Pertanyaan Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menyusunnya
Pendahuluan
Penelitian ilmiah merupakan bagian penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik profesional. Salah satu unsur kunci dalam proses penelitian adalah rumusan pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian menjadi pemandu bagi seluruh rangkaian kegiatan penelitian, mulai dari identifikasi masalah, penentuan metode, pengumpulan data, analisis hingga penyusunan kesimpulan. Tanpa adanya pertanyaan penelitian yang jelas dan tepat, penelitian dapat kehilangan arah, menjadi terlalu luas atau malah tidak fokus. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara komprehensif mengenai pengertian pertanyaan penelitian, fungsi-nya dalam penelitian, serta bagaimana cara menyusun pertanyaan penelitian yang baik dan benar. Dengan memahami hal-hal tersebut, peneliti,baik pemula maupun yang sudah berpengalaman,dapat meningkatkan kualitas penelitian dan meminimalkan kesalahan metodologis.
Definisi Pertanyaan Penelitian
Definisi Pertanyaan Penelitian Secara Umum
Secara umum, pertanyaan penelitian adalah kalimat atau pernyataan dalam bentuk tanya yang menggambarkan apa yang hendak dicari, diungkap atau dianalisis dalam sebuah penelitian. Dalam berbagai sumber disebutkan bahwa pertanyaan penelitian merupakan “pertanyaan eksplisit tentang sesuatu yang ingin diketahui oleh peneliti”. [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id] Pertanyaan penelitian bukan sekadar rasa ingin tahu belaka, tetapi harus mengandung unsur konseptualisasi fenomena, variabel yang tepat, dan arah analisis yang jelas. Misalnya, dalam penelitian kuantitatif pertanyaan penelitian harus dapat mengarah ke variabel dan pengukuran; sedangkan dalam penelitian kualitatif pertanyaan umumnya lebih fleksibel, fokus pada “apa” atau “bagaimana” suatu fenomena terjadi. [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id] Dengan demikian, pertanyaan penelitian berfungsi sebagai kerangka dasar yang akan mengatur langkah-langkah berikutnya dalam penelitian.
Definisi Pertanyaan Penelitian dalam KBBI
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah “pertanyaan” adalah bentuk tanyaβkata atau kalimat yang mengharapkan jawaban atau penjelasan. Dalam konteks penelitian, maka “pertanyaan penelitian” dapat didefinisikan sebagai kalimat yang mengharapkan jawaban melalui proses penelitian ilmiah. Meskipun KBBI tidak secara spesifik mendefinisikan “pertanyaan penelitian”, konsep dasar “pertanyaan” dalam kamus tersebut memberikan pemahaman bahwa unsur inti adalah pengajuan bentuk tanya yang diproses sistematis untuk memperoleh jawaban atau penjelasan.
Definisi Pertanyaan Penelitian Menurut Para Ahli
Berikut beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli:
- Menurut sumber yang menyatakan bahwa “pertanyaan penelitian dapat dianggap sebagai pernyataan tentang apa yang ingin kita pelajari, sedangkan hipotesis dapat dianggap sebagai jawaban sementara untuk …” [Lihat sumber Disini - repository.unsia.ac.id]
- Menurut panduan pada laman “Cara Membuat Pertanyaan Penelitian yang Benar” bahwa: “Pertanyaan penelitian dapat membantu penulis menentukan topik penelitian, arah fokus penelitian, metodologi penelitian, dan lain sebagainya. Jauh sebelum penelitian bisa dilaksanakan, peneliti perlu menentukan atau merumuskan pertanyaan penelitian (Research Question).” [Lihat sumber Disini - penerbitdeepublish.com]
- Menurut salah satu buku ajar disebut bahwa “pertanyaan penelitian merupakan alur buat menuju tujuan penelitian serta manfaat penelitian” [Lihat sumber Disini - researchgate.net]
- Menurut studi “Metodologi Penelitian: Analisis Konseptual…” bahwa proses penelitian mencakup rumusan pertanyaan penelitian yang sistematis. [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id]
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanyaan penelitian merupakan elemen yang esensial dalam kerangka penelitian ilmiah: ia bukan hanya sekadar tanya biasa, tetapi tanya yang dipetakan dalam konteks sistematis, ilmiah, dan terarah.
Fungsi Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian memiliki berbagai fungsi penting dalam proses penelitian. Berikut uraian lengkapnya:
- Menetapkan Arah Penelitian
Pertanyaan penelitian berfungsi sebagai kompas yang menentukan arah penelitian. Dengan pertanyaan yang dirumuskan baik, peneliti memiliki panduan jelas mengenai apa yang harus dicari, mana variabel atau fenomena yang akan dianalisis, dan bagaimana proses penelitian akan dijalankan. Sebuah tutorial menyebut: “Jika diibaratkan, pertanyaan penelitian adalah kompas karena menentukan arah penelitian.” [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id] - Memfokuskan Lingkup Penelitian
Tanpa pertanyaan penelitian yang tepat, penelitian bisa menjadi terlalu luas atau tidak terarah. Fungsi ini sangat penting agar penelitian tetap dalam batas yang memungkinkan dan relevan. Pertanyaan penelitian membantu membatasi ruang lingkup penelitian sehingga tidak melebar ke hal-hal yang di luar tujuan. - Menentukan Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dengan pertanyaan penelitian yang dirumuskan, peneliti dapat memilih metode yang tepat, kuantitatif, kualitatif, atau campuran, serta instrumen pengumpulan data yang sesuai. Sebagai contoh, dalam penelitian kuantitatif pertanyaan penelitian biasanya mengarah pada variabel yang dapat diukur, sedangkan dalam kualitatif pertanyaan penelitian sering menyangkut makna, proses atau pengalaman. [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id] - Menyediakan Kerangka Analisis Data
Pertanyaan penelitian menjadi dasar bagi analisis data, karena data yang dikumpulkan akan dijawab atau diinterpretasikan berdasarkan pertanyaan tersebut. Tanpa pertanyaan penelitian yang eksplisit, analisis bisa tidak terarah atau tidak memiliki titik tolak yang jelas. - Memastikan Keterkaitan antara Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian
Pertanyaan penelitian muncul dari rumusan masalah dan mengarah ke tujuan penelitian, kemudian hasil penelitian akan memiliki manfaat berdasarkan jawaban atas pertanyaan tersebut. Dengan demikian, fungsi pertanyaan penelitian adalah menjembatani antara masalah yang ditemukan dengan hasil penelitian yang diharapkan. [Lihat sumber Disini - researchgate.net] - Meningkatkan Kualitas dan Validitas Penelitian
Jika pertanyaan penelitian dirumuskan dengan baik, spesifik, terukur (jika kuantitatif), relevan teori, dan bisa dianalisis, maka penelitian memiliki peluang lebih besar menghasilkan temuan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, pertanyaan yang umum, ambigu atau terlalu luas akan melemahkan kualitas penelitian. Sebuah literatur menyebut bahwa rumusan pertanyaan penelitian yang baik harus “tidak sekadar rasa penasaran atau keingintahuan tetapi dapat dianalisis dengan teori dan/atau konsep.” [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id]
Dengan demikian, pertanyaan penelitian memegang peranan strategis, bukan hanya sebagai bagian administratif dalam proposal, tetapi sebagai elemen metodologis yang mempengaruhi seluruh alur penelitian.
Cara Menyusun Pertanyaan Penelitian
Menyusun pertanyaan penelitian yang baik bukan pekerjaan sepele. Berikut langkah-langkah dan tips praktis yang bisa diikuti:
- Mulai dari Rumusan Masalah yang Jelas
Sebelum merumuskan pertanyaan penelitian, peneliti harus terlebih dahulu menyusun rumusan masalah yang spesifik. Rumusan masalah berisi permasalahan nyata yang akan diteliti, kemudian pertanyaan penelitian merupakan pengembangan yang lebih fokus dari masalah tersebut. [Lihat sumber Disini - j-innovative.org] - Gunakan Kata Tanya yang Tepat
Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan sering diawali dengan “apa”, “bagaimana”, “mengapa”. Sedangkan pada penelitian kuantitatif, pertanyaan cenderung menggunakan “apakah”, “seberapa besar”, “hubungan antara”, “pengaruh” karena mengarah pada pengukuran variabel. [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id] - Pastikan Pertanyaan Spesifik dan Terfokus
Sebuah pedoman menyebut bahwa pertanyaan penelitian yang baik akan menunjukkan kejelasan konsep dan/atau teori yang relevan. Contoh pertanyaan yang buruk: “Apa hambatan dan tantangan yang dihadapi ASN perempuan?”; contoh yang lebih baik: “Bagaimana kebijakan inovatif berupa fleksible working arrangement (FWA) berpeluang meningkatkan jumlah perempuan untuk mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) di kementerian?” [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id] - Kaitkan dengan Variabel atau Fenomena yang Akan Diteliti
Untuk penelitian kuantitatif, pertanyaan harus mencerminkan variabel bebas dan variabel terikat. Untuk kualitatif, pertanyaan harus menggambarkan fenomena atau pengalaman yang akan dikaji. Dengan demikian, pertanyaan penelitian menjadi landasan bagi desain metode penelitian. [Lihat sumber Disini - repository.unar.ac.id] - Hindari Pertanyaan yang Hanya Bisa Dijawab “Ya” atau “Tidak”
Pertanyaan semacam itu cenderung kurang mampu menghasilkan data analitis yang mendalam. Sebaliknya, pertanyaan yang dirumuskan untuk membuka ruang analisis mendalam akan lebih produktif. [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id] - Sesuaikan dengan Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Untuk pendekatan kuantitatif: pertanyaan yang memungkinkan pengukuran dan generalisasi.
- Untuk pendekatan kualitatif: pertanyaan yang fokus pada makna, proses, konteks.
- Untuk mixed-methods: bisa dirumuskan pertanyaan kuantitatif dan kualitatif secara terpisah namun saling terkait. [Lihat sumber Disini - cakrawikara.id]
- Pastikan Pertanyaan Relevan dan Layak Diteliti
Pertanyaan penelitian harus layak secara metodologis (dapat diakses datanya, dapat dianalisis), relevan secara teoritis maupun praktis (berkontribusi terhadap pengembangan ilmu atau solusi). Sebuah sumber menyebut bahwa proses penelitian diawali dengan pertanyaan penelitian yang sistematis setelah identifikasi masalah dan kajian pustaka. [Lihat sumber Disini - ejournal.indo-intellectual.id] - Gunakan Bahasa yang Jelas dan Mudah Dimengerti
Hindari terminologi yang ambigu, istilah yang terlalu teknis tanpa klarifikasi, atau pertanyaan yang terlalu panjang dan kompleks. Pertanyaan yang lugas akan memudahkan proses penelitian dan pembacaan hasil. - Contoh Formulasi Pertanyaan Penelitian yang Baik
- “Bagaimanakah pengaruh penggunaan media sosial terhadap tingkat partisipasi politik remaja di Kota X?”
- “Apa saja faktor-faktor yang mendorong keberhasilan program pelatihan kewirausahaan di kabupaten Y?”
- “Bagaimana persepsi siswa terhadap penerapan pembelajaran berbasis proyek di sekolah menengah kejuruan?”
(Contoh ini hanya ilustrasi; peneliti harus menyesuaikan dengan konteks, variabel dan desain yang tepat.)
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, peneliti dapat merumuskan pertanyaan penelitian yang kuat, relevan, dan operasional, yang kemudian mendukung seluruh rangkaian penelitian agar berjalan dengan baik dan menghasilkan temuan yang valid.
Kesimpulan
Pertanyaan penelitian memiliki peranan sentral dalam proses penelitian ilmiah. Dari bagian definisi, kita memahami bahwa pertanyaan penelitian lebih dari sekadar rasa ingin tahu, melainkan instrumen metodologis yang memetakan apa yang ingin diketahui, bagaimana cara menelitinya, dan untuk siapa hasilnya. Dari fungsi-nya, pertanyaan penelitian memberi arah, membatasi ruang lingkup, menentukan metode, dan menjamin kualitas penelitian. Sedangkan dalam penyusunan, terdapat langkah-langkah sistematis yang harus dijalani: mulai dari rumusan masalah, pemilihan kata tanya yang tepat, fokus dan spesifikasi variabel/ fenomena, hingga relevansi dan operasionalisasi pertanyaan itu sendiri. Bagi setiap peneliti, terutama di lingkungan pendidikan, sosial, kesehatan maupun teknologi, memahami dan menguasai rumusan pertanyaan penelitian adalah fondasi yang tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, penelitian yang dilaksanakan dapat memberikan kontribusi ilmiah yang nyata, relevan dengan praktik, serta dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis.
