Analisis Naratif: Ciri dan Contoh Penggunaan
Pendahuluan
Analisis naratif merupakan salah satu pendekatan penting dalam penelitian kualitatif yang semakin banyak digunakan dalam berbagai bidang kajian, mulai dari ilmu komunikasi, pendidikan, hingga kajian budaya dan media. Dengan pendekatan ini, peneliti tidak hanya menganalisis data secara kuantitatif atau sekadar menjumlahkan fenomena, melainkan menyelami cerita, pengalaman, dan alur peristiwa yang tersusun dalam narasi. Pemahaman yang mendalam terhadap struktur, makna, serta implikasi sosial narasi tersebut dapat membuka wawasan baru mengenai bagaimana individu atau kelompok mengonstruksi realitas melalui cerita. Maka dari itu, tulisan ini akan membahas secara komprehensif mengenai Analisis Naratif: Ciri dan Contoh Penggunaan, dengan struktur yang sistematis meliputi definisi (umum, KBBI, menurut para ahli), ciri-ciri analisis naratif, hingga contoh nyata penggunaannya dalam penelitian dan praktik. Diharapkan pembaca memperoleh gambaran yang jelas mengenai konsep, karakteristik, serta penerapan analisis naratif dalam konteks akademik maupun praktis.
Definisi Analisis Naratif
Definisi Analisis Naratif secara Umum
Secara umum, analisis naratif dapat diartikan sebagai suatu cara pendekatan yang digunakan untuk menginterpretasikan, memahami, dan mengeksplorasi narasi,yaitu rangkaian peristiwa atau pengalaman,baik yang bersifat individu maupun kolektif. Pendekatan ini menitikberatkan pada bagaimana cerita tersebut dibangun, bagaimana tokoh, adegan, konflik, dan penyelesaian muncul dalam narasi, serta bagaimana makna sosial, budaya, atau ideologi tertanam di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah sumber menyebut bahwa:
“Analisis naratif adalah pendekatan multidisiplin yang bertujuan untuk memahami dan menginterpretasikan struktur, konten, dan makna narasi.” [Lihat sumber Disini - mindthegraph.com]
Sumber tersebut menunjukkan bahwa analisis naratif bukan hanya menganalisis “apa yang dikatakan”, tetapi juga “bagaimana cerita itu dibentuk” dan “apa maknanya dalam konteks yang lebih luas”.
Definisi Analisis Naratif menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata naratif memiliki arti:
“bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dan sebagainya): karangan yang,; bahasa mereka ini bersifat,; ”
“prosa yang subjeknya merupakan suatu rangkaian kejadian.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dari definisi ini dapat diambil bahwa naratif menekankan pada karakteristik cerita atau rangkaian kejadian yang dijelaskan secara kronologis atau runtut. Meskipun KBBI tidak secara eksplisit menyebut “analisis naratif”, definisi naratif tersebut menjadi landasan pemahaman bahwa analisis naratif mengacu pada penganalisaan cerita atau rangkaian kejadian tersebut.
Definisi Analisis Naratif Menurut Para Ahli
Berikut ini disajikan beberapa definisi atau pandangan dari ahli mengenai analisis naratif atau naratif sebagai konsep penelitian:
- Merriam Creswell (melalui kutipan dalam penelitian naratif) menegaskan bahwa narasi (narrative) meliputi pengalaman hidup individu yang kemudian dikonfigurasikan secara kronologis oleh peneliti. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id]
- Creswell & Poth (serta kolega seperti D. Clandinin & F. Connelly) menyebut bahwa naratif sebagai metode penelitian menekankan “life-story” atau kisah hidup, di mana ‘pengalaman yang dialami’ (experiencing the experience) menjadi dasar untuk memahami makna sosial dan eksistensial. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id]
- Menurut sebuah kajian struktural, Gérard Genette menyatakan bahwa naratif adalah representasi peristiwa nyata atau fiktif yang dalam penyajiannya terdapat perubahan keadaan atau situasi yang dibangun menurut urutan waktu, aksi, dan karakter. [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org]
- Dalam penelitian Indonesia, misalnya disebut bahwa:
“Penelitian naratif merupakan salah satu pendekatan dalam metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami pengalaman hidup individu melalui cerita yang dikisahkan secara langsung.” [Lihat sumber Disini - jptam.org]
- Sumber lainnya menyebut bahwa analisis naratif dapat digunakan untuk memahami struktur cerita, tokoh, dan alur dalam teks yang bertujuan mempengaruhi pembaca. [Lihat sumber Disini - ejournal.amirulbangunbangsapublishing.com]
Dari pandangan-pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis naratif adalah suatu cara penelitian atau analitik yang fokus pada cerita atau rangkaian peristiwa, melihat bagaimana cerita itu disajikan, bagaimana tokoh dan aksi muncul, serta bagaimana makna sosial, budaya, dan pengalaman hidup diungkap melalui narasi tersebut.
Ciri-Ciri Analisis Naratif
Dalam penerapan analisis naratif terdapat sejumlah ciri atau karakteristik khas yang membedakannya dari metode lain seperti analisis konten atau tematik. Berikut adalah ciri-ciri utama analisis naratif beserta penjelasan:
- Penggunaan cerita atau kisah sebagai unit analisis
Analisis naratif memilih kisah atau cerita,baik berupa pengalaman pribadi, dokumen sejarah, film, atau media,sebagai objek analisis utama. Kisah tersebut memiliki tokoh, setting, konflik, dan alur kejadian. Sebagai contoh: penelitian tentang iklan menggunakan analisis naratif untuk melihat representasi gender dengan menelaah bagaimana cerita iklan disusun. [Lihat sumber Disini - journal.moestopo.ac.id] - Urutan kejadian atau kronologi penting
Narasi biasanya tersusun dalam urutan waktu atau kronologis,awal, pertengahan, akhir. Struktur ini menjadi penting dalam analisis untuk melihat bagaimana cerita berkembang dan bagaimana perubahan terjadi. Genette menekankan urutan waktu, aksi, karakter sebagai bagian dari naratif. [Lihat sumber Disini - pdfs.semanticscholar.org] Dalam penelitian terhadap film misalnya ditemukan struktur narasi seperti: kondisi awal – gangguan – upaya pemulihan – keseimbangan baru. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com] - Fokus pada makna subjektif dan pengalaman hidup
Analisis naratif tidak hanya melihat fakta atau data secara objektif, tetapi juga menggali makna yang dialami oleh individu dalam kisahnya,pengalaman hidup, refleksi, perasaan, perubahan. Contoh: penelitian naratif menggunakan wawancara, observasi, dokumen pribadi untuk menggali makna dalam pengalaman individu. [Lihat sumber Disini - jptam.org] - Keterlibatan peneliti dan subjek dalam narasi
Dalam penelitian naratif, sering terjadi bahwa peneliti dan subjek (narator) memiliki hubungan reflektif,peneliti menyajikan kembali cerita subjek (restorying) dengan mempertimbangkan konteks dan interpretasi. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id] - Struktur cerita yang memiliki konflik atau perubahan
Narasi umumnya mencakup perubahan situasi atau konflik, bukan sekadar deskripsi statis. Misalnya kondisi awal yang stabil, kemudian gangguan, kemudian upaya, dan akhirnya resolusi atau keseimbangan baru. Struktur ini muncul dalam banyak kajian analisis naratif. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com] - Interpretasi naratif sebagai reprezentasi sosial/ideologis
Analisis naratif sering menyoroti bagaimana narasi merepresentasikan ide, nilai, ideologi, kekuasaan, identitas, atau budaya. Sebagai contoh, penelitian pelaporan keuangan menunjukkan bahwa naratif dalam laporan bisa menyembunyikan kegagalan atau menonjolkan keberhasilan institusi secara strategis. [Lihat sumber Disini - ejournal.amirulbangunbangsapublishing.com] - Metode pengumpulan data yang fleksibel
Data naratif dapat berupa wawancara mendalam, dokumen tertulis, catatan pengalaman, narasi digital, observasi, arsip, dan sebagainya. Konten bisa lisan, tertulis, visual. Sebagai contoh, penelitian “Analisis Naratif Video Viral” menggunakan video sebagai narasi digital. [Lihat sumber Disini - jurnal.uai.ac.id] - Analisis naratif lebih kualitatif dan interpretatif dibanding kuantitatif
Berbeda dengan analisis konten yang mengkategorikan atau menghitung tema, analisis naratif lebih menekankan interpretasi mendalam, memahami cerita sebagai kesatuan, dan bagaimana elemen dalam cerita saling berhubungan. [Lihat sumber Disini - mindthegraph.com] - Restorying atau rekonstruksi narasi
Peneliti dapat melakukan restorying,menyusun kembali cerita peserta penelitian dalam alur yang koheren,untuk mengungkap makna yang lebih dalam. Contohnya dalam penelitian naratif disebut bahwa proses analisis melibatkan restorying dan identifikasi tema. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
Dengan memahami ciri-ciri di atas, maka saat melakukan atau membaca penelitian yang menggunakan analisis naratif, kita bisa mengenali apakah benar pendekatan naratif digunakan, dan menilai kualitas serta relevansi hasil penelitian tersebut.
Contoh Penggunaan Analisis Naratif
Berikut beberapa contoh nyata penerapan analisis naratif dalam penelitian atau kajian praktis, baik di Indonesia maupun internasional, termasuk ciri khas dan temuan kuncinya.
1. Analisis Naratif pada Video Viral – Digital Storytelling
Penelitian berjudul “Analisis Naratif Video Viral: Elemen Digital Storytelling dalam Video Ulasan Destinasi Kuliner TikTok” oleh Irma Nursubchiana Indah Iskandar & Irwa Rochimah Zarkasi (2024) menggunakan analisis naratif untuk memeriksa bagaimana elemen digital storytelling diterapkan dalam konten video ulasan kuliner di platform TikTok. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan elemen cerita memungkinkan video ulasan untuk lebih resonan dengan audiens dan sesuai dengan teori paradigma naratif. [Lihat sumber Disini - jurnal.uai.ac.id]
Ciri yang tampak: urutan kejadian dalam video, tokoh dan setting, tema kuliner–pengalaman–komunitas, representasi sosial.
Implikasi: Bagi pembuat konten, penting untuk membangun narasi yang kuat agar audiens lebih terhubung dan cerita terasa bermakna.
2. Analisis Naratif Film – Struktur Narasi Todorov
Penelitian “Analisis Naratif Tzvetan Todorov pada Film Jatuh Cinta …” (2023) menggunakan model struktur naratif dari Tzvetan Todorov yang membagi narasi ke dalam bagian seperti kondisi awal – gangguan – pemulihan. Hasil menunjukkan bahwa film studi kasus mengikuti struktur tersebut. [Lihat sumber Disini - journal.budiluhur.ac.id]
Contoh lainnya: penelitian tentang film “27 Steps of May” menunjukkan struktur narasi: kondisi awal, keseimbangan, gangguan, upaya pemulihan, pemulihan kembali. [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
Ciri yang tampak: adanya perubahan keadaan, konflik/gangguan, alur yang jelas; contoh dalam media film, cocok untuk analisis naratif.
Implikasi: Untuk analisis film, drama, atau media audiovisual, struktur naratif seperti Todorov maupun modifikasi dapat digunakan sebagai kerangka.
3. Analisis Naratif dalam Iklan – Gender dan Representasi
Penelitian “Analisis Naratif Perempuan sebagai Karakter Utama pada Iklan Produk Laki-laki” oleh Muhamad Choirul Umam & R. S. Kusuma (2019) menggunakan pendekatan naratif untuk memahami bagaimana iklan menarasikan perempuan sebagai karakter utama dalam produk yang sejatinya ditujukan untuk laki-laki. [Lihat sumber Disini - journal.moestopo.ac.id]
Ciri yang tampak: tokoh, narator, alur promosi dalam iklan, representasi gender, makna sosial.
Implikasi: Analisis naratif dapat diterapkan dalam studi media dan komunikasi, terutama untuk menelaah pesan tersembunyi atau konstruksi sosial dalam teks/visual.
4. Analisis Naratif dalam Laporan Keuangan – Ideologi Bahasa
Penelitian “Representasi Etika Profesional dalam Laporan Keuangan: Analisis Naratif dan Wacana dalam Praktik Akuntansi di Sektor Publik” (2025) menunjukkan bahwa naratif dalam laporan keuangan digunakan untuk membingkai makna keberhasilan atau kegagalan institusi, bukan sekadar menyajikan angka. [Lihat sumber Disini - ejournal.amirulbangunbangsapublishing.com]
Ciri yang tampak: narasi institusi, tokoh institusional, urutan/struktur cerita (peristiwa keuangan), makna ideologis.
Implikasi: Analisis naratif tidak terbatas pada studi sastra atau media, tetapi juga bidang lain seperti akuntansi, manajemen, kebijakan publik,apapun yang melibatkan kisah atau narasi.
Contoh Praktis Penggunaan
Untuk memudahkan pemahaman, berikut contoh ringkas skenario penggunaan analisis naratif:
- Kajian penelitian pendidikan: Sebuah studi mengambil kisah seorang guru yang mengimplementasikan pembelajaran berbasis pengalaman selama satu tahun. Analisis naratif digunakan untuk menyusun kembali kisah guru tersebut (restorying), mengidentifikasi alur perkembangan, tantangan, refleksi guru, dan makna yang muncul.
- Kajian media sosial: Sebuah video Instagram menyajikan perjalanan seorang traveler ke daerah terpencil. Peneliti menggunakan analisis naratif untuk memetakan bagaimana video tersebut menyajikan alur perjalanan, konflik (misalnya hambatan transportasi), resolusi (sampai tempat tujuan), dan bagaimana audiens merespons narasi tersebut.
- Evaluasi program organisasi: Sebuah lembaga mengumpulkan testimonia dokter mengenai penggunaan sebuah sistem informasi kesehatan. Analisis naratif digunakan untuk memahami bagaimana dokter menggambarkan pengalaman, perubahan yang terjadi, hambatan, dan makna bagi praktik kerja mereka.
Kesimpulan
Analisis naratif adalah pendekatan yang kaya dan fleksibel, memungkinkan peneliti atau praktisi untuk menggali makna yang mendalam dalam rangkaian cerita atau pengalaman. Dengan memahami definisinya (secara umum, KBBI, dan menurut para ahli), mengenali ciri-ciri analisis naratif (seperti cerita sebagai unit, kronologi, makna subjektif, konflik/perubahan, interpretasi sosial), serta melihat berbagai contoh penggunaannya (dari video viral, film, iklan hingga laporan keuangan), pembaca kini memiliki kerangka yang jelas untuk menerapkan atau mengevaluasi analisis naratif.
Sebagai catatan, dalam penerapan analisis naratif sangat penting untuk menjaga keautentikan narasi, memperhatikan konteks sosial budaya, dan melakukan interpretasi dengan hati-hati agar tidak jatuh pada simplifikasi atau pembacaan yang tidak sensitif terhadap subjek narasi. Dengan demikian, analisis naratif bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk memahami bagaimana cerita membentuk dan dibentuk oleh realitas manusia dan sosial.
