Terakhir diperbarui: 24 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 24 November 2025). Dashboard Penelitian: Pengertian dan Contoh Desainnya. SumberAjar. Retrieved 26 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/dashboard-penelitian-pengertian-dan-contoh-desainnya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Dashboard Penelitian: Pengertian dan Contoh Desainnya - SumberAjar.com

Dashboard Penelitian: Pengertian dan Contoh Desainnya

Pendahuluan

Di era di mana data menjadi aset strategis di berbagai bidang – dari pemerintahan hingga institusi pendidikan dan lembaga penelitian – kebutuhan akan alat yang mampu menyajikan informasi kompleks secara ringkas dan mudah dipahami semakin meningkat. Salah satu solusi yang kerap digunakan adalah dashboard, yaitu tampilan visualisasi data yang menggabungkan indikator-kunci, grafik, tabel, dan elemen visual lainnya dalam satu layar agar pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Dalam konteks penelitian, terutama penelitian ilmiah dan institusi riset, dashboard dapat berfungsi sebagai alat monitoring dan evaluasi kemajuan penelitian, luaran (output) ataupun dampak (outcome) yang dihasilkan. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa yang dimaksud dengan Dashboard Penelitian, mulai dari definisinya, tinjauan menurut kamus dan para ahli, hingga contoh desainnya yang dapat diterapkan dalam konteks penelitian dan institusi akademik.

Definisi Dashboard Penelitian

Definisi Dashboard Penelitian Secara Umum

Secara umum, dashboard penelitian dapat dipahami sebagai suatu tampilan visual yang menyajikan sekumpulan indikator penelitian, baik berupa data input, proses, output maupun outcome, yang tersusun secara ringkas dan terpusat dalam satu antarmuka. Dashboard tersebut memungkinkan pengguna (peneliti, manajer penelitian, pemangku kebijakan) untuk memantau secara langsung kondisi penelitian, seperti jumlah proposal yang diajukan, tingkat publikasi, kutipan, dana yang digunakan, luaran lainnya, maupun progress penelitian. Dengan dashboard penelitian, organisasi atau institusi riset mampu melakukan monitoring dan evaluasi secara real-time atau berkala, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data untuk perbaikan kinerja penelitian.

Definisi Dashboard Penelitian dalam KBBI

Sebelum secara spesifik merujuk pada penelitian, kita lihat dahulu definisi kata “dashboard” di dalam kamus besar Bahasa Indonesia. Menurut versi daring dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (KBBI Daring), kata dasbor (serapan dari English “dashboard”) didefinisikan sebagai:

“panel dalam mobil, kapal terbang, dan sebagainya di bawah kaca depan berisi penunjuk panel kontrol” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Kemudian, kata “dashboard” yang sering diadopsi dalam konteks sistem informasi dan visualisasi data didefinisikan sebagai tampilan ringkas indikator penting yang dibutuhkan untuk satu atau beberapa tujuan dalam sebuah layar tunggal, yang disatukan dan disusun agar dapat dipantau dalam sekali lihat (“at-a-glance”). [Lihat sumber Disini - media.neliti.com]
Dengan demikian, apabila kita memadukan definisi kamus dengan konteks penelitian, maka dashboard penelitian dapat diartikan sebagai: “panel visual terpusat yang menampilkan indikator-kinerja penelitian dan/atau data relevan penelitian, disusun sedemikian rupa agar pemangku penelitian dapat melihat kondisi penelitian secara cepat dan mengambil keputusan”.

Definisi Dashboard Penelitian Menurut Para Ahli

Untuk memperkaya pemahaman, berikut sejumlah definisi menurut para ahli dalam bidang sistem informasi, visualisasi data dan manajemen penelitian:

  1. W. W. Eckerson (dalam Mantik, 2021) menyebut bahwa dashboard adalah aplikasi sistem informasi yang menyajikan informasi mengenai indikator utama dari aktivitas organisasi secara sekilas dalam layar tunggal. [Lihat sumber Disini - journal.universitassuryadarma.ac.id]
  2. Winda Willina Sihombing, Himawat Aryadita & Denny Sagita Rusdianto (2019) dalam penelitiannya “Perancangan Dashboard Untuk Monitoring dan Evaluasi” menyatakan bahwa: “Dashboard merupakan salah satu perangkat visualisasi yang menampilkan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.” [Lihat sumber Disini - j-ptiik.ub.ac.id]
  3. Fajri Isnanto, Meizano Ardhi Muhammad & Titin Yulianti (2023) dalam penelitian “Rancang Bangun Sistem Visualisasi Data Menggunakan Dashboard pada Sistem Deteksi Hoaks” menyebut bahwa dashboard digunakan sebagai sistem visualisasi data yang menampilkan data keluaran dari sistem, agar informasi yang disajikan mudah dimengerti dan mendukung pengambilan keputusan. [Lihat sumber Disini - journal.eng.unila.ac.id]
  4. Karunia Suci Lestari & Henderi (2021) dalam studi “Model Dashboard Information System Untuk Peningkatan Kualitas Pengelolaan Jurnal Ilmiah” menyatakan bahwa dashboard berhasil menampilkan informasi strategis, taktis dan operasional yang dapat digunakan pengelola jurnal untuk mengambil keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal. [Lihat sumber Disini - journal.binadarma.ac.id]

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat dirangkum bahwa dashboard penelitian adalah: alat visualisasi elektronik (baik web ataupun aplikasi) yang menyajikan indikator utama penelitian (input-proses-output/outcome) dalam tampilan ringkas dan interaktif agar pemangku penelitian dapat memantau, mengevaluasi, dan mengambil keputusan berbasis data penelitian.

Komponen Utama dan Fungsi Dashboard Penelitian

Komponen Utama Dashboard Penelitian

Setelah memahami definisinya, penting untuk mengetahui komponen apa saja yang umumnya terdapat dalam dashboard penelitian. Komponen-komponen ini akan memandu desain agar dashboard relevan dan fungsional:

  • Indikator Kinerja Penelitian: seperti jumlah proposal penelitian, tingkat publikasi (artikel, prosiding), tingkat sitasi, dana penelitian yang digunakan, kolaborasi nasional/internasional, luaran penelitian (hak paten, HKI, buku, teknologi).
  • Visualisasi Data: grafik garis/tren, grafik batang, peta panas (heatmap) apabila berbasis geografi, besaran persentase, indikator KPI dalam bentuk kartu ringkasan.
  • Filter / Interaksi Pengguna: fitur untuk memilih rentang waktu, jenis penelitian (fundamental, terapan), unit penelitian, topik penelitian.
  • Status Real-time atau Berkala: dashboard bisa menampilkan data yang diperbarui secara harian/mingguan/bulanan agar monitoring berjalan lancar.
  • Notifikasi atau Alerts: apabila ada indikator yang melampaui atau kurang dari target (misalnya publikasi < target), dashboard bisa memberikan peringatan.
  • Drill-down atau Detail View: pengguna bisa klik pada grafik untuk melihat detail di balik angka agregat.
  • Akses Role-based: Peneliti, Manajer Penelitian, Wakil Rektor, masing-masing bisa memiliki tampilan atau hak akses berbeda.

Fungsi Dashboard Penelitian

Adapun fungsi-fungsi utama dari dashboard penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Monitoring Kemajuan Penelitian – Dashboard memungkinkan pemantauan cepat terhadap kondisi penelitian, misalnya apakah target publikasi atau dana telah terpenuhi.
  2. Evaluasi Kinerja Penelitian – Melalui visualisasi tren dan perbandingan antar unit atau periode, institusi bisa mengevaluasi performa penelitian.
  3. Pengambilan Keputusan Berbasis Data – Data-visualisasi yang jelas membantu pimpinan penelitian dalam mengambil keputusan strategis, misalnya alokasi dana, penguatan topik, kolaborasi.
  4. Transparansi dan Akuntabilitas – Institusi riset dapat menunjukkan kinerja penelitian kepada pemangku kepentingan (stakeholder) melalui dashboard yang transparan.
  5. Identifikasi Masalah Cepat – Indikator yang menunjukkan penurunan atau hambatan penelitian bisa langsung dikenali dan segera direspons.
  6. Komunikasi Internal dan Eksternal – Dashboard bisa menjadi alat komunikasi antar-unit penelitian dan juga publikasi kepada publik atau pemangku kebijakan.

Contoh Desain Dashboard Penelitian

Berikut contoh-contoh desain dashboard yang dapat diterapkan dalam konteks penelitian. Desain ini mengacu pada penelitian dan literatur dari Indonesia serta penerapan praktis.

Desain A: Dashboard Monitoring Penelitian Institusi

Desain ini cocok untuk lembaga penelitian atau universitas yang ingin memantau keseluruhan kegiatan penelitian. Contoh struktur tampilan:

  • Kartu ringkasan di bagian atas: Total Proposal Tahun Ini, Jumlah Publikasi, Sitasi, Kolaborasi Internasional, Dana Realisasi.
  • Grafik tren bulanan atau tahunan publikasi atau sitasi.
  • Peta atau tabel efek kolaborasi antar-negara atau antar-program.
  • Filter unit penelitian, topik, tahun.
  • Notifikasi jika indikator belum tercapai target.
    Studi seperti oleh Lestari & Henderi (2021) menunjukkan prototipe model dashboard information system yang menyajikan informasi strategis, taktis dan operasional untuk pengelolaan jurnal ilmiah sebagai analogi. [Lihat sumber Disini - journal.binadarma.ac.id]
    Contoh publikasi “Pembuatan Web Dashboard Interaktif untuk Analisis Data Penjualan Vending Machine” (2025) juga menunjukkan alur seperti pengumpulan data, visualisasi, interaksi filter, yang konsepnya bisa diadaptasi ke penelitian. [Lihat sumber Disini - journal.aptii.or.id]

Desain B: Dashboard Evaluasi Penelitian Program/Tema

Desain ini digunakan dalam tingkat program penelitian atau tema riset spesifik. Struktur tampilan:

  • Indikator utama: jumlah proyek, rasio penyelesaian tepat waktu, output (artikel, paten), outcome (implikasi kebijakan atau masyarakat).
  • Grafik batang per-tema atau per-supervisor.
  • Timeline penelitian – misalnya visualisasi gantt atau backlog progres.
  • Panel “risk/hambatan” dengan visual merah/kuning/ijo berdasarkan status proyek.
    Penelitian oleh Febrianty (2023) tentang “Analisis dan Perancangan Dashboard Data Karyawan” menunjukkan desain mock-up, use-case diagram dan evaluasi usability sebagai bagian desain dashboard. [Lihat sumber Disini - ejurnal.provisi.ac.id] Walaupun bukan penelitian murni penelitian riset, kerangka desainnya relevan untuk dashboard penelitian.

Desain C: Dashboard Publikasi dan Dampak Penelitian

Desain yang lebih spesifik pada output dan dampak penelitian (publications & citations, pengaruh kebijakan, kolaborasi). Struktur tampilan:

  • Ringkasan: Total Publikasi Tahun Ini, H-Index Institusi, Jumlah Patents, Kolaborasi Internasional.
  • Grafik tren sitasi dan publikasi selama 5 tahun.
  • Word-cloud topik penelitian terbanyak.
  • Peta penyebaran kolaborasi global.
  • Tabel ringkas artikel paling banyak disitasi atau media-coverage penelitian.
    Contoh desain nyata: Penelitian Hizriansyah et al. (2023) tentang dashboard pelayanan kesehatan menampilkan lima menu utama seperti laman utama, puskesmas, derajat kesehatan, upaya kesehatan dan SPM, dengan desain modular yang memudahkan interpretasi data. [Lihat sumber Disini - journal.ugm.ac.id] Meskipun bukan riset penelitian ilmiah, desain modular ini relevan untuk dibawa ke konteks dashboard penelitian.

Pedoman Desain yang Baik

Beberapa pedoman desain dashboard yang bisa diterapkan agar dashboard penelitian efektif antara lain:

  • Fokus pada indikator kunci (KPI) yang benar-benar penting.
  • Gunakan visualisasi yang sederhana dan mudah dipahami (hindari grafik terlalu kompleks).
  • Sajikan data dalam layout yang ringkas – “sekilas bisa dipahami” (at-a-glance).
  • Sediakan fitur filter atau drill-down agar pengguna bisa melihat detail ketika diperlukan.
  • Pastikan aktualitas data dan kemudahan akses antar-unit.
  • Pertimbangkan pengguna (user-centered design) agar antarmuka sesuai kebutuhan pengguna. Studi Isnanto et al. (2023) menunjukkan penggunaan metode HCD (Human Centered Design) untuk sistem dashboard deteksi hoaks agar mudah digunakan oleh pengguna. [Lihat sumber Disini - journal.eng.unila.ac.id]
  • Responsive dan role-based akses, agar peneliti, manajer, dan pimpinan dapat menggunakan sesuai kebutuhan.

Tantangan dan Catatan Penting

Meski dashboard penelitian menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:

  • Kualitas data: Dashboard hanya sebaik data yang memasukkannya. Jika data proyek penelitian tidak terstruktur atau belum dibersihkan, visualisasi bisa menyesatkan.
  • Pengukuran yang relevan: Pilihlah indikator yang memang relevan dengan tujuan penelitian/institusi sehingga dashboard tidak menjadi “hanya untuk dilihat” tetapi benar-benar digunakan.
  • Pemahaman pengguna: Pengguna dashboard harus memahami interpretasi indikator dan grafik agar tidak salah ambil keputusan.
  • Pemeliharaan dan pembaruan: Dashboard memerlukan pembaruan data, pemeliharaan teknis, dan evaluasi usability agar tetap relevan.
  • Keamanan dan akses: Dalam konteks penelitian, data mungkin sensitif (misalnya dana, kerjasama) sehingga perlu sistem akses yang aman.
  • Over-visualisasi: Terlalu banyak grafik atau indikator bisa membingungkan pengguna – fokus pada yang esensial.

Kesimpulan

Dashboard penelitian merupakan alat yang semakin penting dalam manajemen penelitian modern. Dengan menyajikan visualisasi indikator penelitian secara ringkas dan interaktif, dashboard mendukung monitoring, evaluasi, pengambilan keputusan berbasis data, serta transparansi institusi riset. Definisi dari kamus hingga para ahli menunjukkan bahwa esensi dashboard adalah menyatukan informasi kunci dalam satu antarmuka agar mudah dipantau. Untuk desain yang efektif, perlu diperhatikan komponen utama seperti indikator, visualisasi, filter, dan layout yang user-friendly. Contoh-contoh desain menunjukkan bahwa dashboard bisa dikonfigurasi untuk institusi penelitian secara keseluruhan, program penelitian spesifik, atau fokus pada output dan dampak. Namun, keberhasilan implementasi sangat tergantung pada kualitas data, relevansi indikator, dan antarmuka yang mudah dipahami. Oleh karena itu lembaga penelitian atau universitas yang ingin menerapkan dashboard penelitian harus merencanakan dengan matang: mulai dari identifikasi kebutuhan pengguna, desain prototipe, pengembangan, hingga evaluasi penggunaan. Dengan demikian, dashboard tidak hanya menjadi tampilan visual saja tetapi benar-benar menjadi alat strategis dalam meningkatkan kinerja penelitian dan memenuhi target institusi.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Dashboard penelitian adalah tampilan visual terpusat yang menyajikan indikator utama penelitian seperti publikasi, sitasi, pendanaan, dan progres penelitian sehingga memudahkan monitoring, evaluasi, serta pengambilan keputusan berbasis data.

Fungsi utama dashboard penelitian adalah memantau kemajuan penelitian, mengevaluasi kinerja penelitian, mendukung keputusan berbasis data, meningkatkan transparansi, serta membantu identifikasi masalah secara cepat dalam kegiatan riset.

Komponen penting dalam dashboard penelitian meliputi indikator kinerja penelitian, visualisasi data, fitur filter, pembaruan data berkala, notifikasi pencapaian atau hambatan, serta akses berbasis peran pengguna.

Contoh desain dashboard penelitian dapat berupa dashboard institusi untuk memantau total publikasi, sitasi, pendanaan; dashboard evaluasi program penelitian yang menampilkan progres proyek; atau dashboard publikasi yang menampilkan tren sitasi, kolaborasi, dan luaran ilmiah lainnya.

Dashboard penelitian penting karena membantu institusi akademik memahami performa penelitian secara menyeluruh, meningkatkan akuntabilitas, mengefisienkan perencanaan riset, serta mempermudah pimpinan dalam membuat kebijakan berdasarkan data yang tervisualisasi dengan baik.

Home
Kamus
Cite Halaman Ini