Terakhir diperbarui: 27 October 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 27 October 2025). Eksplorasi: Pengertian, Tujuan, dan Contoh dalam Penelitian. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/eksplorasi-pengertian-tujuan-dan-contoh-dalam-penelitian 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Eksplorasi: Pengertian, Tujuan, dan Contoh dalam Penelitian

Pendahuluan

Penelitian ilmiah berperan penting dalam mengembangkan pengetahuan, mengungkap fakta-baru, dan merancang solusi terhadap berbagai persoalan dalam masyarakat, ilmu pengetahuan, maupun teknologi. Dalam rangka memulai sebuah penelitian, seringkali diperlukan tahap awal yang bersifat menggali, memahami, dan menjajaki fenomena sebelum dirumuskan menjadi pertanyaan penelitian yang lebih spesifik atau diujikan dengan hipotesis yang kuat. Tahap seperti ini lazim disebut dengan eksplorasi. Melalui eksplorasi, peneliti melakukan penjajakan awal terhadap situasi, kondisi, atau variabel yang belum banyak diteliti, dengan harapan memperoleh pemahaman dasar yang kemudian bisa dikembangkan ke penelitian lanjutan. Artikel ini akan mengeksplorasi secara komprehensif pengertian eksplorasi dalam penelitian , mulai dari definisi secara umum, definisi menurut KBBI, serta definisi menurut para ahli , kemudian membahas tujuan eksplorasi dalam penelitian, dan diakhiri dengan beberapa contoh konkret penerapan eksplorasi dalam penelitian. Harapan artikel ini adalah memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca , termasuk mahasiswa, peneliti pemula, maupun praktisi penelitian , mengenai bagaimana eksplorasi bisa diintegrasikan sebagai tahap penting dalam proses penelitian.

Definisi Eksplorasi

Definisi Eksplorasi Secara Umum

Secara umum, istilah “eksplorasi” merujuk pada kegiatan menjelajahi, menyelidiki, atau melakukan penjajakan terhadap sesuatu yang belum banyak diketahui atau belum mapan dalam kerangka penelitian. Misalnya, dalam konteks penelitian sosial, eksplorasi berarti melakukan kajian awal untuk memahami fenomena, variabel, atau hubungan yang belum jelas; dalam konteks penelitian pendidikan, eksplorasi berarti melakukan observasi atau wawancara awal untuk mengidentifikasi hal-hal yang belum terdefinisi dengan baik. Sebagai contoh, sebuah sumber menyebut bahwa “eksplorasi merupakan suatu tindakan atau kegiatan menjelajah, mengkaji, menelusuri, menelaah suatu hal yang dijadikan sebagai objek penelitian.” [Lihat sumber Disini] Dalam konteks penelitian ilmiah, eksplorasi banyak diartikan sebagai upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman terhadap suatu fenomena. [Lihat sumber Disini] Oleh karena itu, eksplorasi dapat dilihat sebagai tahap pra-penelitian yang bersifat terbuka, fleksibel, dan belum terikat hipotesis yang kuat, dengan tujuan memperoleh gambaran awal atau peta penelitian yang akan dilakukan lebih lanjut.

Definisi Eksplorasi dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “eksplorasi” diartikan sebagai “penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan.” [Lihat sumber Disini] Dengan demikian, definisi KBBI menekankan aspek penjajakan atau penyelidikan terhadap sesuatu yang belum diketahui secara penuh atau masih terbatas pengetahuannya. Meskipun definisi ini secara literal banyak digunakan untuk konteks eksplorasi alam atau geologi, namun prinsipnya juga dapat diterapkan dalam konteks penelitian sosial, pendidikan, maupun ilmu lainnya: yaitu menjelajahi atau menyelidiki suatu objek agar memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.

Definisi Eksplorasi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa pendapat ahli mengenai eksplorasi dalam penelitian:

  1. Yusuf (tahun tertentu) menyatakan bahwa penelitian eksploratif (eksplorasi) adalah studi dengan melakukan penelusuran, terutama dalam pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup penelitian yang lebih luas dengan jangkauan konseptual yang lebih besar. [Lihat sumber Disini]
  2. Morissan mengemukakan bahwa penelitian eksploratif adalah penelitian awal yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu topik penelitian yang akan diteliti lebih jauh. [Lihat sumber Disini]
  3. Mudjiyanto menyatakan bahwa tipe penelitian eksploratif bertujuan memperdalam pengetahuan dan mencari ide-ide baru mengenai suatu gejala tertentu, menggambarkan fenomena sosial, dan menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena sosial untuk merumuskan masalah secara lebih terperinci atau mengembangkan hipotesis (bukan menguji hipotesis). [Lihat sumber Disini]
  4. Hermawan (dalam penelitian pendidikan) menjelaskan bahwa penelitian eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan sedikit definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola yang digunakan dalam penelitian. [Lihat sumber Disini]

Dari rangkaian pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa eksplorasi dalam penelitian memiliki unsur‐utama sebagai berikut: (a) penelitian awal atau pra-penelitian, (b) fokus pada fenomena yang belum banyak diketahui atau belum jelas, (c) sifat penelitian yang masih terbuka dan fleksibel, (d) hasil yang umumnya berupa identifikasi masalah, variabel, atau hipotesis awal, bukan pengujian hipotesis definitif.

Tujuan Eksplorasi dalam Penelitian

Dalam praktik penelitian, eksplorasi dilakukan dengan sejumlah tujuan yang penting. Berikut adalah pembahasan mengenai tujuan eksplorasi, dengan referensi literatur Indonesia.

Pertama, eksplorasi bertujuan memperoleh gambaran awal tentang fenomena, masalah, atau variabel yang belum jelas. Dengan kata lain, ketika peneliti menghadapi suatu topik yang kurang mapan atau data yang terbatas, penelitian eksploratif dapat membantu memahami konteks, karakteristik, atau dinamika fenomena tersebut. Sebuah sumber menyebut bahwa penelitian eksploratif “bertujuan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai suatu topik sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut.” [Lihat sumber Disini]

Kedua, eksplorasi bertujuan merumuskan masalah penelitian secara lebih tepat. Banyak penelitian eksploratif digunakan untuk memperjelas rumusan masalah, mengidentifikasi variabel yang relevan, mengembangkan kerangka konsep, dan menyiapkan penelitian lanjutan yang lebih sistematis. Contohnya, dalam sebuah penelitian disebut bahwa tujuan riset eksplorasi antara lain: (1) menjadikan penelitian lebih dekat dengan fakta atau gejala sosial; (2) mengembangkan pengalaman mengenai gejala sosial; (3) menghasilkan ide dan mengembangkan teori-teori tentatif; (4) menentukan kelayakan untuk melakukan riset tambahan atau lanjutan; (5) merumuskan pertanyaan dan menemukan masalah yang dapat diselidiki secara lebih sistematis; (6) mengembangkan teknik dan arah bagi penelitian masa depan. [Lihat sumber Disini]

Ketiga, eksplorasi memiliki tujuan menemukan ide atau variabel baru yang sebelumnya belum teridentifikasi. Penelitian eksploratif memungkinkan peneliti menangkap variabel-baharu, perspektif unik, atau hubungan yang belum banyak dibahas sebelumnya. Sebuah sumber menyebut bahwa tipe penelitian eksploratif bertujuan “mencari ide-ide baru atau membangun pemahaman awal mengenai suatu masalah.” [Lihat sumber Disini]

Keempat, eksplorasi bertujuan menyediakan landasan bagi penelitian lanjutan yang lebih spesifik, terstruktur, atau bersifat generalisasi. Dalam hal ini, hasil penelitian eksploratif bisa menjadi pijakan untuk penelitian deskriptif atau eksplanatif berikutnya. Sebuah sumber menyebut bahwa penelitian eksploratif biasanya diikuti oleh penelitian deskriptif atau eksplanatif. [Lihat sumber Disini]

Kelima, eksplorasi bisa bertujuan menentukan kelayakan atau relevansi penelitian , apakah topik tersebut layak dilakukan penelitian mendalam, apakah data cukup, atau apakah metodologi perlu penyempurnaan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa eksplorasi membantu menentukan alternatif tindakan, mengembangkan hipotesis, menentukan variabel, memperoleh gambaran jelas mengenai masalah, dan menentukan prioritas penelitian lebih lanjut. [Lihat sumber Disini]

Dengan demikian, tujuan-tujuan tersebut menunjukkan bahwa eksplorasi bukan hanya tahap “pengumpulan data awal” semata, tetapi bagian integral dari proses penelitian yang berfungsi sebagai fondasi untuk pengembangan penelitian yang lebih matang

Contoh Eksplorasi dalam Penelitian

Untuk memperjelas, berikut beberapa contoh konkret bagaimana eksplorasi dijalankan dalam penelitian di Indonesia:

  1. Penelitian dengan judul “STUDI EKSPLORATIF WISATAWAN REMAJA DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA KOTA BANDUNG” oleh Fathin Fauziah. Penelitian ini menggunakan metode “deskriptif eksploratif” berdasarkan data kualitatif, bertujuan mengeksplorasi wisatawan usia remaja atau muda dalam kegiatan wisatanya , motivasi, aktivitas, hal yang disukai atau tidak, serta pengalaman yang paling berkesan. [Lihat sumber Disini]
  2. Penelitian “Penerapan Studi Eksploratif yang Memengaruhi Efektivitas Anak Usia Dini Desa Kedungdalem” (Community Development Journal, Vol 4 No 3 Tahun 2023) menyebut secara rinci bahwa tujuan riset eksplorasi adalah antara lain: menyusun masalah secara lebih tepat; menentukan alternatif tindakan; mengembangkan hipotesis; menentukan variabel-variabel penelitian dan pengujian lebih lanjut; memperoleh gambaran mengenai suatu masalah; menentukan prioritas untuk penelitian lebih lanjut. [Lihat sumber Disini]
  3. Sebuah artikel membahas “eksplorasi strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif” (Jurnal Irsyaduna: Jurnal Studi Kemahasiswaan, Vol.4 No.3 Desember 2024). Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi pengumpulan data dalam penelitian akademik, dengan membandingkan metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan oleh akademisi. [Lihat sumber Disini]
  4. Contoh lain secara populer disebut dalam artikel di detik: “Contoh Penelitian Eksploratif” yang mencantumkan beberapa skenario seperti: penelitian eksploratif tentang sistem tukar menukar barang di kalangan suku pedalaman, atau penelitian eksploratif tentang sosial distancing di pengemudi ojek online terkait Covid-19. [Lihat sumber Disini]

Dari contoh-contoh tersebut terlihat bahwa penelitian eksploratif sering digunakan ketika topik masih relatif baru, data masih terbatas, dan peneliti ingin membangun pemahaman awal sebelum melangkah ke penelitian yang lebih besar.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa poin kesimpulan mengenai eksplorasi dalam penelitian:

  1. Eksplorasi adalah tahap awal penelitian yang bersifat menjelajahi, menyelidiki, dan menjajaki fenomena yang belum banyak diteliti atau belum terdefinisi dengan baik.
  2. Definisi menurut KBBI menekankan “penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak” , dan dalam konteks penelitian ilmiah arti ini dapat diperluas ke penjajakan pemahaman terhadap fenomena sosial, pendidikan, teknologi, dan lainnya.
  3. Pendapat para ahli menegaskan bahwa penelitian eksploratif bertujuan memperdalam pengetahuan, mencari ide baru, merumuskan masalah dan variabel, dan menyediakan landasan untuk penelitian lanjutan.
  4. Tujuan utama eksplorasi mencakup memperoleh gambaran awal, merumuskan masalah dengan tepat, menemukan ide/variabel baru, menyediakan pijakan untuk penelitian selanjutnya, dan menentukan kelayakan penelitian.
  5. Contoh-praktek eksplorasi sangat beragam , mulai dari wisatawan remaja, strategi pengumpulan data di penelitian akademik, hingga fenomena sosial baru , yang menunjukkan fleksibilitas dan relevansinya di banyak bidang.
  6. Karena sifatnya yang terbuka dan belum terstruktur, hasil penelitian eksploratif biasanya belum bersifat konklusif atau generalisasi luas; penelitian ini lebih sering menghasilkan hipotesis atau kerangka konseptual daripada pengujian akhir.
  7. Oleh karena itu, bagi peneliti pemula atau mereka yang hendak memilih topik penelitian, memahami peran eksplorasi sangat penting , karena eksplorasi bisa menjadi langkah awal yang strategis untuk menghemat waktu dan sumber daya, sekaligus meminimalkan risiko jika topik ternyata kurang layak untuk diteliti secara mendalam.

Dengan demikian, eksplorasi bukanlah sekadar “pendahuluan ringan” dalam penelitian, melainkan tahap yang memiliki fungsi strategis dan metodologis penting dalam kerangka penelitian ilmiah yang berkualitas.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Eksplorasi dalam penelitian adalah tahap awal yang bertujuan menjelajahi dan memahami fenomena, variabel, atau masalah yang belum banyak diketahui. Tujuannya untuk memperoleh gambaran awal sebelum dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam.

Tujuan utama eksplorasi adalah memperoleh pemahaman awal tentang fenomena, merumuskan masalah penelitian dengan tepat, menemukan ide atau variabel baru, dan menyediakan dasar untuk penelitian lanjutan yang lebih spesifik.

Contoh penelitian eksploratif misalnya studi awal mengenai perilaku wisatawan remaja di taman kota, eksplorasi strategi pengumpulan data dalam penelitian akademik, atau penjajakan fenomena sosial baru seperti dampak teknologi digital terhadap interaksi masyarakat.

Eksplorasi berfokus pada pencarian dan penjajakan awal untuk menemukan masalah atau variabel, sementara penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan fenomena yang sudah diketahui secara lebih detail berdasarkan data yang sudah jelas.

Eksplorasi membantu peneliti pemula memahami konteks masalah penelitian, menemukan arah yang relevan, dan memastikan topik yang dipilih layak untuk diteliti lebih dalam, sehingga menjadi landasan penting sebelum melangkah ke penelitian eksplanatif atau eksperimental.