Terakhir diperbarui: 23 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 23 November 2025). Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif. SumberAjar. Retrieved 23 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/penggunaan-chatbot-dalam-pembelajaran-interaktif 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif - SumberAjar.com

Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif

Pendahuluan

Di era digital yang semakin berkembang, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah merambah hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu inovasi yang kini mulai banyak diterapkan adalah penggunaan sistem chatbot, yakni program atau layanan berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan interaksi berbentuk percakapan antara manusia dan mesin. Dalam konteks pembelajaran, chatbot menghadirkan potensi untuk membuat proses belajar menjadi lebih interaktif, adaptif, dan fleksibel, yang sangat relevan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 seperti pembelajaran mandiri, personalisasi, dan pembelajaran aktif. Berbagai penelitian di Indonesia dalam rentang tahun 2021–2025 telah mengeksplorasi bagaimana chatbot dapat menjadi media pembelajaran yang mendukung interaksi siswa-siswa dengan materi, guru, ataupun sistem secara real-time. Contohnya, penelitian oleh Sugeng Riyadi et al. (2025) menemukan bahwa chatbot AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui umpan balik instan dan akses fleksibel ke materi. [Lihat sumber Disini - journal.lppmunindra.ac.id]
Melalui artikel ini, akan dibahas lebih lanjut pengertian chatbot dalam pembelajaran interaktif, definisi menurut berbagai perspektif, serta tinjauan sub-judul terkait penerapan, manfaat, tantangan, strategi, dan kesimpulan. Artikel ini ditujukan bagi para pendidik, pengembang sistem pembelajaran, maupun peneliti yang tertarik memanfaatkan chatbot sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran interaktif dan inovatif.

Definisi Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif

Definisi Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif Secara Umum

Pada level umum, penggunaan chatbot dalam pembelajaran interaktif dapat dipahami sebagai penerapan layanan berbasiskan ‘chatbot’,yakni agen percakapan otomatis,yang digunakan sebagai salah satu media atau alat bantu untuk mendukung proses belajar-mengajar dengan karakteristik interaktif. Artinya, siswa tidak hanya menerima materi secara pasif, melainkan dapat berinteraksi (bertanya, mendapat jawaban, melakukan latihan) melalui sistem chatbot, sehingga pembelajaran menjadi lebih dinamis dan responsif. Misalnya, sebuah chatbot bisa hadir sebagai “tutor virtual” yang kapan saja siap menjawab pertanyaan siswa, memberikan latihan, ataupun membantu refleksi belajar,yang kemudian memungkinkan proses belajar tidak terbatas ruang dan waktu tetap guru fisik. Hal ini sesuai dengan definisi bahwa chatbot adalah aplikasi interaktif yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia melalui beberapa platform. [Lihat sumber Disini - glints.com]
Dengan demikian istilah “penggunaan chatbot dalam pembelajaran interaktif” merangkum dua hal utama: (1) adanya chatbot sebagai media atau agen teknologi, dan (2) pembelajaran yang bersifat interaktif,artinya siswa aktif, bukan hanya penerima pasif, dan ada umpan balik atau pengaturan interaksi.

Definisi Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif dalam KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri belum terdapat entri tersendiri yang menyebut “chatbot” secara spesifik dengan definisi lengkap dalam konteks pendidikan. Namun, kita bisa merujuk pada pengertian kata “bot” yang terdapat dalam KBBI sebagai acuan istilah kata, meskipun tidak tepat untuk keseluruhan makna chatbot dalam pembelajaran. Misalnya, entri untuk “bot” di KBBI menjelaskan bahwa bot adalah “jenis sepatu yang menutup seluruh kaki, kadang-kala sampai ke tungkai”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Keterbatasan entri KBBI tersebut menunjukkan bahwa istilah “chatbot” masih bersifat neologisme di Indonesia dalam penggunaan formal kamus, sehingga definisi operasional banyak diambil dari literatur teknis dan penelitian. Oleh karenanya, dalam tulisan-ini definisi “dalam KBBI” digunakan sebagai pengantar bahwa istilah tersebut belum secara eksplisit terdaftar dalam KBBI sesuai konteks pembelajaran, dan penggunaan istilah dalam ranah pendidikan sering mengadopsi definisi teknis atau penelitian empiris.

Definisi Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif Menurut Para Ahli

Beberapa peneliti dan ahli telah memberikan definisi mengenai chatbot dalam konteks pembelajaran atau sistem interaktif. Berikut ringkasan definisi menurut para ahli:

  1. Neni Aisah & I Gede Agus Suwartane (2023) mendefinisikan aplikasi sistem pembelajaran berbasis web yang “mengintegrasikan chatbot” sebagai media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id]
  2. A Yuliani et al. (2023) menyebut bahwa media pembelajaran berbasis chatbot “berkriteria sangat layak” dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi, sehingga chatbot menjadi bagian dari media pembelajaran yang interaktif. [Lihat sumber Disini - jurnal.stiq-amuntai.ac.id]
  3. Abdul Rahman Ramadhan (2023) dalam studinya “Strategi penggunaan chatbot artificial intelligence dalam pembelajaran Bahasa Arab” menyebut bahwa chatbot AI mampu memberikan respons instan, latihan variatif, dan umpan balik mendalam, sehingga mendukung pembelajaran bahasa yang lebih mandiri dan interaktif. [Lihat sumber Disini - ejurnal.kptk.or.id]
  4. Sugeng Riyadi et al. (2025) dalam tinjauan literatur menyatakan bahwa chatbot AI memungkinkan siswa mengakses materi kapan saja, memberikan umpan balik otomatis, serta mendukung self-regulation atau regulasi diri dalam proses pembelajaran mandiri. [Lihat sumber Disini - journal.lppmunindra.ac.id]
  5. E Hutabri (2025) dalam jurnal “Implementasi chatbot dalam pembelajaran bahasa” menyebut bahwa chatbot berbasis AI menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal, dapat diakses kapan saja dan memberikan umpan balik secara real-time. [Lihat sumber Disini - rcf-indonesia.org]

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan chatbot dalam pembelajaran interaktif didefinisikan sebagai penerapan agen percakapan otomatis berbasis teknologi (AI/NLP) dalam konteks pembelajaran yang memungkinkan interaksi, latihan, feedback instan, dan akses fleksibel bagi siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif, personal, dan adaptif.

Manfaat Penggunaan Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif

Sub-judul ini membahas berbagai manfaat utama dari penggunaan chatbot dalam pembelajaran interaktif berdasarkan penelitian-terkini.

Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan Siswa

Salah satu manfaat signifikan dari penerapan chatbot adalah peningkatan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa diberi akses ke chatbot yang responsif dan interaktif, mereka cenderung lebih aktif bertanya, merespon materi, dan merasa lebih terdorong untuk belajar mandiri. Misalnya, dalam jurnal oleh Yuliani et al. (2023) disebut bahwa media pembelajaran berbasis chatbot mendapatkan validasi sangat layak dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi, yang berdampak pada peningkatan minat siswa. [Lihat sumber Disini - jurnal.stiq-amuntai.ac.id]
Selain itu, Riadi et al. (2025) menyebut bahwa penggunaan chatbot AI memungkinkan siswa untuk mengatur waktu belajar mereka sendiri, mendapatkan umpan balik langsung, yang akhirnya meningkatkan motivasi intrinsik dan keterlibatan dalam pembelajaran. [Lihat sumber Disini - journal.lppmunindra.ac.id]

Akses Pembelajaran Fleksibel dan Mandiri

Chatbot memungkinkan pembelajaran terjadi tidak hanya dalam jam pelajaran tatap-muka atau ruang kelas fisik, tetapi kapan pun dan di mana pun,selama siswa memiliki akses ke perangkat yang terhubung. Sebagai contoh, Hutabri (2025) menulis bahwa chatbot berbasis AI dapat digunakan siswa kapan saja dan dimana saja, menyediakan lingkungan belajar yang lebih santai dan tidak menimbulkan kecemasan seperti dalam pembelajaran konvensional. [Lihat sumber Disini - rcf-indonesia.org]
Hal ini sangat relevan dalam konteks pembelajaran modern, di mana fleksibilitas waktu dan kemandirian belajar semakin penting. Dengan demikian, chatbot memfasilitasi pembelajaran asinkron yang mendukung perbedaan tempo belajar tiap siswa.

Personalisasi Pembelajaran dan Umpan Balik Instan

Dalam kerangka interaksi teknologi, chatbot mampu menyajikan materi atau latihan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan siswa,misalnya level kemampuan, jenis kesalahan yang sering dilakukan, preferensi siswa,serta memberikan umpan balik instan. Penelitian “Integrasi Chatbot …” oleh Aisah & Suwartane (2023) menemukan bahwa aplikasi pembelajaran berbasis web dengan chatbot meningkatkan motivasi siswa. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id]
Lebih lanjut, Jaraludin (2025) dalam “Strategi Pembelajaran Adaptif dengan Chatbot” menyebut bahwa chatbot berbasis AI memberikan pengalaman interaktif dengan umpan balik instan serta adaptasi sesuai kebutuhan siswa. [Lihat sumber Disini - ejournal.uas.ac.id]
Dengan umpan balik langsung, siswa dapat mengenali kesalahan dan memperbaikinya segera, alih-alih menunggu waktu guru memberikan koreksi,ini mempercepat proses belajar dan menguatkan penguasaan konsep.

Efisiensi bagi Guru dan Lembaga Pendidikan

Selain manfaat bagi siswa, penggunaan chatbot juga memberikan efisiensi operasional bagi guru dan lembaga pendidikan. Chatbot dapat menangani pertanyaan yang bersifat repetitif atau administratif, menyediakan latihan tambahan, serta memungkinkan guru lebih fokus pada tugas-yang membutuhkan intervensi manusia. Contohnya dalam penelitian “Aplikasi Chatbot …” Putri et al. (2024) menunjukkan bahwa chatbot dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan mengurangi beban tertentu terhadap guru. [Lihat sumber Disini - rumah-jurnal.com]

Tantangan dan Hambatan dalam Penggunaan Chatbot

Walaupun potensi manfaatnya besar, implementasi chatbot dalam pembelajaran interaktif juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diperhatikan.

Keterbatasan Pemahaman Konteks dan Bahasa

Salah satu hambatan teknologi chatbot adalah keterbatasan dalam memahami konteks pembicaraan atau pertanyaan kompleks yang membutuhkan pemahaman mendalam. Misalnya, studi Riyadi et al. (2025) menemukan bahwa meskipun chatbot AI bisa banyak membantu, masih ada tantangan terkait “pemahaman kontekstual yang terbatas tentang percakapan” dalam sistem yang ada. [Lihat sumber Disini - journal.lppmunindra.ac.id]
Jika chatbot tidak mampu menangani pertanyaan siswa yang bersifat multi-dimensi atau terbuka secara fleksibel, maka efektivitasnya bisa menurun.

Keterbatasan Akses Teknologi dan Infrastruktur

Kondisi akses perangkat dan koneksi internet masih menjadi faktor pembatas. Dalam konteks Indonesia, terutama di daerah terpencil, siswa mungkin tidak memiliki koneksi stabil atau perangkat yang memadai untuk menggunakan chatbot dengan optimal. Penelitian Ramadhan (2023) menyebut bahwa tantangan penggunaan chatbot AI di perguruan tinggi termasuk “keterbatasan media teknologi” dan “akses yang tidak merata terhadap teknologi”. [Lihat sumber Disini - ejurnal.kptk.or.id]

Kesiapan Guru dan Kurikulum

Penerapan chatbot memerlukan adaptasi kurikulum, pelatihan guru, dan pengaturan integrasi yang baik. Jika guru atau institusi belum siap dari segi pedagogy atau mindset, maka chatbot bisa hanya berfungsi sebagai “pelengkap kurang optimal”. Sebuah studi menyebut bahwa pengembangan chatbot yang sukses memerlukan perubahan lebih dari sekadar teknis,melainkan juga pemahaman pedagogis dan kesiapan human-factor. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id]

Privasi Data dan Keamanan

Karena chatbot sering mengumpulkan data interaksi pengguna (siswa), maka isu privasi dan keamanan data menjadi penting. Institusi pendidikan perlu memastikan bahwa data siswa terlindungi, dan sistem mempunyai standar keamanan yang memadai. Meski penelitian di Indonesia belum banyak yang secara eksplisit membahas ini dalam konteks chatbot pembelajaran, namun dari perspektif teknologi AI, hal ini tetap menjadi perhatian.

Strategi Implementasi Chatbot dalam Pembelajaran Interaktif

Bagian ini memberikan gambaran strategi atau langkah-kunci yang bisa dipertimbangkan agar penggunaan chatbot dalam pembelajaran interaktif dapat berjalan efektif.

Penyusunan Materi dan Integrasi Kurikulum

Langkah awal penting adalah menyusun materi yang sesuai untuk chatbot,materi yang memungkinkan interaksi, latihan, tanya-jawab, dan umpan balik. Integrasi dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran sangat krusial. Sebagai contoh, penelitian Aisah & Suwartane (2023) mengembangkan sistem pembelajaran web dengan chatbot untuk materi Bahasa Indonesia kelas VII. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id]
Guru dan tim pengembang perlu merancang skenario interaksi chatbot yang relevan dengan kompetensi siswa.

Pelatihan Guru dan Penyusunan Prosedur Penggunaan

Guru perlu mendapatkan pelatihan agar dapat memfasilitasi implementasi chatbot,baik dari aspek teknis maupun pedagogis. Pengembangan prosedur penggunaan dalam kelas/hibrida juga penting: kapan siswa menggunakan chatbot, bagaimana guru memonitor, bagaimana mengintegrasi hasil interaksi chatbot ke proses pengajaran.

Pemilihan Platform Teknologi dan Antar-Muka yang Ramah Pengguna

Pemilihan platform chatbot yang sederhana, mudah digunakan, serta terintegrasi dengan perangkat yang siswa miliki akan mempermudah implementasi. Memastikan antar-muka (UI/UX) menarik dan responsif, serta memperhatikan akses mobile, akan meningkatkan tingkat adopsi.

Evaluasi, Umpan Balik, dan Perbaikan Berkelanjutan

Seperti halnya media pembelajaran lainnya, chatbot harus dievaluasi secara rutin: bagaimana respons siswa, tingkat keterlibatan, hasil belajar, serta pengalaman pengguna. Hasil evaluasi ini digunakan untuk memperbaiki skenario percakapan, memperluas materi, dan menyesuaikan tingkat kompleksitas interaksi.

Pengaturan Infrastruktur dan Akses Merata

Penting bagi lembaga untuk memastikan infrastruktur ICT memadai,koneksi internet, perangkat siswa/guru, serta dukungan teknis. Di daerah dengan tantangan akses, solusi hibrida (misalnya chatbot offline atau terintegrasi dengan aplikasi ringan) bisa dipertimbangkan.

Contoh Penerapan Empiris di Indonesia

Untuk memperjelas, berikut beberapa contoh penelitian empiris penggunaan chatbot pembelajaran di Indonesia:

  • Penelitian “Integrasi Chatbot dalam Pengembangan Aplikasi Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Web Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa” oleh Aisah & Suwartane (2023) menunjukkan bahwa aplikasi sistem pembelajaran dengan chatbot diterima “sangat baik” oleh siswa dan guru. [Lihat sumber Disini - journals.upi-yai.ac.id]
  • Penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi berupa Chatbot agar bisa memudahkan Guru dalam menyampaikan materi” oleh Yuliani et al. (2023) di SD Sumedang memperoleh hasil validasi aspek materi, tampilan, dan fungsi masing-masing berkisar 90% ke atas. [Lihat sumber Disini - jurnal.stiq-amuntai.ac.id]
  • Penelitian “Strategi penggunaan chatbot artificial intelligence dalam pembelajaran Bahasa Arab” oleh Ramadhan (2023) menunjukkan bahwa chatbot AI mampu memberikan respons instan, latihan variatif, namun menghadapi tantangan seperti teknologi dan lingkungan belajar yang belum siap. [Lihat sumber Disini - ejurnal.kptk.or.id]
  • Penelitian “Pemanfaatan Chatbot AI untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa: Systematic Literature Review” oleh Riyadi et al. (2025) mengidentifikasi manfaat utama seperti pengaturan diri, manajemen waktu, dan motivasi, namun juga tantangan seperti akses yang tidak merata. [Lihat sumber Disini - journal.lppmunindra.ac.id]

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penggunaan chatbot dalam pembelajaran interaktif menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran: dari aspek motivasi siswa, akses fleksibel, personalisasi materi, hingga efisiensi bagi guru dan lembaga. Namun, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada kesiapan teknologi, pedagogi, infrastruktur, dan akses siswa. Untuk itu, strategi implementasi yang matang dan evaluasi berkala menjadi kunci.

Bagi pendidik dan pengembang sistem, penting untuk merancang chatbot yang bukan sekadar teknologi tambahan, tetapi benar-benar terintegrasi dengan proses pembelajaran, mendukung interaksi aktif, memungkinkan siswa mengambil peran lebih besar dalam belajarnya, dan memfasilitasi guru dalam menjalankan peran pengarah. Dengan demikian, chatbot bisa bertransformasi menjadi medium pembelajaran yang interaktif, adaptif, dan bermakna dalam ekosistem pendidikan modern.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Penggunaan chatbot dalam pembelajaran interaktif adalah pemanfaatan sistem percakapan otomatis berbasis kecerdasan buatan untuk membantu siswa belajar melalui interaksi, latihan, dan umpan balik instan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan fleksibel.

Chatbot memberikan berbagai manfaat seperti meningkatkan motivasi belajar, menyediakan akses fleksibel, memberikan umpan balik instan, mempersonalisasi materi, serta membantu guru mengurangi beban administratif.

Beberapa tantangan yang sering muncul meliputi keterbatasan pemahaman konteks oleh chatbot, kesiapan teknis guru dan sekolah, keterbatasan infrastruktur teknologi, serta isu privasi dan keamanan data siswa.

Chatbot tidak bertujuan menggantikan guru, melainkan membantu proses pembelajaran. Guru tetap berperan penting sebagai pengarah, fasilitator, serta pemberi penilaian yang tidak dapat digantikan oleh sistem otomatis.

Implementasi chatbot memerlukan penyusunan materi berbasis interaksi, integrasi dengan kurikulum, pelatihan guru, pemilihan platform yang sesuai, evaluasi berkala, serta penyiapan infrastruktur agar dapat digunakan secara optimal.

Home
Kamus
Cite Halaman Ini