Terakhir diperbarui: 05 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 5 November 2025). Instruksi Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penerapan. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/instruksi-penelitian-pengertian-fungsi-dan-contoh-penerapan 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Instruksi Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penerapan - SumberAjar.com

Instruksi Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penerapan

Pendahuluan

Penelitian merupakan salah satu kegiatan fundamental dalam dunia akademik, institusi pendidikan, dan lingkungan riset profesional. Dalam proses penelitian, diperlukan berbagai komponen yang mendukung agar hasilnya valid, reliabel, dan memiliki kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun praktik. Salah satu komponen yang sering muncul dalam metodologi penelitian adalah instruksi penelitian. Walaupun istilah “instruksi penelitian” kadangkala kurang diperdalam, namun perannya dapat sangat penting, baik dalam proses pengumpulan data, pelaksanaan prosedur penelitian maupun interpretasi hasil. Artikel ini akan mengulas pengertian instruksi penelitian, fungsi utamanya, serta contoh penerapannya di lapangan riset. Dengan pemahaman yang jelas tentang instruksi penelitian, peneliti dapat merancang penelitian yang lebih sistematis dan terarah.

Definisi Instruksi Penelitian

Definisi Instruksi Penelitian Secara Umum

Secara umum, instruksi dapat dipahami sebagai arahan atau petunjuk yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang agar melakukan suatu pekerjaan, tugas, atau kegiatan tertentu. Dalam konteks penelitian, maka instruksi penelitian dapat diartikan sebagai arahan, petunjuk, atau perintah yang diberikan kepada peneliti, responden, atau pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah dalam proses penelitian , misalnya pengisian kuesioner sesuai petunjuk, observasi berdasarkan panduan, atau pelaksanaan prosedur eksperimen sesuai instruksi metodologis. Instruksi penelitian secara umum bertujuan agar proses penelitian berlangsung dengan tertib, konsisten, dan sesuai dengan rancangan penelitian.
Walaupun belum banyak penelitian Indonesia yang secara eksplisit mendefinisikan “instruksi penelitian” sebagai istilah tersendiri, beberapa penelitian mengandung unsur instruksi (misalnya dalam pedagogy/instruksi guru) yang menunjukkan bahwa instruksi yang jelas akan mempengaruhi kualitas proses. [Lihat sumber Disini - jbasic.org]
Misalnya, dalam salah satu penelitian disebut bahwa “instruksi efektif disertai pemberian token berpengaruh terhadap penurunan perilaku hiperaktif anak”. [Lihat sumber Disini - ejournal.undiksha.ac.id]
Dari paparan umum ini dapat diambil gambaran bahwa instruksi penelitian merupakan bagian penting dari metodologi maupun pelaksanaan penelitian agar bisa berjalan secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.

Definisi Instruksi Penelitian dalam KBBI

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata instruksi memiliki arti “perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas)”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dengan demikian, apabila kita mengombinasikan definisi instruksi dengan konteks penelitian, maka secara KBBI-terapan “instruksi penelitian” dapat didefinisikan sebagai arahan atau petunjuk yang diberikan untuk melakukan pekerjaan atau tugas dalam rangka pelaksanaan penelitian.
Definisi ini bersifat generik, dan masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut dalam konteks metodologi penelitian agar penggunaan “instruksi penelitian” menjadi jelas baik bagi peneliti maupun responden.

Definisi Instruksi Penelitian Menurut Para Ahli

Untuk memperjelas, berikut ini definisi dari beberapa ahli atau kajian yang relevan dengan istilah instruksi dalam penelitian atau proses instruksional yang terkait penelitian.

  1. Menurut N. Nilawati (2023) dalam buku Buku Ajar Metodologi Penelitian secara implisit menjelaskan bahwa metode penelitian mencakup prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, yang dapat dipahami sebagai instruksi penelitian dalam arti arahan penelitian. [Lihat sumber Disini - repository.ppnp.ac.id]
  2. Sebuah penelitian oleh G.Y. Nurastuti dkk. menyebut bahwa penerapan instruksi pada tahap orientasi pembelajaran discovery membantu peserta didik menemukan dan menghubungkan konsep. Kajian ini menunjukkan bahwa instruksi dalam konteks penelitian pendidikan memiliki peran signifikan. [Lihat sumber Disini - jurnal.uns.ac.id]
  3. Dalam penelitian oleh Rola (2023) tentang persepsi siswa terhadap instruksi langsung, disebut bahwa instruksi langsung yang diberikan guru memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Walaupun konteksnya pendidikan bukan penelitian akademik murni, namun hal ini mengilustrasikan pentingnya instruksi yang jelas dan sistematis dalam proses penelitian atau pengumpulan data. [Lihat sumber Disini - jurnalp3k.com]
  4. Menurut HF Nasution (2016) tentang instrumen penelitian, instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan dan mengukur informasi harus dibantu dengan instruksi yang baik agar data yang diperoleh valid dan reliabel. Meskipun istilah “instruksi penelitian” tidak secara eksplisit digunakan, namun konsep instruksi dalam penggunaan instrumen sangat terkait. [Lihat sumber Disini - jurnal.uinsyahada.ac.id]

Dari keempat ahli/kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa “instruksi penelitian” mencakup arahan atau petunjuk yang mengatur proses-proses dalam penelitian: mulai dari persiapan instrumen, pengumpulan data, analisis, hingga pelaporan. Instruksi yang baik akan menjamin hasil penelitian yang lebih dapat diandalkan, sistematis, dan konsisten.

Fungsi Instruksi Penelitian

Instruksi penelitian memiliki sejumlah fungsi penting dalam pelaksanaan penelitian agar berjalan dengan tertib dan menghasilkan data yang valid serta dapat dipertanggungjawabkan. Berikut uraian mengenai fungsi-fungsi utama instruksi penelitian:

  1. Fungsi menjaga konsistensi proses penelitian
    Instruksi penelitian berfungsi untuk memastikan bahwa setiap langkah proses penelitian dilakukan secara konsisten oleh semua pihak yang terlibat. Misalnya, jika responden diinstruksikan untuk mengisi kuesioner dengan petunjuk yang sama, maka hasil pengisian akan lebih dapat dibandingkan antar responden karena prosedurnya seragam. Konsistensi ini penting agar variabel yang diukur valid dan tidak terdistorsi oleh perbedaan penafsiran.
  2. Fungsi sebagai pedoman pelaksanaan penelitian
    Instruksi penelitian menjadi pedoman bagi peneliti dan tim penelitian dalam melaksanakan tahapan penelitian: mulai dari preparasi, pengumpulan data, analisis, hingga pelaporan. Tanpa instruksi yang jelas, tim penelitian bisa salah langkah, misalnya pengumpulan data yang tidak sesuai rencana atau analisis yang menyimpang. Pedoman ini juga meminimalkan kesalahan prosedural.
  3. Fungsi meningkatkan validitas dan reliabilitas data
    Dengan instruksi yang jelas – bagaimana mengisi kuesioner, bagaimana observasi dilakukan, bagaimana instrumen digunakan – maka resiko bias atau error prosedural menjadi lebih kecil. Hal ini pada gilirannya meningkatkan validitas (mengukur apa yang seharusnya diukur) dan reliabilitas (hasil penelitian dapat direplikasi atau konsisten).
  4. Fungsi memperjelas tanggung-jawab dan peran
    Instruksi penelitian memuat siapa melakukan apa, kapan dan bagaimana. Dengan demikian, setiap pihak yang terlibat mengetahui perannya dan tanggung-jawabnya secara jelas. Ini penting dalam tim penelitian atau saat melibatkan responden, pengamat, atau asisten penelitian.
  5. Fungsi sebagai alat kontrol kualitas penelitian
    Instruksi penelitian dapat dijadikan alat kontrol agar pelaksanaan penelitian tetap sesuai rancangan, menghindari penyimpangan/prosedur yang tidak direncanakan. Bila instruksi dijadikan panduan, maka supervisor atau peneliti utama dapat memeriksa pelaksanaan dengan melihat apakah prosedur yang diinstruksikan sudah dipatuhi.
  6. Fungsi memudahkan dokumentasi dan audit penelitian
    Instruksi yang tertulis dengan baik memudahkan peneliti untuk mendokumentasikan setiap tahap penelitian. Hal ini bermanfaat bila penelitian suatu saat perlu diaudit, atau bila ingin dilakukan replikasi oleh peneliti lain. Instruksi memberikan catatan prosedural yang dapat dilihat oleh pihak lain.
  7. Fungsi mendukung etika penelitian
    Instruksi yang baik sering mencakup panduan etika: bagaimana responden diperlakukan, bagaimana data dijaga kerahasiaannya, bagaimana penyajian dilakukan. Dengan demikian, instruksi penelitian juga dapat berfungsi sebagai pengingat dan panduan pelaksanaan penelitian yang etis.

Dengan demikian, fungsi-fungsi di atas memperlihatkan bahwa instruksi penelitian bukan hanya “petunjuk kecil” tetapi bagian integral dari metodologi penelitian yang baik.

Contoh Penerapan Instruksi Penelitian

Berikut beberapa contoh bagaimana instruksi penelitian diterapkan dalam praktik riset Indonesia. Contoh ini bisa menjadi inspirasi untuk penelitian lo bro.

Contoh 1: Penerapan instruksi untuk responden
Dalam penelitian kuantitatif yang melibatkan kuesioner, peneliti menyusun instruksi tertulis pada bagian petunjuk pengisian, misalnya “Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat, berikan jawaban dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu pilihan jawaban, dan tidak boleh ada jawaban ganda”. Dengan instruksi seperti ini, maka responden memahami bagaimana prosedur pengisian sehingga data menjadi lebih konsisten.

Contoh 2: Instruksi bagi pengamat atau asisten penelitian
Misalnya dalam penelitian tindakan kelas di mana pengamat mencatat aktivitas siswa dan guru. Peneliti menyusun instruksi bagi pengamat: “Amati selama 30 menit pada sesi pembelajaran ke-2, catat frekuensi interaksi guru-siswa berdasarkan kriteria berikut…, set timer sebelum memulai pengamatan, dan jangan berdialog dengan siswa selama observasi berlangsung.” Instruksi seperti ini membantu memastikan bahwa pengamatan dilakukan dengan standar yang sama di seluruh siklus.

Contoh 3: Instruksi dalam penelitian pendidikan untuk model pembelajaran discovery
Dalam penelitian “Penerapan Instruksi pada Tahap Orientation Pembelajaran Discovery” oleh Nurastuti dkk., disebut bahwa instruksi diterapkan pada tahap orientasi pembelajaran untuk membantu peserta didik “menemukan dan menghubungkan konsep”. [Lihat sumber Disini - jurnal.uns.ac.id]
Dalam hal ini instruksi penelitian berperan sebagai bagian dari intervensi pedagogis yang diukur. Peneliti memberikan arahan yang jelas kepada peserta didik (siswa) dalam tahap orientasi model pembelajaran, dan kemudian mengukur perubahan melalui concept map.

Contoh 4: Instruksi dalam publikasi atau buku panduan penelitian
Buku oleh W. Darmalaksana yang berjudul Instruksi Kerja Penelitian dan Publikasi Ilmiah menyebut bahwa buku tersebut menyusun arahan berhubungan dengan penelitian dan publikasi ilmiah dalam bentuk instruksi kerja. [Lihat sumber Disini - digilib.uinsgd.ac.id]
Artinya, dalam penelitian atau publikasi ilmiah pun instruksi diberikan oleh institusi atau lembaga agar proses penelitian maupun publikasi sesuai standar.

Contoh 5: Instruksi dalam penelitian eksperimen atau kuasi-eksperimen
Peneliti yang menggunakan eksperimen akan menyusun instruksi yang jelas untuk kelompok eksperimen maupun kontrol: misalnya “Kelompok eksperimen akan mengikuti pelatihan selama 4 minggu dengan sesi 2x per minggu; isi modul pelatihan X; pertanyaan post-test akan dilakukan pada hari ke-29; semua peserta harus hadir minimal 75% sesi untuk dianggap valid.” Instruksi seperti ini memastikan bahwa kondisi eksperimen berlangsung sesuai desain, sehingga hasil dapat dianalisis secara sahih.

Dengan mencontoh penerapan-penerapan di atas, peneliti baru maupun mahasiswa skripsi/thesis dapat lebih memahami bagaimana merumuskan dan menyampaikan instruksi penelitian secara tertulis maupun lisan agar proses penelitian berjalan dengan baik.

Kesimpulan

Instruksi penelitian merupakan elemen penting dalam metodologi penelitian yang mungkin sering terlupakan namun memiliki peran strategis. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
– Instruksi penelitian adalah arahan atau petunjuk yang diberikan dalam rangka pelaksanaan penelitian , untuk peneliti, responden, maupun pihak-terkait penelitian.
– Menurut definisi KBBI, instruksi adalah “perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas)”. Ketika disesuaikan dengan konteks penelitian, maka instruksi penelitian mengatur tugas-tugas dalam penelitian agar sesuai rancangan.
– Para ahli menunjukkan bahwa instruksi dalam penelitian atau dalam proses instruksional akan meningkatkan kualitas proses penelitian, terutama dalam aspek konsistensi, validitas, reliabilitas, dan etika penelitian.
– Fungsi instruksi penelitian meliputi: menjaga konsistensi proses, menjadi pedoman pelaksanaan, meningkatkan validitas/reliabilitas, memperjelas tanggung-jawab, menjadi alat kontrol kualitas, memudahkan dokumentasi/audit, dan mendukung etika penelitian.
– Penerapan instruksi penelitian dapat terjadi dalam banyak bentuk: petunjuk pengisian kuesioner, instruksi observasi pengamat, intervensi dalam penelitian pendidikan, instruksi kerja penelitian/publikasi, hingga instruksi eksperimen.
Untuk peneliti – baik mahasiswa maupun peneliti profesional – merumuskan instruksi penelitian yang jelas, tertulis, dan dipahami semua pihak sangat penting. Instruksi yang baik tak hanya soal “apa yang harus dilakukan”, tapi juga “siapa melakukan”, “kapan”, “bagaimana”, dan “mengapa”. Dengan demikian, proses penelitian akan lebih terstruktur, dapat dipertanggungjawabkan, dan hasilnya lebih bermakna.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Instruksi penelitian adalah arahan atau petunjuk yang diberikan dalam proses penelitian untuk memastikan setiap tahap dilakukan secara sistematis, konsisten, dan sesuai rancangan metodologi. Instruksi ini dapat ditujukan kepada peneliti, responden, atau pihak lain yang terlibat agar hasil penelitian valid dan reliabel.

Fungsi utama instruksi penelitian meliputi menjaga konsistensi pelaksanaan penelitian, menjadi pedoman langkah penelitian, meningkatkan validitas dan reliabilitas data, memperjelas peran serta tanggung jawab, menjadi alat kontrol kualitas, dan mendukung pelaksanaan etika penelitian.

Contoh penerapan instruksi penelitian antara lain petunjuk pengisian kuesioner untuk responden, panduan observasi bagi asisten peneliti, serta instruksi pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol dan eksperimen. Instruksi tersebut membantu menjaga standar pelaksanaan agar hasil dapat dibandingkan secara objektif.

Instruksi penelitian penting karena membantu menjaga kejelasan, ketertiban, dan akurasi proses penelitian. Tanpa instruksi yang jelas, penelitian dapat mengalami kesalahan prosedural, kehilangan konsistensi antar peneliti, dan menurunkan kualitas hasil penelitian.

Instruksi penelitian sering kali mencakup panduan etis, seperti cara memperlakukan responden, menjaga kerahasiaan data, dan melaporkan hasil penelitian secara jujur. Dengan demikian, instruksi juga berperan sebagai panduan dalam memastikan pelaksanaan penelitian sesuai prinsip etika ilmiah.