Terakhir diperbarui: 27 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 27 November 2025). Pendekatan Evaluatif dalam Penelitian Pendidikan. SumberAjar. Retrieved 27 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/pendekatan-evaluatif-dalam-penelitian-pendidikan 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Pendekatan Evaluatif dalam Penelitian Pendidikan - SumberAjar.com

Pendekatan Evaluatif dalam Penelitian Pendidikan

Pendahuluan

Penelitian dalam bidang pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan teori baru, tetapi juga untuk menilai sejauh mana suatu program, kebijakan, atau intervensi pendidikan berjalan sesuai harapan dan efektif dalam mencapai tujuan. Salah satu pendekatan dalam penelitian pendidikan yang secara spesifik menangani hal tersebut adalah pendekatan evaluatif. Pendekatan ini penting terutama ketika sebuah program ataupun kebijakan pendidikan diimplementasikan dan perlu dinilai keberhasilan, efisiensi, relevansi, serta manfaatnya. Dengan demikian, penelitian evaluatif membantu pengambil kebijakan, pendidik, dan pemangku kepentingan lain dalam mengambil keputusan berdasarkan bukti. Artikel ini membahas definisi pendekatan evaluatif, berbagai aspek dan karakteristiknya, penerapan dalam konteks pendidikan, serta kelebihan dan tantangan yang melekat.

Definisi Pendekatan Evaluatif

Definisi Pendekatan Evaluatif secara Umum

Pendekatan evaluatif (evaluative research / evaluation research) adalah jenis penelitian yang dirancang untuk menilai, mengevaluasi, dan mengukur keberhasilan serta nilai (worth, merit, utility) dari suatu program, kebijakan, intervensi, atau praktik tertentu. Dalam evaluative research, peneliti menggunakan prosedur penelitian yang sistematis dan ilmiah untuk menentukan apakah program tersebut telah memenuhi tujuan yang dinyatakan, apakah intervensi dijalankan sebagaimana direncanakan, serta apakah hasil yang dicapai sesuai harapan. [Lihat sumber Disini - ebsco.com]

Dengan demikian, evaluative research tidak semata-mata mencari pengetahuan baru dalam arti teori abstrak, melainkan lebih pada penilaian terhadap implementasi nyata, menjawab apakah sesuatu “berfungsi” atau “bermanfaat”, dan jika ya, seberapa efektif atau efisien. [Lihat sumber Disini - questionpro.com]

Definisi Pendekatan Evaluatif dalam KBBI

Menurut definisi umum “evaluasi / evaluatif” dalam konteks bahasa Indonesia, sebagaimana sering diacu dalam literatur pendidikan, evaluasi berarti penilaian atau penaksiran terhadap sesuatu, seperti program, kegiatan, hasil, atau pelaksanaan. Dalam dokumen kajian “Evaluation Study” disebutkan bahwa evaluasi, dalam arti literal dari bahasa Inggris “evaluation”, berarti “assessment” atau “penilaian”. [Lihat sumber Disini - etheses.iainkediri.ac.id]

Namun demikian, pendekatan evaluatif dalam penelitian pendidikan tidak sekadar “penilaian biasa”, melainkan penilaian yang dilakukan dengan kaidah ilmiah: menggunakan metode penelitian, pengumpulan data (kuantitatif dan/atau kualitatif), analisis sistematis, dan interpretasi hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. [Lihat sumber Disini - repository.unesa.ac.id]

Definisi Pendekatan Evaluatif Menurut Para Ahli

Berikut sejumlah definisi menurut para ahli dan peneliti, minimal empat, terkait penelitian evaluatif / evaluation research dalam pendidikan / program:

  • Evaluation Research, didefinisikan sebagai penerapan metode ilmiah dan teknik penelitian untuk menentukan apakah suatu program telah memenuhi tujuan yang dinyatakan. [Lihat sumber Disini - ebsco.com]
  • Menurut kajian di bidang pendidikan, evaluative research adalah studi yang “mengukur dan menentukan hasil suatu rencana atau proyek tertentu dengan mengumpulkan dan menganalisis rencana secara objektif, sesuai dengan tujuan rencana tersebut.” Tujuannya adalah merancang, menyempurnakan, serta menguji implementasi praktik pendidikan, sekaligus mengevaluasi keberhasilan dan manfaat kegiatan tersebut. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
  • Sebagai bagian dari penelitian terapan (applied research), evaluative research menekankan adanya kondisi atau tujuan yang diharapkan sebelum dilakukan evaluasi, evaluasi tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan target atau standar yang jelas. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
  • Menurut definisi klasik dalam studi evaluasi/pengembangan program, evaluasi adalah “penyelidikan sistematis” terhadap operasi dan/atau hasil dari sebuah program atau kebijakan terhadap seperangkat standar eksplisit atau implisit, dengan tujuan memberikan umpan balik untuk perbaikan program, bukan hanya penilaian pasif. [Lihat sumber Disini - natco1.org]

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan evaluatif adalah riset sistematis, berbasis bukti, dan aplikatif, bukan sekedar observasi atau opini, untuk menilai efektivitas, relevansi, dan manfaat program/intervensi pendidikan.

Karakteristik dan Prinsip Pendekatan Evaluatif

Untuk memahami lebih dalam, berikut karakteristik dan prinsip kunci dari pendekatan evaluatif:

Penerapan Pendekatan Evaluatif dalam Penelitian Pendidikan

Tujuan dan Fungsi

Dalam konteks pendidikan, penerapan pendekatan evaluatif memiliki beberapa tujuan dan fungsi penting:

Model dan Pendekatan Evaluasi

Dalam literatur evaluasi pendidikan dan penelitian evaluatif dikenal beberapa model dan pendekatan, misalnya:

Contoh Kasus dalam Pendidikan

Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian pada program praktik industri mahasiswa bidang teknik bangunan, peneliti menggunakan model CIPP untuk mengevaluasi apakah praktik industri tersebut telah memenuhi standar, proses pelaksanaannya apakah sesuai, dan hasilnya apakah sejalan dengan tujuan. Temuan dari evaluasi ini kemudian dapat digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan praktik industri di angkatan berikutnya. [Lihat sumber Disini - jurnal.uns.ac.id]

Dalam konteks sekolah dasar, evaluasi pendidikan dilakukan secara sistematis untuk menilai efektivitas strategi pembelajaran, bahan ajar, serta hasil belajar siswa, sehingga para guru dan manajemen sekolah dapat menerima umpan balik dan melakukan perbaikan bila ada kelemahan. [Lihat sumber Disini - riiopenjournals.com]

Kelebihan dan Keterbatasan Pendekatan Evaluatif

Kelebihan

  • Memberikan bukti empiris tentang efektivitas dan kebermanfaatan program, bukan sekadar asumsi atau opini. Hal ini membuat keputusan berbasis data (evidence-based decision) bisa dilakukan.
  • Membantu monitoring dan pengembangan berkelanjutan: program yang sudah berjalan bisa dievaluasi, diperbaiki, disempurnakan, atau dihentikan bila tidak efektif.
  • Memfasilitasi akuntabilitas: pihak penyelenggara program atau kebijakan bisa menunjukkan hasil dan dampak nyata berdasarkan evaluasi.
  • Dapat dilakukan dengan beragam metode sesuai kebutuhan, fleksibel baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga bisa menyesuaikan konteks pendidikan yang sangat beragam.

Keterbatasan / Tantangan

  • Butuh perencanaan dan desain penelitian yang matang, definisi tujuan, standar evaluasi, indikator keberhasilan harus dirumuskan secara jelas sejak awal. Tanpa itu, hasil evaluasi bisa tidak valid atau tidak berguna.
  • Bisa menjadi kompleks dan resource-intensive, terutama jika melibatkan banyak variabel, banyak data, kombinasinya kuantitatif dan kualitatif, atau memerlukan evaluasi jangka panjang.
  • Risiko bias atau subjektivitas terutama jika evaluasi hanya mengandalkan persepsi atau laporan subjektif, maka metodologi harus kuat agar hasil tetap obyektif.
  • Hasil evaluasi kadang sulit digeneralisasikan, karena evaluative research sering fokus pada satu program, satu lembaga, atau satu unit tertentu; hasilnya belum tentu berlaku di konteks berbeda. [Lihat sumber Disini - kennesaw.edu]

Kapan dan Mengapa Pendekatan Evaluatif Dibutuhkan

Pendekatan evaluatif sangat dibutuhkan dalam situasi dan kondisi seperti berikut:

  • Saat suatu program pendidikan baru dijalankan, misalnya kurikulum baru, program pelatihan guru, intervensi pembelajaran, program magang/praktik industri, untuk menilai efektivitas dan kesesuaiannya sebelum dijadikan praktik permanen.
  • Ketika ada keraguan terhadap efektivitas suatu kebijakan atau praktik, evaluasi dapat memberikan data apakah kebijakan tersebut memenuhi tujuan.
  • Sebagai bagian dari akuntabilitas institusi pendidikan, untuk menunjukkan bahwa dana, sumber daya, atau upaya yang telah dikeluarkan memberikan hasil yang sepadan.
  • Untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan, hasil evaluasi bisa menjadi dasar perbaikan, penyempurnaan program, dan implementasi yang lebih baik di masa mendatang.

Rekomendasi Praktis untuk Peneliti Pendidikan

Bagi peneliti atau praktisi pendidikan yang ingin menggunakan pendekatan evaluatif, berikut rekomendasi praktis berdasarkan literatur:

  1. Tentukan tujuan dan indikator evaluasi secara jelas sejak awal, apa yang ingin dicapai, bagaimana membukanya secara operasional, kriteria keberhasilan seperti apa.
  2. Pilih model evaluasi yang sesuai (misalnya CIPP, Stake, atau model lain) berdasarkan karakteristik program dan tujuan evaluasi.
  3. Gunakan metodologi yang tepat, baik kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi, sesuai dengan aspek yang dievaluasi.
  4. Siapkan rencana pengumpulan data, analisis, dan pelaporan dengan memperhatikan transparansi, reliabilitas, dan validitas data.
  5. Libatkan pemangku kepentingan (stakeholders), seperti guru, siswa, manajemen, pengguna program, agar hasil evaluasi relevan dan bisa diterapkan untuk perbaikan.
  6. Pastikan evaluasi bersifat berkelanjutan bila memungkinkan, evaluasi tidak hanya sekali, tetapi dapat dilakukan ulang untuk melihat perkembangan dan dampak jangka panjang.

Kesimpulan

Pendekatan evaluatif dalam penelitian pendidikan merupakan pendekatan riset yang sistematis dan aplikatif untuk menilai keberhasilan, efektivitas, relevansi, dan manfaat dari program, kebijakan, atau praktik pendidikan. Pendekatan ini berbeda dari penelitian teori murni karena fokusnya pada penilaian implementasi nyata dan hasil praktis. Melalui evaluative research, peneliti dan pemangku kebijakan dapat memperoleh bukti empiris yang valid untuk mendukung keputusan, memperbaiki program, serta meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun memiliki tantangan, seperti kebutuhan desain yang matang, sumber daya, dan potensi keterbatasan generalisasi, manfaatnya sangat besar terutama dalam konteks pendidikan yang dinamis dan beragam. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan evaluatif sangat dianjurkan bagi siapa saja yang bertujuan menjawab: apakah sebuah intervensi pendidikan “berfungsi” dan “berguna” dalam konteks nyata.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Pendekatan evaluatif dalam penelitian pendidikan adalah proses sistematis untuk menilai efektivitas, relevansi, dan pencapaian tujuan suatu program, kebijakan, atau intervensi pendidikan dengan menggunakan metode penelitian ilmiah.

Tujuan utama penelitian evaluatif adalah untuk mengetahui apakah sebuah program atau kebijakan pendidikan berjalan sesuai tujuan, memberikan manfaat yang diharapkan, serta menjadi dasar untuk perbaikan atau pengambilan keputusan berbasis bukti.

Beberapa model evaluasi yang umum digunakan adalah model CIPP (Context, Input, Process, Product), Stake Model, evaluasi formatif, evaluasi sumatif, serta evaluasi berbasis efektivitas dan kebermanfaatan program.

Evaluasi penting karena memberikan gambaran objektif tentang efektivitas program pendidikan, membantu meningkatkan kualitas pembelajaran, memfasilitasi pengambilan keputusan, dan memastikan akuntabilitas lembaga pendidikan.

Contoh penerapan pendekatan evaluatif adalah evaluasi program pelatihan guru, evaluasi kurikulum baru, penilaian efektivitas intervensi pembelajaran, dan evaluasi praktik industri mahasiswa menggunakan model CIPP.

Home
Kamus
Cite Halaman Ini