Argumentatif: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Penulisan Ilmiah
Pendahuluan
Penulisan ilmiah merupakan salah satu bentuk komunikasi akademik yang menuntut pemikiran kritis, argumentasi logis, dan bukti empiris. Dalam konteks karya ilmiah, kemampuan menyampaikan argumen dengan baik bukan hanya soal menyampaikan fakta, melainkan juga soal bagaimana merangkai bukti, alasan, serta jalinan pemikiran yang meyakinkan pembaca terhadap suatu pendapat atau klaim. Istilah argumentatif sering muncul ketika kita membicarakan jenis teks, pendekatan penulisan, atau gaya penalaran dalam karya ilmiah. Oleh karena itu, penting bagi penulis ilmiah baik mahasiswa, dosen, maupun peneliti untuk memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan argumentatif, apa ciri-ciri khasnya, dan bagaimana contohnya dalam penulisan ilmiah. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai konsep “argumentatif” dalam ranah penulisan ilmiah: mulai dari definisi dalam pengertian umum, definisi menurut KBBI, hingga definisi menurut para ahli, dilanjutkan dengan ciri-karakteristik utama dan dilengkapi dengan contoh konkret dalam konteks karya ilmiah.
Definisi Argumentatif
Definisi Argumentatif Secara Umum
Secara umum, istilah argumentatif mengacu pada sesuatu yang berkaitan dengan argumenyakni alasan, bukti atau pendapat yang dikemukakan untuk mendukung atau menolak suatu klaim. Dalam wacana penulisan ilmiah, “argumentatif” menunjukkan kecenderungan atau gaya penulisan yang berorientasi pada pembuktian, pengemasan alasan, serta persuasi (yakni meyakinkan pembaca terhadap suatu posisi). Contohnya, ketika seorang peneliti menyusun bab pembahasan dan menggunakan data, teori, dan alasan untuk memperkuat satu hipotesis, maka tulisan tersebut bersifat argumentatif. Sejalan dengan penelitian di Indonesia, ditemukan bahwa dalam karya ilmiah mahasiswa argumen terdiri dari unsur “klaim (claim)”, “data (grounds)”, dan “jaminan (warrants)”. [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, secara umum argumentatif dapat dipahami sebagai gaya atau karakter penulisan yang menekankan alasan dan bukti sebagai dasar pendapat atau klaim, dan bukan sekadar narasi deskriptif atau eksposisi bebas.
Definisi Argumentatif dalam KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata argumentatif memiliki makna: “memiliki (mengandung) alasan yang dapat dipakai sebagai bukti” dan “karangan yang bertujuan membuktikan pendapat”. [Lihat sumber Disini]
Dengan demikian, definisi KBBI menegaskan bahwa tulisan argumentatif tidak sekadar menyampaikan fakta atau ide, tetapi menekankan bahwa ada alasan yang dapat dipakai sebagai bukti, dan tujuan karangan adalah untuk membuktikan pendapat. Oleh karena itu dalam konteks penulisan ilmiah, jika tulisan bersifat argumentatif, maka penulisnya harus menghadirkan alasan-bukti yang cukup dan memiliki tujuan pembuktian.
Definisi Argumentatif Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi menurut para ahli yang relevan untuk penulisan ilmiah:
- Gorys Keraf (1987:3) mendefinisikan argumentasi sebagai “suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap atau pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara”. [Lihat sumber Disini]
- Adeng Chaedar Alwasilah (2005:116) menyatakan bahwa argumentasi adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran sebuah pernyataan. [Lihat sumber Disini]
- Nursisto (1999:43) mengatakan bahwa argumen adalah karangan yang berupaya memberikan alasan untuk menguatkan atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. [Lihat sumber Disini]
- David Zarefsky (dikutip di literatur populer) menyebut argumentasi sebagai proses komunikasi yang bertujuan untuk meyakinkan orang lain menerima pendapat kita dengan menggunakan bukti. [Lihat sumber Disini]
- Dalam konteks penulisan ilmiah mahasiswa di Indonesia, penelitian menunjukkan bahwa argumen terdiri dari elemen dasar “claim – grounds – warrant” (menurut teori Stephen Toulmin) dalam karya ilmiah mahasiswa. [Lihat sumber Disini]
Kesimpulannya, definisi-ahli menunjukkan bahwa tulisan argumentatif tidak hanya menyampaikan pendapat tetapi juga memuat alasan, bukti, dan bertujuan mempengaruhi atau meyakinkan pembaca tentang VALIDITAS dari pendapat tersebut. Dalam penulisan ilmiah gaya argumentatif akan menonjol pada penggunaan data penelitian, teori, logika, dan pembenaran sistematis.
Ciri-Ciri Argumentatif dalam Penulisan Ilmiah
Dalam penulisan ilmiah, tulisan yang bersifat argumentatif memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari tulisan ekspositoris, deskriptif atau naratif biasa. Berikut beberapa ciri utama yang dapat diidentifikasi:
- Bukti/Alasan yang Kuat dan Terstruktur
Tulisan argumentatif secara konsisten menghadirkan alasan dan data empiris sebagai dasar klaim. Penelitian menunjukkan bahwa kualitas argumen ilmiah mahasiswa di Indonesia terdiri dari klaim (“claim”), data (“grounds”) dan jaminan (“warrant”). [Lihat sumber Disini] - Bahasa Denotatif, Objektif dan Rasional
Tulisan menggunakan bahasa yang lugas, tepat, jelas (denotatif), dan bukan hanya bahasa emosional atau subjektif. Sebagai contoh, penelitian menyebut bahwa unsur subjektif dan emosional sangat dibatasi dalam karangan argumentatif. [Lihat sumber Disini] - Analisis Logis dan Rasional
Ada upaya analisis, logika, dan penalaran yang menunjukkan hubungan sebab-akibat, hubungan premis–kesimpulan. Dalam konsep Toulmin: grounds → warrant → claim. [Lihat sumber Disini] - Tujuan Meyakinkan atau Memengaruhi Pembaca
Tulisan bersifat persuasif dalam arti ingin meyakinkan pembaca bahwa pendapat yang disampaikan benar atau valid. Misalnya, definisi Keraf. [Lihat sumber Disini] - Struktur yang Jelas: Pendahuluan, Tubuh Argumen, dan Kesimpulan
Tulisan argumentatif dalam karya ilmiah mempunyai struktur yang sistematis: pendahuluan yang memaparkan masalah atau posisi, tubuh yang memuat argumen-bukti, dan kesimpulan yang mengikat. [Lihat sumber Disini] - Menyajikan Inklusi atau Pertimbangan Argumen yang Berlawanan (opsional namun semakin baik)
Beberapa literatur menyebut bahwa tulisan argumentatif yang baik akan mempertimbangkan juga argumen yang menentang dan kemudian menyanggahnya. [Lihat sumber Disini] - Penggunaan Data, Teori, atau Referensi Ilmiah sebagai Pendukung
Dalam konteks ilmiah, argumentatif berarti penulis harus mendasarkan argumennya pada penelitian, teori atau referensi sebelumnya, bukan hanya opini bebas. Contoh: analisis kualitas argumen dalam artikel jurnal Indonesia menunjukkan bahwa banyak yang rendah karena kurang mendalam dalam elemen argumen. [Lihat sumber Disini]
Dengan memahami ciri-ciri di atas, penulis ilmiah dapat mengevaluasi apakah tulisannya sudah bersifat argumentatif atau masih lebih bersifat deskriptif tanpa pembenaran yang kuat.
Contoh dalam Penulisan Ilmiah
Berikut beberapa sketsa contoh bagaimana unsur argumentatif muncul dalam karya ilmiah, khususnya di konteks Indonesia:
Contoh 1: Dalam sebuah skripsi mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, ditemukan bahwa argumen terdiri dari klaim posisi, data dan jaminan. [Lihat sumber Disini]
Misalnya: “Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis argumentasi mahasiswa hanya berada pada kategori sedang (klaim), berdasarkan analisis 40 makalah dengan skor rata-rata 64,32 (data), yang mengindikasikan bahwa strategi pembelajaran argumentasi belum optimal (jaminan).”
Contoh 2: Dalam penelitian “Struktur dan Ciri‐Ciri Teks Argumentasi dalam Bahasa Indonesia”, dijelaskan bahwa teks argumentatif menggunakan kalimat pendek dan jelas, contoh data relevan, dan logika yang terarah. [Lihat sumber Disini]
Contoh 3: Dalam artikel “Analisis Perbedaan Kemampuan Menulis Argumentatif…” pada mahasiswa Pendidikan Teknologi Informasi, ditemukan metode eksperimen dan analisis data untuk menunjukkan kemampuan menulis teks argumentatif. [Lihat sumber Disini]
Dari contoh‐contoh tersebut terlihat bahwa penulisan ilmiah yang argumentatif bukan hanya menjelaskan “apa” tetapi juga “mengapa” dengan data atau bukti, dan menyusun alasan sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran secara logis.
Kesimpulan
Secara ringkas, gaya tulisan argumentatif dalam penulisan ilmiah menekankan pada penyampaian pendapat atau klaim yang didukung oleh alasan, bukti, dan analisis logis dengan tujuan meyakinkan pembaca terhadap kebenaran atau validitas klaim tersebut.
Definisi secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli telah mengarahkan ke pengertian bahwa argumentatif melibatkan pembuktian dan persuasi melalui argumen yang sistematis. Ciri-ciri empirisnya dalam konteks ilmiah meliputi: hadirnya data/argumen yang kuat, penggunaan bahasa yang objektif dan rasional, struktur yang sistematis, dan dukungan referensi/teori. Contoh‐contoh dari penelitian Indonesia menunjukkan bahwa tulisan ilmiah mahasiswa yang mengandung unsur argumentatif memperlihatkan penggunaan klaim, grounds, dan warrant.
Bagi penulis ilmiah, memahami dan menerapkan gaya argumentatif penting agar karya tidak sekadar deskriptif, tetapi benar-benar bernalar, meyakinkan, dan mempunyai kedalaman analisis. Dengan demikian, kualitas karya ilmiah akan meningkat dan dapat berkontribusi lebih signifikan dalam bidang keilmuan.
Semoga artikel ini bermanfaat sebagai panduan untuk menulis bagian argumentatif dalam karya ilmiah Anda.