Analisis Deskriptif Kuantitatif: Jenis dan Contohnya
Pendahuluan
Analisis deskriptif kuantitatif merupakan salah satu pendekatan penting dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan memberikan gambaran sistematis mengenai data-angka yang telah dikumpulkan. Dengan menggunakan metode ini, peneliti dapat menyajikan karakteristik, pola, dan distribusi data secara objektif sebelum atau tanpa melakukan analisis inferensial yang lebih kompleks. Pendekatan ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan, manajemen, kesehatan, sosial, ekonomi dan lainnya, sebagai langkah awal untuk memahami situasi nyata berdasarkan fakta empiris angka. Sebagai contoh, pada penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan model blended learning, ditemukan bahwa rata-rata motivasi belajar mencapai 85,03 % dengan kategori “sangat tinggi”. [Lihat sumber Disini - eprints.umpo.ac.id]
Dalam konteks penelitian, pemahaman yang jelas terhadap apa yang dimaksud dengan “analisis deskriptif kuantitatif”, bagaimana cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta contoh penerapannya sangat penting agar hasil penelitian dapat dipahami dan digunakan secara tepat oleh pembaca maupun oleh praktisi. Artikel ini akan menguraikan definisi, klasifikasi jenis, serta contoh-nyata penggunaan analisis deskriptif kuantitatif, dan diakhiri dengan kesimpulan.
Definisi Analisis Deskriptif Kuantitatif
Definisi Secara Umum
Secara umum, analisis deskriptif kuantitatif adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data numerik yang memungkinkan peneliti untuk mendeskripsikan karakteristik variabel atau fenomena yang diteliti tanpa melakukan pengujian hipotesis sebab-akibat. Menurut sumber, “analisis data kuantitatif deskriptif merupakan metode yang membantu menggambarkan, menunjukkan atau meringkas data dengan cara yang konstruktif yang mengacu pada gambaran statistik yang membantu memahami detail data dengan meringkas dan menemukan pola dari sampel data tertentu.” [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
Metode ini meringkas data melalui ukuran-ukuran statistik seperti rata-rata, median, modus, persentase, frekuensi, dan ukuran penyebaran. Dengan demikian, peneliti memperoleh gambaran dasar dari data yang terkumpul agar fenomena yang diteliti dapat ditampilkan secara jelas dan mudah dipahami.
Definisi dalam KBBI
Berdasarkan kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata deskriptif berarti “bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Sedangkan kata kuantitatif diartikan sebagai “berdasarkan jumlah atau banyaknya” atau “berdasarkan bagian dari energi yang tidak dapat dibagi lagi”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dengan demikian secara harfiah, analisis deskriptif kuantitatif dapat dipahami sebagai analisis yang bersifat menggambarkan (deskriptif) sesuatu berdasarkan data yang bersifat jumlah atau kuantitas (kuantitatif). Jadi, pendekatan ini menekankan penyajian fakta nyata dalam bentuk angka dan menggambarkannya apa adanya.
Definisi Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi menurut para ahli:
- Sugiyono (2016:7) menyatakan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan variabel secara apa adanya yang didukung dengan data-data berupa angka yang dihasilkan dari keadaan sebenarnya. [Lihat sumber Disini - eprints.uny.ac.id]
- Nurul Aziza dalam bukunya menyebutkan bahwa “Statistika deskriptif adalah suatu metode analisis statistik yang digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang data yang telah dikumpulkan. … Deskriptif kuantitatif adalah analisis statistik yang digunakan untuk menggambarkan, merangkum, dan menganalisis data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur atau dihitung menggunakan angka… Maka yang dimaksud dengan analisis statistik deskriptif kuantitatif mencakup berbagai teknik, termasuk pengukuran pemusatan data …” [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
- Nurhabiba (2023) menjelaskan bahwa “Penelitian deskriptif kuantitatif adalah mendeskripsikan, meneliti dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari apa adanya, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang dapat diamati dengan menggunakan angka-angka.” [Lihat sumber Disini - journal.stkipsubang.ac.id]
- Nurdin & Hartati (2019) menyebut bahwa: “Penelitian deskriptif kuantitatif bermaksud untuk mendeskripsikan suatu kondisi dengan tepat dan akurat.” [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis deskriptif kuantitatif adalah aktivitas sistematis untuk menyajikan data numerik secara jelas, ringkas, dan informatif, tanpa berfokus pada pengujian hipotesis sebab-akibat.
Jenis-Jenis Analisis Deskriptif Kuantitatif
Dalam praktik penelitian, analisis deskriptif kuantitatif dapat dibagi ke dalam beberapa jenis atau kategori berdasarkan objek yang dikaji, teknik pengolahan data, maupun tujuan penyajian data. Berikut beberapa klasifikasi penting.
1. Berdasarkan Teknik Statistik yang Digunakan
- Ukuran pemusatan : seperti rata-rata (mean), median, modus. Teknik ini menunjukkan di mana sebagian besar nilai data berada. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
- Ukuran penyebaran / variabilitas : seperti rentang (range), varians (variance), simpangan baku (standard deviation), kuartil, persentil. Teknik ini menunjukkan sejauh mana nilai-nilai data tersebar dari nilai pusat. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
- Ukuran kecondongan (skewness) dan kurusnya distribusi (kurtosis) : menggambarkan karakteristik bentuk distribusi data. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
Dengan memilih teknik yang sesuai, peneliti bisa menyajikan gambaran yang lebih lengkap tentang data yang dikumpulkan—tidak hanya posisi pusat nilai tetapi juga bagaimana penyebarannya dan karakteristik khususnya.
2. Berdasarkan Fokus Variabel atau Fenomena
- Deskriptif single-variabel (univariat) : menganalisis satu variabel saja, misalnya tingkat motivasi belajar siswa seperti contoh penelitian di SMAN 1 Babadan Ponorogo yang hanya pada satu variabel motivasi. [Lihat sumber Disini - eprints.umpo.ac.id]
- Deskriptif multi-variabel (multivariat descriptif) : meskipun masih deskriptif, tetapi menyajikan lebih dari satu variabel—misalnya dua atau lebih variabel yang tidak diuji hubungan sebab-akibatnya tetapi dipaparkan bersama untuk melihat gambaran bersama. Sebagai contoh: penelitian tentang rasio profitabilitas dan likuiditas PT Pertamina Bina Medika IHC periode 2020–2023 menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dua indikator finansial. [Lihat sumber Disini - jurnal-id.com]
Jenis ini memungkinkan peneliti melihat profil berbagai variabel sekaligus, misalnya persentase, rata-rata, atau pola distribusi masing-masing variabel.
3. Berdasarkan Tujuan Penyajian
- Profiling data : digunakan untuk menggambarkan karakteristik dasar populasi atau sampel, seperti umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan responden, rata-rata nilai, persentase kategori tertentu.
- Benchmarking atau perbandingan waktu (trend deskriptif) : meskipun tidak melakukan uji sebab-akibat, tetapi menampilkan perkembangan variabel selama beberapa periode waktu. Misalnya, penelitian rasio keuangan perusahaan diihas 2020–2023 menunjukkan fluktuasi rasio profitabilitas dan likuiditas. [Lihat sumber Disini - jurnal-id.com]
- Klasifikasi/kategorisasi : menyajikan data dalam bentuk kategori berdasarkan kriteria tertentu, seperti kategori “rendah”, “sedang”, “tinggi” berdasarkan persentase atau nilai rata-rata.
4. Berdasarkan Media dan Teknik Pengumpulan Data
Meskipun fokusnya adalah teknik analisis, tetapi media data juga mempengaruhi jenis deskriptif kuantitatif:
- Angket/skala Likert : banyak digunakan dalam penelitian sosial-pendidikan untuk memperoleh nilai numerik responden, kemudian dianalisis secara deskriptif (persentase, rata-rata, kategori). Contoh: penelitian tentang keterikatan kerja guru SMK di Surabaya menggunakan kuesioner 16 item dan memperoleh 86% kategori tinggi. [Lihat sumber Disini - ejournal.unesa.ac.id]
- Data dokumentasi atau sekunder : misalnya data keuangan, statistik perusahaan, yang kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh gambaran kondisi. Contoh: rasio keuangan perusahaan periode tertentu. [Lihat sumber Disini - jurnal-id.com]
Penggunaan media yang tepat akan mempengaruhi validitas dan kesesuaian teknik analisis deskriptif kuantitatif yang diterapkan.
5. Berdasarkan Bidang Penerapan
Analisis deskriptif kuantitatif dapat diterapkan di berbagai bidang, antara lain pendidikan, manajemen, kesehatan, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Beberapa studi terkini di Indonesia:
- “Penerapan Statistik Deskriptif: Perspektif Kuantitatif dan Kualitatif” oleh Subhaktiyasa, Candrawati, Sumaryani, Sunita & Syakur (2024) yang menyoroti penerapan statistik deskriptif dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. [Lihat sumber Disini - ojs.mahadewa.ac.id]
- Penelitian “Analisis (Deskriptif Kuantitatif) Motivasi Belajar Siswa dengan Model Blended Learning” di SMAN 1 Babadan Ponorogo. [Lihat sumber Disini - eprints.umpo.ac.id]
- Penelitian tentang kualitas pelayanan konsumen di Delta Spa & Health Club Palembang menggunakan metode survei dan analisis deskriptif kuantitatif. [Lihat sumber Disini - jurnal.ibik.ac.id]
Keberagaman penerapan ini menunjukkan fleksibilitas pendekatan deskriptif kuantitatif dalam penelitian empiris.
Contoh Penerapan Analisis Deskriptif Kuantitatif
Berikut beberapa contoh konkret dari penelitian-Indonesia yang menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, untuk memberi gambaran bagaimana pendekatan ini diterapkan.
Contoh 1: Motivasi Belajar Siswa pada Model Blended Learning
Penelitian oleh Wiwik Sulistyawati, Wahyudi dan Sabekti Trinuryono (2022) berjudul Analisis (Deskriptif Kuantitatif) Motivasi Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Blended Learning di Masa Pandemi COVID-19 di SMAN 1 Babadan Ponorogo. Dari hasil kuesioner terhadap 38 siswa ditemukan bahwa indeks motivasi belajar rata-rata sebesar 85,03 % dengan kategori “sangat tinggi”. [Lihat sumber Disini - eprints.umpo.ac.id]
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner berbasis model motivasi belajar Hamza, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif (presentase masing-indikator). Kajian ini menunjukkan bahwa analisis deskriptif kuantitatif memungkinkan peneliti untuk menyajikan gambaran motivasi belajar siswa secara angka dan kategori.
Contoh 2: Tingkat Keterikatan Kerja Guru SMK
Penelitian oleh Elizabeth Angeline Andriana dan Yohana Wuri Satwika (2024) berjudul Analisis Kuantitatif Deskriptif Tingkat Keterikatan Kerja pada Guru SMK Negeri “X” Surabaya. Sampel sebanyak 86 guru. Hasil analisis menunjukkan mayoritas guru memiliki tingkat keterikatan kerja tinggi (86 %). [Lihat sumber Disini - ejournal.unesa.ac.id]
Penelitian ini menampilkan bagaimana analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan kondisi suatu variabel (keterikatan kerja) dalam suatu populasi atau sampel. Data disajikan dalam angka persentase dan interpretasi kategori.
Contoh 3: Rasio Profitabilitas dan Likuiditas Perusahaan
Penelitian oleh Indah Maha Sari, Nazwa Zahara dan Rossa Andiani Putri (2025) berjudul Analisis Deskriptif Kuantitatif Rasio Profitabilitas dan Likuiditas PT. Pertamina Bina Medika IHC Periode 2020-2023. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio profitabilitas dan likuiditas mengalami fluktuasi selama periode tersebut. [Lihat sumber Disini - jurnal-id.com]
Contoh ini memperlihatkan bahwa analisis deskriptif kuantitatif tidak hanya untuk “menyajikan” data, tetapi juga untuk melihat tren atau perubahan suatu variabel selama periode waktu tertentu, meskipun tanpa melakukan pengujian hipotesis sebab-akibat.
Contoh 4: Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen
Penelitian oleh Yos Karimudin (2020) yang mengkaji Analisis Deskriptif Kepuasan Konsumen Atas Kualitas Pelayanan Delta Spa & Health Club Palembang. Dengan 65 responden, metode angket dan analisis persentase digunakannya. Hasil: kategori “Puas” sebesar 43,08 % dari total responden. [Lihat sumber Disini - jurnal.ibik.ac.id]
Penelitian ini menunjukkan bagaimana analisis deskriptif kuantitatif diterapkan dalam konteks layanan bisnis/penyediaan jasa, tanpa harus masuk ke analisis korelasional atau eksperimen.
Kesimpulan
Analisis deskriptif kuantitatif adalah metode yang sangat berguna dalam penelitian yang bertujuan menggambarkan kondisi nyata suatu variabel atau fenomena melalui data-angka. Definisi umum menjelaskan bahwa pendekatan ini melibatkan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data numerik secara ringkas dan sistematis. Secara terminologi dari KBBI, pendekatan ini menggabungkan unsur “deskriptif” (menggambarkan apa adanya) dan “kuantitatif” (berdasarkan jumlah atau angka). Menurut para ahli, analisis ini meliputi berbagai teknik statistik deskriptif yang memungkinkan peneliti memahami distribusi, pusat, dan variabilitas data tanpa melakukan pengujian hubungan sebab-akibat.
Jenis-jenis yang dijelaskan dalam artikel ini mencakup klasifikasi berdasarkan teknik statistik, fokus variabel, tujuan penyajian dan media data. Contoh-nyata dari penelitian Indonesia menunjukkan bahwa analisis ini banyak diterapkan dalam pendidikan, manajemen, kesehatan dan ekonomi.
