Terakhir diperbarui: 06 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 6 November 2025). Populasi dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/populasi-dan-sampel-pengertian-perbedaan-dan-contohnya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Populasi dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya - SumberAjar.com

Populasi dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya

Pendahuluan

Dalam dunia penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif, istilah populasi dan sampel sangat sering muncul dan menjadi elemen penting agar hasil penelitian memiliki validitas dan relevansi yang baik. Pemahaman yang benar terhadap pengertian populasi dan sampel serta perbedaan di antara keduanya menjadi fondasi agar penelitian dapat dirancang secara sistematis, pengambilan data dilakukan dengan tepat, dan kesimpulan yang ditarik dapat mewakili keseluruhan fenomena yang ingin diteliti. Artikel ini akan membahas secara komprehensif pengertian populasi dan sampel , mulai dari definisi umum, definisi dalam KBBI, hingga definisi menurut para ahli , kemudian dilanjutkan dengan pembahasan perbedaan antara populasi dan sampel serta contoh-terapannya dalam penelitian, sebelum ditutup dengan kesimpulan. Dengan demikian diharapkan pembaca memperoleh gambaran yang utuh tentang konsep populasi dan sampel, yang bisa diterapkan dalam penelitian maupun skripsi atau tugas akademik.

Definisi Populasi dan Sampel

Definisi Populasi Secara Umum

Secara umum, populasi dapat dipahami sebagai keseluruhan elemen atau unit yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi objek perhatian peneliti dalam suatu penelitian. Dalam pengertian ini, populasi mencakup semua subjek, objek, elemen, atau unit analisis yang dalam ruang lingkup, waktu, dan karakteristik yang sudah ditetapkan oleh peneliti akan dijadikan bahan pengamatan atau pengukuran. Misalnya, jika seorang peneliti ingin meneliti “kepuasan pelanggan pada bank X di Kota Y”, maka seluruh nasabah bank X di Kota Y dalam periode waktu penelitian dapat dianggap sebagai populasi. Dalam konteks metodologi penelitian, artikel “Konsep Umum Populasi dan Sampel dalam Penelitian” menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan elemen dalam penelitian meliputi objek dan subjek dengan ciri-ciri dan karakteristik tertentu. [Lihat sumber Disini - journal.unismuh.ac.id] Pengertian ini membantu peneliti untuk menentukan “kerangka” unit analisis secara jelas agar generalisasi hasil dapat dilakukan dengan tepat.

Definisi Populasi dalam KBBI

Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (KBBI), populasi didefinisikan sebagai: “seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah; jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-cirinya sama; jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu; sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Definisi ini menunjukkan bahwa konsep populasi tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi dapat juga merujuk pada benda, objek, gejala, makhluk hidup lainnya, selama memiliki karakteristik yang akan diteliti.

Definisi Populasi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi populasi menurut para ahli (minimal empat):

  1. Hadari Nawawi (1983) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, bendaโ€benda, tumbuh-tumbuhan, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan. [Lihat sumber Disini - liputan6.com]
  2. Suharsimi Arikunto (1998:117) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. [Lihat sumber Disini - liputan6.com]
  3. Nana Sudjana (2011:19) menyatakan bahwa populasi ialah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian. [Lihat sumber Disini - liputan6.com]
  4. Margono (2004) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
  5. Netra (1976) menambahkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]

Dengan berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi mencakup seluruh unit analisis yang relevan bagi penelitian dengan karakteristik tertentu dan batasan ruang dan waktu yang jelas.

Definisi Sampel

Definisi Sampel Secara Umum

Secara umum, sampel dapat dipahami sebagai sebagian atau bagian dari populasi yang dipilih untuk diteliti, yang diharapkan mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. Karena sering kali populasi terlalu besar untuk diteliti satu-persatu, maka peneliti memilih sampel agar pengumpulan data dapat dilakukan secara lebih efisien dan tetap menghasilkan kesimpulan yang valid. Sebuah artikel tinjauan literatur menyebut bahwa sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. [Lihat sumber Disini - journal.unismuh.ac.id]

Definisi Sampel dalam KBBI

Menurut KBBI, sampel (statistik) adalah: “sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar; bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar; percontoh.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Ini menunjukkan bahwa sampel dijadikan representasi atau wakil dari populasi yang lebih besar.

Definisi Sampel Menurut Para Ahli

Beberapa definisi sampel oleh para ahli antara lain:

  1. Sugiyono (2008:118) menyatakan bahwa sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Karena populasi yang besar tidak memungkinkan untuk diteliti satu-persatu, maka diperlukan sampel. [Lihat sumber Disini - statistikian.com]
  2. Arikunto (2006:131) mendefinisikan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. [Lihat sumber Disini - statistikian.com]
  3. Nana Sudjana dan Ibrahim (2004:85) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya. [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
  4. Saparina dkk (2023:168) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri yang sama dengan populasi. Sampel digunakan karena adanya keterbatasan sumber daya penelitian. [Lihat sumber Disini - repository.stiegici.ac.id]

Dari definisi-definisi tersebut, jelas bahwa sampel adalah bagian representatif dari populasi yang dipakai untuk inferensi atau pengambilan kesimpulan terhadap populasi secara keseluruhan.

Perbedaan Antara Populasi dan Sampel

Meskipun populasi dan sampel saling terkait dalam desain penelitian, keduanya memiliki perbedaan yang penting untuk dipahami agar rancangan penelitian menjadi tepat. Berikut beberapa aspek pembeda utama:

  1. Skala atau ukuran
    Populasi mencakup keseluruhan unit analisis yang relevan dalam ruang lingkup dan waktu tertentu. Sementara sampel adalah bagian lebih kecil dari populasi tersebut. Sebagai ilustrasi, apabila populasi adalah seluruh mahasiswa aktif di Universitas X sebanyak 10.000 orang, maka peneliti bisa mengambil sampel misalnya sebanyak 300 mahasiswa sebagai wakil populasi tersebut.
  2. Fungsi dalam penelitian
    Populasi merupakan objek generalisasi hasil penelitian , artinya kesimpulan penelitian diharapkan berlaku untuk populasi tersebut. Sedangkan sampel berfungsi sebagai unit observasi yang sebenarnya digunakan untuk pengumpulan data dan analisis.
  3. Praktikalitas dan efisiensi
    Meneliti seluruh populasi sering tidak memungkinkan karena faktor biaya, waktu, tenaga, termasuk akses yang terbatas. Menggunakan sampel memungkinkan penelitian dilakukan secara lebih efisien sambil tetap memungkinkan generalisasi yang valid (jika prosedur pengambilan sampel benar).
  4. Representativitas
    Sampel harus memiliki karakteristik yang merepresentasikan populasi agar kesimpulan yang ditarik dapat digeneralisasi. Bila sampel tidak representatif atau terdapat bias dalam pengambilan sampel, maka hasil penelitian bisa tidak valid atau tidak dapat digeneralisasi ke populasi.
  5. Proses dan metode pengambilan
    Dalam praktik penelitian kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan melalui teknik sampling (probability atau non-probability). Populasi sendiri tidak “diambil”; ia menjadi kerangka acuan unit analisis. Sebuah artikel menyebut bahwa teknik pengambilan sampel pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua: Probability Sampling dan Non-probability Sampling. [Lihat sumber Disini - journal.unismuh.ac.id]
  6. Fokus waktu dan ruang
    Populasi terbatas biasanya mencakup seluruh elemen yang bisa disebutkan atau dihitung (finit), sedangkan populasi tak terhingga atau sangat besar (infinit) tetap harus didefinisikan oleh peneliti dalam ruang dan waktu yang spesifik. Sampel kemudian diambil dari populasi yang sudah dibatasi tersebut.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan di atas, peneliti dapat membuat desain penelitian yang tepat, terutama dalam menentukan populasi yang relevan, menetapkan karakteristik populasi, memilih ukuran dan teknik sampel yang sesuai serta mempertimbangkan aspek representatif dan validitas.

Contoh-Contoh Pemakaian Populasi dan Sampel dalam Penelitian

Untuk memperjelas konsep, berikut beberapa contoh penerapan populasi dan sampel dalam penelitian:

Contoh 1: Sebuah penelitian ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan di sebuah bank nasional di Indonesia pada tahun 2024. Peneliti menetapkan bahwa seluruh nasabah aktif Bank X yang telah memiliki rekening minimal 1 tahun dan berdomisili di Provinsi Jawa Barat menjadi populasi. Karena populasi jumlahnya besar (misalnya 50.000 nasabah), peneliti kemudian memilih sampel sebanyak 400 nasabah dengan teknik simple random sampling untuk mewakili populasi tersebut.

Contoh 2: Penelitian sosial di sebuah kota kecil ingin mengetahui motivasi pedagang kaki lima dalam memilih lokasi usaha. Di kota tersebut terdapat 1.200 pedagang kaki lima yang memenuhi kriteria selama minimal 3 tahun usaha , ini adalah populasi. Karena keterbatasan waktu dan dana, peneliti memilih sampel sebanyak 120 pedagang kaki lima yang diambil secara purposive sampling (non-probability) dengan kriteria usaha di sisi jalan utama kota.

Contoh 3: Studi biologi mengenai populasi burung Jalak Bali di sebuah kawasan penangkaran. Populasi yang diteliti adalah seluruh individu burung Jalak Bali yang ada di penangkaran selama tahun 2023 (misalnya 800 ekor). Namun peneliti hanya dapat mengamati secara intensif pada 80 individu sebagai sampel yang dipilih secara acak stratified berdasarkan umur dan jenis kelamin untuk mengamati perilaku kawin dan reproduksi.

Contoh 4: Penelitian pendidikan ingin mengetahui prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa kelas IX di seluruh SMP negeri di Kota Y. Populasi adalah seluruh siswa kelas IX di semua SMP negeri di kota tersebut (misalnya 4.000 siswa). Peneliti kemudian memilih sampel sebanyak 300 siswa menggunakan cluster sampling (mengambil beberapa sekolah secara acak, kemudian semua siswa di kelas terpilih diambil) untuk mewakili populasi.

Melalui contoh-contoh di atas, terlihat bahwa pemahaman yang tepat mengenai populasi dan sampel memungkinkan proses penelitian berjalan dengan sistematis, mulai dari penentuan kerangka populasi hingga pemilihan sampel yang representatif.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, populasi dan sampel adalah dua konsep yang sangat penting dalam metodologi penelitian. Populasi mencakup keseluruhan unit analisis dalam ruang dan waktu yang telah ditentukan, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk dianalisis agar memungkinkan generalisasi hasil ke populasi dengan efisien. Definisiโ€definisi dari KBBI maupun para ahli menguatkan bahwa populasi dan sampel memiliki hubungan hierarkis , sampel sebagai bagian dari populasi. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada skala, fungsi dalam penelitian, efisiensi praktik, dan proses pengambilan. Dengan memilih populasi yang tepat dan sampel yang representatif menggunakan teknik sampling yang valid, peneliti dapat menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasikan secara sah dan relevan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap konsep populasi dan sampel merupakan bagian dasar dari kualitas penelitian yang baik, baik untuk tugas skripsi, penelitian survei, maupun riset kuantitatif atau kualitatif.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi fokus pengamatan peneliti. Populasi dapat berupa manusia, hewan, benda, maupun fenomena yang relevan dengan tujuan penelitian.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti, dengan tujuan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan terhadap populasi secara keseluruhan. Sampel harus dipilih secara representatif agar hasil penelitian valid.

Perbedaan utama antara populasi dan sampel terletak pada cakupan dan fungsinya. Populasi mencakup keseluruhan unit analisis yang ingin diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber data utama dalam penelitian.

Peneliti menggunakan sampel karena meneliti seluruh populasi sering kali tidak efisien, baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Dengan menggunakan sampel yang representatif, hasil penelitian tetap dapat digeneralisasikan dengan tingkat kepercayaan tertentu.

Contohnya, dalam penelitian mengenai tingkat kepuasan pelanggan di Bank X, seluruh nasabah aktif bank tersebut merupakan populasi, sedangkan 400 nasabah yang dipilih secara acak sebagai responden menjadi sampel penelitian.