Terakhir diperbarui: 18 November 2025

Citation (APA Style):
Davacom. (2025, 18 November 2025). Triangulasi Data: Fungsi dan Jenisnya. SumberAjar. Retrieved 19 November 2025, from https://sumberajar.com/kamus/triangulasi-data-fungsi-dan-jenisnya 

Kamu menggunakan Mendeley? Add entry manual di sini.

Triangulasi Data: Fungsi dan Jenisnya - SumberAjar.com

Triangulasi Data: Fungsi dan Jenisnya

Pendahuluan

Penelitian ilmiah, utamanya yang bersifat kualitatif atau campuran (mixed-methods), menuntut bukan hanya pengumpulan data, tetapi juga validasi yang memadai agar hasil penelitian dapat dipercaya dan bermakna. Salah satu teknik yang sangat sering digunakan dalam rangka meningkatkan keandalan dan kredibilitas data penelitian adalah triangulasi data. Konsep ini telah berkembang dari makna asli “pengukuran melalui sudut segitiga” menjadi strategi metodologis penting dalam riset sosial, pendidikan, kesehatan, dan disiplin lainnya. Dengan menggunakan triangulasi, peneliti berupaya mengurangi kemungkinan bias, memadukan berbagai perspektif, serta menghasilkan temuan yang lebih komprehensif.
Pada artikel ini akan dibahas secara sistematis mulai dari definisi triangulasi data (secara umum, menurut KBBI, dan menurut para ahli), kemudian fungsi dan jenis-jenis triangulasi data dalam penelitian, hingga kesimpulan. Dengan pemahaman yang baik tentang metode ini, peneliti atau mahasiswa diharapkan bisa menerapkannya secara lebih tepat dalam studi mereka.

Definisi Triangulasi Data

Definisi Triangulasi Data Secara Umum

Secara umum, triangulasi data dapat diartikan sebagai teknik atau strategi dimana data dikumpulkan atau dianalisis melalui beberapa metode, sumber, atau sudut pandang berbeda untuk memastikan bahwa hasil penelitian benar-benar mewakili fenomena yang diteliti dan tidak hanya sekadar artefak dari satu metode tunggal. Sebagai contoh, penggunaan wawancara, observasi, dan dokumentasi bersama-sama dalam satu penelitian dapat dikatakan sebagai triangulasi, karena memperkuat verifikasi data melalui berbagai jalur. (lihat: Mekarisce A. A., 2020) [Lihat sumber Disini - repository.iainpare.ac.id]

Definisi Triangulasi Data dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah “triangulasi” secara leksikal diartikan sebagai: “teknik navigasi yang menggunakan sifatโ€sifat segitiga trigonometri”. [Lihat sumber Disini - kbbi.web.id] Meskipun demikian, dalam konteks penelitian sosial, makna istilah tersebut telah diperluas , bukan lagi sekadar navigasi geometris, melainkan navigasi metodologis (pengujian data melalui “sudut pandang” yang berbeda).

Definisi Triangulasi Data Menurut Para Ahli

Beberapa definisi menurut ahli sebagai berikut:

  • Sugiyono (2015: 83) menyatakan bahwa triangulasi data merupakan “teknik pengumpulan data yang sifatnya menggabungkan berbagai data dan sumber yang telah ada”. [Lihat sumber Disini - repository.stei.ac.id]
  • Norman K. Denzin dalam literatur menyebut triangulasi sebagai “gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang yang berbeda”. [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
  • Moleong (2005:330-331) mengemukakan bahwa triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. [Lihat sumber Disini - journal.uny.ac.id]
  • Dalam artikel terbaru oleh Bambang Arianto (2024) disebut bahwa: “Triangulasi menjadi sarana terbaik untuk uji keabsahan data dalam metoda penelitian kualitatif… dengan menggabungkan berbagai sumber, metode, atau pendekatan.” [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
  • Dalam studi oleh Alfansyur & Mariyani (2020) disebut bahwa triangulasi adalah “kegiatan pengecekan data melalui beragam sumber, teknik, dan waktu”. [Lihat sumber Disini - jptam.org]

Dengan demikian, triangulasi data dalam penelitian dapat dipahami sebagai strategi untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan tidak hanya bersandar pada satu jalur tunggal, melainkan melalui lintas metode, sumber dan waktu, sehingga hasilnya menjadi lebih valid, dapat dipercaya, dan bermakna.

Fungsi dan Jenisnya

Pada bagian ini akan dibahas dua hal utama: (1) fungsi dari triangulasi data; (2) jenis-jenis triangulasi data yang umum digunakan dalam penelitian.

Fungsi Triangulasi Data

Triangulasi data memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks penelitian ilmiah, antara lain:

  1. Meningkatkan validitas dan keandalan data
    Dengan menggunakan berbagai sumber data, metode pengumpulan yang berbeda, atau peneliti yang berbeda, triangulasi membantu memastikan bahwa data yang diperoleh tidak hanya valid (mewakili fenomena sebenarnya) tetapi juga reliabel (konsisten apabila diuji kembali). Contoh: penelitian yang mengombinasikan wawancara dengan dokumentasi dan observasi akan lebih kuat daripada hanya menggunakan wawancara saja. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
  2. Mengurangi bias penelitian
    Setiap metode pengumpulan data atau satu sumber informan memiliki potensi bias tertentu (misalnya bias responden, bias pengamat, interpretasi subjektif peneliti). Dengan triangulasi, penelitian dapat mengekspos dan mengurangi kemungkinan bias tersebut karena hasil dari metode atau sumber berbeda dapat dibandingkan. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
  3. Memperdalam pemahaman fenomena
    Triangulasi memungkinkan peneliti melihat fenomena sosial atau perilaku manusia dari berbagai sudut pandang,metode kuantitatif, kualitatif; berbagai sumber atau waktu; teori yang berbeda. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih kaya, nuansa kontekstual lebih dalam, dan tidak sekadar angka. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
  4. Memperkuat kredibilitas penelitian
    Penelitian yang menggunakan triangulasi cenderung memiliki kepercayaan publik atau akademik yang lebih tinggi karena menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan verifikasi silang dan tidak hanya bergantung pada satu jalur tunggal. [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
  5. Mengatasi keterbatasan metode tunggal
    Setiap metode penelitian memiliki kekurangan. Misalnya, wawancara bisa subjektif; survei bisa kehilangan konteks. Dengan triangulasi, kelemahan satu metode dapat diimbangi oleh metode lain. [Lihat sumber Disini - bpmpp.uma.ac.id]
  6. Memberi dasar bagi generalisasi yang lebih hati-hati
    Meskipun penelitian kualitatif tidak selalu bertujuan untuk generalisasi besar seperti kuantitatif, melalui triangulasi, peneliti dapat lebih yakin bahwa temuan mereka mewakili kondisi yang cukup valid untuk menjadi referensi atau dasar rekomendasi kebijakan. [Lihat sumber Disini - jptam.org]

Jenis-Jenis Triangulasi Data

Dalam praktik penelitian, terdapat berbagai jenis triangulasi yang dapat digunakan , beberapa sumber, teknik, peneliti, teori, waktu, ruang, dan sebagainya. Berikut uraian setiap jenisnya:

  1. Triangulasi Sumber (Data Source Triangulation)
    Triangulasi ini dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber data atau informan yang berbeda untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap. Contoh: wawancara dengan guru, siswa, dan orang tua dalam satu penelitian; atau menggunakan data dokumen, observasi, dan wawancara. (Moleong, 2005) [Lihat sumber Disini - journal.uny.ac.id]
    Mekarisce (2020) menambahkan bahwa: “Triangulasi sumber merupakan pengecekan data melalui berbagai informan atau saluran pengumpulan data.” [Lihat sumber Disini - jurnal.peneliti.net]
    Kelebihan: kaya perspektif, bisa menangkap variasi informan. Keterbatasan: bisa lebih rumit analisisnya karena banyak sumber.
  2. Triangulasi Teknik/Metode (Methodological Triangulation)
    Dilakukan dengan cara memakai teknik pengumpulan data yang berbeda untuk sumber data yang sama, atau metode berbeda untuk mengecek keabsahan informasi. Contoh: menggunakan wawancara mendalam dan survei kuantitatif untuk topik yang sama. [Lihat sumber Disini - repository.iainpare.ac.id]
    Artikel 2024 menunjukkan bahwa triangulasi metode menjadi salah satu pilihan utama untuk uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif. [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
  3. Triangulasi Peneliti (Investigator Triangulation)
    Teknik ini melibatkan lebih dari satu peneliti dalam proses pengumpulan dan analisis data agar interpretasi tidak terpusat pada satu individu saja. Contoh: dua atau tiga peneliti mengamati dan menganalisis lapangan secara independen, kemudian melakukan diskusi bersama. [Lihat sumber Disini - ejournal.uncm.ac.id]
    Kelebihan: meminimalkan bias individu, memperkaya analisis. Keterbatasan: butuh koordinasi lebih banyak.
  4. Triangulasi Teori (Theoretical Triangulation)
    Menggunakan lebih dari satu kerangka teori atau perspektif teoretis untuk menganalisis data dan fenomena yang sama. Dengan demikian, data tidak hanya dilihat melalui satu lensa teori saja. Contoh: memadukan teori motivasi dengan teori budaya ketika menganalisis partisipasi siswa. [Lihat sumber Disini - revou.co]
  5. Triangulasi Waktu (Time Triangulation)
    Mengumpulkan data pada waktu atau periode yang berbeda untuk melihat konsistensi temuan atau perubahan fenomena dari waktu ke waktu. Contoh: observasi dilakukan pada awal semester dan akhir semester. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
  6. Triangulasi Ruang/Lokasi (Space/Setting Triangulation)
    Data dikumpulkan dari setting atau lokasi yang berbeda untuk mengecek sejauh mana kondisi atau temuan yang berlaku di satu lokasi juga berlaku di lokasi lain. Contoh: penelitian pada dua sekolah berbeda dengan karakteristik berbeda. [Lihat sumber Disini - jptam.org]
  7. Jenis Kombinasi / Mixed Triangulation
    Dalam banyak penelitian modern terutama yang campuran (mixed methods), peneliti memakai kombinasi dari jenis-jenis triangulasi di atas,misalnya sumber + metode + waktu. Ini dapat dilabeli sebagai “triangulasi kombinasi”. [Lihat sumber Disini - ruangjurnal.com]

Kesimpulan

Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa triangulasi data merupakan strategi metodologis yang sangat penting dalam penelitian ilmiah, khususnya untuk meningkatkan validitas, reliabilitas, dan kedalaman pemahaman atas fenomena yang diteliti. Dengan menerapkan triangulasi,baik dari sisi sumber, metode, peneliti, teori, waktu maupun lokasi,peneliti secara aktif berusaha mengurangi bias, memperkuat kredibilitas temuan, dan memperoleh gambaran yang lebih holistik. Oleh sebab itu, dalam desain penelitian yang baik, pengaturan triangulasi sebaiknya dipertimbangkan sejak tahap perencanaan (proposal) agar proses pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi. Dengan demikian, hasil penelitian tidak hanya sekadar memenuhi aspek teknis, tetapi juga dapat memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik di lapangan.

 

Artikel ini ditulis dan disunting oleh tim redaksi SumberAjar.com berdasarkan referensi akademik Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Triangulasi data adalah teknik untuk memverifikasi keabsahan data penelitian dengan membandingkan atau menggabungkan berbagai sumber, metode, peneliti, atau teori sehingga hasil penelitian lebih akurat dan terpercaya.

Fungsi utama triangulasi data adalah meningkatkan validitas dan reliabilitas penelitian, mengurangi bias, memperkaya perspektif analisis, serta memperkuat kredibilitas hasil penelitian.

Jenis triangulasi meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi peneliti, triangulasi teori, triangulasi waktu, triangulasi lokasi, serta triangulasi kombinasi.

Triangulasi penting dalam penelitian kualitatif karena mampu memberikan gambaran fenomena secara lebih mendalam, mengurangi subjektivitas interpretasi, dan meningkatkan keandalan temuan.

Contohnya adalah penelitian pendidikan yang menggabungkan wawancara guru, observasi di kelas, dan analisis dokumen seperti RPP untuk memvalidasi temuan tentang perilaku belajar siswa.