Terakhir diperbarui: 26 October 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 26 October 2025). Sintesis: Definisi, Langkah, dan Contoh dalam Penelitian. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/sintesis-definisi-langkah-dan-contoh-dalam-penelitian 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Sintesis: Definisi, Langkah, dan Contoh dalam Penelitian

Pendahuluan

Dalam dunia penelitian dan penulisan ilmiah, istilah sintesis sering muncul sebagai bagian krusial baik dalam kerangka teoritis, tinjauan pustaka, maupun ketika menyimpulkan temuan-temuan dari berbagai sumber. Pemahaman yang mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan sintesis, bagaimana langkah-langkah pelaksanaannya, serta contoh konkret penggunaannya inilah yang menjadi fondasi bagi peneliti, mahasiswa, dan praktisi akademik agar tidak sekadar mengumpulkan data atau literatur, tetapi benar-benar mampu menggabungkan, menginterpretasi, dan menghasilkan pandangan baru yang integratif. Artikel ini akan membahas: Definisi Sintesis (termasuk secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli), Langkah-Langkah Sintesis dalam Penelitian, serta Contoh Penerapan Sintesis dalam Penelitian. Dengan demikian, pembaca diharapkan memperoleh gambaran komprehensif terkait sintesis yang dapat diterapkan dalam karya ilmiah maupun penelitian.

Definisi Sintesis

Definisi Sintesis Secara Umum

Secara umum, sintesis dapat dipahami sebagai suatu proses mental dan operasional yang menggabungkan berbagai bagian atau unsur menjadi satu kesatuan yang baru dan bermakna. Dalam konteks penelitian, sintesis berarti peneliti tidak hanya mengutip atau merangkum literatur, tetapi mengaitkan pemikiran, temuan, dan perspektif yang berbeda sehingga menghasilkan suatu integrasi yang lebih komprehensif terhadap fenomena yang diteliti. Sebagai contoh, sebuah artikel menyebutkan bahwa “sintesis informasi adalah kemampuan untuk menggabungkan berbagai potongan informasi dari beragam sumber, lalu membentuk kesimpulan atau pengetahuan baru.” [Lihat sumber Disini] Proses ini berbeda dengan sekadar ringkasan atau parafrase; ia melibatkan pembentukan hubungan antar-ide, pengkajian kritis, dan penarikan makna baru.

Definisi Sintesis dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.” [Lihat sumber Disini] Dalam arti ini, sintesis mengandung makna menyatukan elemen-elemen yang berbeda agar membentuk kesatuan yang utuh dan koheren. Terjemahan bebasnya dapat berupa “penggabungan” atau “kombinasi” yang menghasilkan suatu hal baru.

Definisi Sintesis Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi menurut para ahli yang relevan dengan konteks penelitian dan karya ilmiah:

  1. Perry Hammond dan Richard Cruzes menyatakan bahwa dalam konteks tinjauan sistematis (systematic review) sintesis adalah teknik menggabungkan dan mengevaluasi berbagai hasil penelitian agar dapat menghasilkan pemahaman yang lebih besar atau teori baru. [Lihat sumber Disini]
  2. Banyak modul penulisan ilmiah di Indonesia menyebut bahwa “sintesis adalah tulisan utuh dan baru mengenai rangkuman dari berbagai sumber rujukan mengenai pengertian atau pendapat.” [Lihat sumber Disini]
  3. Definisi lain menyebut bahwa sintesis adalah “kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatakan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.” [Lihat sumber Disini]
  4. Dalam penelitian kualitatif, istilah seperti meta-sintesis digunakan untuk menjelaskan proses integrasi hasil penelitian kualitatif dengan tujuan memperoleh teori atau konsep baru. Sebagai contoh: “Mensintesis hasil-hasil penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif … disebut dengan meta-sintesis.” [Lihat sumber Disini]

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sintesis dalam penelitian adalah proses pengintegrasian berbagai gagasan, data, atau temuan dari beberapa sumber menjadi satu kesatuan pemahaman yang baru dan lebih bermakna, yang melampaui sekadar merangkum atau mengutip.

Langkah-Langkah Sintesis dalam Penelitian

Melaksanakan sintesis yang baik dalam penelitian memerlukan langkah-langkah sistematis agar hasilnya valid, terstruktur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut uraian tahap-tahap penting yang biasanya dilakukan:

  1. Identifikasi masalah atau pertanyaan penelitian
    Langkah awal adalah menetapkan pertanyaan penelitian yang jelas atau pernyataan masalah yang akan dijawab melalui literatur atau data. Tanpa arah yang jelas, proses sintesis bisa menjadi general dan kurang fokus. Sebagai contoh, dalam metode tinjauan sistematis (systematic literature review) tahapan pertama adalah ‘identify research question’. [Lihat sumber Disini]
  2. Menentukan kriteria inklusi-eksklusi dan strategi pencarian literatur atau data
    Peneliti menetapkan kriteria mana literatur yang akan diambil (misalnya periode tahun, jenis studi, bahasa, metode) dan bagaimana mencari literatur tersebut (database, kata kunci, Boolean). Hal ini penting agar proses pencarian bersifat sistematis dan transparan. [Lihat sumber Disini]
  3. Melakukan pencarian literatur dan seleksi studi/data
    Dalam tahap ini peneliti melakukan pencarian ke database, mengumpulkan studi yang relevan, kemudian menyaring berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (screening judul, abstrak, kemudian teks penuh). Misalnya, publikasi menyebut: “pemilihan studi-studi yang berkualitas baik … hal ini merupakan kunci dari validitas hasil penelitian meta-analisis/sintesis.” [Lihat sumber Disini]
  4. Ekstraksi data dan pengumpulan informasi utama
    Setelah studi pilihan diperoleh, peneliti mengekstraksi data yang relevan: penulis, tahun, tujuan penelitian, metodologi, hasil, kesimpulan, dan catatan kritis terkait kelebihan/kekurangan studi tersebut. Tahap ini memastikan bahwa informasi dari setiap studi dapat dibandingkan atau digabungkan. [Lihat sumber Disini]
  5. Analisis & Penggabungan (Synthesis) data atau hasil literatur
    Inilah inti dari ‘sintesis’menganalisis, membandingkan, menghubungkan, dan mengintegrasikan temuan-temuan dari studi yang berbeda. Bisa dilakukan secara naratif (untuk penelitian kualitatif) atau kuantitatif (seperti meta-analisis) untuk penelitian kuantitatif. Sebagai kutipan: “Sintesis yang kita lakukan bisa berbentuk naratif atau kuantitatif (meta-analisis)… langkah terakhir ini adalah langkah penting.” [Lihat sumber Disini]
  6. Penyajian hasil dan pelaporan
    Setelah sintesis selesai, hasilnya disajikan dalam bentuk laporan, bab tinjauan pustaka, atau bab diskusi penelitian. Peneliti membahas implikasi, gap penelitian, kontribusi, serta rekomendasi berdasarkan sintesis yang dilakukan. [Lihat sumber Disini]
  7. Evaluasi kualitas dan refleksi kritis
    Terakhir, penting dilakukan evaluasi terhadap kualitas literatur dan proses sintesis: apakah ada bias, apakah sumber-sumber cukup representatif, metode sintesis tepat, dan bagaimana kekuatan serta keterbatasan penelitian tersebut. Hal ini mendukung validitas dan kredibilitas hasil penelitian.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, peneliti dapat memastikan bahwa sintesis yang dihasilkan bukan hanya pengumpulan kutipan, tetapi benar-benar pengembangan pemahaman baru yang sistematis dan ilmiah.

Contoh Penerapan Sintesis dalam Penelitian

Berikut beberapa contoh konkret penerapan sintesis dalam penelitian, yang dapat memberikan gambaran bagaimana langkah-langkah di atas diaplikasikan:

  • Dalam penelitian berjudul “Upaya Meningkatkan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktur Analisis Sintesis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 26 Kota Ternate” oleh Iwan Irawan dkk. (2022), peneliti menggabungkan literatur metode analisis-sintesis dalam pembelajaran membaca permulaan dan data lapangan pada kelas I SD. Hasil menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar dari 40% ke 100% setelah siklus II. [Lihat sumber Disini]
  • Dalam penelitian yang mengulas metode sistematis literatur (systematic review), dijelaskan bahwa tahapan sintesis–yaitu menggabungkan dan mengevaluasi berbagai hasil penelitian untuk memperoleh pemahaman yang lebih besar–termasuk sebagai bagian penting dari metode tersebut. [Lihat sumber Disini]
  • Sebuah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan meta-sintesis menyebutkan bahwa “langkah pertama ialah merumuskan masalah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan menelusuri penelitian-penelitian yang sudah ada dan relevan dengan judul penelitian.” [Lihat sumber Disini]

Melalui contoh-contoh tersebut, terlihat bahwa sintesis dalam penelitian bisa diaplikasikan pada berbagai disiplin ilmu dan metode penelitianbaik eksperimen, kualitatif, maupun literatur review.

Kesimpulan

Sintesis merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah yang tepat dan bermakna. Secara umum, ia adalah proses penggabungan berbagai unsur menjadi satu kesatuan yang baru dan bermakna; menurut KBBI ia berarti paduan berbagai pengertian atau hal menjadi satu kesatuan; sedangkan menurut para ahli definisi ini diperluas menjadi proses integrasi hasil penelitian, data, atau temuan untuk menghasilkan pemahaman atau teori baru. Langkah-langkah sintesis meliputi penetapan masalah, pencarian dan seleksi literatur/data, ekstraksi, analisis dan penggabungan, penyajian, dan evaluasi kualitas. Contoh penerapan dalam penelitian menunjukkan bahwa sintesis mampu meningkatkan kualitas tinjauan pustaka, kerangka teori, dan kesimpulan penelitian secara keseluruhan. Bagi peneliti dan mahasiswa, memahami dan menerapkan sintesis secara sistematis akan meningkatkan kontribusi ilmiah dan kekuatan penelitian yang dilakukan.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Sintesis dalam penelitian adalah proses menggabungkan berbagai hasil penelitian, data, atau teori menjadi satu kesatuan yang baru dan bermakna. Tujuannya untuk menghasilkan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap topik yang dikaji.

Langkah-langkah sintesis penelitian meliputi: (1) Menentukan masalah penelitian, (2) Menyusun kriteria literatur yang akan digunakan, (3) Mengumpulkan dan menyeleksi sumber, (4) Mengekstraksi data utama, (5) Menganalisis serta mengintegrasikan temuan, dan (6) Menyajikan hasil sintesis secara sistematis.

Ringkasan hanya menyajikan ulang informasi dari berbagai sumber secara singkat tanpa menghasilkan pemahaman baru, sedangkan sintesis menggabungkan berbagai informasi tersebut untuk membentuk ide, pola, atau kesimpulan baru.

Contoh sintesis misalnya ketika peneliti menggabungkan hasil beberapa penelitian terdahulu tentang metode pembelajaran untuk menemukan pola efektivitas yang konsisten dan membentuk teori baru mengenai strategi belajar yang paling efisien.

Sintesis penting karena membantu peneliti memahami hubungan antara temuan-temuan terdahulu, menemukan celah penelitian, dan membangun teori baru yang lebih komprehensif. Tanpa sintesis, penelitian cenderung hanya bersifat deskriptif tanpa kontribusi ilmiah yang signifikan.