Terakhir diperbarui: 06 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 3 November 2025). Frekuensi Data: Pengertian, Jenis, dan Contoh dalam Statistik. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/frekuensi-data-pengertian-jenis-dan-contoh-dalam-statistik 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Frekuensi Data: Pengertian, Jenis, dan Contoh dalam Statistik - SumberAjar.com

Frekuensi Data: Pengertian, Jenis, dan Contoh dalam Statistik

Pendahuluan

Dalam berbagai penelitian dan analisis data statistik, salah satu konsep dasar yang sering digunakan adalah frekuensi. Frekuensi data menjadi landasan penting untuk menampilkan bagaimana data tersebar,berapa kali suatu nilai muncul, bagaimana kelompok-nilai tersebut terbentuk, dan bagaimana para peneliti dapat menyajikan data agar mudah dibaca dan dipahami. Penyusunan frekuensi ini memungkinkan kita untuk menyederhanakan data mentah yang tersebar menjadi bentuk yang lebih terstruktur, baik dalam bentuk tabel maupun grafik. Dengan demikian, pemahaman yang tepat mengenai frekuensi data, jenisnya, serta contoh penerapannya dalam statistik menjadi sangat penting bagi mahasiswa, praktisi riset atau siapa saja yang bekerja dengan data. Artikel ini akan membahas secara mendalam pengertian frekuensi data, baik secara umum, menurut KBBI, maupun menurut para ahli, dilanjutkan dengan jenis-jenis frekuensi data yang umum digunakan dalam statistik, serta contoh-contoh penggunaannya. Akhirnya, artikel ditutup dengan kesimpulan yang merangkum poin-utama pembahasan.

Definisi Frekuensi Data

Definisi Frekuensi Data Secara Umum

Secara umum, frekuensi data dapat dimaknai sebagai “berapa kali” suatu nilai atau kategori muncul dalam kumpulan data. Dalam konteks statistik, frekuensi menunjukkan jumlah atau banyaknya kemunculan suatu nilai observasi dalam data. Misalnya, dalam survei nilai ujian 100 siswa, frekuensi untuk nilai “80” adalah berapa siswa yang memperoleh nilai 80. Dengan mengolah frekuensi, peneliti dapat melihat pola data,nilai mana yang paling sering muncul, rentang nilai mana yang banyak, dan bagaimana data tersebar. Sebagai contoh, buku pengantar statistik ekonomi menyebut bahwa “Dalam statistik, frekuensi mengandung pengertian: Angka (bilangan) yang menunjukkan beberapa kali suatu variabel yang dilambangkan dengan angka-angka itu berulang dalam deretan angka tersebut, atau berapa kalikah suatu variabel … muncul dalam deretan angka tersebut.” [Lihat sumber Disini - repository.unja.ac.id]
Dengan demikian, frekuensi data berfungsi sebagai ukuran dasar yang membantu menyajikan dan menganalisis data secara deskriptif.

Definisi Frekuensi Data dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata frekuensi (fre·ku·en·si /frékuénsi/) adalah kata benda yang memiliki beberapa makna: 1) kekerapan; 2) jumlah pemakaian suatu unsur bahasa dalam suatu teks atau rekaman; 3) jumlah getaran gelombang suara per detik; 4) jumlah getaran gelombang elektrik per detik pada gelombang elektromagnetik. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Walaupun definisi KBBI tersebut tidak secara spesifik untuk konteks statistik, makna “kekerapan” atau “berapa kali” sangat relevan ketika kita berbicara tentang frekuensi data dalam penelitian atau pengolahan statistik.

Definisi Frekuensi Data Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi frekuensi atau distribusi frekuensi menurut para ahli:

  1. Menurut Musnaini (dalam buku Pengantar Statistik Ekonomi), “Dalam statistik, frekuensi mengandung pengertian: Angka (bilangan) yang menunjukkan beberapa kali suatu variabel … muncul dalam deretan angka tersebut.” [Lihat sumber Disini - repository.unja.ac.id]
  2. Menurut Hasan (2001), definisi distribusi frekuensi adalah: “susunan data menurut kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar”. [Lihat sumber Disini - sites.google.com]
  3. Menurut Suharyadi & Purwanto (2004), definisi distribusi frekuensi adalah: “pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori.” [Lihat sumber Disini - jurnal.uss.ac.id]
  4. Menurut jurnal “Penyajian Data Dalam Tabel Distribusi Frekuensi dan Aplikasinya pada Ilmu Pendidikan” (Wahab, Syahid, Junaedi, 2021): “Distribusi frekuensi merupakan rangkaian data angka menurut kuantitasnya dan/atau kualitasnya (kategori). Rangkaian data angka menurut kuantitasnya disebut distribusi frekuensi kuantitatif, sebaliknya data yang disusun menurut kualitasnya (kategori) disebut distribusi frekuensi kualitatif.” [Lihat sumber Disini - jurnal.fai.umi.ac.id]
    Dengan demikian, dari berbagai definisi para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa frekuensi data mencakup proses penghitungan berapa kali suatu nilai atau kategori muncul dan pengelompokan nilai-nilai tersebut ke dalam kelas atau kategori agar mudah dianalisis.

Jenis-Jenis Frekuensi Data

Ketika kita berbicara tentang frekuensi data dalam statistik, terdapat beberapa jenis atau kategori yang perlu dipahami. Berikut adalah paparan terperinci.

  1. Frekuensi Absolut
    Frekuensi absolut adalah jumlah atau banyaknya kemunculan suatu nilai atau kategori dalam data. Contohnya: jika terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai 85, maka frekuensi absolut untuk nilai 85 adalah 10. Jenis ini paling dasar dan sering digunakan sebagai dasar untuk menghitung jenis-frekuensi lainnya.
  2. Frekuensi Relatif
    Frekuensi relatif menunjukkan proporsi atau persentase kemunculan suatu nilai atau kategori dibanding total data. Rumus umum: frekuensi relatif = (frekuensi absolut / total data) × 100%. Jenis ini sangat berguna untuk membandingkan kemunculan antara kelompok yang berbeda terutama ketika ukuran total data berbeda. Sebagai contoh, jika dari 100 siswa, 10 memperoleh nilai 85, maka frekuensi relatifnya adalah 10/100 = 0,10 atau 10%.
  3. Frekuensi Kumulatif
    Frekuensi kumulatif mencerminkan jumlah frekuensi yang dikumpulkan dari kelas atau kategori yang pertama hingga kelas atau kategori tertentu. Ada dua varian: frekuensi kumulatif kurang dari (“≤”) dan frekuensi kumulatif lebih dari (“≥”). Dengan frekuensi kumulatif, peneliti dapat melihat jumlah data sampai titik tertentu. Misalnya, berapa jumlah siswa yang memperoleh nilai ≤ 85. Referensi menyebut bahwa dalam “distribusi frekuensi kumulatif kurang dari/more than” sebagai bagian penyajian frekuensi kumulatif. [Lihat sumber Disini - press.poliban.ac.id]
  4. Jenis berdasarkan Skala Ukur / Data Kualitatif vs Kuantitatif
  • Frekuensi data kualitatif: ketika data berupa kategori (misalnya jenis pekerjaan, jenis kelamin). Dalam hal ini frekuensi menghitung berapa elemen yang masuk dalam setiap kategori. Sebagai contoh disebut dalam jurnal: data yang disusun menurut kualitasnya disebut frekuensi kualitatif. [Lihat sumber Disini - jurnal.fai.umi.ac.id]
  • Frekuensi data kuantitatif: ketika data berupa angka atau nilai numerik (misalnya hasil tes, usia). Kemunculan nilai-nilai tersebut dihitung dan mungkin dikelompokkan dalam interval. [Lihat sumber Disini - repository.umi.ac.id]
  1. Jenis berdasarkan Bentuk Penyajian – Distribusi Frekuensi
    Dalam literatur statistik, istilah “distribusi frekuensi” sering digunakan untuk menyebut penyajian frekuensi data dalam bentuk tabel atau grafik. Jenis-dalam arti penyajian ini bisa meliputi: distribusi frekuensi biasa, distribusi frekuensi relatif, distribusi frekuensi kumulatif. Sebagai contoh, modul statistik menyebut: “Distribusi frekuensi merupakan teknik penyusunan data dalam bentuk kelompok …” [Lihat sumber Disini - mplk.politanikoe.ac.id]
  2. Jenis berdasarkan Data Tunggal vs Data Berkelompok
  • Data tunggal: frekuensi untuk nilai-nilai individu tanpa pengelompokan interval. Misalnya berapa siswa yang memperoleh nilai “90”, “91”, “92”, dan seterusnya. Modul “Statistika Dasar untuk Pemula” menyebutkan “Distribusi data tunggal … dalam pengerjaannya kita harus mengatur persebaran data … lalu menentukan jumlah frekuensi.” [Lihat sumber Disini - repository.ubharajaya.ac.id]
  • Data berkelompok: ketika data banyak dan dikelompokkan ke dalam interval atau kelas (misalnya 70-79, 80-89, dan lain­lain). Proses ini disebut distribusi frekuensi kelompok. [Lihat sumber Disini - repository.ubharajaya.ac.id]
  1. Contoh Jenis Penyajian lainnya
    Misalnya, distribusi frekuensi bisa digambarkan dalam bentuk histogram, poligon frekuensi, ogif (kurva frekuensi kumulatif) sebagaimana disebut dalam jurnal deskriptif. [Lihat sumber Disini - e-jurnal.staisumatera-medan.ac.id]

Dengan memahami jenis-jenis frekuensi data seperti di atas, peneliti atau pembaca dapat memilih pendekatan yang tepat untuk menyajikan data agar mudah dibaca dan dianalisis.

Contoh Frekuensi Data dalam Statistik

Agar lebih konkret, berikut beberapa contoh penerapan frekuensi data dalam konteks statistik.

Contoh 1: Data Kualitatif (Kategori)
Misalkan sebuah survei dilakukan pada 50 mahasiswa mengenai jurusan favorit: Teknik, Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Pendidikan. Dari hasil pengumpulan data, jumlah mahasiswa yang memilih jurusan: Teknik = 20, Ekonomi = 15, Ilmu Sosial = 8, Pendidikan = 7.

  • Frekuensi absolut untuk kategori “Teknik” = 20.
  • Frekuensi relatif untuk “Teknik” = 20/50 = 0,40 atau 40%.
    Kemudian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi kategori seperti:
     

Jurusan

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

Teknik

20

40 %

Ekonomi

15

30 %

Ilmu Sosial

8

16 %

Pendidikan

7

14 %

Dengan tabel ini, pembaca dapat dengan cepat melihat jurusan mana yang paling banyak dipilih dan proporsinya.

Contoh 2: Data Kuantitatif dan Distribusi Frekuensi Kelompok
Misalkan hasil tes matematika dari 100 siswa (nilai dari 0-100) dikelompokkan ke dalam interval kelas: 0-9,10-19,20-29,…,90-100. Setelah dihitung, frekuensi untuk masing-kelas didapati misalnya: 0-9:2 siswa; 10-19:3 siswa; 20-29:5 siswa; …; 90-100:4 siswa.
Dari klasifikasi tersebut kita dapat menghitung frekuensi kumulatif “≤ tiap interval”, atau membuat histogram. Proses ini disebut distribusi frekuensi berkelompok. Modul pengantar statistik menyebut bahwa rangkaian data angka yang dikelompokkan berdasarkan kelas-interval disebut distribusi frekuensi. [Lihat sumber Disini - mplk.politanikoe.ac.id]
Contoh ini sangat umum dalam penelitian pendidikan, ekonomi, sosial, di mana banyaknya data membedakan sehingga pengelompokan menjadi penting.

Contoh 3: Aplikasi Penelitian
Dalam jurnal “Penyajian Data Dalam Tabel Distribusi Frekuensi dan Aplikasinya pada Ilmu Pendidikan” (Wahab et al., 2021) pada bidang pendidikan, penulis menguraikan bahwa penyusunan tabel distribusi frekuensi sangat penting bagi mahasiswa yang memproses data besar sehingga dapat memperjelas karakteristik data. [Lihat sumber Disini - repository.umi.ac.id]
Dengan demikian, tabel frekuensi bukan sekadar hitung-menghitung, tapi menjadi alat penting untuk komunikasikan hasil penelitian.

Kesimpulan

Frekuensi data ialah elemen mendasar dalam statistik yang menunjukkan berapa kali nilai atau kategori tertentu muncul dalam suatu kumpulan data. Dari definisi umum, makna dalam KBBI, hingga definisi menurut para ahli, memungkinkan kita memahami bahwa frekuensi bukan sekadar hitungan, tetapi juga bentuk penyajian data agar lebih terstruktur. Jenis-jenis frekuensi data seperti frekuensi absolut, relatif, kumulatif, serta berdasarkan skala data (kualitatif vs kuantitatif) memudahkan peneliti memilih cara penyajian yang tepat sesuai karakteristik data. Contoh-contoh yang diberikan memperlihatkan bagaimana frekuensi diterapkan dalam data kategori, data numerik yang dikelompokkan, dan penelitian nyata. Dengan demikian, pemahaman dan penerapan frekuensi data yang benar akan memperkuat kualitas analisis statistik, memudahkan interpretasi, serta meningkatkan daya komunikatif hasil penelitian.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Frekuensi data adalah jumlah kemunculan atau kekerapan suatu nilai atau kategori dalam kumpulan data statistik. Konsep ini membantu peneliti memahami sebaran data dan memudahkan penyajian dalam tabel atau grafik.

Jenis-jenis frekuensi data meliputi frekuensi absolut, frekuensi relatif, frekuensi kumulatif, serta pembagian berdasarkan sifat data yaitu kualitatif dan kuantitatif. Setiap jenis memiliki fungsi berbeda dalam analisis statistik.

Contoh frekuensi data misalnya jumlah siswa yang memperoleh nilai tertentu pada ujian. Jika 10 siswa mendapat nilai 85 dari 100 siswa, maka frekuensi absolutnya adalah 10, sedangkan frekuensi relatifnya adalah 10%.

Distribusi frekuensi berfungsi menyusun data mentah menjadi kelompok atau interval agar mudah dibaca dan dianalisis. Penyusunan ini mempermudah peneliti melihat pola dan tren dalam data.

Frekuensi absolut menunjukkan jumlah kemunculan nilai secara nyata, sedangkan frekuensi relatif menunjukkan perbandingan kemunculan nilai terhadap total data dalam bentuk persentase.