Gejala Penelitian: Definisi, Ciri, dan Contoh Ilmiah
Pendahuluan
Penelitian merupakan salah satu aktivitas utama dalam dunia akademik dan ilmiah. Melalui penelitian, peneliti mengkaji berbagai fenomena, mengumpulkan data, menganalisis, dan akhirnya menarik kesimpulan yang dapat memperkaya ilmu dan praktik. Dalam proses penelitian, khususnya di bidang ilmu sosial maupun pendidikan, sering dijumpai istilah gejala penelitian. Istilah ini mengandung makna penting karena gejala-penelitian sering dipakai sebagai objek, indikator, atau titik awal pengkajian yang kemudian dijadikan dasar analisis. Oleh karena itu, memahami secara utuh apa yang dimaksud dengan gejala penelitian, mengetahui ciri-ciri gejala penelitian, serta melihat contoh-ilmiahnya, menjadi hal yang esensial bagi siapa pun yang hendak melakukan penelitian. Artikel ini akan menguraikan secara sistematis mulai dari definisi, berbagai pengertian menurut sumber resmi dan para ahli, ciri-gejala yang khas, hingga contoh ilmiah yang relevan sebagai ilustrasi praktik.
Definisi Gejala Penelitian
Definisi Gejala Penelitian Secara Umum
Secara umum, gejala dalam konteks penelitian dapat dipahami sebagai suatu keadaan, peristiwa, atau fakta yang muncul dan dapat diamati atau dirasakan, yang kemudian menjadi bahan kajian ilmiah. Menurut gejala di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “gejala /ge·ja·la/ n 1 perihal (keadaan, peristiwa, dan sebagainya) yang tidak biasa dan patut diperhatikan (ada kalanya menandakan akan terjadi sesuatu) … 2 keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya (terjadinya, berjangkitnya) sesuatu”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dengan demikian, dalam penelitian, gejala bisa diartikan sebagai: sesuatu yang tampak (observable) atau dapat diidentifikasi dalam kenyataan (fakta atau fenomena) yang kemudian menjadi fokus kajian ilmiah. Gejala penelitian bukan hanya data mentah, melainkan titik awal yang dibingkai sebagai objek studi, yang kemudian dianalisis untuk memahami sebab, akibat, keterkaitan atau makna yang lebih dalam.
Definisi Gejala Penelitian dalam KBBI
Jika mengacu pada definisi kamus KBBI, selain pengertian “gejala”, maka istilah penelitian pun memiliki arti yang relevan. Menurut KBBI daring istilah “penelitian” diartikan sebagai “cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dengan menggabungkan dua kata tersebut,“gejala” dan “penelitian”,maka secara literal “gejala penelitian” dapat diartikan sebagai keadaan atau fenomena yang menjadi objek kajian penelitian ilmiah. Dengan kata lain, gejala yang diteliti dalam suatu penelitian ilmiah. Namun, istilah ini dalam praktik penelitian sering memiliki arti khusus: kondisi atau fenomena yang muncul dalam masyarakat, organisasi, atau sistem yang kemudian menjadi bahan penyelidikan ilmiah.
Definisi Gejala Penelitian Menurut Para Ahli
Untuk menambah kedalaman definisi, berikut beberapa pengertian dari sejumlah ahli:
- Sugiyono menyatakan bahwa penelitian adalah suatu proses sistematis yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik atas suatu fenomena atau masalah. [Lihat sumber Disini - tahtamedia.co.id] Dalam konteks ini, fenomena atau masalah inilah dapat dipandang sebagai gejala yang kemudian diinvestigasi.
- Creswell (dalam konteks penelitian kualitatif) menyebut penelitian sebagai proses penyelidikan suatu fenomena sosial dan masalah manusia. [Lihat sumber Disini - jptam.org] Artinya, fenomena atau masalah manusia itulah yang bisa dikategorikan sebagai gejala penelitian.
- Bogdan & Taylor dalam menjelaskan penelitian kualitatif menyebutkan “gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena” sebagai objek penelitian. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
- Kadir & Dirdjosisworo, dalam kajian penelitian sosial, menyebutkan bahwa objek penelitian adalah segala fakta dan gejala. [Lihat sumber Disini - id.scribd.com]
Berdasarkan pengertian-ahli di atas, maka dapat dirumuskan bahwa “gejala penelitian” adalah keadaan, peristiwa, fenomena yang muncul dalam realitas yang kemudian dijadikan objek kajian dalam penelitian ilmiah, dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman, menjelaskan hubungan, atau menguji teori.
Ciri-Ciri Gejala Penelitian
Memahami ciri khas dari gejala yang layak dijadikan objek penelitian penting agar peneliti dapat memilih fenomena yang tepat dan relevan. Berikut beberapa ciri yang umum ditemukan dalam literatur penelitian:
- Teramati atau dapat diidentifikasi , Gejala penelitian tidak abstrak sepenuhnya tanpa bukti; ia adalah fenomena yang muncul, dapat diamati, atau setidaknya dapat direkonstruksi melalui data empiris. Sebagai contoh, penelitian kualitatif menyebut bahwa “gejala” adalah bagian dari objek yang diamati secara alamiah. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
- Berlatar realitas sosial atau ilmiah , Gejala tersebut muncul dalam konteks nyata (misalnya masyarakat, organisasi, sistem) atau dalam konteks keilmuan yang bisa diakses melalui data dan observasi. Dalam penelitian sosial, objek dapat berupa individu, kelompok, institusi, lingkungan yang kemudian muncul sebagai gejala-gejala sosial. [Lihat sumber Disini - quipper.com]
- Menjadi pertanyaan penelitian potensial , Gejala penelitian sering menimbulkan pertanyaan seperti “mengapa muncul?”, “bagaimana terjadi?”, “apa dampaknya?”, atau “bagaimana hubungan antarvariabel yang terkait?”. Dengan demikian gejala yang dipilih harus punya nilai investigatif.
- Relevan secara teoretis dan praktis , Pilihan gejala harus mempunyai keterkaitan dengan teori atau kerangka konseptual serta memiliki implikasi praktis atau kontribusi ilmiah. Tidak semua fenomena layak dijadikan penelitian jika tidak memiliki makna dalam pengembangan ilmu atau praktik.
- Memungkinkan dikaji secara sistematis dan metodis , Karena penelitian bersifat ilmiah, maka gejala yang dijadikan objek harus memungkinkan untuk dikaji dengan metode, instrumen, prosedur dan analisis yang jelas, agar hasil penelitian dapat dipercaya. Sebagai catatan: ciri penelitian sosial menyebut unsur-unsur seperti sistematis, logis, empiris, metodis, umum, akumulatif. [Lihat sumber Disini - id.scribd.com]
- Menunjukkan variabilitas atau perubahan , Khusus dalam penelitian sosial dan pendidikan, seringkali gejala penelitian bersifat dinamis, bukan statis. Misalnya perubahan perilaku, tren, fenomena baru,yang memberi arsitektur bagi penelitian yang relevan. [Lihat sumber Disini - gramedia.com]
Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, peneliti dapat memilih gejala yang benar-benar layak dikaji, bukan sekadar fenomena yang tampak tetapi tidak memiliki daya investigasi atau kontribusi ilmiah.
Contoh Ilmiah Gejala Penelitian
Untuk memperjelas bagaimana gejala penelitian dijadikan objek kajian dalam penelitian ilmiah, berikut beberapa contoh yang diambil dari literatur atau situasi penelitian.
- Dalam penelitian sosial, misalnya muncul gejala kenakalan remaja sebagai fenomena sosial yang dapat dikaji lebih dalam melalui metoda penelitian sosial. [Lihat sumber Disini - brainacademy.id]
Peneliti dapat merumuskan: gejala kenakalan remaja (misalnya tindak vandalism, bullying, penggunaan narkoba) sebagai objek; kemudian mengkaji faktor-penyebab, pola interaksi kelompok, dampak terhadap prestasi, dan rekomendasi kebijakan. - Dalam penelitian kuantitatif disebut bahwa variabel penelitian adalah “gejala yang bervariasi”. [Lihat sumber Disini - e-jurnal.stkiprokania.ac.id]
Dengan demikian, jika penelitian bertujuan menguji hubungan antara variabel A dan variabel B, maka variabel-variabel tersebut adalah manifestasi dari gejala-gejala yang muncul dalam realitas empiris. - Dalam kajian metode penelitian kualitatif disebut bahwa objek adalah “gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena” yang dipakai dalam prosedur penelitian. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
Misalnya, fenomena interaksi mahasiswa dalam pembelajaran daring bisa dijadikan gejala penelitian; peneliti kemudian melakukan wawancara, observasi, analisis naratif untuk mengungkap persepsi, makna, dan pola hubungan. - Sebagai contoh yang lebih spesifik dalam jurnal, penelitian menggunakan sistem pakar diagnosa penyakit hipertensi menyebut “gejala-gejala penyakit hipertensi” sebagai data utama penelitian. [Lihat sumber Disini - jpti.journals.id]
Meskipun konteksnya bukan pendidikan sosial, tetapi tetap ilustrasi bahwa “gejala” diambil sebagai titik awal penelitian dan kemudian dianalisis dengan metode ilmiah. - Dalam penelitian pendidikan misalnya peneliti bisa mengangkat gejala rendahnya motivasi belajar siswa sebagai fenomena yang diamati, kemudian merancang instrumen kuesioner dan analisis statistik untuk melihat pengaruh motivasi terhadap prestasi. (Meskipun contoh ini tidak langsung diambil dari satu tautan tertentu, namun sesuai logika metodologi penelitian).
Melalui contoh-diatas bisa difahami bahwa gejala penelitian bukan hanya sebagai latar atau latar belakang, tetapi sebagai elemen inti yang dijadikan objek kajian ilmiah, dianalisis secara sistematis, dan menghasilkan temuan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kesimpulan
Gejala penelitian merupakan fenonema atau keadaan yang muncul dalam realitas dan kemudian dijadikan objek kajian ilmiah. Definisi gejala penelitian dapat dilihat dari tiga perspektif: pengertian umum (gejala sebagai fenomena yang diamati), pengertian dari KBBI (gejala dan penelitian masing-masing), serta pengertian menurut para ahli (penelitian sebagai proses ilmiah yang menginvestigasi fenomena/gejala). Ciri-ciri gejala penelitian mencakup: dapat diamati, relevan, memiliki nilai investigatif, memungkinkan dikaji secara sistematis, dan bersifat variabel atau berubah. Contoh ilmiah menunjukkan bagaimana gejala seperti kenakalan remaja, motivasi belajar rendah, atau variabel penelitian kuantitatif, dirancang sebagai objek kajian. Bagi peneliti, memilih gejala yang tepat sangat penting agar penelitian tidak sekadar formalitas tetapi memiliki kontribusi keilmuan dan praktis.
