Terakhir diperbarui: 04 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 4 November 2025). Inovasi: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Penelitian Ilmiah. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/inovasi-definisi-ciri-dan-contoh-dalam-penelitian-ilmiah 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Inovasi: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Penelitian Ilmiah - SumberAjar.com

Inovasi: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Penelitian Ilmiah

Pendahuluan

Inovasi merupakan kata yang sering muncul dalam literatur penelitian, kebijakan publik, pendidikan, hingga dunia industri. Di era perubahan cepat seperti sekarang,dengan tantangan sosial, teknologi, ekonomi yang terus bergeser,kemampuan untuk berinovasi menjadi semakin penting. Dalam konteks penelitian ilmiah, inovasi bukan sekadar “barang baru” tetapi juga memuat unsur perubahan yang sistematis, manfaat yang jelas, dan kontribusi terhadap bidang ilmu atau praktik nyata.
Artikel ini akan mengurai secara sistematis pengertian inovasi (secara umum, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan menurut para ahli), kemudian mengulas ciri-ciri inovasi serta memberikan contoh aplikasi inovasi dalam penelitian ilmiah. Dengan demikian, pembaca akan memperoleh pemahaman mendalam,tidak hanya definisi, tetapi juga karakteristik dan wujud nyata inovasi dalam riset.

Definisi Inovasi

Definisi Inovasi Secara Umum

Secara umum, inovasi dapat dipahami sebagai suatu proses atau hasil dari pengenalan sesuatu yang baru,baik berupa ide, metode, produk, layanan, maupun proses,yang kemudian diadopsi dan membawa perbaikan atau nilai tambah. Sebagai contoh, riset oleh Acuh Dharmawan Junaidi menegaskan bahwa “inovasi dapat dikatakan sebagai produk dari adaptasi masyarakat terhadap perubahan atau kondisi yang tidak menyenangkan” (pandemi Covid-19) sehingga inovasi muncul sebagai respons adaptif. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
Di kerangka yang lebih teknis, suatu tesis menyebut bahwa istilah “inovasi” berasal dari bahasa Latin innovation, yang berarti pembaruan dan perubahan, sedangkan kata kerja innovo berarti mengubah atau memperbaharui. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
Dengan kata lain: inovasi bukan sekadar penemuan baru (invention) tetapi pengenalan atau implementasi perubahan yang memiliki nilai bagi pengguna atau sistem yang mengadopsinya.

Definisi Inovasi dalam KBBI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian inovasi adalah:

  1. pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
  2. penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
    Dengan definisi ini, dapat kita pahami bahwa inovasi menurut KBBI menekankan unsur “baru” dan “pembaharuan”. Namun, definisi KBBI bersifat leksikal, yakni arti kata,sedangkan dalam penelitian ilmiah dan praktik, definisi inovasi harus dilengkapi dengan kondisi implementasi, adopsi, dan efeknya.

Definisi Inovasi Menurut Para Ahli

Untuk memperkaya landasan teori, berikut beberapa definisi inovasi menurut para ahli:

  1. Everett M. Rogers (1983) mendefinisikan inovasi sebagai “suatu ide, gagasan, praktik atau objek yang disadari dan diterima sebagai suatu hal baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.” [Lihat sumber Disini - jurnal.dharmawangsa.ac.id]
  2. Peter F. Drucker dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship menyebut bahwa inovasi mempunyai fungsi khas dalam kewirausahaan yakni menciptakan sumber daya baru atau pengolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan modal. [Lihat sumber Disini - jurnal.dharmawangsa.ac.id]
  3. Andrew H. Van de Ven (1989) mendefinisikan inovasi sebagai pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan berbagai aktivitas transaksi dalam tatanan organisasi tertentu. [Lihat sumber Disini - ejournal.perpusnas.go.id]
  4. Zaltman & Duncan, dikutip dalam kajian lokal, mendefinisikan inovasi sebagai ide atau praktik yang dianggap baru oleh unit yang relevan , dengan penekanan bahwa “baru” adalah persepsi dari pengadopsi. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
  5. Jon Miles (dalam kajian yang dikutip) menyebut bahwa inovasi adalah spesies dari genus “perubahan”, secara umum sebagai sesuatu yang disengaja, baru, dan perubahan spesifik yang berguna dalam pencapaian suatu tujuan. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]

Dari definisi-definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa meskipun ada variasi dalam rumusan, lima unsur kunci dari inovasi muncul secara konsisten: (a) ide atau praktik baru; (b) penerimaan atau adopsi oleh pengguna atau unit; (c) tujuan atau manfaat; (d) proses atau implementasi; (e) perubahan dibanding kondisi sebelumnya.

Ciri-Ciri Inovasi

Untuk membedakan antara sekadar “perubahan” dengan “inovasi”, maka penting mengenali ciri-ciri atau karakteristik yang harus dimiliki inovasi. Berikut beberapa karakteristik yang sering dipakai dalam penelitian dan praktik ilmiah:

  1. Kebaruan (baru)
    Sebuah inovasi harus mempunyai unsur baru dibanding sebelumnya. Sebagai Rogers menegaskan: “suatu ide, gagasan, atau praktik yang dianggap baru oleh individu atau kelompok pengadopsi.” [Lihat sumber Disini - journal.universitaspahlawan.ac.id]
    Kebaruan ini tidak selalu berarti orisinal absolut, tetapi cukup bahwa pengadopsi menilai sebagai hal yang baru. [Lihat sumber Disini - jurnal.ugm.ac.id]
  2. Keunggulan relatif (relative advantage)
    Inovasi harus menawarkan manfaat atau nilai lebih dibanding alternatif lama atau kondisi sebelumnya. Sebagai contoh, dalam definisi yang dikutip: “inovasi seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, pemasaran, sistem pengiriman, dan kebijakan…” [Lihat sumber Disini - jurnal.ugm.ac.id]
    Bila tidak ada keunggulan relatif, maka adopsi inovasi akan sulit.
  3. Kesesuaian (compatibility)
    Inovasi yang baik harus kompatibel atau sesuai dengan sistem nilai, pengalaman, kebutuhan, ataupun konteks pengadopsi. Sebagai literatur mengatakan: “inovasi juga mempunyai sifat kompatibel atau kesesuaian … agar inovasi yang lama tidak serta-merta dibuang begitu saja…” [Lihat sumber Disini - repository.umj.ac.id]
  4. Kemungkinan diuji coba (triability)
    Sebuah inovasi akan lebih mudah diadopsi jika bisa dicoba dalam skala terbatas dahulu. [Lihat sumber Disini - repository.umj.ac.id]
    Hal ini memungkinkan pengguna atau organisasi untuk mengevaluasi risiko.
  5. Dapat diamati (observability)
    Efek atau hasil inovasi harus bisa dilihat atau diperhatikan oleh pengadopsi atau pihak lain. Semakin jelas hasilnya, semakin besar penerimaan. [Lihat sumber Disini - repository.unas.ac.id]
  6. Terencana
    Banyak kajian lokal menekankan bahwa inovasi bukan sekadar kejadian spontan semata, tetapi melibatkan perencanaan yang matang. Sebuah artikel menyebut bahwa ciri inovasi adalah “terencana” serta “memiliki tujuan”. [Lihat sumber Disini - ejournal.perpusnas.go.id]
  7. Memiliki tujuan atau nilai yang jelas
    Inovasi bukan hanya ide baru, tetapi ide yang diarahkan untuk memecahkan masalah, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau manfaat sosial/ekonomi. Sebuah kajian menyatakan: “Inovasi pendidikan adalah penerapan ide, metode atau teknologi baru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.” [Lihat sumber Disini - journal.staittd.ac.id]

Dengan mengenali ciri-ciri di atas, maka dalam penelitian ilmiah kita bisa menilai: apakah suatu riset atau intervensi benar-benar inovatif atau hanya sekadar modifikasi biasa? Ini penting agar klaim “inovasi” tidak sekadar demi istilah.

Contoh Inovasi dalam Penelitian Ilmiah

Di bawah ini beberapa contoh inovasi yang muncul dalam penelitian ilmiah di konteks Indonesia atau yang memuat unsur “baru”, “adopsi”, dan “manfaat” sebagai bagian dari riset. Kamu bisa memilih salah satu atau lebih untuk jadi highlight dalam artikel kamu.

Contoh 1: Adaptasi dan Inovasi dalam Situasi Pandemi

Penelitian oleh Junaidi (2022) di jurnal Manajemen dan Bisnis membahas bagaimana pada masa pandemi Covid-19 masyarakat memunculkan inovasi sebagai produk dari adaptasi terhadap perubahan yang tidak menyenangkan. Inovasi dalam penelitian tersebut terkait pengembangan layanan, proses atau produk baru untuk menyesuaikan kondisi. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
Contoh nyata: pengembangan prototype layanan daring baru, model pembelajaran hybrid, atau produk fisik yang menyesuaikan protokol pandemi. Jadi riset ini mencatat inovasi sebagai respons adaptif yang memiliki nilai bagi masyarakat.

Contoh 2: Inovasi Pendidikan

Kajian di jurnal Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan (2024) menyatakan bahwa inovasi pendidikan adalah “pengembangan ide, konsep, dan gagasan baru dalam konteks pendidikan, atau penerapan metode, teknik, atau pendekatan baru … yang bertujuan merubah serta menyempurnakan metode pembelajaran, pengajaran serta manajemen pendidikan yang ada.” [Lihat sumber Disini - edukatif.org]
Contoh riset: pengembangan modul pembelajaran berbasis gamifikasi, penggunaan teknologi VR/AR dalam pembelajaran, model pembelajaran kolaboratif antar kultur lokal, dsb.

Contoh 3: Inovasi Organisasi / Proses

Dalam riset tentang organisasi, ditemukan bahwa “konsep inovasi organisasi adalah keseluruhan aktivitas yang diarahkan untuk menciptakan dan menerapkan ide baru yang lebih baik dari sebelumnya.” [Lihat sumber Disini - ejurnal.poliban.ac.id]
Contohnya: penelitian yang mengembangkan sistem manajemen baru, prosedur layanan publik yang diperbaharui, atau metode evaluasi kinerja yang inovatif dalam institusi publik atau perusahaan.

Contoh 4: Inovasi Teknologi atau Produk

Dalam literatur yang lebih umum, disebut bahwa inovasi adalah kreasi dan implementasi “kombinasi baru” yang merujuk pada produk, jasa, proses, pasar, kebijakan atau sistem baru. [Lihat sumber Disini - jurnal.ugm.ac.id]
Contohnya dapat merujuk pada riset yang menghasilkan prototype alat baru (misalnya sensor IoT untuk monitoring lingkungan), atau aplikasi perangkat lunak baru yang memecahkan masalah spesifik, atau sistem layanan digital yang belum pernah ada sebelumnya.

Contoh 5: Inovasi dalam Penelitian Pelayanan Publik

Sebuah riset tentang pelayanan publik menyebut bahwa inovasi layanan publik dapat diartikan sebagai prestasi dalam meraih, meningkatkan, dan memperbaiki efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas pelayanan masyarakat yang dihasilkan oleh inisiatif, metodologi dan/atau alat baru dalam pelayanan masyarakat. [Lihat sumber Disini - ejournal3.undip.ac.id]
Dengan demikian, penelitian ilmiah yang mengusulkan metode baru pelayanan publik,misalnya sistem pendaftaran online dengan algoritma optimasi,dapat disebut inovatif karena memuat ide baru + manfaat nyata bagi masyarakat.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa inovasi dalam konteks penelitian ilmiah adalah sebuah konsep yang cukup kaya,tidak hanya “baru” tetapi juga harus “diadopsi”, “bawa manfaat”, dan “implementasi” dengan baik. Berikut ringkasan poin utama:

  • Inovasi secara umum adalah pengenalan sesuatu yang baru dan membawa perubahan perbaikan.
  • Menurut KBBI, inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru/pembaharuan, atau penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada.
  • Para ahli memberikan definisi yang lebih operasional, menekankan aspek ide/gagasan baru, adopsi oleh individu/kelompok, dan implementasi dalam praktik (contoh Rogers, Van de Ven, Drucker).
  • Ciri-ciri inovasi mencakup kebaruan, keunggulan relatif, kesesuaian, dapat diuji coba, dapat diamati, terencana, dan memiliki tujuan atau nilai jelas.
  • Dalam penelitian ilmiah bisa muncul dalam bentuk berbagai bidang: pendidikan, teknologi, organisasi, pelayanan publik, dan lainnya,dengan syarat bahwa riset tersebut menawarkan sesuatu yang benar-benar baru atau signifikan dalam konteks yang diadopsi.

Dengan pemahaman seperti ini, para peneliti dapat mengevaluasi dan mendesain risetnya agar benar-benar inovatif: mulai dari identifikasi masalah, penciptaan ide baru, uji coba, hingga implementasi dan evaluasi. Semoga artikel ini dapat menjadi acuan yang kuat untuk penulisan kamu di Sumberajar dan membantu pembaca memahami inovasi dalam penelitian dengan kedalaman dan kejelasan.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Inovasi adalah proses memperkenalkan atau menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa ide, metode, produk, maupun sistem, yang membawa manfaat dan perbaikan dibandingkan kondisi sebelumnya. Inovasi dapat terjadi di bidang pendidikan, teknologi, organisasi, dan penelitian ilmiah.

Ciri-ciri inovasi dalam penelitian ilmiah meliputi unsur kebaruan, keunggulan relatif, kesesuaian dengan konteks, dapat diuji coba, dapat diamati hasilnya, terencana, serta memiliki tujuan dan manfaat yang jelas.

Penemuan atau invention adalah hasil penciptaan sesuatu yang benar-benar baru untuk pertama kalinya, sedangkan inovasi adalah proses penerapan atau pengembangan penemuan tersebut agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat atau organisasi.

Contoh inovasi dalam penelitian ilmiah antara lain pengembangan sistem pembelajaran berbasis teknologi, metode pelayanan publik digital, alat sensor IoT untuk lingkungan, dan model organisasi adaptif yang meningkatkan efisiensi kerja.

Penelitian dikatakan inovatif jika menawarkan ide, pendekatan, atau metode baru yang belum pernah digunakan sebelumnya, memberikan nilai tambah, dapat diimplementasikan, dan memiliki dampak signifikan terhadap bidang keilmuan atau masyarakat.