Terakhir diperbarui: 30 October 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 30 October 2025). Sintaksis: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Linguistik. SumberAjar. Retrieved 12 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/sintaksis-definisi-ciri-dan-contoh-dalam-linguistik 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Sintaksis: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Linguistik - SumberAjar.com

Sintaksis: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Linguistik

Pendahuluan

Dalam kajian bahasa, aspek struktur kalimat sering kali menjadi landasan penting untuk memahami bagaimana unsur-unsur bahasa berinteraksi satu sama lain. Salah satu cabang linguistik yang mengkaji aspek ini adalah sintaksis. Pemahaman terhadap sintaksis tidak hanya membantu dalam pembentukan kalimat yang benar secara gramatikal, tetapi juga mendukung keterampilan berbahasa baik dalam konteks tulis maupun lisan. Oleh sebab itu, artikel ini akan menguraikan secara komprehensif tentang “Sintaksis: Definisi, Ciri, dan Contoh dalam Linguistik”, dengan tujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai apa yang dimaksud dengan sintaksis, bagaimana ciri-ciri khasnya, dan bagaimana penerapannya dalam contoh kalimat bahasa Indonesia. Semoga artikel ini dapat menjadi rujukan yang berguna bagi mahasiswa, pengajar, maupun pemerhati bahasa.

Definisi Sintaksis

Definisi Sintaksis Secara Umum

Secara umum, sintaksis dapat dipahami sebagai kajian tata kalimat yang menelaah hubungan antar unsur bahasa—misalnya kata, frasa, klausa, dan kalimat—serta bagaimana unsur-unsur tersebut disusun sehingga membentuk satuan ujaran yang bermakna. Sebagai contoh, dalam satu kajian disebut bahwa:

“Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau antara kata dan satuan-satuan yang lebih besar.” [Lihat sumber Disini - pustaka.ut.ac.id]
Sedangkan di dalam teks lain disebut:
“Sintaksis adalah ilmu tatakalimat yang menguraikan hubungan antar unsur bahasa untuk membentuk sebuah kalimat.” [Lihat sumber Disini - repository.ung.ac.id]
Dengan demikian, definisi umum ini menekankan dua hal utama: (1) objek kajian yaitu unsur-unsur bahasa (kata, frasa, klausa, kalimat) dan (2) hubungan serta susunan antar unsur tersebut.

Definisi Sintaksis dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, makna “sintaksis” adalah sebagai berikut:

“pengaturan dan hubungan kata dengan kata atau dengan satuan lain yang lebih besar; cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagiannya; ilmu tata kalimat; sub-sistem bahasa yang mencakup hal tersebut.” [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id]
Dari definisi ini dapat kita lihat bahwa KBBI menegaskan bahwa sintaksis bukan hanya sekadar proses penyusunan kata-kata, tetapi juga sebuah cabang ilmu yang secara khusus mengkaji susunan kalimat dan bagian-bagian kalimatnya. Definisi ini sangat bermanfaat sebagai acuan formal dan baku dalam bahasa Indonesia.

Definisi Sintaksis Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi dari para ahli linguistik yang telah banyak digunakan dalam penelitian dan kajian bahasa Indonesia:

  1. Verhaar (1996:162) menyatakan bahwa “Sintaksis merupakan tatabahasa yang membahas hubungan antara kata-kata di dalam sebuah tuturan.” [Lihat sumber Disini - eprints.uny.ac.id]
    – Verhaar juga menjelaskan bahwa secara etimologis berasal dari bahasa Yunani sun (“bersama”) dan tatein (“menempatkan”), yang berarti “menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat”. [Lihat sumber Disini - eprints.uny.ac.id]
  2. Ramlan (1981) menyebutnya sebagai “cab­ang ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.” [Lihat sumber Disini - repository.ut.ac.id]
  3. Kridalaksana (2008:110) dalam satu kajian menyatakan bahwa “Sintaksis adalah bidang linguistik yang mengungkapkan kompleksitas kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana.” [Lihat sumber Disini - jurnalilmiah.org]
  4. Dalam kajian lebih kontemporer disebut bahwa “Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur kalimat dalam suatu bahasa … sintaksis mengkaji bagaimana kata-kata disusun untuk membentuk kalimat yang bermakna dan sesuai dengan kaidah bahasa.” [Lihat sumber Disini - kumparan.com]
  5. Dalam pembahasan fungsi kalimat, disebut bahwa “Sintaksis merupakan cabang ilmu linguistik yang mempunyai objek kajian berupa frasa, klausa, kalimat sebelum menjadi sebuah wacana.” [Lihat sumber Disini - bajangjournal.com]

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sintaksis memiliki sejumlah karakteristik yang cukup konsisten: mempelajari susunan/struktur, mempelajari hubungan antar unsur, berada pada tingkat di atas kata (frasa, klausa, kalimat), dan menjadi bagian dari tata bahasa atau ilmu bahasa.

Ciri-Ciri Sintaksis

Beberapa ciri khas dari sintaksis yang dapat dibedakan dalam kajian linguistik adalah sebagai berikut:

  1. Objek kajian berupa satuan di atas kata
    Sintaksis fokus pada frasa, klausa, dan kalimat — bukan hanya pada bentuk kata. Sebagai contoh: “Sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang mempunyai objek kajian berupa frasa, klausa, kalimat sebelum menjadi sebuah wacana.” [Lihat sumber Disini - bajangjournal.com]
    Dengan kata lain, sintaksis melihat bagaimana kata-kata disusun menjadi unit yang lebih besar.
  2. Hubungan antar unsur bahasa
    Sintaksis menelaah bagaimana unsur-unsur bahasa (kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa) berhubungan dan berinteraksi dalam struktur kalimat. Contoh: “Sintaksis merupakan cabang linguistik yang mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau antara kata dan satuan-satuan yang lebih besar.” [Lihat sumber Disini - digilib.unila.ac.id]
  3. Aturan penyusunan (susunan atau urutan) kata/frasa
    Sintaksis memperhatikan urutan kata, pola frasa, pola klausa, misalnya subjek-predikat-objek, atau pola lainnya. Sebagai ilustrasi: “Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur kalimat …” [Lihat sumber Disini - kumparan.com]
    Urutan dan struktur ini penting agar kalimat menjadi gramatikal dan bermakna.
  4. Terkait tata bahasa/gramatika kalimat
    Dalam banyak definisi, sintaksis disebut sebagai “ilmu tata kalimat” atau “tatabahasa” yang khusus mengkaji struktur kalimat. Misalnya: “Sintaksis adalah ilmu tatakalimat yang menguraikan hubungan antar unsur bahasa untuk membentuk sebuah kalimat.” [Lihat sumber Disini - repository.ung.ac.id]
  5. Berperan dalam pembentukan makna dan efektivitas komunikasi
    Karena struktur dan urutan unsur-unsur bahasa mempengaruhi bagaimana pesan disampaikan dan dipahami, sintaksis memainkan peran penting dalam memastikan kalimat bersifat efektif, tidak rancu, dan sesuai dengan norma. Sebagai contoh studi menyebut bahwa penguasaan struktur sintaksis membantu memahami idiom, pola kalimat kompleks, dan komunikasi yang jelas. [Lihat sumber Disini - j-innovative.org]

Contoh Sintaksis dalam Linguistik

Untuk memperjelas, berikut adalah beberapa contoh penerapan sintaksis dalam bahasa Indonesia, lengkap dengan penjelasan singkat.

Contoh 1: Kalimat tunggal sederhana
“Anak itu membaca buku di ruang tamu.”
Dalam kalimat ini, struktur yang umum dijumpai adalah Subjek “Anak itu”, Predikat “membaca”, Objek “buku”, dan Keterangan tempat “di ruang tamu”. Struktur seperti ini menunjukkan bagaimana unsurnya disusun secara logis dalam satu kalimat.

Contoh 2: Frasa dan klausa
Frasa: “rumah kayu itu”
Klausa: “karena hujan turun deras”
Kalimat: “Karena hujan turun deras, anak-anak itu tidak pergi bermain.”
Dalam klausa pengandaian “Karena hujan turun deras”, terlihat hubungan sebab-akibat yang kemudian diikuti oleh klausa utama “anak-anak itu tidak pergi bermain”. Analisis ini menjelaskan bagaimana unsur-unsur frasa-klausa tersusun dalam kalimat kompleks.

Contoh 3: Kesalahan sintaksis (mengacu pada penelitian)
Sebuah penelitian menyebut beberapa kesalahan sintaksis dalam karangan siswa: “kalimat tunggal yang tidak gramatikal”, “kalimat tunggal yang tidak padu”, dan “kalimat tunggal yang tidak efektif”. [Lihat sumber Disini - jurnal.uinsyahada.ac.id]
Contoh kalimat yang tidak gramatikal: “Adiknya saya masih sekolah di TK.” Seharusnya: “Adik saya masih bersekolah di TK.”
Analisis seperti ini menunjukkan bahwa struktur sintaksis yang salah dapat mengganggu kejelasan dan ketepatan kalimat.

Contoh 4: Analisis kalimat kompleks dalam karya sastra
Dalam penelitian terhadap novel “Ancika”, ditemukan bahwa banyak kalimat kompleks yang terdiri dari klausa-klausa terikat yang dihubungkan secara koordinatif atau subordinatif. [Lihat sumber Disini - prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id]
Hal tersebut menunjukkan bagaimana sintaksis berfungsi dalam mengurai struktur yang lebih rumit dalam wacana maupun teks sastra.

Contoh 5: Struktur fungsi sintaksis menurut pola gramatikal
Dalam satu kajian disebut bahwa siswa menggunakan pola struktur sintaksis seperti SPO, SPOK, SPOPelK, KSP, KSPO, KSPOPel. Siswa tingkat atas menggunakan pola sederhana seperti SPOK, SKPO. [Lihat sumber Disini - jurnal.uns.ac.id]
Contoh konkret:
– “Ibu (S) sedang memasak (P) di dapur (K).” (SPOK)
– “Orang itu (S) sedang menggambar lukisan (P) di kanvasnya (K).” (SPOK) [Lihat sumber Disini - scribd.com]

Dengan demikian, contoh-contoh di atas menggambarkan bagaimana sintaksis dapat dianalisis dalam bentuk frasa, klausa, kalimat sederhana maupun kompleks, dan bagaimana struktur kalimat dapat menjadi tepat atau salah dari sudut sintaksis.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
Pertama, sintaksis merupakan cabang linguistik yang secara khusus mengkaji susunan dan hubungan antar unsur bahasa — seperti kata, frasa, klausa, dan kalimat. Kedua, definisi baku menurut KBBI menguatkan bahwa sintaksis adalah pengaturan dan hubungan kata dengan kata atau dengan satuan lain yang lebih besar, serta cabang bahasa yang mengkaji susunan kalimat. Ketiga, para ahli linguistik turut memberikan definisi yang menekankan aspek struktur, hubungan, dan objek kajian sintaksis. Keempat, ciri-ciri sintaksis mencakup objek di atas kata, hubungan antar unsur, aturan penyusunan, keterkaitan dengan tata bahasa, dan peran dalam efektivitas komunikasi. Kelima, penerapan sintaksis dalam linguistik terlihat dalam analisis frasa, klausa, kalimat sederhana maupun kompleks, serta dalam pengidentifikasian kesalahan struktur kalimat.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Sintaksis adalah cabang linguistik yang mempelajari susunan dan hubungan antar unsur bahasa seperti kata, frasa, klausa, dan kalimat sehingga membentuk struktur bahasa yang bermakna dan sesuai kaidah gramatikal.

Ciri-ciri sintaksis antara lain: mengkaji satuan di atas kata (frasa, klausa, kalimat), menelaah hubungan antar unsur bahasa, memperhatikan susunan kata dan struktur kalimat, berkaitan dengan tata bahasa, serta berperan dalam pembentukan makna dan kejelasan kalimat.

Contoh sintaksis dapat dilihat pada kalimat 'Anak itu membaca buku di ruang tamu', yang memiliki struktur Subjek (Anak itu), Predikat (membaca), Objek (buku), dan Keterangan (di ruang tamu). Susunan ini menunjukkan hubungan antar unsur sintaktis dalam kalimat.

Morfologi mempelajari pembentukan kata dari morfem, sedangkan sintaksis mempelajari hubungan dan penyusunan kata menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Morfologi fokus pada struktur internal kata, sedangkan sintaksis fokus pada struktur kalimat.

Sintaksis penting karena membantu memahami bagaimana kata-kata disusun menjadi kalimat yang benar dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, menulis, dan menganalisis struktur kalimat secara ilmiah dalam linguistik.