Terakhir diperbarui: 21 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 21 November 2025). Penilaian Formatif vs Sumatif: Perbedaan dan Contoh. SumberAjar. Retrieved 23 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/penilaian-formatif-vs-sumatif-perbedaan-dan-contoh 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Penilaian Formatif vs Sumatif: Perbedaan dan Contoh - SumberAjar.com

Penilaian Formatif vs Sumatif: Perbedaan dan Contoh

Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan, proses penilaian memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran serta mengukur pencapaian peserta didik. Dua jenis penilaian yang sering dibicarakan dalam kajian pendidikan adalah penilaian formatif dan penilaian sumatif. Meskipun keduanya sama-sama bagian dari sistem evaluasi pembelajaran, namun memiliki karakteristik, tujuan, waktu pelaksanaan, dan implikasi yang berbeda secara mendasar. Pemahaman yang baik mengenai perbedaan dan contoh penerapan antara penilaian formatif dan sumatif menjadi sangat penting bagi pendidik, pengelola sekolah, maupun pemangku kebijakan pendidikan agar dapat merancang asesmen yang tepat dan efektif. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai definisi kedua jenis penilaian tersebut (termasuk definisi umum, definisi dalam KBBI, dan definisi menurut para ahli), kemudian menguraikan perbedaan utama serta memberikan contoh konkret penerapannya dalam konteks pembelajaran, sebelum akhirnya menyimpulkan poin-penting yang dapat dijadikan acuan.

Definisi Penilaian Formatif vs Sumatif

Definisi Penilaian Formatif Secara Umum

Penilaian formatif adalah jenis penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, bertujuan untuk memantau kemajuan peserta didik, mengidentifikasi hambatan, memberikan umpan balik (feedback) dan melakukan penyesuaian strategi pembelajaran agar proses belajar-mengajar menjadi lebih efektif. Sebagai salah satu sumber literatur, misalnya disebutkan bahwa: “Penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran … dilaksanakan selama proses belajar mengajar berlangsung” (Asworo dkk., 2024). [Lihat sumber Disini - journalversa.com]
Dengan demikian, penilaian formatif bukanlah semata untuk mengukur hasil akhir pembelajaran tetapi lebih sebagai alat bantuan dalam memperbaiki proses pembelajaran secara berkelanjutan.

Definisi Penilaian Formatif dalam KBBI

Menurut entri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, untuk kata “formatif” misalnya terdapat makna “tes yang diberikan kepada murid setelah selesai jam pelajaran untuk mengetahui tujuan instruksional khusus telah tercapai atau belum”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Walaupun entri ini lebih bersifat umum dan tidak secara spesifik membedakan “penilaian formatif” dalam konteks evaluasi pembelajaran dengan terminologi profesional, namun tetap menyediakan gambaran bahwa istilah “formatif” digunakan untuk menandai proses pengukuran yang bersifat pembentukan atau pemeriksaan awal.

Definisi Penilaian Formatif Menurut Para Ahli

Beberapa ahli pendidikan mengemukakan definisi berikut:

  • Michael J. Scriven, sebagai tokoh awal yang membedakan evaluasi formatif dan sumatif, menyatakan bahwa evaluasi formatif dilaksanakan selama perancangan atau pelaksanaan program dengan maksud memberikan umpan balik untuk meningkatkan objek evaluasi. (Scriven disebut dalam sumber yang menyebut bahwa “evaluasi formatif dan sumatif merupakan salah satu model evaluasi yang dikembangkan oleh Scriven” pada tahun 1967). [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]
  • Menurut penelitian “Pentingnya Penilaian Formatif terhadap Perkembangan Siswa” (Asworo dkk., 2024) mengatakan: “Penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, kemudian untuk memberikan balikan (feedback) bagi penyempurnaan program pembelajaran.” [Lihat sumber Disini - jiip.stkipyapisdompu.ac.id]
  • Menurut jurnal lain, “Penerapan Asesmen Formatif dan Sumatif Dalam Kurikulum Merdeka” (Yuni dkk., 2025) mencatat bahwa: “asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau, memperbaiki, dan mengevaluasi perkembangan siswa.” [Lihat sumber Disini - journal.stkipsubang.ac.id]
  • Dalam artikel “Pengembangan Model Penilaian Formatif dalam Pembelajaran” (2025) disebutkan bahwa: “Penilaian formatif bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara kontinu yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dan hasilnya tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor (hasil).” [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]

Dengan demikian, definisi yang bisa ditarik: penilaian formatif adalah proses evaluasi berkelanjutan selama pembelajaran, yang bertujuan memberikan umpan balik dan memperbaiki proses agar hasil belajar lebih optimal.

Definisi Penilaian Sumatif Secara Umum

Penilaian sumatif adalah jenis penilaian yang dilakukan pada akhir suatu unit pembelajaran, bab, semester, atau tahun ajaran, yang bertujuan untuk mengukur pencapaian peserta didik secara keseluruhan terhadap kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Misalnya, sebuah artikel menyebut: “Penilaian sumatif adalah evaluasi yang dilakukan di akhir suatu periode pembelajaran, seperti akhir bab, semester, atau tahun ajaran … tujuan utamanya adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa secara keseluruhan” (Lister.co.id, 2025). [Lihat sumber Disini - lister.co.id]
Dengan demikian, penilaian sumatif lebih bersifat akhir dan menentukan hasil akhir belajar, bukan sekadar proses.

Definisi Penilaian Sumatif dalam KBBI

Menurut KBBI daring untuk entri “tes sumatif”: “tes yang diberikan pada akhir caturwulan untuk mengetahui tujuan kurikuler sudah tercapai atau belum.” [Lihat sumber Disini - kata.web.id]
Walaupun demikian, entri KBBI ini lebih sederhana dan bersifat umum. Namun sudah mencerminkan aspek utama dari penilaian sumatif yaitu di akhir jangka waktu pembelajaran dan untuk mengetahui pencapaian tujuan kurikuler.

Definisi Penilaian Sumatif Menurut Para Ahli

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh ahli atau penelitian adalah sebagai berikut:

  • Artikel “Penilaian Sumatif dan Formatif, Ini Perbedaan & Contohnya” (e-ujian.id, 2024) menyebut: “Penilaian sumatif adalah sebuah proses evaluasi yang bertujuan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran siswa di akhir suatu periode belajar … hasil penilaian ini biasanya sangat berpengaruh dalam menentukan nilai akhir siswa di akhir semester atau periode belajar.” [Lihat sumber Disini - e-ujian.id]
  • Dalam jurnal “Telaah Evaluasi Formatif dan Sumatif Dalam Kurikulum Merdeka” (Putri, 2023) dijelaskan: “Asesmen Sumatif adalah kegiatan menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian Pembelajaran (CP) peserta didik, sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.” [Lihat sumber Disini - jurnaluniv45sby.ac.id]
  • Berdasarkan literatur, definisi umum bahwa “evaluasi sumatif dilakukan hanya setelah program atau unit pembelajaran selesai, untuk menentukan apakah program memenuhi harapan.” (dalam penelitian yang menyebut model evaluasi formatif-sumatif) [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]

Kesimpulannya, penilaian sumatif adalah evaluasi akhir yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan juga dasar untuk keputusan administratif (kelulusan, naik kelas, nilai raport).

Penilaian Formatif vs Penilaian Sumatif: Perbedaan Utama

Berikut beberapa aspek perbedaan mendasar antara penilaian formatif dan sumatif yang perlu dipahami:

1. Waktu Pelaksanaan

  • Penilaian formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, misalnya setelah penyampaian materi, saat kegiatan kelompok, kuis harian, tugas refleksi, diskusi kelas. [Lihat sumber Disini - lister.co.id]
  • Penilaian sumatif dilaksanakan pada akhir periode pembelajaran, seperti akhir bab, akhir semester, akhir tahun ajaran, dengan tujuan mengevaluasi hasil secara menyeluruh. [Lihat sumber Disini - e-ujian.id]

2. Tujuan dan Fokus

  • Fokus penilaian formatif adalah pengembangan dan perbaikan proses pembelajaran, memberi umpan balik agar peserta didik dapat memperbaiki pemahaman dan guru dapat memperbaiki metode pengajaran. [Lihat sumber Disini - journalversa.com]
  • Fokus penilaian sumatif adalah pengukuran pencapaian hasil belajar dari peserta didik, serta sebagai dasar keputusan (naik kelas, kelulusan, pemberian nilai akhir) dan evaluasi efektivitas program pendidikan. [Lihat sumber Disini - jurnaluniv45sby.ac.id]

3. Karakter dan Fungsi Umpan Balik

  • Penilaian formatif menyediakan umpan balik segera (feedback) kepada peserta didik dan guru, memungkinkan intervensi cepat dan penyesuaian pembelajaran. [Lihat sumber Disini - jiip.stkipyapisdompu.ac.id]
  • Penilaian sumatif memiliki fungsi evaluatif dan administratif; meskipun juga bisa memberikan informasi bagi perbaikan, umpan baliknya tidak segera digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sama, melainkan untuk keputusan akhir dan perencanaan masa depan. [Lihat sumber Disini - jurnaluniv45sby.ac.id]

4. Dampak terhadap Nilai atau Keputusan Akademis

  • Penilaian formatif umumnya tidak langsung digunakan sebagai dasar tunggal untuk keputusan akademis seperti naik kelas atau kelulusan. Tujuannya lebih untuk perkembangan peserta didik. (Beberapa penelitian menegaskan bahwa hasil penilaian formatif bukan untuk menentukan nilai raport) [Lihat sumber Disini - jurnal.itscience.org]
  • Penilaian sumatif berpengaruh langsung terhadap keputusan akademis,nilai akhir, kenaikan kelas, kelulusan, dan seringkali berupa tes besar atau tugas akhir yang dinilai secara formal. [Lihat sumber Disini - e-ujian.id]

5. Frekuensi dan Skala

  • Penilaian formatif dilakukan sering dan berkala, mencakup banyak aktivitas dalam proses pembelajaran, sehingga cenderung berskala lebih kecil, fleksibel, dan bisa variasi bentuknya. [Lihat sumber Disini - journalversa.com]
  • Penilaian sumatif dilakukan lebih jarang, umumnya pada akhir satuan atau periode pembelajaran, dan berskala lebih besar serta lebih formal. [Lihat sumber Disini - lister.co.id]

6. Contoh Bentuk Pelaksanaan

Contoh Penerapan dalam Konteks Pembelajaran

Contoh Penilaian Formatif

  1. Setelah guru selesai menyampaikan konsep baru (misalnya konsep “konduktor dan isolator listrik” pada mata pelajaran IPA), guru memberikan kuis singkat 5-soal atau diskusi kelompok kecil untuk mengecek pemahaman siswa. Bila masih terdapat kekeliruan banyak, guru segera menyesuaikan metode pengajaran atau memberikan remedial langsung.
  2. Guru meminta siswa membuat refleksi tertulis singkat tentang pertanyaan “apa yang masih saya belum pahami dari materi hari ini?” dan kemudian membahasnya di kelas agar siswa yang mengalami kesulitan dapat diberikan pendekatan berbeda.
  3. Dalam pembelajaran daring atau hybrid, guru menggunakan fitur polling atau quick-quiz di setiap pertemuan untuk memantau kemajuan siswa secara real-time dan segera menyesuaikan jalannya pembelajaran.

Contoh Penilaian Sumatif

  1. Di akhir semester, sekolah melaksanakan ujian akhir semester (UAS) yang mencakup seluruh kompetensi dasar dari beberapa bab materi selama satu semester. Tujuan: mengukur secara menyeluruh pencapaian siswa terhadap kompetensi yang sudah ditetapkan.
  2. Sebuah proyek akhir untuk mata pelajaran IPA: siswa menghasilkan laporan eksperimen atau produk pembelajaran,kemudian penilaian dilakukan sebagai bagian dari nilai akhir semester.
  3. Di satuan Pendidikan Menengah, sebagai dasar kelulusan atau kenaikan kelas, hasil penilaian sumatif menjadi salah satu komponen yang diperhitungkan dalam rapor atau keputusan sekolah.

Implikasi dan Sinergi Antara Formatif dan Sumatif

  • Meskipun formatif dan sumatif memiliki karakteristik berbeda, keduanya saling melengkapi. Penilaian formatif yang diterapkan secara baik dapat meningkatkan efektivitas penilaian sumatif karena proses pembelajaran sudah diperbaiki sejak awal.
  • Pendidik perlu merancang penilaian formatif dan sumatif secara terintegrasi dalam kurikulum agar siswa tidak hanya mengajar untuk lulus tes, tetapi memahami pembelajaran. Sebuah kajian menyimpulkan bahwa asesmen yang terintegrasi dan berkesinambungan, formatif dan sumatif, membawa dampak positif terhadap kualitas pembelajaran secara keseluruhan. [Lihat sumber Disini - jurnal.bimaberilmu.com]
  • Tantangan implementasi penilaian formatif: banyak guru yang belum memahami konsep secara mendalam, beban kerja tinggi, keterbatasan waktu atau sumber daya, terutama dalam kontekstual Kurikulum Merdeka. [Lihat sumber Disini - jmpa.stitmultazam.ac.id]
  • Tantangan pelaksanaan penilaian sumatif antara lain validitas instrumen, fairness, serta memastikan bahwa hasil penilaian benar-benar mencerminkan pencapaian kompetensi siswa dan bukan hanya penguasaan “untuk lulus”.
  • Oleh karena itu, strategi yang dianjurkan: guru merancang instrumen formatif yang variatif, memberikan umpan balik bermakna, kemudian memanfaatkan hasilnya sebagai bahan persiapan menuju penilaian sumatif yang valid dan dapat dipercaya.

Kesimpulan

Penilaian formatif dan penilaian sumatif masing-masing memiliki fungsi penting dalam proses pembelajaran. Penilaian formatif berfokus pada proses, menyediakan umpan balik berkelanjutan dan menjadi sarana untuk memperbaiki pembelajaran selama berlangsung. Sedangkan penilaian sumatif berfokus pada hasil, mengukur pencapaian kompetensi pada akhir periode dan menjadi dasar untuk keputusan akademis. Pendidik yang memahami perbedaan, waktu, tujuan, dan bentuk pelaksanaannya dapat merancang strategi evaluasi yang lebih efektif, bukan hanya bertujuan memberi nilai, tetapi juga mendukung tumbuh-kembang peserta didik secara optimal. Dengan penerapan yang baik dan sinergis antara kedua jenis penilaian tersebut, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih responsif, adaptif, dan bermakna bagi semua pihak yang terlibat.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Penilaian formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan peserta didik dan memberikan umpan balik agar proses belajar dapat diperbaiki secara berkelanjutan.

Penilaian sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir periode pembelajaran, seperti akhir bab atau akhir semester, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara keseluruhan.

Penilaian formatif berfokus pada proses pembelajaran dan dilakukan secara terus-menerus untuk memberikan umpan balik, sedangkan penilaian sumatif berfokus pada hasil akhir pembelajaran dan digunakan untuk menentukan nilai atau keputusan akademis.

Contoh penilaian formatif meliputi kuis singkat, diskusi kelas, tugas harian, refleksi siswa, dan observasi aktivitas belajar untuk mengetahui pemahaman siswa secara langsung.

Contoh penilaian sumatif meliputi ujian akhir semester, ujian akhir bab, proyek akhir, portofolio akhir, dan penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai rapor.

Home
Kamus
Cite Halaman Ini