Argumentasi: Pengertian, Struktur, dan Contoh dalam Ilmiah
1. Pendahuluan
Dalam dunia ilmiah, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun sains—kemampuan menyampaikan ide dan membela pendapat dengan alasan logis adalah keterampilan penting. Argumentasi hadir bukan hanya dalam debat atau diskusi akademik, tapi juga dalam penulisan makalah, artikel, jurnal, hingga disertasi.
Argumentasi penting karena tanpa dasar logis, tulisan ilmiah cuma jadi opini kosong. Ia membuat gagasan jadi meyakinkan, terstruktur, dan bertanggung jawab. Misal klaim bahwa “pembelajaran berbasis proyek lebih efektif daripada ceramah” perlu didukung data dan logika agar bukan sekadar asumsi.
Dalam penelitian, argumentasi mendasari teori, metodologi, hingga kesimpulan. Di pembelajaran, argumentasi melatih berpikir kritis, logika, dan kemampuan menyampaikan pendapat secara ilmiah—baik bagi peneliti, pendidik, maupun pelajar.
2. Pengertian
Secara Umum
Argumentasi adalah proses menyampaikan klaim dengan dukungan alasan, data, dan bukti logis—bukan hanya opini pribadi.
Menurut Para Ahli
- Stephen Toulmin (1958) – Merancang struktur argumentasi praktis terdiri dari claim, grounds (evidence), warrant, backing, qualifier, dan rebuttal disarpus.cianjurkab.go.id+3dpk.kepriprov.go.id+3Scribd+3Wikipedia+6ThoughtCo+6ciris.info+6.
- Gorys Keraf (2004/2007) – Argumentasi adalah retorika yang meyakinkan orang lain melalui fakta dan inferensi logis UPI Repository+9Aspirasi Journal+9Scribd+9.
- Weaver (1961, dalam Tintin 2004) – Argumentasi lebih pada pembuktian berbasis pengetahuan logis dan ilmiah, dengan penalaran induktif maupun deduktif Google Books+5UPI Repository+5Aspirasi Journal+5.
- van Eemeren & Grootendorst (2004) – Argumentasi merupakan rangkaian pernyataan untuk membenarkan atau menolak pandangan secara rasional dan dapat diuji ThoughtCo.
- Ennis (1996) – Menyebut argumentasi sebagai keterampilan berpikir kritis yang menghubungkan klaim dengan bukti lewat penalaran (merujuk pemahaman umum, belum tersedia langsung online).
Menurut KBBI
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan argumentasi sebagai “alasan yang dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.” Ini menegaskan bahwa argumentasi selalu bersifat mendukung atau menentang secara rasional.
3. Struktur Argumentasi Ilmiah
3.1 Struktur Argumentasi Ilmiah
Argumentasi ilmiah biasanya tersusun sistematis agar mudah dipahami. Strukturnya meliputi:
- Klaim (Claim): Pernyataan utama yang ingin dibuktikan.
- Bukti (Evidence/Grounds): Data faktil, statistik, hasil penelitian, teori.
- Penalaran (Reasoning/Warrant): Hubungan logis antara klaim dan bukti.
- Sanggahan (Counter-argument/Rebuttal): Mengantisipasi dan menjawab argumen lawan.
- Kesimpulan (Conclusion): Ringkasan yang memperkuat ulang klaim dengan dukungan bukti dan penalaran.
Model Toulmin juga menyertakan qualifier (batasan klaim) dan backing (dukungan logis tambahan) dalam struktur yang lebih mendalam .
3.2 Jenis Argumentasi
Deduktif: Dari umum ke khusus. Contoh klasik: “Semua manusia fana; Socrates manusia; maka Socrates fana.”
Induktif: Dari fakta khusus ke kesimpulan umum.
Kausal: Menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Analogis: Membandingkan dua hal mirip untuk menjelaskan klaim.
3.3 Ciri-Ciri Argumentasi yang Kuat
Berbasis fakta dan data, bukan opini kosong.
Logika urut dan sistematis.
Menyertakan penalaran yang jelas.
Memperhitungkan sanggahan.
Kesimpulan memperkuat klaim.
3.4 Contoh dalam Ilmiah
a. Pendidikan
Klaim: Media digital meningkatkan motivasi belajar siswa.
Bukti: (Misal) Studi empiris menunjukkan peningkatan 30% motivasi.
Penalaran: Media digital lebih interaktif → siswa lebih terlibat.
Sanggahan: Mungkin bikin terdistraksi, tapi jika digunakan terarah bisa meningkatkan fokus.
Kesimpulan: Media digital efektif dalam meningkatkan motivasi pembelajaran.
b. Kesehatan
Klaim: Olahraga rutin menurunkan risiko penyakit jantung.
Bukti: AHA (2020): 150 menit aerobik/minggu → risiko turun 35%.
Kesimpulan: Olahraga adalah pencegahan efektif jantung sehat.
c. Teknologi
Klaim: Integrasi AI meningkatkan produktivitas industri.
Bukti: McKinsey (2022): efisiensi naik sampai 40%.
Kesimpulan: AI layak didorong dalam industri modern.
4. Penutup
Argumentasi adalah perpaduan seni dan logika—bukan sekadar pendapat, tapi klaim yang dibenarkan dengan bukti dan penalaran sistematis. Struktur klaim–bukti–penalaran–sanggahan–kesimpulan (plus qualifier/backing menurut Toulmin) menjadikan argumentasi landasan penting dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan kritis.