [Lihat sumber Disini - download.garuda.kemdikbud.go.id]
  2. Bambang Suryoatmono mengemukakan bahwa “statistika deskriptif adalah statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja”. [Lihat sumber Disini - e-jurnal.staisumatera-medan.ac.id]
  3. Iqbal Hasan menurut Nasution (2017) diungkap sebagai “bagian dari statistika yang mempelajari tentang cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami”. [Lihat sumber Disini - e-jurnal.staisumatera-medan.ac.id]
  4. Sugiyono menyatakan bahwa “statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain”. [Lihat sumber Disini - quipper.com]

Dari kombinasi definisi-di-atas dapat disimpulkan bahwa statistik deskriptif memiliki karakteristik: (a) fokus pada data yang dikumpulkan (b) menggunakan teknik penyajian dan pengolahan data agar menjadi informasi tersaji (c) tidak bertujuan melakukan generalisasi atau inferensi lebih luas secara langsung.

Jenis-Jenis Statistik Deskriptif

Dalam praktiknya, statistik deskriptif dapat dibagi menjadi beberapa jenis atau kelompok berdasarkan objek atau tahapan penyajian data. Berikut ini uraian jenis-jenisnya:

  1. Penyajian Data (Data Presentation)
    Jenis ini merujuk pada kegiatan bagaimana data yang telah dikumpulkan disajikan agar mudah dibaca dan dipahami. Bentuk-bentuk penyajian data antara lain:
  2. Ukuran Pemusatan Data (Measures of Central Tendency)
    Ukuran pemusatan adalah jenis statistik deskriptif yang menunjukkan posisi pusat dari sebuah kumpulan data. Contohnya termasuk rata-rata (mean), median, dan modus. Beberapa sumber menyebut bahwa statistik deskriptif dapat memberitahu “ukuran pemusatan data, ukuran letak data, ukuran penyebaran, dan kecenderungan suatu gugus”. [Lihat sumber Disini - accounting.binus.ac.id]
    Misalnya, dalam survei nilai ujian siswa, nilai rata-rata dan median dapat menggambarkan performa umum siswa.
  3. Ukuran Penyebaran (Measures of Dispersion/Variability)
    Jenis ini menjelaskan seberapa jauh data tersebar atau berbeda dari nilai pusatnya. Contohnya: jangkauan (range), simpangan rata-rata, varians, simpangan baku (standard deviation) [Lihat sumber Disini - jtebr.unisan.ac.id]
    Dengan mengetahui ukuran penyebaran, peneliti bisa mengenali apakah data relatif homogen atau terdapat variasi yang besar antar unsur data.
  4. Ukuran Letak dan Bentuk Distribusi (Location and Shape Measures)
    Beberapa sumber menyebut bahwa statistik deskriptif juga mencakup ukuran-ukuran letak (kuartil, desil, persentil) dan bentuk distribusi (skewness – kemencengan, kurtosis – keruncingan) [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
    Dengan demikian, peneliti tidak hanya memperoleh informasi “pusat” dan “penyebaran”, tetapi juga gambaran bentuk distribusi data,apakah miring ke kiri/kanan atau apakah terdapat kelebihan keruncingan.
  5. Pengelompokan/Klasifikasi Data (Grouping or Classification)
    Meskipun kadang tidak disebut sebagai “jenis terpisah”, suatu penelitian menyebut bahwa bagian dari statistik deskriptif adalah pengelompokan data ke dalam kelas-kelas (misalnya, data berkelompok) untuk memudahkan penyajian dan analisis. [Lihat sumber Disini - quipper.com]

Dengan memahami jenis-jenis tersebut, peneliti dapat memilih metode yang tepat sesuai karakteristik data dan tujuan penyajian.

Contoh Penerapan Statistik Deskriptif

Agar pemahaman menjadi lebih konkret, berikut beberapa contoh penerapan statistik deskriptif dalam berbagai situasi penelitian atau praktik:

  1. Survei Kepuasan Pelanggan
    Misalnya sebuah perusahaan layanan mengadakan survei terhadap 200 pelanggan dan mengukur skala kepuasan dari 1 hingga 5. Peneliti kemudian menyusun tabel distribusi frekuensi setiap skor, menghitung skor rata-rata kepuasan (misalnya 4,2), modus (skor yang paling sering muncul, misalnya 4), serta simpangan baku (misalnya 0,5). Dari penyajian data ini, manajemen dapat melihat bahwa mayoritas pelanggan memberikan skor 4 dan penyebaran skor relatif rendah, yang berarti tingkat kepuasan cukup stabil.
  2. Analisis Nilai UAS Mahasiswa
    Dalam sebuah penelitian di perguruan tinggi, peneliti mengumpulkan nilai UAS sebanyak 60 mahasiswa. Dalam output statistik deskriptif terdapat nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Sebagai contoh, “Jumlah unit penelitian (N) = 60. Nilai tertinggi variabel … sebesar … dan nilai terendah … dengan nilai rata-rata … serta standard deviation …”. [Lihat sumber Disini - jtebr.unisan.ac.id] Dengan informasi tersebut, fakultas bisa melihat karakteristik nilai mahasiswa (apakah banyak di bawah rata-rata atau variasinya besar) dan merencanakan intervensi jika diperlukan.
  3. Pemantauan Pengunjung Perpustakaan Digital
    Dalam penelitian yang memfokuskan pada data pengunjung perpustakaan digital, disebut bahwa “Statistika deskriptif biasanya digunakan sebagai langkah awal merapikan data sebelum dilaksanakan analisis lebih lanjut” dan mencakup ukuran pemusatan, penyebaran, tabel dan grafik. [Lihat sumber Disini - ejournal.uin-suka.ac.id] Dari sini, pustakawan dapat menyusun grafik kunjungan per hari, rata-rata kunjungan per bulan, dan simpangan baku untuk mengetahui fluktuasi.
  4. Penelitian Kualitatif dengan Data Angka
    Walaupun penelitian kualitatif biasanya tidak terfokus pada angka, namun apabila ada pengumpulan angka (misalnya jumlah kejadian suatu fenomena sosial) maka statistik deskriptif dapat digunakan. Sebuah artikel menyebut bahwa “statistik deskriptif … adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data … agar dapat memberikan gambaran … mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan” dalam konteks kualitatif. [Lihat sumber Disini - download.garuda.kemdikbud.go.id]
  5. Dashboard Bisnis / Pelaporan Manajemen
    Di dunia bisnis, statistik deskriptif sering muncul dalam bentuk dashboard manajemen yang menampilkan indikator kinerja (KPI) seperti pendapatan rata-rata bulanan, jumlah pelanggan baru, churn rate, dan standar deviasi penjualan. Meskipun contoh dalam jurnal Indonesia spesifik mungkin terbatas, konsepnya sama: menyajikan data agar mudah dibaca dan digunakan untuk pengambilan keputusan operasional.

Dengan contoh-contoh di atas, jelas bahwa statistik deskriptif memiliki kegunaan yang luas dalam penelitian, pengambilan keputusan, dan pelaporan data.

Kesimpulan

Statistik deskriptif merupakan landasan penting dalam analisis data yang memungkinkan kita untuk menyajikan dan memahami data secara ringkas, sistematis, dan bermakna. Dari definisi secara umum, menurut KBBI, hingga pandangan para ahli, statistik deskriptif menekankan kegiatan mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan menyajikan data angka dalam bentuk yang mudah dipahami tanpa langsung melakukan generalisasi ke populasi lebih luas. Jenis-jenis utama yang sering digunakan meliputi penyajian data (tabel, grafik), ukuran pemusatan, ukuran penyebaran, dan ukuran letak/bentuk distribusi. Penerapan dalam berbagai bidang,survei pelanggan, penelitian akademik, perpustakaan digital, bisnis,menunjukkan bahwa statistik deskriptif sangat berguna dalam menggambarkan kondisi, memberikan gambaran awal, serta mendukung pengambilan keputusan. Bagi para peneliti dan profesional, pemahaman yang baik tentang statistik deskriptif akan meningkatkan kualitas analisis data, penyajian hasil, dan komunikasi temuan kepada publik atau pemangku kepentingan.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Statistik deskriptif adalah cabang dari ilmu statistik yang berfokus pada pengumpulan, penyajian, dan analisis data agar dapat memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu fenomena tanpa melakukan generalisasi terhadap populasi yang lebih luas.

Jenis-jenis statistik deskriptif meliputi penyajian data (tabel dan grafik), ukuran pemusatan data (mean, median, modus), ukuran penyebaran (range, varians, simpangan baku), serta ukuran letak seperti kuartil dan persentil.

Fungsi utama statistik deskriptif adalah untuk memberikan ringkasan yang jelas tentang data, mengidentifikasi pola, tren, dan distribusi nilai sehingga hasil penelitian lebih mudah dipahami dan dikomunikasikan.

Contoh penerapan statistik deskriptif antara lain pada survei kepuasan pelanggan, analisis nilai ujian mahasiswa, pemantauan data kunjungan website, dan laporan keuangan perusahaan yang menampilkan rata-rata, persentase, atau grafik perkembangan.

Beberapa ahli yang mendefinisikan statistik deskriptif antara lain Husaini Usman, Bambang Suryoatmono, Iqbal Hasan, dan Sugiyono. Mereka sepakat bahwa statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data secara sistematis agar mudah dipahami.