Metode Deskriptif Kualitatif: Fungsi dan Contoh
Pendahuluan
Penelitian ilmiah memiliki beragam pendekatan, antara lain kuantitatif, kualitatif, dan campuran. Pendekatan kualitatif sering dipilih ketika peneliti ingin mengeksplorasi fenomena secara mendalam, bukan sekadar angka, melainkan makna, pengalaman, persepsi, dan konteks sosial di balik fenomena tersebut. Di antara berbagai strategi dalam penelitian kualitatif, terdapat pendekatan yang disebut metode deskriptif kualitatif. Metode ini banyak digunakan ketika tujuan penelitian adalah untuk “menggambarkan apa adanya”, kondisi, perilaku, pengalaman, proses, atau fenomena sosial, tanpa melakukan manipulasi terhadap variabel maupun membuat prediksi atau generalisasi kausal.
Tulisan ini akan membahas secara komprehensif: definisi metode deskriptif kualitatif, secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli; fungsi dan karakteristiknya; kelebihan serta keterbatasannya; serta contoh penerapan dalam penelitian nyata. Dengan pemahaman ini, diharapkan peneliti dan pembaca dapat mempertimbangkan apakah metode ini tepat untuk studi mereka.
Definisi Metode Deskriptif Kualitatif
Definisi Metode Deskriptif Kualitatif Secara Umum
Metode deskriptif kualitatif adalah pendekatan penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis suatu fenomena, peristiwa, kondisi, atau situasi sebagaimana terjadi, secara alami, dalam konteks aslinya, tanpa intervensi atau manipulasi dari peneliti. Data yang dihasilkan bersifat kualitatif: berupa narasi, kata, deskripsi, makna, persepsi, bukan angka atau statistik semata. [Lihat sumber Disini - tsurvey.id]
Penelitian ini cocok ketika fokusnya adalah “apa yang terjadi”, “bagaimana prosesnya”, “bagaimana pengalaman/pemaknaan subjek”, bukan “seberapa besar”, “berapa banyak”, atau “apa hubungan sebab-akibat”. [Lihat sumber Disini - en.wikipedia.org]
Definisi Menurut KBBI
Istilah “deskriptif” dalam Bahasa Indonesia, sesuai terjemahan langsung dari “to describe”, berarti menjelaskan atau menggambarkan. Dengan demikian, metode penelitian deskriptif, termasuk yang kualitatif, bermakna upaya menjelaskan atau menggambarkan data atau kondisi secara jelas dan tepat agar dapat dipahami oleh pihak lain, termasuk mereka yang tidak mengalami langsung keadaan tersebut. [Lihat sumber Disini - wisnuwardhana.ac.id]
Maka, metode deskriptif kualitatif dapat diartikan sebagai: penelitian yang mendeskripsikan fenomena secara detail dan sistematis dalam bentuk naratif/verbal sesuai realita di lapangan, alih-alih angka atau pengukuran statistik.
Definisi Menurut Para Ahli
- Moleong (dalam beberapa literatur) mendefinisikan bahwa metode deskriptif kualitatif bermaksud memahami fenomena yang dialami subjek penelitian secara menyeluruh, dengan hasil berupa data deskriptif, kata-kata, narasi, kondisi nyata, bukan angka. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- I Made Winartha menyebut metode analisis deskriptif kualitatif sebagai proses menggambarkan dan merangkum berbagai kondisi atau situasi berdasarkan data dari hasil wawancara, observasi, atau dokumen di lapangan. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Sugiyono dalam konteks penelitian kualitatif menyampaikan bahwa metode kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah, dengan peneliti sebagai instrumen utama, dan data bersifat deskriptif, bukan berupa angka statistik. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Menurut artikel reviewing literatur oleh Furidha BW (2023), penelitian deskriptif kualitatif adalah metode yang menggunakan data kualitatif untuk mendeskripsikan fenomena atau kondisi sosial secara mendetail, tanpa bergantung pada ukuran numerik atau metode statistik, dan memungkinkan variasi teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, analisis dokumen. [Lihat sumber Disini - journal.jfpublisher.com]
Dengan demikian, para ahli menegaskan: metode deskriptif kualitatif adalah strategi penelitian yang berpusat pada pemahaman dan penggambaran fenomena nyata secara komprehensif, menggunakan data naratif dan kontekstual, dengan peneliti sebagai instrumen utama.
Karakteristik dan Fungsi Metode Deskriptif Kualitatif
Metode deskriptif kualitatif memiliki sejumlah karakteristik dan fungsi yang menjadi pijakan pemilihannya dalam penelitian:
- Bersifat naturalistik / konteks asli: Penelitian dilakukan dalam lingkungan atau setting nyata, tanpa manipulasi kondisi. Hal ini memungkinkan peneliti menangkap fenomena sebagaimana terjadi di kehidupan nyata. [Lihat sumber Disini - journal.uny.ac.id]
- Data kualitatif non-numerik: Data dikumpulkan dalam bentuk kata, narasi, deskripsi, dokumen, observasi, wawancara, bukan dalam bentuk statistik atau angka. [Lihat sumber Disini - repository.upi.edu]
- Fokus pada makna, konteks, dan proses: Metode ini cocok untuk memahami bagaimana individu atau kelompok memaknai suatu fenomena, bagaimana proses terjadi, dan bagaimana konteks sosial mempengaruhi pengalaman tersebut. [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org]
- Fleksibel dalam teknik pengumpulan dan analisis data: Teknik dapat mencakup wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, analisis dokumen, dan lainnya. Analisis data sering dilakukan melalui tahap seperti reduksi data, display data (penyajian), dan penarikan kesimpulan. [Lihat sumber Disini - e-journal.stkipsiliwangi.ac.id]
- Cocok untuk studi eksploratif atau deskriptif awal: Bila fenomena belum banyak diteliti atau ketika peneliti ingin memahami “apa yang terjadi” sebelum menyusun hipotesis atau teori, metode ini sangat berguna. [Lihat sumber Disini - journal.jfpublisher.com]
Fungsi utama dari metode deskriptif kualitatif, antara lain:
- Menyajikan gambaran detail dan mendalam tentang fenomena sosial, perilaku, pengalaman, atau situasi dalam konteks aslinya.
- Mengungkap makna dan interpretasi subyektif individu/kelompok terhadap fenomena.
- Memberi informasi komprehensif sebagai dasar untuk penelitian lanjutan (misalnya penelitian kausal atau kuantitatif).
- Membantu pemahaman terhadap konteks, dinamika sosial, proses, dan variabel non-kuantitatif yang sulit diukur secara angka.
Pertimbangan, Kelebihan dan Keterbatasan
Setiap metode penelitian tentu punya kelebihan dan keterbatasan, demikian juga metode deskriptif kualitatif. Berikut beberapa pertimbangan utama.
Kelebihan
- Kedalaman dan kekayaan data: Karena data dikumpulkan dalam bentuk narasi, wawancara, observasi, hasil penelitian dapat menggambarkan aspek yang kompleks dan kaya nuansa.
- Fleksibilitas desain dan adaptasi: Peneliti dapat menyesuaikan teknik pengumpulan data sesuai situasi dan perkembangan di lapangan.
- Mengungkap makna dan konteks sosial: Cocok untuk fenomena yang bersifat kontekstual, subyektif, dan dinamis, seperti budaya, pengalaman, persepsi.
- Baik untuk fenomena baru atau kurang dipahami: Jika topik jarang diteliti, metode ini membantu membangun gambaran awal sebelum penelitian lebih lanjut.
Keterbatasan
- Subyektivitas peneliti: Karena peneliti adalah instrumen utama, interpretasi bisa dipengaruhi oleh perspektif dan bias peneliti.
- Sulit digeneralisasi: Temuan biasanya kontekstual dan spesifik pada setting/lokasi/subjek tertentu, sulit untuk digeneralisasi ke populasi lebih luas.
- Keterbatasan dalam menjawab sebab-akibat: Metode ini fokus pada “apa” dan “bagaimana”, bukan “mengapa” dalam arti kausalitas atau prediksi.
- Ketergantungan pada kualitas dan kedalaman data: Jika wawancara, observasi, atau dokumentasi tidak mendalam atau kurang representatif, hasil bisa kurang valid atau kurang komprehensif.
Contoh Penerapan Metode Deskriptif Kualitatif
Untuk menggambarkan bagaimana metode ini diterapkan dalam praktik, berikut beberapa contoh riset yang menggunakan metode deskriptif kualitatif:
- Dalam sebuah penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi di sebuah sekolah dasar di Indonesia, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk “menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial dan pelaksanaan pembelajaran” di masa pandemi. [Lihat sumber Disini - jppipa.unram.ac.id]
- Pada penelitian di bidang bimbingan dan konseling, metode ini dipakai untuk mendeskripsikan proses konseling di sekolah, bagaimana konseling berlangsung, setting-nya, serta bagaimana interaksi antara konselor dan siswa dalam konteks nyata. [Lihat sumber Disini - e-journal.stkipsiliwangi.ac.id]
- Penelitian tentang pemanfaatan aplikasi pengolahan data pelanggan pada sebuah layanan “car wash” juga menggunakan metode kualitatif deskriptif: peneliti mendeskripsikan kondisi pelayanan, bagaimana aplikasi digunakan, interaksi pengguna, dan dampaknya tanpa manipulasi variabel. [Lihat sumber Disini - proceeding.unindra.ac.id]
Dari contoh-contoh ini terlihat bahwa metode deskriptif kualitatif sangat fleksibel dan berlaku di berbagai bidang, pendidikan, layanan publik, konseling, sosial, dan seterusnya.
Kesimpulan
Metode deskriptif kualitatif adalah pendekatan penelitian yang penting terutama ketika tujuan adalah memahami dan menggambarkan fenomena sosial, perilaku, pengalaman, atau situasi dalam konteks aslinya, menggunakan data kualitatif non-numerik. Metode ini memungkinkan peneliti memperoleh gambaran mendalam dan kaya nuansa tentang realitas, makna, dan interpretasi subjek di lapangan.
Karakteristiknya, seperti naturalistik, fleksibel, naratif, kontekstual, membuatnya ideal untuk penelitian eksploratif, atau studi awal pada topik yang kurang dipahami. Namun, kekuatannya tersebut datang dengan beberapa keterbatasan: masalah subjektivitas peneliti, keterbatasan generalisasi, dan ketidakmampuan menjawab kausalitas.
Dengan memahami fungsi, kelebihan, keterbatasan, dan cara penerapan, peneliti dapat menetapkan apakah metode deskriptif kualitatif cocok untuk tujuan penelitian mereka. Bila tujuan adalah “mendeskripsikan dan memahami”, bukan “mengukur” atau “menguji hipotesis”, metode ini sering menjadi pilihan tepat.
