Studi Kasus: Pengertian, Langkah, dan Contoh Penerapan
Pendahuluan
Metode penelitian dalam berbagai disiplin ilmu kerap menggunakan pendekatan yang mendalam untuk memahami fenomena dalam konteks nyata. Salah satu pendekatan yang sering dimanfaatkan adalah pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan studi kasus, peneliti dapat menggali detail dan konteks sebuah peristiwa, program, individu, atau organisasi secara menyeluruh. Artikel ini bertujuan untuk membahas secara komprehensif tentang studi kasus: mulai dari pengertiannya, langkah-langkah pelaksanaannya, hingga contoh penerapannya di lapangan. Dengan pemahaman yang baik mengenai studi kasus, para peneliti, akademisi, dan praktisi akan lebih siap dalam merancang dan melaksanakan penelitian yang berbasis studi kasus dengan hasil yang lebih kaya dan kontekstual.
Definisi Studi Kasus
Definisi Studi Kasus Secara Umum
Secara umum, “studi kasus” mengacu pada sebuah pendekatan penelitian yang fokus pada satu atau beberapa “kasus” – bisa berupa individu, kelompok, organisasi, peristiwa, atau proses – yang diteliti secara mendalam dalam konteksnya. Misalnya, sebuah organisasi yang mengalami transformasi budaya, atau individu yang mengalami perubahan perilaku tertentu, dapat dijadikan kasus. Dalam konteks ini, peneliti berusaha memahami secara detail berbagai aspek yang terkait dengan kasus tersebut: latar belakang, kondisi lingkungan, aktor-terlibat, proses yang berlangsung, serta hasil atau implikasi dari kasus itu sendiri. Dengan kata lain, studi kasus membantu kita melihat “bagaimana” dan “mengapa” suatu fenomena terjadi di dalam setting nyata, bukan hanya menjawab “apa” saja.
Definisi Studi Kasus dalam KBBI
Berdasarkan entri KBBI untuk kata studi, tercantum bahwa “studi” berarti penelitian ilmiah; kajian; telaahan. Misalnya, ia melakukan studi suku‐suku terasing dalam Indonesia. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Sedangkan untuk kasus, KBBI mencantumkan “keadaan yang sebenarnya dari suatu urusan atau perkara; keadaan atau kondisi khusus yang berhubungan dengan seseorang atau suatu hal; soal; perkara.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Namun, dalam KBBI secara spesifik pencantuman frasa “studi kasus” sebagai satu istilah masih terbatas. Misalnya, sebuah sumber menyebut bahwa “studi kasus” berarti pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh. [Lihat sumber Disini - repository.poltekkes-tjk.ac.id]
Dengan demikian, apabila digabungkan, secara terminologi bisa dikatakan bahwa “studi kasus” adalah pendekatan penelitian ilmiah atau kajian yang menganalisis satu atau beberapa keadaan/perkara secara mendalam dalam konteks nyata.
Definisi Studi Kasus Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pendapat ahli tentang definisi studi kasus:
- Robert K. Yin
Yin menyatakan bahwa studi kasus adalah penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata, di mana batas antara fenomena dan konteks sulit dibedakan. [Lihat sumber Disini - journal.uny.ac.id]
Menurutnya juga, studi kasus adalah strategi penelitian yang cocok bila fokusnya pada pertanyaan “how” atau “why”, peneliti memiliki sedikit kendali terhadap peristiwa yang diteliti, dan kasus berada dalam konteks kehidupan nyata. [Lihat sumber Disini - journal.uny.ac.id] - Gillham (2000)
Gillham menyebutkan bahwa “case” dalam studi kasus merujuk pada satu unit aktivitas manusia yang tertanam dalam dunia nyata dan hanya bisa dipahami dalam konteksnya. Kasus bisa berupa individu, kelompok, institusi, komunitas, dan lain-lain. [Lihat sumber Disini - s2pendidikanbahasainggris.fbs.unesa.ac.id]
Ia juga menyebutkan karakteristik penelitian studi kasus yang meliputi penggunaan berbagai sumber bukti dan bahwa studi kasus tidak memulai penelitian dengan asumsi teoritik yang sangat baku sebelum pengumpulan data. [Lihat sumber Disini - s2pendidikanbahasainggris.fbs.unesa.ac.id] - Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011)
Menurut mereka, penelitian studi kasus adalah metode yang diterapkan untuk memahami individu secara mendalam dengan pendekatan yang integratif dan komprehensif. Proses ini dilakukan untuk memahami karakter individu maupun kelompok yang diteliti secara mendalam dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. [Lihat sumber Disini - duniadosen.com] - Bimo Walgito (2010)
Menurut Walgito, metode studi kasus bertujuan mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai individu – seperti riwayat hidup seseorang yang menjadi objek penelitian. Ia juga menambahkan bahwa untuk melaksanakan studi kasus diperlukan informasi sebanyak mungkin dan integrasi data dari berbagai metode penelitian lain untuk memberi detail yang mendalam. [Lihat sumber Disini - duniadosen.com] - Tellis (1997)
Tellis menjelaskan bahwa metode studi kasus adalah metode penelitian yang memiliki unit analisis yang lebih mengacu pada sistem tindakan yang dilakukan dibanding pada individu atau institusi secara terpisah. Menurutnya, unit analisis bisa berupa individu ataupun lembaga. Penelitian studi kasus dilakukan secara mendalam dan terperinci sehingga peneliti bisa mengenal individu maupun sekelompok kecil individu secara utuh. [Lihat sumber Disini - duniadosen.com]
Dari berbagai definisi di atas terlihat bahwa studi kasus tidak hanya soal “mengamati” satu kasus, tetapi mengkaji secara mendalam berbagai aspek yang mempengaruhinya dalam konteks nyata , baik ruang, waktu, aktor, proses, maupun hasil.
Langkah Pelaksanaan Studi Kasus
Dalam pelaksanaan studi kasus, terdapat beberapa tahapan yang umum diikuti oleh peneliti. Berikut rincian lengkapnya:
- Pemilihan kasus
Pertama, peneliti menentukan tema atau topik yang akan diteliti, lalu memilih kasus spesifik yang relevan. Kasus dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa kasus tersebut mampu memberi pemahaman mendalam terhadap fenomena yang diteliti. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]
Pemilihan ini harus memperhatikan bahwa kasus yang dipilih memiliki akses data yang memadai dan dapat diobservasi dalam konteks nyata. - Kajian literatur
Setelah kasus terpilih, peneliti melakukan tinjauan pustaka yang memadai untuk memahami teori-dasar, penelitian terdahulu, serta konsep yang relevan dengan kasus. Tahap ini membantu dalam merumuskan kerangka konseptual penelitian. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org] - Merumuskan fokus dan masalah penelitian
Peneliti merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas,sering dimulai dengan “bagaimana” atau “kenapa”. Fokus penelitian dibuat agar terarah, kasus dicek konteksnya, dan masalah utama diidentifikasi. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org] - Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik yang sesuai: wawancara mendalam, observasi partisipan atau non-partisipan, dokumentasi, analisis arsip, dan teknik triangulasi lainnya. Karena studi kasus menuntut kedalaman, maka banyak sumber bukti yang digunakan. [Lihat sumber Disini - repository.uin-malang.ac.id] - Penyempurnaan/validasi data
Setelah data awal terkumpul, peneliti melakukan penyempurnaan data melalui verifikasi, cross-check, yang bisa berupa wawancara tambahan, klarifikasi informan, atau metode triangulasi agar data lebih kredibel. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org] - Analisis data
Analisis data dalam studi kasus bersifat komprehensif: mengkonstruksi narasi kasus, membandingkan dengan teori, menemukan pola dan hubungan antar variabel dalam konteks kasus yang diteliti. Beberapa teknik analisis yang digunakan bisa meliputi explanation building, pattern-matching, time-series analysis (tergantung jenis desain). [Lihat sumber Disini - kc.umn.ac.id] - Pelaporan atau penyajian hasil
Peneliti menyusun laporan penelitian yang memuat deskripsi kasus, analisis, implikasi, dan rekomendasi. Laporan ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca memahami konteks, proses, dan hasil kasus secara utuh. - Refleksi dan generalisasi (jika memungkinkan)
Meskipun generalisasi dalam studi kasus sering menjadi keterbatasan, peneliti dapat melakukan refleksi terhadap keterbatasan, transferabilitas hasil, dan kontribusi terhadap teori atau praktik.
Secara ringkas, langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai: pemilihan kasus → kajian literatur → perumusan masalah → pengumpulan data → penyempurnaan data → analisis data → penyajian hasil. [Lihat sumber Disini - gramedia.com]
Contoh Penerapan Studi Kasus
Agar lebih konkret, berikut contoh penerapan studi kasus yang bisa dibaca sebagai ilustrasi:
Contoh 1: Penelitian Pendidikan
Dalam jurnal “Metode Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif” yang dipublikasikan dalam Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer (Vol. 3 No. 1, Februari 2023) dijelaskan bahwa studi kasus digunakan ketika peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan sangat mendalam. Kasus yang “kaya informasi” dipilih agar dapat menggali realitas di balik fenomena. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]
Misalnya, kasus penerimaan sosial dalam pendidikan inklusif di SMK Negeri 2 Malang dijadikan studi kasus untuk menggali persepsi, hambatan, dan faktor-pendukung dalam penerapan inklusi. [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]
Contoh 2: Penelitian Metode Studi Kasus di Arsitektur
Dalam artikel “Penerapan Metode Studi Kasus YIN dalam …” yang dipublikasikan di jurnal di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta, peneliti menggunakan metode studi kasus untuk meneliti perilaku manusia dalam lingkungan arsitektural. Fokus penelitian adalah bagaimana fenomena perilaku di ruang bangunan bereaksi terhadap desain, di mana peneliti memiliki sedikit kontrol terhadap lingkungan dan batas antara fenomena dan konteks tidak jelas. [Lihat sumber Disini - journal.uny.ac.id]
Contoh Penerapan Praktis (Organisasi)
Misalnya sebuah perusahaan teknologi ingin memahami proses transformasi digital dalam unit bisnisnya. Peneliti memutuskan untuk menggunakan satu unit sebagai “kasus” – memaparkan latar belakang unit bisnis, proses transformasi, tantangan, hasil implementasi, aktor-terlibat, dan faktor internal/eksternal yang mempengaruhi. Dengan wawancara, observasi dokumen, dan analisis data, peneliti menyusun narasi lengkap perubahan dan menawarkan rekomendasi. Formatnya mirip dengan studi kasus yang pernah dijelaskan dalam literatur pendidikan maupun sosial.
Kunci dari Contoh:
- Pemilihan kasus yang relevan dan dapat diakses secara data.
- Pengumpulan data yang mendalam (lebih dari hanya survei).
- Fokus pada konteks nyata (tidak hanya laboratorium atau model abstrak).
- Analisis yang mengaitkan fenomena dengan teori atau konsep.
- Laporan hasil yang bisa digunakan untuk pembelajaran atau implementasi dalam praktik.
Kesimpulan
Secara garis besar, pendekatan studi kasus merupakan strategi penelitian yang sangat berguna ketika kita ingin memahami secara mendalam suatu fenomena dalam konteks nyata. Dengan definisi yang telah dikemukakan oleh berbagai ahli, kita tahu bahwa aspek kunci dari studi kasus mencakup kedalaman penelitian, fokus konteks, pertanyaan “how” atau “why”, dan analisis menyeluruh. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi pemilihan kasus, kajian literatur, perumusan masalah, pengumpulan dan penyempurnaan data, analisis, hingga penyajian hasil. Contoh penerapan studi kasus dalam bidang pendidikan, organisasi, maupun arsitektur menunjukkan bahwa metode ini fleksibel dan applicative.
Bagi peneliti atau praktisi, penting untuk memperhatikan bahwa studi kasus tidak selalu memungkinkan generalisasi luas , namun nilai utamanya adalah pemahaman yang kaya akan satu atau beberapa kasus serta implikasi yang dapat dimanfaatkan dalam konteks serupa. Dengan demikian, jika Anda hendak menggunakan studi kasus dalam penelitian atau praktik, pastikan Anda menyiapkan akses data, memahami konteks dengan baik, dan menggunakan metode pengumpulan data yang beragam.
