Terakhir diperbarui: 22 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 22 November 2025). Evaluasi Program Pendidikan: Langkah dan Contoh. SumberAjar. Retrieved 23 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/evaluasi-program-pendidikan-langkah-dan-contoh 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Evaluasi Program Pendidikan: Langkah dan Contoh - SumberAjar.com

Evaluasi Program Pendidikan: Langkah dan Contoh

Pendahuluan

Dalam era perubahan sosial, teknologi, dan tuntutan global yang semakin cepat, penyelenggaraan program pendidikan tidak lagi bisa berjalan secara statis. Program pendidikan harus terus dievaluasi agar tetap relevan, efektif, dan efisien dalam mencapai tujuannya. Evaluasi program pendidikan memungkinkan penyelenggara,sekolah, lembaga pelatihan, pemerintah, atau institusi lainnya,untuk menilai sejauh mana suatu program berhasil, mengidentifikasi hambatan, serta mengoptimalkan keberlanjutan dan perbaikan program. Menurut kajian literatur, evaluasi program pendidikan memiliki peran penting sebagai instrumen penjamin mutu pendidikan yang berkelanjutan. [Lihat sumber Disini - jurnal.radenfatah.ac.id]
Tulisan ini akan menguraikan definisi evaluasi program pendidikan secara umum, dalam KBBI, dan menurut para ahli; kemudian membahas langkah-langkah dalam evaluasi program pendidikan; dilanjutkan dengan contoh penerapan evaluasi program pendidikan; dan diakhiri dengan kesimpulan sebagai ringkasan dan rekomendasi.

Definisi Evaluasi Program Pendidikan

Definisi Evaluasi Program Pendidikan Secara Umum

Secara umum, evaluasi program pendidikan adalah proses sistematis yang dilakukan untuk menilai seberapa jauh suatu program pendidikan telah berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dalam pelaksanaannya. Misalnya, sebuah artikel menyebut bahwa “evaluasi program pendidikan merupakan proses sistematis untuk menilai sejauh mana tujuan program pendidikan telah tercapai.” [Lihat sumber Disini - jurnal.iicet.org] Hal ini berarti bahwa evaluasi program bukan sekadar pengukuran hasil akhir, tetapi juga mencakup pertimbangan input, proses, konteks, dan produk (output) program pendidikan itu sendiri.
Lebih lanjut, evaluasi program pendidikan dapat dipahami sebagai komponen pengendalian mutu yang memfokuskan pada akuntabilitas penyelenggara, keefektifan penggunaan sumber daya, dan relevansi program terhadap kebutuhan peserta dan masyarakat. [Lihat sumber Disini - jurnal.radenfatah.ac.id]

Definisi Evaluasi Program Pendidikan dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “evaluasi” diartikan sebagai “penilaian: hasil, itu hingga saat ini belum diperoleh;, penggamakan Min upaya penilaian secara teknis dan ekonomis terhadap suatu cebakan bahan galian untuk kemungkinan pelaksanaannya.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dengan demikian, jika kita tambahkan frasa “program pendidikan” maka secara sederhana evaluasi program pendidikan dalam konteks KBBI adalah: suatu penilaian terhadap program pendidikan, di mana penilaian itu berkaitan dengan pelaksanaan, penggunaan teknis atau ekonomis, dan melihat hasilnya sampai saat evaluasi dilakukan. Meskipun definisi KBBI bersifat umum dan tidak spesifik ke program pendidikan, definisi ini memberikan landasan bahwa evaluasi melibatkan unsur “penilaian” yang sistematis.

Definisi Evaluasi Program Pendidikan Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi menurut para ahli:

  1. Abdul Basir (1996) mendefinisikan evaluasi sebagai “suatu proses pengumpulan data yang deskriptif, informatif, prediktif, dilaksanakan secara sistematik dan bertahap untuk dapat menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.” [Lihat sumber Disini - alpha.ajaib.co.id]
  2. Suharsimi Arikunto (2003) menyatakan bahwa evaluasi merupakan “serangkaian kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program pendidikan.” [Lihat sumber Disini - mediaindonesia.com]
  3. Djemari Mardapi (2008) mengartikan bahwa evaluasi adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas serta kinerja atau produktivitas suatu satuan lembaga dalam melaksanakan suatu program. [Lihat sumber Disini - alpha.ajaib.co.id]
  4. Wrightstone et al. (1956) menyebut evaluasi sebagai penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan. [Lihat sumber Disini - pusdikra-publishing.com]
  5. Gall Gall & Borg (2007) dikutip dalam sebuah artikel bahwa “educational evaluation is the process of making judgments about the merit, value, or worth of educational programs.” [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi program pendidikan mengandung unsur: (a) pengumpulan informasi/ data, (b) perbandingan terhadap suatu standar atau tujuan, (c) proses penilaian terhadap nilai atau kemanfaatan (worth) program, dan (d) tindakan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi (rekomendasi/ pembaruan).

Langkah-Langkah Evaluasi Program Pendidikan

Untuk melaksanakan evaluasi program pendidikan dengan baik, terdapat beberapa langkah utama yang harus diikuti. Berdasarkan literatur dan praktik di Indonesia, berikut langkah‐langkah yang komprehensif:

1. Persiapan Evaluasi

Tahap ini mencakup:

  • Menentukan tujuan evaluasi secara jelas (apa yang ingin dicapai, aspek mana yang akan dievaluasi). Misalnya model evaluasi berbasis tujuan (Goal-Oriented Evaluation) akan menekankan perumusan tujuan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). [Lihat sumber Disini - journal.unpas.ac.id]
  • Menetapkan kriteria dan indikator keberhasilan program (misalnya pencapaian peserta didik, keefektifan pelaksanaan, efisiensi penggunaan sumber daya). Kajian menunjukkan bahwa banyak hambatan muncul karena kriteria evaluasi yang kurang jelas atau tidak representatif. [Lihat sumber Disini - jurnal.radenfatah.ac.id]
  • Merancang instrumen evaluasi: memilih metode pengumpulan data (kuantitatif/ kualitatif), alat ukur, teknik sampling, menentukan sumber data (peserta, guru, dokumen, observasi). Sebagai contoh, artikel menyebut kompetensi evaluator meliputi kompetensi teknis, manajemen, konseptual, dan bidang ilmu. [Lihat sumber Disini - ejournal.jendelaedukasi.id]
  • Menyusun timeline, menetapkan tanggung-jawab (siapa evaluator, siapa stakeholder), dan mempersiapkan sumber daya (instrumen, teknologi, anggaran).

2. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Tahap ini mencakup:

  • Melaksanakan instrumen evaluasi sesuai dengan rencana: observasi kelas, wawancara, kuesioner, dokumentasi, pengukuran hasil belajar, pengukuran input dan proses program. Sebagai contoh, dalam penelitian evaluasi program inklusi di sekolah dasar disebut observasi kelas inklusi, survei, wawancara dengan guru, konsultasi dengan guru inklusi, dan pengukuran hasil belajar siswa. [Lihat sumber Disini - edu.pubmedia.id]
  • Monitor proses pengumpulan agar data valid, reliabel, dan mencakup indikator yang ditetapkan.
  • Melakukan pengolahan sementara jika diperlukan untuk melihat progres dan mendeteksi masalah pengumpulan data (misalnya kekurangan responden atau alat ukur tidak sesuai).

3. Analisis dan Interpretasi Hasil

  • Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis sesuai dengan indikator dan kriteria. Analisis dapat bersifat deskriptif, komparatif, maupun inferensial tergantung metode yang digunakan.
  • Evaluator melakukan interpretasi hasil: apakah program mencapai tujuan? Apakah sumber daya telah digunakan secara efisien? Apakah proses berjalan sesuai rencana?
  • Identifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat: misalnya kondisi guru, sarana/ prasarana, konteks peserta didik, dukungan stakeholder. Kajian pustaka menyebut bahwa faktor penghambat evaluasi program pendidikan meliputi minimnya sumber daya, kompetensi evaluator rendah, dan keterbatasan instrumen. [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
  • Memberikan umpan balik kepada stakeholder: hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk perbaikan program atau pengambilan keputusan.

4. Tindak Lanjut dan Pelaporan

  • Membuat laporan evaluasi yang mencakup temuan utama, analisis, rekomendasi, dan rencana tindak lanjut.
  • Merancang rencana aksi berdasarkan rekomendasi: apakah program dilanjutkan, diperbaiki, atau dihentikan? Evaluasi yang baik juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan program. [Lihat sumber Disini - jurmafis.untan.ac.id]
  • Melakukan review atau evaluasi ulang setelah implementasi perbaikan (evaluasi berkelanjutan) untuk memastikan bahwa perubahan menghasilkan perbaikan yang nyata. Dalam penelitian disebut bahwa evaluasi program pendidikan berkelanjutan membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. [Lihat sumber Disini - jptam.org]

5. Komunikasi Hasil dan Pemanfaatan

  • Menyebarluaskan hasil evaluasi kepada pemangku kepentingan: penyelenggara, guru, peserta didik, orang tua, pemerintah daerah atau pusat.
  • Memastikan bahwa hasil evaluasi digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan atau strategi baru, bukan hanya sebagai laporan formal belaka.
  • Membina budaya evaluasi di lembaga: agar evaluasi menjadi proses rutin dan bukan hanya selesai sekali lalu berhenti.

Contoh Penerapan Evaluasi Program Pendidikan

Contoh 1: Evaluasi Program Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar

Sebuah artikel mengkaji pelaksanaan program pendidikan inklusif di sekolah dasar. Evaluasi program tersebut mempertimbangkan faktor seperti keberhasilan inklusi program, kenyamanan siswa inklusi, dan kesesuaian program dengan kebutuhan siswa. Teknik evaluasi meliputi observasi kelas, survei, wawancara guru, dan pengukuran hasil belajar siswa. Kesimpulannya: sekolah dapat menggunakan evaluasi dan refleksi yang tepat untuk meningkatkan program yang ada dan mendukung siswa inklusi agar memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. [Lihat sumber Disini - edu.pubmedia.id]
Pada contoh ini kita dapat melihat langkah-langkah evaluasi: persiapan (menetapkan indikator inklusi), pengumpulan data (observasi, survei, wawancara), analisis hasil, dan rekomendasi perbaikan (misalnya memperkuat pendampingan siswa inklusi).

Contoh 2: Evaluasi Program Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD (Model Goal-Oriented Evaluation)

Dalam penelitian di SD Mutiara Harapan Islamic School, evaluasi program pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan dengan model berbasis tujuan (Goal-Oriented Evaluation). Tujuannya untuk melihat sejauh mana program pembelajaran berhasil mencapai kompetensi siswa dalam berbahasa Indonesia, dengan menggunakan metode tes formatif & sumatif serta teknik non-tes seperti wawancara dan observasi. Hasil menunjukkan bahwa meskipun secara umum capaian sudah baik (di atas 70 %), namun untuk kelas awal (kelas 1 dan 2) perlu perhatian khusus karena kemampuan berpikir siswa masih kongkrit dan pembelajaran hybrid/online memerlukan pendampingan ekstra. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
Contoh ini menunjukkan bahwa evaluasi program pendidikan dapat digabungkan dengan teknik pengukuran hasil dan refleksi terhadap proses pembelajaran serta konteks peserta didik.

Contoh 3: Evaluasi Program Guru Penggerak (2021)

Laporan evaluasi program Program Guru Penggerak (PGP) Indonesia tahun 2021 menganalisis implementasi program pelatihan guru sebagai penggerak perubahan di sekolah. Laporan tersebut menunjukkan bahwa evaluasi program pendidikan di tingkat sistem nasional juga perlu mempertimbangkan faktor seperti pelatihan, pendampingan, perubahan perilaku guru, dan dampak jangka panjang terhadap pembelajaran. [Lihat sumber Disini - theindonesianinstitute.com]
Hal ini menggarisbawahi bahwa evaluasi program pendidikan dapat diterapkan tidak hanya di tingkat satuan pendidikan, tetapi juga di tingkat strategis nasional.

Kesimpulan

Evaluasi program pendidikan merupakan elemen penting dalam memastikan bahwa suatu program pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan, menggunakan sumber daya secara efisien, dan menghasilkan manfaat yang nyata bagi peserta didik dan masyarakat. Dari definisi umum, KBBI, dan definisi para ahli, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses sistematis, berbasis data, dan diarahkan untuk pengambilan keputusan dan perbaikan.

Langkah-langkah evaluasi yang baik mencakup persiapan (penetapan tujuan, indikator, instrumen), pengumpulan data, analisis dan interpretasi hasil, tindak lanjut dan pelaporan, serta komunikasi hasil dan pemanfaatan. Contoh penerapan evaluasi program pendidikan di konteks inklusi sekolah dasar, pembelajaran bahasa, maupun program nasional guru penggerak menunjukkan ragam aplikasi dan pentingnya adaptasi terhadap konteks.

Sebagai rekomendasi: penyelenggara pendidikan hendaknya menanamkan budaya evaluasi secara berkelanjutan, membangun instrumen yang valid dan reliabel, melibatkan semua pemangku kepentingan (guru, peserta didik, orang tua, masyarakat), serta memanfaatkan hasil evaluasi sebagai dasar untuk perbaikan program. Dengan demikian, program pendidikan akan lebih adaptif, relevan, dan mampu menjawab tuntutan zaman dan kebutuhan peserta didik.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Evaluasi program pendidikan adalah proses sistematis untuk menilai efektivitas, keberhasilan, dan kualitas suatu program pendidikan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan utama evaluasi program pendidikan adalah mengetahui pencapaian tujuan program, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memberikan dasar keputusan untuk perbaikan atau pengembangan lebih lanjut.

Langkah-langkah evaluasi program pendidikan meliputi persiapan, pengumpulan data, analisis dan interpretasi hasil, tindak lanjut serta pelaporan, serta komunikasi dan pemanfaatan hasil evaluasi.

Evaluasi diperlukan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana, memenuhi kebutuhan peserta didik, serta meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Contoh penerapannya adalah evaluasi program pendidikan inklusif di sekolah dasar, evaluasi program pembelajaran Bahasa Indonesia, dan evaluasi program Guru Penggerak.

⬇
Home
Kamus
Cite Halaman Ini