Terakhir diperbarui: 06 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 6 November 2025). Metode Campuran: Definisi, Jenis, dan Contoh dalam Penelitian. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/metode-campuran-definisi-jenis-dan-contoh-dalam-penelitian 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Metode Campuran: Definisi, Jenis, dan Contoh dalam Penelitian - SumberAjar.com

Metode Campuran: Definisi, Jenis, dan Contoh dalam Penelitian

Pendahuluan

Dalam ranah penelitian ilmiah, pemilihan metode yang tepat menjadi salah satu faktor krusial untuk menghasilkan temuan yang valid, reliabel, dan bermakna. Selama ini, dua pendekatan yang paling umum dikenal adalah penelitian kuantitatif,yang mengutamakan angka, pengukuran, dan generalisasi,serta penelitian kualitatif,yang menekankan narasi, pemahaman kontekstual, dan makna di balik fenomena. Namun, seiring kompleksitas isu riset yang semakin meningkat, muncul kebutuhan untuk menggabungkan kekuatan kedua pendekatan tersebut agar hasil penelitian tidak hanya “apa” yang terjadi (angka), tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana” (konteks).

Metode penelitian yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini dikenal sebagai metode campuran (mixed methods) atau penelitian campuran. Pendekatan ini semakin populer karena memungkinkan peneliti mendapatkan gambaran yang lebih holistik terhadap fenomena yang diteliti,baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara mendalam mengenai metode campuran: dari definisinya secara umum, dalam KBBI, serta menurut para ahli; kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai jenis-jenisnya, serta contoh penerapan dalam penelitian. Akhirnya, artikel akan ditutup dengan kesimpulan yang merangkum poin-penting yang telah dibahas.

Definisi Metode Campuran

Definisi Metode Campuran Secara Umum

Secara umum, metode campuran atau mixed methods adalah pendekatan penelitian yang menggabungkan elemen dari metode kuantitatif dan metode kualitatif dalam satu penelitian atau rangkaian penelitian, dengan tujuan memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif terhadap suatu fenomena. Sebagai contoh, sebuah penelitian mungkin melakukan survei (kuantitatif) untuk mengukur prevalensi sebuah fenomena, lalu dilengkapi dengan wawancara mendalam (kualitatif) untuk memahami dinamika atau makna di balik data survei tersebut. Artikel “Refleksi Penelitian Metode Campuran” menyebutkan bahwa metode campuran melibatkan penggunaan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif yang terkoordinasi dengan mengintegrasikan data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap. [Lihat sumber Disini - ejournal.unis.ac.id]

Lebih lanjut, dalam artikel “Metodologi Penelitian Campuran” disebutkan bahwa metode penelitian kombinasi adalah jenis penelitian dari dua metode penelitian yang digabungkan meliputi penelitian kuantitatif dan kualitatif. [Lihat sumber Disini - e-journal.my.id]

Dengan demikian, definisi umum dapat dirumuskan sebagai: Metode campuran adalah pendekatan penelitian yang melibatkan pengumpulan, analisis, dan integrasi data kuantitatif dan kualitatif dalam suatu studi dengan desain yang terencana untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kompleks.

Definisi Metode Campuran dalam KBBI

Untuk melihat makna kata “campuran” dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), laman daring KBBI mencatat bahwa kata campuran berarti “beberapa; kali; ratusan (ribuan)”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]

Meskipun KBBI tidak memberikan definisi khusus untuk “metode campuran” dalam konteks penelitian, makna dari kata “campuran” yaitu penggabungan atau kombinasi beberapa hal (beberapa metode) dapat diinterpretasikan bahwa metode campuran adalah suatu kombinasi metode-metode penelitian (kuantitatif dan kualitatif) yang digabungkan secara sistematis.

Definisi Metode Campuran Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi dari para pakar yang dapat memperkaya pemahaman kita:

  1. John W. Creswell menyatakan bahwa penelitian metode campuran (mixed methods research) adalah suatu pendekatan untuk menyelidiki masalah yang berhubungan dengan perilaku, sosial, dan kesehatan dengan mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif secara ketat sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian, dan mengintegrasikan atau “mencampur” dua bentuk data dalam desain penelitian tertentu untuk menghasilkan wawasan yang lebih lengkap daripada apa yang mungkin diperoleh dari data kuantitatif atau kualitatif saja. [Lihat sumber Disini - berita.upi.edu]
  2. Robert B. Johnson & Anthony J. Onwuegbuzie (2007) menyatakan bahwa “Mixed methods research is the class of research where the researcher combines qualitative and quantitative research techniques, methods, approaches, concepts or language into a single study or program of research.” [Lihat sumber Disini - jptam.org]
  3. Dalam artikel “Penelitian Gabungan (Mixed Methods Research): Sebuah Pendekatan Komprehensif…” disebutkan bahwa metode penelitian campuran adalah pendekatan penelitian yang mengintegrasikan metode kuantitatif dan kualitatif secara sistematis dalam satu studi. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
  4. Artikel “Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)” menyebut bahwa definisi penelitian campuran adalah “prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengkombinasi metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian.” [Lihat sumber Disini - ulilalbabinstitute.id]

Dari berbagai definisi tersebut, dapat ditarik simpulan: Metode campuran adalah pendekatan penelitian yang tidak hanya menggunakan dua metode (kuantitatif + kualitatif) dalam satu penelitian, tetapi juga mengintegrasikan keduanya dalam pengumpulan data, analisis, dan interpretasi hasil agar menghasilkan pemahaman yang lebih kaya, valid, dan kontekstual.

Jenis-Jenis Metode Campuran

Dalam praktik penelitian, metode campuran hadir dalam beberapa desain atau jenis yang khas. Berikut beberapa jenis utama yang banyak digunakan beserta penjelasannya:

  1. Desain Konvergen (Convergent Parallel Design)
    Dalam desain ini, pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dilakukan bersamaan (paralel), kemudian hasil dari kedua jenis data dianalisis secara terpisah, lalu digabungkan untuk interpretasi bersama. Contoh: Survei kepuasan pelanggan (kuantitatif) dan wawancara mendalam pelanggan (kualitatif) dilakukan secara paralel, lalu hasil digabung. Artikel UNESA menyebut desain konvergen sebagai salah satu jenis desain mixed method. [Lihat sumber Disini - paud.fip.unesa.ac.id]
  2. Desain Eksplanasi Berurutan (Sequential Explanatory Design)
    Dalam desain ini, pengumpulan data kuantitatif dilakukan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh data kualitatif untuk menjelaskan atau memperdalam hasil kuantitatif. Contoh: Survei besar-besaran dulu, lalu wawancara untuk menjelaskan hasil anomali. Artikel “Metode Kombinasi/Campuran Bentuk Integrasi Dalam Penelitian” menyebut jenis eksplanasi berurutan (sequential explanatory strategy). [Lihat sumber Disini - ulilalbabinstitute.id]
  3. Desain Eksplorasi Berurutan (Sequential Exploratory Design)
    Urutannya dibalik dari eksplanasi: data kualitatif dikumpulkan dulu untuk eksplorasi fenomena, kemudian diikuti oleh pengumpulan kuantitatif untuk menguji atau menggeneralisasi. Artikel yang sama menyebut eksplorasi berurutan (sequential exploratory strategy). [Lihat sumber Disini - ulilalbabinstitute.id]
  4. Desain Embedded atau Terpadu (Embedded/Embedded Design)
    Dalam desain ini, satu metode utama dijalankan, dan metode lain dibenamkan di dalamnya untuk mendukung. Contoh: Penelitian kuantitatif besar sebagai metode utama, kemudian wawancara mendalam sebagai bagian kecil dari penelitian untuk mendukung pemahaman. Artikel “Metodologi Penelitian Campuran” menyebut model concurrent embedded. [Lihat sumber Disini - e-repository.stikesmedistra-indonesia.ac.id]
  5. Desain Transformasi (Transformative Design)
    Desain ini sering digunakan ketika penelitian memiliki agenda perubahan sosial atau keadilan. Dalam Type ini, metode kuantitatif dan kualitatif digunakan secara bersamaan atau berurutan dalam rangka menanggapi isu kebijakan atau advokasi. Artikel “Penelitian Kampus” menyebut transformatif bersamaan (concurrent transformative strategy). [Lihat sumber Disini - ulilalbabinstitute.id]
  6. Desain Triangulasi Bersamaan (Concurrent Triangulation Design)
    Mirip dengan konvergen, namun lebih menekankan integrasi dari kedua metode untuk saling mengkonfirmasi hasil (triangulasi). Artikel “Metode Penelitian Gabungan/mixed methods” menyebut ‘triangulation design’. [Lihat sumber Disini - ejournal.unisnu.ac.id]

Secara ringkas, berikut penjelasan singkatnya:

  1. Konvergen: kuantitatif + kualitatif bersamaan → integrasi.
  2. Eksplanasi berurutan: kuantitatif dulu → kualitatif untuk penjelasan.
  3. Eksplorasi berurutan: kualitatif dulu → kuantitatif untuk generalisasi.
  4. Embedded: satu metode utama, metode lainnya mendukung.
  5. Transformasi: metode mixed digunakan dalam konteks perubahan sosial.
  6. Triangulasi: metode bersamaan dengan fokus integrasi dan konfirmasi.

Contoh Penerapan Metode Campuran dalam Penelitian

Untuk menjadikan pembahasan lebih konkret, berikut beberapa contoh penerapan metode campuran yang telah digunakan dalam penelitian di Indonesia:

  • Sebuah penelitian berjudul “Perspektif Mahasiswa pada Pembelajaran Matematika di Era Pandemi” menggunakan metode penelitian campuran: data kuantitatif diperoleh melalui survei terhadap 420 mahasiswa, lalu dilengkapi dengan analisis tematik terhadap data kualitatif. [Lihat sumber Disini - jurnal.unsil.ac.id]
  • Penelitian “Implementasi Mixed Methods dalam Penelitian Pendidikan” di mana penulis meninjau penerapan metode campuran dalam pendidikan, mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif. [Lihat sumber Disini - jurnal.peradabanpublishing.com]
  • Penelitian “Kombinasi (Mixed-Methods) dalam Praktis Penelitian Ilmiah” mengulas bahwa penelitian metode campuran adalah jenis penelitian di mana seorang peneliti atau tim peneliti menggabungkan elemen pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif. [Lihat sumber Disini - ejournal.uncm.ac.id]

Dalam praktiknya, misalnya dalam penelitian pendidikan atau sosial, peneliti dapat menggunakan survei (kuantitatif) untuk mengukur indikator-tertentu, lalu dilanjutkan dengan wawancara (kualitatif) untuk mengeksplorasi pengalaman partisipan atau konteks di balik angka. Hal ini memungkinkan hasil penelitian tidak hanya sebatas “berapa banyak” atau “seberapa besar”, tetapi juga “mengapa demikian” dan “bagaimana prosesnya”.

Kesimpulan

Metode campuran (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian yang sangat relevan dalam konteks penelitian kontemporer karena mampu menggabungkan kekuatan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Definisi dari metode campuran mencakup pengumpulan, analisis, dan integrasi data kuantitatif dan kualitatif, baik secara berurutan maupun paralel, untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kompleks. Meskipun KBBI hanya menyediakan makna umum dari kata “campuran”, dalam konteks penelitian kata tersebut secara tepat menggambarkan penggabungan metode penelitian yang berbeda. Menurut para ahli seperti Creswell, Johnson & Onwuegbuzie, metode campuran bukan sekadar penggunaan dua metode secara berdampingan, melainkan integrasi yang sistematis dari kedua metode dalam satu desain penelitian.

Terdapat berbagai jenis desain metode campuran: desain konvergen, eksplanasi berurutan, eksplorasi berurutan, embedded, transformasi, dan triangulasi bersamaan , masing-masing memiliki karakteristik tersendiri terkait urutan, bobot dominasi metode, dan integrasi data. Contoh penelitian di Indonesia menunjukkan bagaimana metode campuran diterapkan untuk memperoleh hasil yang lebih komprehensif.

Dengan demikian, peneliti yang hendak menggunakan metode campuran harus mempertimbangkan (1) pertanyaan penelitian yang memang membutuhkan integrasi kuantitatif dan kualitatif, (2) desain yang paling sesuai (urutan, bobot, integrasi), serta (3) kemampuan analisis dan sumber daya yang memadai, karena metode ini biasanya lebih kompleks dan menuntut dibanding metode tunggal.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Metode campuran adalah pendekatan penelitian yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi. Tujuannya untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif terhadap fenomena yang diteliti.

Jenis-jenis metode campuran antara lain: desain konvergen (convergent parallel design), eksplanasi berurutan (sequential explanatory), eksplorasi berurutan (sequential exploratory), embedded (terpadu), transformasi, dan triangulasi bersamaan.

Kelebihan metode campuran adalah mampu menggabungkan kekuatan dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sehingga hasil penelitian menjadi lebih valid, menyeluruh, dan kontekstual.

Metode campuran paling tepat digunakan ketika penelitian membutuhkan pemahaman menyeluruh baik dari segi angka (kuantitatif) maupun makna atau konteks (kualitatif), seperti dalam bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan.

Contohnya adalah penelitian tentang persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring di era pandemi yang menggunakan survei kuantitatif untuk mengukur data statistik dan wawancara kualitatif untuk memahami pengalaman mahasiswa secara mendalam.